Dosen Pengampu :
Dosen Pengampu :
Yosep Purnairawan, S.Kep. Ners., M.Kep
Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Ela Handayani (32722001D20026)
M. Rizki (32722001D20050)
Muhamad Fauzi (32722001D20058)
Neng Eva (32722001D20064)
Salma Riana (32722001D20092)
Silva Aulina (32722001D20098)
Tri Wulandari (32722001D20112)
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masingmasing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman, 2014).
Tahap dan perkembangan keluarga terdiri dari, tahap pertama
pasangan baru atau keluarga baru (beginningfamily), tahap kedua keluarga
dengan kelahiran anak pertama (childbearing family), tahap ketiga
keluarga dengan anak pra sekolah (families wih preschool), tahap keempat
keluarga dengan anak usia sekolah (families with children), tahap kelima
keluarga dengan anak remaja (families with teenagers), tahap keenam
keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (lounching certer families),
tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families), dan tahap
kedelapan keluarga dengan usia lanjut (Harmoko, 2014).
Tahap perkembangan anak usia Sekolah, tahap inidimulai sejak
anak berusia 6-12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyaitugas
untuk menghadapi pisah dengan anaknya dan melepaskan anknya
karenaanak usia prasekolah ini akan lebih senang bergaul dan bermain
dengan temansebaya. Pada tahap ini juga keluarga mempunyai tahap
perkembangan untukmengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dan
meningkatkan prestasi anak.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
perawatmemberikan perawatan dan melakukan pengkajian langsung
dengan keluarga,apakah keluarga sudah memenuhi tugas perkembangan
anak pada usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada keluarga
tugas perkembangan anak usia sekolah,selain itu perawat juga melakukan
3
pengkajian disekitar lingkungannnya, apakahtempat keluarga yang
ditempati keluarga layak untuk ditempati atau tidak, sertamelakukan
perawatan dan memberi solusi kepada keluarga untuk mencegahterjadinya
penyakit.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi
mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan
social sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan
orang lain di luar rumah.
3. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi
dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi
untuk memeprtahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar
tetap memiliki produktifitas tinggi. Ini dikembangkan menjadi
tugas di bidang kesehatan.
6
2.1.5 Tipe keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
1. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi
tanggungan dantinggal alam satu rumah terpisah dari sanak
keluarga lainnya.
2. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal
dalam saturumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
3. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup
bersama dengananak-anak yang masih bergantung padanya.
4. Nuclear Dyatd
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal
dalam satu rumah yang sama.
5. Recontituened atau Blended Family
Keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-
masingmembawa anak dari hasil perkawinan terdahulu.
6. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek,
bapak,ibu, anakdalam satu rumah.
7. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam
rumahnya.
8. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.
7
2.1.6 Struktur Keluarga
1. Struktur eligasi,masing masing masing keluarga mempunyai hak
yang sama dalam menyampaikan pendapat.
2. Struktur yang hangat, menerima dan toleransi.
3. Struktur yang terbukan dan anggota yang terbuka : mendorong kej
ujuran dan kebenaran.
4. Struktur yang kaku : suka melawan dan tergantung pada peraturan
5. Struktur yang bebas : tidak adanya peraturan yang memaksakan.
6. Struktur yang kasar : menyiksa, kejam dan kasar.
7. Suasana emosi yang dingin.
8
8. Tahap Keluarga Usia Lanjut, tahap perkembangan keluarga akan
masuk kategori usia lanjut ketika suami istri telah pensiun hingga
salah satunya meninggal dunia.
Anak usia sekolah dapat disebut juga sebagai akhir masa kanak- kanak
sejak usia 6 tahun atau masuk sekolah dasar kelas satu, ditandai oleh
kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan
penyesuaian social anak (Harmoko, 2012).
9
Pada perilakunya menunjukan anak mudah bereaksi terhadap
situasi yang baru.
4. Perkembangan kognitif menurut Plagnet, usia ini berada
dalamtahap operasional konkret diaman anak mengekpresikan apa
yang dilakukan dengan verbal dan simbol.
5. Perkembangan moral masa akhir kanak-kanak, perkembangan
moral dikategorikan oleh Kohlberg berada dalam tahap
konversional. Pada tahap ini, anak belajar tentang peraturan-
peraturan yang berlaku, menerima peraturan, dan merasa
bersalahbila tidak sesuai aturan yang diterimanya.
