Anda di halaman 1dari 26

Asuhan Keperawatan Keluarga Berdasarkan

Tahapan Perkembangan Keluarga Dengan Usia Sekolah


Dosen Pengampu: Rosmina Situngkir, Ns., M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 4

Iren Stefani Sampebua (C2114201119)


Jovita A. Gusum D (C2114201120)
Karolina Andrit Batmomolin (C2114201121)
Kurnia Hasnawati Rorong (C2114201122)
Novhalia Rista Lolang (C2114201130)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN KHUSUS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STELLA MARIS MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga kami
kelompok 4 dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai mengenai “Asuhan Keperawatan
Keluarga Berdasarkan Tahapan Perkembangan Keluarga Usia Sekolah”. Makalah ini disusun
demi memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga.
Terima kasih yang tulus kami sampaikan kepada dosen kami ibu Rosmina Situngkir, Ns.,
M.Kes yang telah memberi arahan dan bimbingannya dalam penyusunan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3
A. Konsep Dasar Keluarga..............................................................................................................3
1. Pengertian..............................................................................................................................3
2. Fungsi Keluarga.....................................................................................................................3
3. Tipe Keluarga........................................................................................................................4
4. Tingkat Perkembangan Keluarga...........................................................................................5
5. Lima Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan...................................................................6
B. Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah....................................7
C. Tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak sekolah........................................................9
D. Asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia sekolah...........................................................9
a) Pengkajian.............................................................................................................................9
b) Diagnosa Keperawatan........................................................................................................10
c) Rencana Asuhan Keperawatan.............................................................................................10
BAB III TINJAUAN KASUS.............................................................................................................12
A. Pengkajian................................................................................................................................12
B. Analisa data..............................................................................................................................18
C. Diagnosa keperawatan..............................................................................................................20
D. Intervensi..................................................................................................................................20
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................................22
A. Kesimpulan..............................................................................................................................22
B. Saran........................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk
mengetahui keadaan keluarga tersebut, baik yang sehat maupun sakit yang berada dalam
satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali perkawinan
yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara bio, psiko,
sosio, kultur, spiritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi untuk meneruskan
kelangsungan menambah SDM.
Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah satunya
adalah keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah, tahap ini dimulai sejak
anak berusia 6-12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyai tugas untuk menghadapi
pisah dengan anaknya dan melepaskan anaknya karena anak usia sekolah ini akan lebih
senang bergaul dan bermain dengan teman sebaya. Pada tahap ini juga keluarga
mempunyai tahap perkembangan untuk mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dan
meningkatkan prestasi anak.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat memberikan
perawatan dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga, apakah keluarga sudah
memenuhi tugas perkembangan anak pada usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada
keluarga tugas perkembangan anak usia sekolah, selain itu perawat juga melakukan
pengkajian disekitar lingkungannya, apakah tempat keluarga yang ditempati keluarga
layak untuk ditempati atau tidak, serta melakukan perawatan dan memberi solusi kepada
keluarga untuk mencegah terjadinya penyakit.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan
mengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dan asuhan
keperawatannya
2. Tujuan khusus

1
a. Mengetahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
b. Mengetahui asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan anak usia
sekolah

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan keluarga anak usia sekolah ?
2. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga anak usia sekolah ?

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Keluarga


1. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan
budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta
sosial individu-individu yang didalamnya dilihat dari interaksi yang regular dan
ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum
(Mustofa et al., 2019).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998 dalam Harnilawati, 2013).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan
darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan
yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya
(Bailon & Maglaya, 1989 dalam Harnilawati, 2013)

2. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1987) :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga
yang merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Anggota keluarga mengembangkan gambaran dirinya yang
positif, peranan yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan melaksanakan perannya dalam lingkungan
sosial. Keluarga merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana
anggota keluarga belajar disiplin dalam norma keluarga, perilaku melalui interaksi
dalam keluarga, selanjutnya individu maupun keluarga berperan didalam
masyarakat.
3
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi Ekonomi yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian,
perumahan dan lain-lain.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan dan asuhan kesehatan / keperawatan atau pemeliharaan kesehatan
yang mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu

3. Tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Friedman (1986) :
a. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan
tinggal dalam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
c. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan
anak-anak yang masih bergantung padanya.
d. Dyadic Nuclear
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu
rumah yang sama.
e. Recontituened atau Blended Family
Keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing membawa
anak dari hasil perkawinan terdahulu.
f. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak, ibu, anak
dalam satu rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople

4
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.

