Anda di halaman 1dari 66

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP


PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampu :

Dosen Pengampu :
Yosep Purnairawan, S.Kep. Ners., M.Kep

Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Ela Handayani (32722001D20026)
M. Rizki (32722001D20050)
Muhamad Fauzi (32722001D20058)
Neng Eva (32722001D20064)
Salma Riana (32722001D20092)
Silva Aulina (32722001D20098)
Tri Wulandari (32722001D20112)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada kita. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga “Asuhan
Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Sekolah”,
dengan tujuan menjadikan proses pembelajaran agar lebih baik.
Makalah ini tidak akan terselesaiakan tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak yang telah memberikan dukungan, baik secara moril maupun materiil.
Ucapan terima kasih kepada:
1. Yosep Purnairawan, S.Kep. Ners., M.Kep , selaku dosen pengajar mata
kuliah
2. Semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kesadaran akan masih jauhnya makalah ini dari kesempurnaan, sehingga
kritik dan saran dari pembaca sangatlah diharapkan demi perbaikan pada makalah
selanjutnya. Semoga makalahini dapat bermanfaat bagi kita semua,
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Sukabumi, 10 Oktober 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 3
1.2 Rumusan masalah ................................................................................. 4
1.3 Tujuan penulisan ................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
2.1 Konsep Keluarga ............................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian keluarga............................................................................... 5
2.1.2 Tujuan Keluarga ................................................................................... 5
2.1.3 Fungsi keluarga ..................................................................................... 6
2.1.4 Ciri keluarga ......................................................................................... 6
2.1.5 Tipe keluarga ........................................................................................ 7
2.1.6 Struktur Keluarga .................................................................................. 8
2.1.7 Tahapan Perkembangan Keluarga ........................................................ 8
2.1.8 Perkembangan anak usia sekolah ......................................................... 9
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga dengan anak usia sekolah ................ 11
2.2.1 Pengkajian ........................................................................................... 11
2.2.2 Diagnosa dan intervensi keperawatan................................................. 12
2.2.3 Rencana Asuhan Keperawatan ........................................................... 13
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA
SEKOLAH ........................................................................................................... 15
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 66
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 66
3.2 Saran ................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masingmasing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman, 2014).
Tahap dan perkembangan keluarga terdiri dari, tahap pertama
pasangan baru atau keluarga baru (beginningfamily), tahap kedua keluarga
dengan kelahiran anak pertama (childbearing family), tahap ketiga
keluarga dengan anak pra sekolah (families wih preschool), tahap keempat
keluarga dengan anak usia sekolah (families with children), tahap kelima
keluarga dengan anak remaja (families with teenagers), tahap keenam
keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (lounching certer families),
tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families), dan tahap
kedelapan keluarga dengan usia lanjut (Harmoko, 2014).
Tahap perkembangan anak usia Sekolah, tahap inidimulai sejak
anak berusia 6-12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyaitugas
untuk menghadapi pisah dengan anaknya dan melepaskan anknya
karenaanak usia prasekolah ini akan lebih senang bergaul dan bermain
dengan temansebaya. Pada tahap ini juga keluarga mempunyai tahap
perkembangan untukmengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dan
meningkatkan prestasi anak.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
perawatmemberikan perawatan dan melakukan pengkajian langsung
dengan keluarga,apakah keluarga sudah memenuhi tugas perkembangan
anak pada usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada keluarga
tugas perkembangan anak usia sekolah,selain itu perawat juga melakukan

3
pengkajian disekitar lingkungannnya, apakahtempat keluarga yang
ditempati keluarga layak untuk ditempati atau tidak, sertamelakukan
perawatan dan memberi solusi kepada keluarga untuk mencegahterjadinya
penyakit.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana konsep keluarga anak usia sekolah?
2. Bagaimana konsep asuhan keperawatan keluarga pada anak usia
sekolah ?

1.3 Tujuan penulisan


1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal
danmengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dan
asuhan keparawatannya.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah.
a. Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia
sekolah
b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap
perkembangan anak usia sekolah

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Keluarga

2.1.1 Pengertian keluarga


Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang
diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap
anggota keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak,
2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Setiadi, 2012).
Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang
menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan
dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian, diagnosis
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes, 2010).

2.1.2 Tujuan Keluarga


Menurut Friedman (2010) tujuan utama dari keluarga adalah
sebagai perantara yaitu yang menanggung semuaharapan dan
kewajiban-kewajiban masyarakat serta membentukdanmengubah
sampai kwalitas tertentu hingga dapat memenuhi kebutuhandan
kepentingan setiap individu dalam keluarga.