6. Perkembangan spiritual anak usia sekolah mengingatkan
segalasesuatunya adalah konkret atau nyata dari pada belajar
tentang“God”. Mereka mulai tertarik terhadap surga dan neraka
sehinggacenderung melakukan atau mematuhi peraturan, karena
takut bilamasuk neraka.
7. Perkembangan bahasa pada usia ini terjadi penamahan kosa kata
umum yang berasal dari berbagai pelajar disekolah, bacaan,
pembicaraan, dan media.
8. Perkembangan sosial akhir masa kekanak-kanak sering disebut
usia berkelompok, yang ditandai dengan adanya minat terhadap
aktifitas teman-teman dan meningkatkan keinginan yang kuat
untuk diterima sebagai anggota kelompok.
9. Perkembangan Seksual masa ini anak mulai belajar tentang
seksualnya dari teman-teman terlebih guru dan pelajaran disekolah.
Anak berupaya menyesuaikan penampilan, pakain dan bahkan
gerak-gerik sesuai dengan seksnya.
10. Perkembangan konsep diri perkembangan konsep diri sangat
dipengarui oleh mutu mutu hubungan dengan orang tua, saudara,
dan sanak keluarga lain.
10
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga dengan anak usia sekolah
2.2.1 Pengkajian
a. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan
materi askep keluarga).
b. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah.
c. Identitas anak.
d. Riwayat kehamilan dan persalinan.
e. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
f. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
g. Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk
kemampuan yangtelah dicapai).
h. Pemeriksaan fisik.
i. Lengkapi dengan pengkajian focus :
1) Bagaimana karakteristik teman bermain.
2) Bagaimana lingkungan bermain.
3) Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah.
4) Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan
adakahsarana yang dimilikinya.
5) Bagaimana temperamen anak saat ini.
6) Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang.
7) Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak.
8) Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini.
9) Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah.
10) Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama
disekolah.
11) Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau
dirumah saat bermain.
12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama
masa ini.
11
13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa
jenisnya.
14) Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya.
15) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
12
c. Hubungan dalam keluarga yang harmonis.
d. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas
perkembangannya.
e. Pemeliharaan kesehatan yang optimal.
13
Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus
dijalani.
Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak.
Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau
menyelesaikan masalah.
Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah.
Beri pujian bila keluarga dapat mengenali
penyebab atau membaut alternative.
c. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota
keluarga.
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis.
Intervensi :
Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka
pada keluarga.
Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian
atas kemampuannya.
Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga
(anak usiasekolah).
Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga
tanpa menimbulkan masalah.
14
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
15
3. Genogram
AN. C
Keterangan :
: laki-laki : keturunan
: perempuan : menikah
4. Type Keluarga
Keluarga Ny. Y memiliki tipe keluarga nuclear family (keluarga
inti) karena terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu
rumah.
5. Suku Bangsa
Keluarga Ny. Y berasal dari suku Sunda, jika sakit keluarga Ny. Y
terkadang membiarkan hingga sembuh dan hanya mengkonsumsi obat
warung yang biasa dikonsumsi
16
6. Agama Dan Kepercayaan Yang Memepengaruhi Kesehatan
Anggota keluarga Ny. Y beragama islam. Ny. Y dan suami selalu
mengajarkan anaknya untuk selalu dekat dengan Allah S.W.T,
mengingatkan anaknya untuk sholat 5 waktu, sering mengusahakan
sholat berjamaah dan setiap malam jumat seluruh anggota keluarga
membaca yasin bersama.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Suami Ny. Y yaitu Tn. K bekerja dengan pekerjaan tetap. Penghasilan
yang diperoleh per/bulan sekitar Rp. 3.000.000. Ny. K hanya sebagai
ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan sampingan.
Penghasilan Tn. K digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan
sehari-hari, bayar tagihan listrik, air dan lain-lain. Alat transportasi
keluarga Ny. Y yaitu 1 motor pribadi.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga Ny. Y untuk rekreasi adalah
menonton TV, makan bersama dan mengobrol di teras rumah.