4. Tingkat Perkembangan Keluarga


Terdapat delapan tahap tingkat perkembangan keluarga menurut Friedman (1998) :
a. Tahap I : Keluarga Pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap
pernikahan). Tugasnya adalah :
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan
2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)
b. Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur
30 bulan). Tugasnya adalah :
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan)
2) Rekontruksi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga
3) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran
orang tua, kakek dan nenek
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2-6
tahun). Tugasnya adalah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah
2) Mensosialisasikan anak
3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-
anak yang lain
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan
dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan
komunitas).
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6-13 tahun).
Tugasnya adalah :
1) Mensosialisakan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13-20 tahun).
Tugasnya adalah :

5
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak
f. Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama
sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri
g. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya
adalah:
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para
orang tua lansia dan anak-anak
3) Memperkokoh hubungan perkawinan
h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia (juga menunjuk kepada
keluarga yang berusia lanjut usia atau pension hingga pasangan yang sudah
meninggal dunia). Tugasnya adalah :
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi
hidup).

5. Lima Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan


Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman (1981) adalah :
1) Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan anggota keluarganya
2) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat
3) Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

6
4) Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
5) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
dimasyarakat

B. Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah


Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya
mencapai jumlah anggota maksimum dan hubungan keluarga diakhir tahap ini (Mustofa
et al., 2019).
Pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini anak-anak mempunyai
keinginan dan kegiatan masing-masing, disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah
dan dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua sendiri. Setiap orang menjalani tugas-
tugas perkembangannya masing-masing, sama seperti keluarga berupaya memenuhi
tugas-tugas dan perkembangannya sendiri (Mustofa et al., 2019).
Menurut Erikson (1950) orangtua berjuang dengan tuntutan ganda yaitu berupaya
mencari kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya (tugas perkembangan
generativitas) dan memperhatikan perkembangan mereka sendiri, sementara anak-anak
usia sekolah bekerja untuk mengembangkan sense of industry–kapasitas untuk menikmati
pekerjaan dan mencoba mengangkis perasaan rendah hati.
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi pisah dengan atau
lebih sederhana membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan dengan teman sebaya
dan kegiatan-kegiatan di luar rumah akan memainkan peranan yang lebih besar dalam
kehidupan anak usia sekolah. Tahun-tahun ini dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan
keluarga, tapi ada juga kekuatan-kekuatan yang secara perlahan mendorong anak tersebut
pisah dari keluarga sebagai persiapan menuju masa remaja. Orangtua yang mempunyai
perhatian di luar anak mereka akan merasa lebih mudah membuat perpisahan yang
perlahan-lahan. Akan tetapi, dalam contoh-contoh dimana peran ibu merupakan sentral
dan satu-satunya peran yang signifikan dalam kehidupan wanita, maka proses pisah ini
merupakan sesuatu yang menyakitkan dan dipertahankan mati-matian.
Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas diluar
rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang mengharuskan
anak-anak mereka menyesuaikan diri dengan standar-standar komunitas bagi anak. Hal
ini cenderung mempengaruhi keluarga-keluarga kelas menengah untuk kelas menengah
menekan nilai-nilai tradisional pencapaian dan produktivitas, dan menyebabkan sejumlah