Terkadang keluarga Ny. A berkumpul dengan sanak saudara saat
acara keluarga dan lebaran. An. C mengatakan setiap hari ia bermain
dengan teman sebaya dan belajar di malam hari.
9. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. K dan Ny.Y memiliki satu orang anak
berumur 6 tahun yang baru masuk SD tahun ini.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan
kendalanya
Saat ini keluarga Tn.K dan Ny.Y sebagai keluarga yang
memiliki satu anak yang baru saja masuk SD belum tahu
bagaimana cara yang tepat dalam mengajarkan anak bergaul,
karena Ny.Y selalu khawatir jika anaknya ingin bermain diluar
rumah.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
17
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Tn. K sering mengeluh telapak kaki kiri terasa sakit saat
berjalan. Tn. K tidak langsung memeriksakan dirinya ke
dokter, ia hanya menganggap keluhan yang dirasa akan sembuh
sendiri.
Ny. Y juga beranggapan bahwa sakit Tn. K tidak terlau
serius. Ny. Y menderita gastritis sudah 1 tahun. Ny. Y
mengatakan tidak boleh telat makan dan sudah tidak bisa
makan makanan pedas sedikit pun. Ny Y mengeluh mual, sakit
perut, nyeri ulu hati dirasa seperti diremas-remas dan hilang
timbul. Ketika nyeri ulu hatinya kambuh, ia mengkonsumsi
obat penurun asam lambung yang biasa ia konsumsi. Bila
keluhan dirasa lama, Ny. A hanya mengalihkannya dengan
tidur karena Ny. A menganggap dengan tidur keluhan yang
dirasa akan hilang sendiri.
An. W tidak memiliki riwayat penyakit dan tidak ada
masalah kesehatan. Hanya saja, ketika mengeluh tidak enak
badan, An. W meminta Ny. A untuk mengerik punggungnya
dengan minyak kayu putih. Setelah itu, An. W mengkonsumsi
obat antangin.
2. Riwayat penyakit keturunan
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit
beratyang memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun
perawatan dirumah yang lama. Dari riwayat kesehatan keluarga
Tn. K tidak adayang memilki penyakit kronis maupun penyakit
keturunan
3. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Orang tua Tn. K memiliki riwayat penyakit hipertensi
sedangkan orang tua Ny. Y tidak memiliki riwayat penyakit
apapun.
10. Pengkajian Lingkungan
18
a. Karakteristik rumah
Tempat tinggal keluarga Ny. Y memiliki luas 60 m, tipe rumah 21,
dan milik sendiri. Rumah Ny. Y memiliki ruangan sebanyak 6
ruangan, ventilasi cukup dengan pemanfaatan ruangan seperti 1
teras, 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1
dapur dan 1 kamar mandi. Rumah Ny. A memiliki 1 septitank,
jarak septitank dengan sumber air ± 10 m. Keluarga Ny. A
menggunakan sumber air minum dari pegunungan, tersedia tempat
sampah rumah tangga yang terletak di depan rumah dan biasanya
diangkut oleh petugas TPA (Tempat Pembuangan Akhir) setiap
hari senin. Lingkungan rumah Ny. Y cukup bersih dan jarak
rumah dengan jalan raya cukup jauh.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1) Kebiasaan : setiap hari senin, rabu, kamis dan minggu selalu
ada pengajian ibu-ibu di mushola terdekat.
2) Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang
menginap harus lapor RT / RW
3) Budaya : Dilingkungan budaya yang mayoritas adalah sunda
dan jawa.
4) Mobilitas geografis keluarga : Menurut Ny.Y selama ini
keluarganya sering mengunjungi sanak saudara.
5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Menurut Ny.Y dalam keluarganya ataupun keluarga suaminya
tidak terdapat perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus
dan biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti
lebaran dan kadang pergi ke pesta ulangtahun teman anaknya
jika An.C diundang kepesta Ultah.
6) System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak
terdapat anggota keluarga yang sakit, An.C sebagai
penyemangat jika merasa lelah bekerja. Hubungan satu
19
anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah
terbiasa saling tolong menolong.
c. Struktur Keluarga
1) Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny.Y dalam
keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa sunda,
dan An.C juga terbiasa dengan bahasa sunda.
2) Struktur kekuatan keluarga : Dalam pengambilan keputusan
keluarga Tn.K dan Ny.Y selalu memutuskan secara bersama-
sama atau musyawarah. An.C jarang diikut sertakan jika
memang itu menyangkut masalah keluarga, karena An.C
dianggap masih terlalu kecil. Perbedaan-perbedaan pendapat
yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah.
3) Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :
Dalam keluarga Tn.K sebagai kepala keluarga berkewajiban
mencari nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny.Y yang
perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua
keperluan suaminya dan anaknya di rumah. An.C sebagai
seorang anak yang saat ini tugasnya hanya belajar.
4) Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat
Sunda dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan
norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua,
suami terhadap isteri.
d. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif : Tn. K dan Ny. Y selalu menyayangi dan
memberikan perhatian kepada anak satu satunya. Tn. K yang
selalu sibuk bekerja dan Ny. Y selalu untuk mengantar dan
menjemput An. C ke sekolah.
2) Fungsi sosialisasi : Interaksi keluarga Ny. Y sangat baik,
saling mendukung, saling tolong menolong dan bahagia
bersama. Keluarga Ny. Y selalu menerapkan sopan santun
20
dalam berperilaku kepada tetangga dan cukup aktif dalam
masyarakat. Tn. K dan Ny. Y sering mengobrol di depan
rumah dengan tetangga diwaktu senggang
3) Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : keluarga berencana untuk
memiliki satu anak lagi.
2) Keterangan lain : Saat ini Ny.Y menggunakan alat
kontrasepsi, suntikan setiap 3 bulan sekali, perencanaan
memiliki anak secepatnya karena An.C juga sudah besar, dan
berencana memiliki 2 anak saja.
e. Fungsi ekonomi
Ny.Y mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga
Tn.K dan kebutuhan An C.
11. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Pola istirahat/ tidur Keluarga
Ny. Y jarang sekali untuk tidur siang. An. C selalu bermain dan
tidak menuruti perintah orang tua untuk tidur siang. Keluarga Ny.
Y juga selalu tidur pukul 8 malam.
b. Pola diet/makanan
Keluarga Ny. Y makan 3x sehari dengan nasi, terkadang sayur
tumis atau sayur berkuah dan lauk seperti ikan atau ayam.
Keluarga Ny. Y selalu mengkonsumsi buah setiap hari.
c. Pola eliminasi Keluarg
Ny. Y memiliki kebiasaan BAB setiap hari pada pagi hari setelah
bangun tidur. Ny. Y juga mengatakan untuk BAK sering ketika
minumnya banyak bisa sehari 3-5 kali. Keluarga Ny. Y tidak
memiliki masalah BAK dan BAB.
d. Pola aktivitas
Ny. Y mengatakan kegiatan sehari-hari mengurus rumah tangga.
Tn. K bekerja diluar kota dan pulang setiap 2 minggu sekali.
21
e. Pengkajian 5 tugas kesehatan keluarga
1) Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Keluarga Ny. K mengatakan tidak mengerti sakit apa yang
dikeluhkan oleh Tn. K. Baik itu mengenai pengertian, tanda
gejala, penyebab maupun pengobatannya. Ny. Y hanya tahu
bahwa suaminya mengeluh sakit pada telapak kaki saat
berjalan karena faktor usia dan mungkin kelelahan serta dapat
sembuh dengan sendirinya. Tn. K akan beristirahat jika merasa
keluhannya terasa.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga Ny. Y mengetahui tentang masing-masing penyakit
yang pernah mereka derita namun tidak langsung berobat ke
dokter terdekat melainkan hanya mengkonsumsi obat yang
biasa dikonsumsi.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. Y mengatakan bila terasa nyeri ulu hati maka Ny. Y
langsung mengkonsumsi obat penurun asam lambung dan
beristiratah. An. C ikut membantu ibunya seperti dengan sigap
membelikan obat ibunya di warung.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat Keluarga
Ny. Y menyadari pentingnya kebersihan lingkungan. Oleh
karena itu, keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya
dengan menyapu, mengepel dan menguras bak mandi
seminggu sekali.
5) Kemampuan keluarga mengguanakan fasilitas kesehatan yang
ada di masyarakat
Ny. Y mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan
kesehatan namun juga menyadari belum maksimal dalam
memanfaatkannya.