7
keluarga dari kelas pekerja dan banyak keluarga miskin meras tersingkir dari dan konflik
dengan sekolah dan/atau nilai-nilai komunitas.
Kecacatan pada anak-anak akan ketahuan selama periode kehidupan anak. Para
perawat sekolah dan guru akan mendeteksi banyak defek penglihatan, pendengaran,
wicara, selain sulit belajar gangguan tingkah laku, dan perawatan gigi yang tidak adekuat,
penganiayaan anak, penyalahgunaan zat, dan penyakit-penyakit menular. Bekerja dengan
keluarga dengan peran sebagai konselor dan pendidik dalam bidang kesehatan, selain
untuk memulai rujukan yang layak untuk skrining lanjutan, membutuhkan energi yang
sangat banyak dari seorang perawat sekolah. Ia juga bertindak sebagai narasumber bagi
guru sekolah, memungkinkan guru mampu menangani kebutuhan-kebutuhan kesehatan
individu atau yang telah lazim dari siswa-siswa secara efektif. Ada banyak keadaan cacat
yang terdeteksi selama tahun-tahun sekolah, termasuk epilepsi, serebral palsi, reterdasi
mental, kanker, kondisi ortopedik. Fungsi utama perawat kesehatan disini disamping
fungsi rujukan, mengajar dan memberikan konseling kepada orangtua mengenai kondisi
tersebut akan membantu keluarga melakukan koping sehingga pengaruh yang merugikan
dari cacat tersebut pada keluarga dapat diminimalkan.
Bagi anak-anak dengan masalah tingkah laku, perawat keluarga di sekolah, klinik,
dokter, dan lembaga-lembaga komunitas harus mengupayakan keterlibatan orangtua
secara aktif. Memulai rujukan untuk konseling/terapi keluarga sering amat bermanfaat
dalam membantu keluarga agar sadar akan masalah-masalah keluarga yang mungkin
mempengaruhi anak usia sekolah secara merugikan. Jika orangtua dapat menata kembali
masalah tingkah laku anak sebagai sebuah masalah keluarga dan berupaya mencari
resolusi dengan fokus baru tersebut, akan tercapai lebih banyak fungsi-fungsi keluarga
dan tingkah laku anak yang sehat.

Tabel : Tahap siklus kehidupan keluarga ini dengan dua orangtua, dan tugas-tugas
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah

Tahap Siklus Kehidupan Keluarga Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga


Keluarga dengan anak usia sekolah 1. Membantu sosialisasi anak terhadap
lingkungan luar rumah, sekolah, dan
lingkungan lebih luas
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Memenuhi kebutuhan yang meningkat,

8
termasuk biaya kehidupan, dan kesehatan
anggota keluarga

C. Tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak sekolah


Salah satu tugas orangtua yang sangat penting dalam mensosialisasikan anak pada
saat ini meliputi meningkatkan prestasi anak di sekolah. Tugas keluarga yang signifikan
lainnya adalah mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia. Sekali lagi
dilaporkan bahwa kebahagiaan perkawinan selama tahap ini menurun. Dua buah
penelitian yang besar menguatkan observasi ini. Meningkatkan komunikasi yang terbuka
dan mendukung hubungan suami istri merupakan hal yang vital dalam bekerja dengan
keluarga dalam anak usia sekolah (Mustofa et al., 2019).

D. Asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia sekolah


a) Pengkajian
1. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan materi askep
keluarga).
2. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
3. Identitas anak
4. Riwayat kehamilan dan persalinan
5. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
6. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari)
7. Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan yang telah
dicapai)
8. Pemeriksaan fisik
9. Lengkapi dengan pengkajian fokus (anak usia sekolah) :
1) Bagaimana karakteristik teman bermain
2) Bagaimana lingkungan bermain
3) Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah
4) Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana yang
dimilikinya
5) Bagaimana temperamen anak saat ini
6) Bagaimana perilaku anak jika menginginkan sesuatu barang
7) Bagaimana perilaku orang tua menghadapi permintaan anak

9
8) Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini
9) Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah
10) Sudahkah memperoleh imunisasi ulangan selama disekolah
11) Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat bermain
12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini
13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
14) Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
15) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
b) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1. Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usia anak
2. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima tugas
keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi
perkembangan anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan yaitu :
1) Masalah aktual/risiko
a. Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan tubuh.
b. Menarik diri dari lingkungan sosial
c. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
d. Mudah dan sering marah
e. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang
dibebankan
f. Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga
g. Keengganan melakukan kewajiban agama
h. Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal
i. Gangguan komunikasi verbal
j. Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang digunakan
untuk bermain)
2) Potensial atau sejahtera
a. Meningkatnya kemandirian anak
b. Peningkatan daya tahan tubuh
c. Hubungan dalam keluarga yang harmonis