22
12. Stress Dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek :
Tn. K dan Ny. Y memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah
bagi anaknya. Ny. Y juga harus pintar mengurus keuangan. Ny. Y
mengatakan khawatir dengan perilaku anaknya yang akan
menginjak remaja karena terkadang tidak menuruti perkataannya.
Ny. Y juga mengatakan An. C selalu mengikuti teman-temannya
dalam berbiacara kasar.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Tn. k berusaha untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan biaya
sekolah anaknya dengan bekerja keras. Ny. y berusaha membantu
Tn. K saat kelelahan dengan memijatnya di rumah. Tn. k berusaha
untuk tidak stress dan beristirahat agar nyeri yang dirasa tidak
kambuh. Ny. Y selalu berusaha makan tepat waktu untuk
menghindari nyeri ulu hatinya kambuh. Ny. Y juga selalu
mengontrol keadaan An. C walaupun sedang bermain di luar
rumah untuk mengingatkannya makan. Ny. Y sering memberikan
nasihat kepada An. C untuk mengurangi bermain dan konsisten
dalam belajar karena ia akan menghadapi ujian nasional. Ny. Y
juga sering mengontrol ketika An. C bermain dengan teman-
temannya
c. Strategi koping yang digunakan
Bila ada permasalahan, keluarga Tn. K berusaha untuk selalu
menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan tetap tenang dalam
berfikir. Namun, keputusan tertinggi tetap berada di tangan Tn. K
sebagai kepala rumah tangga secara adil.
d. Strategi adaptasi fungsional dan disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam
kepada anak dan istrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman
dalam menyelesaikan masalah..
13. Harapan Keluarga
23
a. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan
selalu dalam keadaan sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas
kesehatan yang datang ke rumahnya keluarga mengharapkan
supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada
masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini
diharapkan dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana
sebenarnya untuk mendidik anaknya agar bisa bersosialisasi
dengan lingkungan.
14. Pemeriksaan Fisik
24
),Polip (-), ),Polip (-), ),Polip (-),
penciuman penciuman penciuman
baik (-) baik (-) baik (-)
Telinga
Mulut Mulut Mulut
bersih bersih bersih
mukosa mukosa
lembab, lembab,
lidah bersih, lidah bersih,
gigi cukup gigi cukup
25
Tidak ada Tidak ada pembengkak
pembengka pembengka an
Paru kan kan
Inspeksi
Saat Saat Saat bernafat
bernafat bernafat tidak
tidak tidak menggunaka
mengguna menggunak n otot
kan otot an otot bantuan
bantuan bantuan pernafasan
pernafasan pernafasan
Palpasi
Tidak ada
pembengka Tidak ada
kan(-) Tidak ada pembengkak
Perkusi pembengka an (-)
Tidak ada kan(-) Tidak ada
penimbuna penimbunan
n cairan cairan
Auskultasi Tidak ada
penimbunan Bunyi nafas
cairan veskuler, RR
Bunyi Normal
Jantung : nafas Bunyi nafas
Palpasi veskuler, veskuler,
RR RR Normal
Normal Letak
Perkusi normal ics 2
Auskultasi Letak dan 3-4 dan
normal ics 6
26
2 dan 3-4
Letak dan 6 Irama
normal ics teratur, suara
2 dan 3-4 Irama tambahan
dan 6 teratur, tidak ada
suara TD: 100/70
Irama tambahan mmHg
teratur, tidak ada
suara TD: 110/70
tambahan mmHg
tidak ada
TD:
120/70
mmHg
5 Abdomen :
Inspeksi Simetris, Simetris, Simetris,
warna warna warna
normal,asit normal,asite normal,asites
es(-) s(-) (-)
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri nyeri nyeri
tekan, tekan, tekan,
tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan benjolan benjolan
Auskultasi
Bisisng Bisisng usus Bisisng usus
Perkusi usus (+) (+) (+)
27
normal normal normal
6 Genetalia : - - -
7 Ekstremitas - - -
bawah : berfungsi berfungsi berfungsi
Inspeksi dengan dengan baik dengan baik
baik reflek reflek patella
Perkusi reflek patella (+) (+)
patella (+)
28
15. Analisa data
1. Ds : 00261 Domain 5 :
Do :
31
cara pengobatannya
Ny. Y tampak menunjukkan obat yang biasa
keluarganya konsumsi
Ny. Y tampak tidak bertanya mengenai
masalah kesehatan keluarganya.
32
T: nyeri hilang timbul
Do:
33
16. SKORING
a. Defisiensi Pengetahuan
34
o Tidak dapat 0
35
MENONJOLNYA ½x1=½ 1 Keluarga Ny. Y menanggapi masalah
MASALAH kesehatan keluarganya tidak terlalu
2
mengganggu
o Masalah berat, harus segera
ditangani
1
o Ada masalah, tapi tidak perlu
segera ditangani
36
b. Nyeri Akut
37
KEMUNGKINAN 2 Ny. Y beranggapan nyeri dan
MASALAH DAPAT mualnya kambuh, ia 1 2
2/2 x 2 = 2
DIUBAH mengkonsumsi obat penurun asam
lambung yang biasa dikonsumsi
o Dengan Mudah
1
o
38
POTENSIAL MASALAH 2 2/3 x 1 = 2/3 1 Gastritis yang diderita Ny. Y
DAPAT DICEGAH dikarenakan Ny. A telat makan
o Cukup
39
MENONJOLNYA 2/2+1= 1 2 Ny. Y menanggapi masalah berat,
MASALAH harus segera ditangani 2 2 bahwa
2
gastritis dapat menganggu aktivitasny
o Masalah berat, harus segera
ditangani
TOTAL 4 2/3
40
e. RENCANA TINDAKAN
Diagnosis
No
Data Keperawatan NOC NIC
41
berobat, hanya Level 2 Kelas GG : Pengajaran : proses penyakit
Pengetahuan kondisi
mengkonsumsi obat
kesehatan 1. kaji tingkat pengetahuan
yang biasa
klien dengan proses
dikonsumsi dan
Level 3 Outcome :
penyakit.
beristirahat Pengetahuan : proses
2. Jelaskan patofisiologi
penyakit
Ny.Y mengatakan
penyakit
bahwa tidak
1. faktor penyebab 3. Jelaskan tanda gejala yang
mengerti terhadap 80302
2. faktor resiko umum pada penyakit
penyakit yang 180304
3. tanda dan gejala 4. Berikan informasi kepada
dideritanya 180306
4. proses penyakit keluarga atau orang
Ny. Y mengatakan 180307
5. manfaat manajemen penting bagi pasien
juga tidak mengerti 180315
penyakit mengenai kondisinya
penyakit yang
sesuai kebutuhan.
dirasa Tn. K - Ny.
42
Y mengatakan 5. Diskusikan perubahan
Do : atau penangan
dapat menjelaskan
penyakit yang
dari pengertian,
pengobatannya
43
Ny. Y tampak
Dukungan mengambil
Level 2 Kelas Q :
Perilaku sehat keputusan
44
keluarga dari 2 ke 4: dari setiap alternatif
pilihan
1.Menyediakan informasi
185908 2. Fasilitasi percakapan
yang terpercaya.
pasien mengenai tindakan
2.Identifikasi hambatan
185909 keperawatan
untuk mencapai luaran
3. Berikan informasi sesuai
yang ingin di capai.
permintaan pasien
4. Bangun komunikasi
mungkin
TUK 3:
45
Pengetahuan tentang Level 1 Domain 1
Level 3 : fisik
46
nyeri verbal
3. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
4. Kendalikan faktor
mempengaruhi respon
pasien terhadap
ketidaknyamanan
5. Kolaborasi pemeberian
analgetik.
TUK 4 :
47
lingkungan dengan kriteria Keamanan Level 2, Kelas V :
dingin
48
5) Ciptakan lingkungan
49
Perilaku Sehat 2) Anjurkan pasien
pelayanan kesehatan.
3) Imformasikan pasien
mengenai perbedaan
pelayanan kesehatan.
bertanya mengenal
biaya kesehatan
50
f. IMPLEMENTASI dan EVALUASI
51
proses penyakit. Keluarga tampak mengerti dan
bisa menjawab pertanyaan.