10
d. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya
e. Pemeliharaan kesehatan yang optimal
c) Rencana Asuhan Keperawatan
1. Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anak yang sakit
Tujuan : Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan dukungan yang
adekuat
Intervensi :
a. Diskusikan tentang tugas keluarga
b. Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat anggota
keluarga sakit
c. Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga
d. Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya pertolongan
yang telah dilakukan
e. Ajarkan cara merawat anak dirumah
f. Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga
2. Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya
Tujuan : Ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi :
a. Diskusikan faktor penyebab ketidakharmonisan keluarga.
b. Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga
c. Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.
d. Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak
e. Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikan masalah.
f. Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah
g. Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau membuat alternatif
3. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis
Intervensi :

11
a. Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada keluarga
b. Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas
kemampuannya
c. Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia sekolah)
d. Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa menimbulkan
masalah

BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
Fasilitas yankes : Puskesmas
Tanggal pengkajian : 03-05-2022
1. DATA KELUARGA
a. Nama kepala keluarga : Tn. A.M
b. Alamat rumah & No telepon : Jl. Perumahan Mega Rezky Blok X no.3,
Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
c. Agama & suku : Islam & Bugis
d. Bahasa sehari-hari : Bahasa Indonesia
e. Jarak yankes terdekat : 500 km (Puskesmas Samata)
f. Alat transportasi : Motor

DATA ANGGOTA

No Nama Hub Dgn Umu JK Pendid Pekerja Status TTV Status Alat
KK r ikan an Saat Gizi (TD,N,S,P) Gizi Bantu/
Terakh Ini (TB, Protesa
ir BB,
BMI)
1 Tn. Kepala 35 th L S1 PNS 175 TD : 146/95 Baik -
A.M Keluarga Polri cm, 75 mmHg
kg, N : 60x/mnt
BMI = S : 36,5oC
24,5 P : 20x/mnt
2 Ny. Istri 33 th P D3 PNS 155 TD : 105/85 Baik -
M.S Perawat cm, 67 mmHg
kg, N : 80x/mnt
BMI = S : 37oC
27,9 P : 20x/mnt
3 An. K Anak ke-1 7 th P SD Pelajar 130 TD : 100/65 Baik -

12
cm, 27 mmHg
kg, N : 78x/mnt
BMI = S : 36,9oC
15,9 P : 18x/mnt
4 An. K Anak ke-2 5 th L TK Pelajar 125 TD : 100/70 Baik -
cm, 26 mmHg
kg, N : 80x/mnt
BMI = S : 36,5oC
16,7 P : 20x/mnt

LANJUTAN

NO NAMA PENAMPILAN STATUS RIWAYAT ANALISIS


UMUM KESEHATAN PENYAKIT/ MASALAH
ALERGI
1 Tn. A.M Baik Hipertensi Hipertensi
2 Ny. M.S Baik Sehat Tidak ada
3 An. K Baik Sehat Tidak ada
4 An. K Baik Sehat Tidak ada

Genogram

Keterangan :

= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Tinggal serumah

= Garis keturunan

13
2. DATA PENUNJANG KELUARGA
a. Sanitasi lingkungan
1) Tipe rumah : Permanen
2) Ventilasi : Cukup
3) Pencahayaan rumah : Baik
4) Saluran buang limbah: Baik
5) Sumber air bersih: Sehat
6) Jamban memenuhi syarat: Ya
7) Tempat sampah tertutup : Ya
8) Rasio Luas Bangunan Rumah Dengan Jumlah anggota keluarga : 6 x 7,5 m /orang
: Ya
b. PHBS Dirumah tangga
1) Persalinan di tolong tenaga kesehatan : Ya
2) Memberi ASI ekslusif : Ya
3) Menimbang balita setiap bulan : Ya
4) Menggunakan air bersih untuk makan & minum : Ya
5) Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri : Ya
6) Mencuci dengan air bersih & sabun : Ya
7) Tersedia tempat pembuangan sampah : Ya
8) Menjaga lingkungan rumah tampak bersih : Ya
9) Mengkonsumsi lauk dan pauk setiap hari : Ya
10) Menggunakan jamban sehat : Ya
11) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : Ya
12) Makan buah dan sayuran setiap hari : keluarga mengatakan makan buah pepaya
rutin setiap hari, dan makan sayuran tidak setiap hari dikarenakan anak-anak tidak
terlalu suka makan sayur, lebih suka jika dibuatkan sayur sop.
13) Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya
14) Tidak merokok di dalam rumah : Ya

3. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN


KESEHATAN ANGGOTA KELUARGANYA
a. Adakah anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan atau sakit saat ini:

14
Ada, yaitu : Suami (Hipertensi)
b. Apakah ada anggota keluarga yang pernah terkena masalah kesehatan yang sama
dengan pasien sebelumnya : Ya ada, orang tua (ibu) dari suami yang memiliki riwayat
penyakit hipertensi
c. Siapa yang membantu jika ada anggota keluarga yang menderita sakit : Semua
anggota keluarga
d. Adakah perhatian keluarga kepada anggota keluarga yang menderita sakit : Ada
e. Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang di alami pasien : Ya
f. Apakah pasien mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami pasien : Ya
g. Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang di alami
pasien : Ya
h. Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang di alami pasien bila
tidak diobati / dirawat : Ya
i. Pada siapakah keluarga bisa menggali informasi tentang masalah kesehatan
keluarganya: keluarga (istri) dan tenaga kesehatan (dokter, perawat).
j. Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan tersebut : perlu berobat ke fasilitas
yankes.
k. Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan anggota secara aktif: Ya
l. Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang di alami
pasien: Ya
m. Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang di alami pasien: Ya, yaitu dengan memberikan obat amlodipine 10 mg
kepada suami jika sedang hipertensi (sakit kepala) dan juga biasa memberikan obat
OBH Combi anak kepada anak-anak jika 1 minggu sudah mengalami batuk pilek.
n. Apakah keluarga dapat mencegah masalah kesehatan yang di alami pasien : tidak
o. Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan : Ya
p. Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan pada anggota keluarganya : Ya

KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA :


Kemandirian III: jika memenuhi kriteria 1 s.d 6 yaitu :
1. Menerima petugas puskesmas
2. Menerima yankes sesuai rencana
15
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
4. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT

Nama individu yang sakit: Tn A.M Diagnosa medik : Hipertensi


Sumber dana kesehatan : Rujukan Dokter / Rumah Sakit
Kesadaran umum : baik Sirkulasi/ cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran : Compos mentis  Tidak ada edema  BAK 4-7x /  Tidak ada masalah
GCS : E4V5M6  Tidak ada asites volume 1-1,8 liter
TD : 146/95 mmHg  Pengisian kapiler  Kemampuan BAK
N : 60x/mnt 2 detik Mandiri
S : 36,5oC  Turgor kulit baik  Kemampuan
P : 20x/mnt  Tidak ada anemia BAB : mandiri
 Tidak ada tanda  Alat bantu: tidak
dehidrasi
 Sakit kepala
Pencernaan Muskuloskletal Neurosensori
 Nafsu makan baik  Tidak ada kontraktur Fungsi penglihatan :
 Bising usus: 14 x/menit  Tidak ada fraktur  Baik
 Diet khusus: Ya/ Tidak  RPS Atas: bebas Fungsi pendengaran :
 Kebiasaan makan- minum  RPS bawah: bebas  Baik
Mandiri  Berdiri: mandiri Fungsi Penciuman :
 Tidak ada alergi  Alat bantu : Tidak/  Mampu
makanan /minuman Ya* Fungsi Perabaan :
 Tidak menggunakan alat  Nyeri : Tidak/ Ya  Baik
bantu  Tidak ada masalah Fungsi Perasa :
 Mampu
Kulit
 Tidak ada masalah kesehatan pada kulit
Tidur dan istirahat
 Tidur saat malam hari 6-7 jam / hari