R/Keluarga mampu
A:
menjelaskan bagaimana
Masalah teratasi
proses penyakit. P:
Intervensi dihentikan
2. Menjelaskan patofisiologi
penyakit.
bagaimana jalannya
penyakit.
R/Keluarga mampu
52
yang umum pada penyakit.
4. memberikan informasi
kebutuhan.
R/Keluarga mampu
mampu memahami
kondisinya sekarang.
5. mendiskusikan perubahan
53
komplikasi
komplikasi.
atau penangan
R/Keluarga membantu
54
Tuk 2 : S:
Keluarga mampu memutuskan Klien mengatakan mampu
tindakan keperawatan memutuskan tindakan
1. membantu pasien untuk keperawatan
O:
mengidentifikasi keuntungan
Keluarga An. C dpat berpartisifasi
dan kerugian dari setiap
dalam mengambil keputusan
alternatif pilihan A:
Masalah teratasi
R/Keluarga mampu
P:
mengidentifikasi keuntungan
Intervensi dihentikan
dan kerugian dari setiap
alternatif pilihan.
2. memfasilitasi percakapan
keperawatan
55
untuk memfasilitasi
tindakan keperawatan
3. memberikan informasi
R/Keluarga mampu
memberikan informasi
4. membangun komunikasi
mungkin
dalam membangun
56
sedini mungkin
Tuk 3 : S:
Keluarga dapat melakukan Klien mengatakan sudah tidak
perawatan merasa nyeri lagi di ulu hati,
1. Melakukan pengkajian nyeri sudah tidak mual
O:
secara menyeluruh meliputi
1. klien tampak tenang
lokasi, durasi, kualitas,
2. TTV :
keparahan nyeri dan faktor TD : 100/90 mmhg
Bising usus : 15x/m
pencetus nyeri
RR : 21x/m
R/Keluarga dapat membantu
3. Ny. Y tampak mengikuti
dalam pengkajian pada secara seksama
A:
nyeri klien.
Masalah teratasi sebagian
2. mengobservasi
P:
ketidaknyamanan non verbal Intervensi dilanjutkan
57
ketidaknyamanan non verbal
pada klien.
3. mengajarkan teknik
nonfarmakologis
R/Keluarga mampu
mengaplikasikan teknik
membutuhkan.
4. mengkendalikan faktor
terhadap ketidaknyamanan
R/Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
58
untuk kenyamanan klien.
5. berkolaborasi pemeberian
analgetik.
R/Keluarga membantu
pada klien.
Tuk 4 : S:
Keluarga mampu memodifikasi Klien mengatakan sudah
lingkungan menciptakan lingkungan yang
1. Membersihkan tempat dan bersih dan selalu membersihkan
rumah setiap hari
peralatan yang akan
O:
digunakan pasien.
Rumah tampak nyaman dan
R/Keluarga bersedia untuk bersih
A:
membantu membersihkan
Masalah teratasi
tempat dan peralatan yang
P:
59
digunakan klien. Intervensi dihentikan
2. Menyediakan pengharum
menyediakan pengharum
dingin
60
panas dan dingin
4. menciptakan lingkungan
mendukung.
R/Keluarga membantu
dalam memodifikasi
lingkungan dengan
mencipatakan lingkungan
mendukung.
5. menciptakan lingkungan
R/Keluarga mampu
menciptakan lingkungan
61
yangan aman dan bersih
Tuk 5 : S:
Memanfaatkan pelayanan Keluarga mengatakan jika Ny. Y
kesehatan kambuh selalu membawa nya ke
1. membantu pasien atau puskesmas terdekat
O:
keluarga memilih
Keluarga tampak percaya dengan
profesional perawatan
pelayanan kesehatan
kesahatan yang tepat. A:
Masalah teratasi
R/Keluaraga terlibat dalam
P:
pemilihan perawatan
Intervensi dihentikan
kesahatan yang tepat.
2. menganjurkan pasien
62
kesehatan.
R/Keluarga mampu
penyedian pelayanan
kesehatan.
3. menginformasikan pasien
mengenai perbedaan
pelayanan kesehatan.
R/Keluarga mampu
menginformasikan kembali
63
pada pasien mengenai
fasilitas pelayanan
kesehatan.
kesehatan
kesehatan.
64
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
65
DAFTAR PUSTAKA
66