Mental Komunikasi dan budaya Kebersihan Diri Perawatan diri sehari-hari


 Tidak ada masalah kesehatan  Interaksi dengan  Tidak ada masalah  Mandi : mandiri
mental keluarga : baik pada kebersihan  Berpakaian: mandiri
 Berkomunikasi : diri  Menyisir rambut:
lancar mandiri
 Kegiatan sosial
sehari-hari: bekerja,
beribadah, gotong
royong & bakti sosial.
Keterangan tambahan terkait individu

- Keluarga mengatakan Tn.A.M tidak meminum obat tekanan darah secara rutin, minum hanya ketika sudah
merasakan sakit kepala, hanya minum obat amlodipine 1-2 hari saja

16
- keluarga mengatakan saat tekanan darahnya naik ia tidak pergi ke tempat pelayanan kesehatan, hanya minum
obat dirumah saja
- Klien sering makan makanan daging-dagingan.
- Ny.M.S mengatakan Tn.A.M tekanan darahnya selalu tinggi, tidak pernah dalam batas normal, namun Tn.A.M
selalu mengecek tekanan darahnya

DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT


Laboratorium Radiologi EKG USG
- - - -

5. DATA PENGKAJIAN FOKUS ANAK USIA SEKOLAH :


a. Bagaimana karakteristik teman bermain : karakteristik teman bermain An.K yaitu
menghargai cara berpikir teman, hidup rukun dengan teman.
b. Bagaimana lingkungan bermain : lingkungan bermain An.K aman dan nyaman, anak
dapat berinteraksi dengan lingkungannya, lingkungan bermain tidak membahayakan
anak.
c. Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah : An.K menghabiskan waktunya
disekolah setiap hari senin s.d sabtu (full day), hari libur atau dirumah hanya hari
minggu saja.
d. Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana yang
dimilikinya: An.K selalu mengikuti kegiatan mengaji, anak sering berenang 2x
sebulan dan les karate setiap hari sabtu.
e. Bagaimana temperamen anak saat ini : Temperamen Easy yaitu An.K mampu
beradaptasi dengan situasi baru, mampu bereaksi ringan untuk hal-hal tertentu, anak
mudah bergaul.
f. Bagaimana perilaku anak jika menginginkan sesuatu barang : An.K sabar dalam
menginginkan sesuatu barang, ia dapat memilah/memilih barang yang diinginkan
dengan baik, dan dapat mengerti ekonomi orang tua.
g. Bagaimana perilaku orang tua menghadapi permintaan anak : Tn A.M n Ny.M.S
kadang menuruti permintaan anak, karena An.K juga sabar dalam menginginkan
sesuatu.
h. Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini : An.K mendapatkan prestasi disekolah
yaitu ranking/peringkat ke-3 dikelas.

17
i. Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah : kegiatan yang diikuti An.K selain
disekolah yaitu kegiatan mengaji, berenang, dan les karate.
j. Sudahkah memperoleh imunisasi ulangan selama disekolah : An.K sudah memperoleh
imunisasi Varicella, DPT, Influenza & MMR.
k. Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat bermain : Ya,
Pernah. An.K pernah jatuh dari motor dirumah saat berusia 4 tahun.
l. Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini : penyakit yang
muncul dan dialami An.K selama masa ini hanya batuk & pilek saja (setahun 2 x)
biasa saat musim hujan.
m. Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya : Ya, Ada. An.K
sering membaca komik.
n. Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya : baik, karena anak sering tidur
siang saat pulang sekolah, dan mengatur waktu luangnya dengan hal-hal yang
bermanfaat seperti mengaji, istirahat, bermain dilingkungan sekitar rumah setiap hari
minggu saja.
o. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga : keluarga dapat mengenal masalah
Kesehatan yang dialami An.K, keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk
An.K, keluarga dapat merawat An.K jika sakit, keluarga dapat memodifikasi
lingkungan rumah yang sehat, dan keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada dengan baik. Fungsi keluarga dalam keagamaan, sosial budaya, cinta kasih,
perlindungan, reproduksi, sosialisasi & pendidikan, ekonomi serta pembinaan
lingkungan baik.

B. Analisa data
No Analisa data Masalah Etiologi
1 DS: Manajemen kesehatan Kompleksitas program
 Keluarga mengatakan Tn.A.M keluarga tidak efektif perawatan/pengobatan
tidak meminum obat tekanan
darah secara rutin
 Keluarga mengatakan Tn.A.M
ketika sudah merasakan sakit
kepala hanya minum obat
amlodipine 1-2 hari saja
 Keluarga mengatakan saat
tekanan darahnya naik ia tidak
pergi ke tempat pelayanan
kesehatan, hanya minum obat
dirumah saja.

18
 Keluarga mengatakan ia sering
makan makanan daging-
dagingan
 Ny.M.S mengatakan Tn.A.M
tekanan darahnya selalu tinggi,
tidak pernah dalam batas
normal, namun Tn.A.M selalu
mengecek tekanan darahnya

DO:
 TD : 146/95 mmHg
N : 60x/mnt
S : 36,5oC
P : 20x/mnt
 Tn.A.M tampak sakit kepala
2 DS: Kesiapan peningkatan
 Tn A.M n Ny.M.S kadang menjadi orang tua
menuruti permintaan anak,
karena An.K juga sabar dalam
menginginkan sesuatu.
 lingkungan bermain An.K
aman dan nyaman, anak dapat
berinteraksi dengan
lingkungannya, lingkungan
bermain tidak membahayakan
anak.
 An.K sabar dalam
menginginkan sesuatu barang,
ia dapat memilah/memilih
barang yang diinginkan
dengan baik, dan dapat
mengerti ekonomi orang tua.
 kegiatan yang diikuti An.K
selain disekolah yaitu
kegiatan mengaji, berenang,
dan les karate.
 An.K sering membaca komik.
 An.K sering tidur siang saat
pulang sekolah, dan mengatur
waktu luangnya dengan hal-
hal yang bermanfaat.

DO:
 An.K tampak sabar dalam
menginginkan sesuatu barang.
 Orang tua tampak mendukung
An.K dalam kegiatan,

19
aktivitas, dan keseharian yang
dilakukan An.K baik di
sekolah maupun di
lingkungan rumah.
 Kebutuhan fisik dan emosi
An.K terpenuhi

C. Diagnosa keperawatan
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas
program perawatan/pengobatan
2. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua

D. Intervensi
No SDKI SLKI SIKI
1 Manajemen kesehatan Setelah dilakukan Intervensi utama :
keluarga tidak efektif kunjungan keluarga Dukungan keluarga
berhubungan dengan selama …. diharapkan merencanakan perawatan
kompleksitas sistem manajemen kesehatan (I.13477)
pelayanan kesehatan keluarga meningkat Observasi
(D.0115) (L.12105) dengan a. Identifikasi kebutuhan dan
kriteria hasil: harapan keluarga tentang
Definisi:  Kemampuan kesehatan
Pola penanganan kesehatan menjelaskan b. Identifikasi konsekuensi
dalam keluarga tidak masalah kesehatan tidak melakukan tindakan
memuaskan untuk yang dialami Bersama keluarga
memulihkan kondisi meningkat (5) c. Identifikasi tindakan yang
kesehatan anggota keluarga  Aktivitas keluarga dapat dilakukan keluarga
mengatasi masalah Terapeutik
Gejala dan tanda mayor: kesehatan tepat a. Motivasi pengembangan
Subjektif meningkat (5) sikap dan emosi yang
 Mengungkapkan tidak  Verbalisasi mendukung upaya
memahami masalah kesulitan kesehatan
kesehatan yang diderita menjalankan b. Gunakan sarana dan
 Mengungkapkan perawatan yang fasilitas yang ada dalam
kesulitan menjalankan ditetapkan keluarga
perawatan yang menurun (5) c. Ciptakan perubahan
ditetapkan lingkungan rumah secara
Objektif optimal
 Gejala penyakit Edukasi
anggota keluarga a. Informasikan fasilitas
semakin memberat kesehatan yang ada di
 Aktivitas keluarga lingkungan
untuk mengatasi b. Anjurkan menggunakan
masalah kesehatan fasilitas kesehatan yang
tidak tepat ada
c. Ajarkan cara perawatan
yang bisa dilakukan

20
keluarga
2 Kesiapan peningkatan Setelah dilakukan Intervensi pendukung :
menjadi orang tua (D.0122) kunjungan keluarga Promosi perkembangan anak
selama …. diharapkan (I.10340)
Definisi: peran menjadi orang Observasi
Pola pemberian lingkungan tua membaik a. Identifikasi kebutuhan
bagi anak atau anggota (L.13120) dengan khusus anak dan
keluarga yang cukup untuk kriteria hasil: kemampuan adaptasi anak
memfasilitasi pertumbuhan  Memberi
dan perkembangan serta pengertian pada Terapeutik
dapat ditingkatkan. anak/anggota a. Fasilitasi hubungan anak
keluarga dengan teman sebaya
Gejala dan tanda mayor: meningkat (5) b. Dukung anak berinteraksi
Subjektif  Kebutuhan fisik dengan anak lain
 Mengekspresikan anak/anggota
keinginan untuk c. Dukung anak
keluarga
meningkatkan peran mengekspresikan
meningkat (5)
menjadi orang tua anak  Kebutuhan emosi perasaannya secara positif
anak/anggota d. Dukung partisipasi anak di
Objektif keluarga sekolah, ekstrakurikuler, dan
 Tampak adanya meningkat (5) aktivitas komunitas
dukungan emosi dan  Keinginan e. Berikan mainan yang sesuai
pengertian pada meningkatkan
anggota keluarga dengan usia anak
peran menjadi
f. Sediakan kesempatan dan
orang tua
Gejala dan tanda minor: alat-alat untuk menggambar,
meningkat (5)
Subjektif melukis, dan mewarnai
 Verbalisasi
 Anak atau anggota g. Sediakan mainan berupa
kepuasan dengan
keluarga lainnya
lingkungan rumah puzzle dan maze
mengekspresikan
meningkat (5)
kepuasan dengan Edukasi
lingkungan rumah a. Jelaskan nama-nama benda
 Anak atau anggota obyek yang ada di
keluarga lingkungan sekitar
mengungkapkan b. Ajarkan sikap kooperatif,
harapan yang realistis bukan kompetisi diantara
anak
Objektif c. Ajarkan anak cara meminta
 Kebutuhan fisik dan bantuan dari anak lain, jika
emosi anak/anggota perlu
keluarga terpenuhi d. Ajarkan teknik asertif pada
anak

21
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang terdiri dari suami, istri dan anak-
anaknya baik anak kandung maupun adopsi, keluarga juga merupakan pusat
perkembangan anak untuk dapat berkembang dengan baik atau tidak.
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah mempunyai tugas
perkembangan, yaitu mensosialisasikan anak untuk dapat meningkatkan prestasi
sekolahnya, meningkatkan komunikasi terbuka agar anak mau bercerita tentang
pengalaman yang dialaminya, selain itu orang tua juga harus bisa melepaskan anak-
anaknya untuk bisa bergaul dan bermain dengan teman sebayanya.
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah, mereka lebih senang untuk
bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah dengan anaknya untuk
sementara waktu.
Penerapan proses keperawan keluarga memerlukan keterampilan yang baik dalam
berkomunikasi, skill keperawatan dan pemilihan pertanyaan yang tepat sehingga proses
keperawatan dapat diterapkan dengan baik.

B. Saran
1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan apakah
keluarga sudah mampu memenuhi tugas perkembangan anak usia sekolah atau belum.
2. Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah keluarga,
maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan tidak
melangkahi profesionalitas bekerja dan selalu menghormati privasi yang klien miliki.
3. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu untuk
melakukan rencana asuhan keperawatan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Harnilawati. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Pustaka As Salam.

Mustofa, E., Nurlani, M. S., & Octaviani, R. S. (2019). Asuhan keperawatan keluarga pada
tahap perkembangan anak usia sekolah.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Edisi 1.
Dewan Pengurus PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1,
Cetakan II. Dewan Pengurus PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Edisi 1,
Cetakan II. Dewan Pengurus PPNI.

Anda mungkin juga menyukai