2.1.3 Fungsi keluarga


Secara umum fungsi keluarga (Friedman, 2010) adalah sebagai
berikut :
1. Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota
keluarga berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

5
2. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi
mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan
social sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan
orang lain di luar rumah.
3. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi
dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi
untuk memeprtahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar
tetap memiliki produktifitas tinggi. Ini dikembangkan menjadi
tugas di bidang kesehatan.

2.1.4 Ciri keluarga


Sekumpulan manusia dikatakan sebagai keluarga jika memiliki ciri-
ciri tertentu. Adapun ciri-ciri keluarga adalah sebagai berikut:

a. Keluarga terdiri dari beberapa orang yang mempunyai ikatan, baik


itu ikatan darah, perkawinan, ataupun adopsi.
b. Setiap orang dalam keluarga biasanya tinggal bersama-sama dalam
satu rumah tangga. Jika anggota keluarga terpisah, mereka tetap
akan menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumahnya.
c. Setiap orang dalam keluarga memiliki peran sosial, mulai dari
suami dan istri, ayah dan ibu, anak dan saudara, dimana mereka
saling berinteraksi dan saling berkomunikasi satu sama lain.
d. Keluarga memiliki suatu kebudayaan bersama yang biasanya
berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas dan berusaha untuk
mempertahankan kebudayaan tersebut.

6
2.1.5 Tipe keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
1. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi
tanggungan dantinggal alam satu rumah terpisah dari sanak
keluarga lainnya.
2. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal
dalam saturumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
3. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup
bersama dengananak-anak yang masih bergantung padanya.
4. Nuclear Dyatd
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal
dalam satu rumah yang sama.
5. Recontituened atau Blended Family
Keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-
masingmembawa anak dari hasil perkawinan terdahulu.
6. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek,
bapak,ibu, anakdalam satu rumah.
7. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam
rumahnya.
8. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.

7
2.1.6 Struktur Keluarga
1. Struktur eligasi,masing masing masing keluarga mempunyai hak
yang sama dalam menyampaikan pendapat.
2. Struktur yang hangat, menerima dan toleransi.
3. Struktur yang terbukan dan anggota yang terbuka : mendorong kej
ujuran dan kebenaran.
4. Struktur yang kaku : suka melawan dan tergantung pada peraturan
5. Struktur yang bebas : tidak adanya peraturan yang memaksakan.
6. Struktur yang kasar : menyiksa, kejam dan kasar.
7. Suasana emosi yang dingin.

2.1.7 Tahapan Perkembangan Keluarga


Menurut Carter & McGoldrick (dalam Harnilawati, 2013) membagi
keluarga dalam 8 tahap perkembangan yaitu:
1. Tahap Keluarga Baru (beginning family), terdiri dari sepasang
suami, istri.
2. Tahap Keluarga Anak Pertama (child bearing family), terdiri dari
ayah, ibu, anak baru lahir.
3. Tahap Keluarga Anak Prasekolah (families with preschoolers),
terdiri dari ayah, ibu, dan anak prasekolah usia 3-5 tahun.
4. Tahap Keluarga Anak Usia Sekolah (families with children), terdiri
dari ayah, ibu, dan anak usia sekolah usia 6-12 tahun.
5. Tahap Keluarga dengan Anak Remaja (families with teenagers),
anak yang berusia mulai dari 13 tahun hingga 19-20 tahun.
6. Tahap Keluarga dengan Anak Dewasa (launching center families),
anak pertama meninggalkan rumah.
7. Tahap Keluarga Usia Pertengahan (middle age famillies), pada
tahap perkembangan keluarga memasuki masa akhir ketika anak
terakhir telah meninggalkan rumah.

8
8. Tahap Keluarga Usia Lanjut, tahap perkembangan keluarga akan
masuk kategori usia lanjut ketika suami istri telah pensiun hingga
salah satunya meninggal dunia.

2.1.8 Perkembangan anak usia sekolah


Tahap anak usia sekolah adalah tahap yang dimulai pada saat anak
yang tertua memasuki sekolah pada usia anak 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Untuk itu,
keluarga perlu bekerja sama untuk mencapai tugas perkembangan.
Kesejahteraan anak merupakan seseorang yang belum mencapai umur
21 tahun dan belum pernah kawin (menikah). Saat ini yangdisebut
anak bukan lagi yang berumur 21 tahun, tetapi berumur 18 tahun, masa
dewasa dini dimulai umur 18 tahun. Meskipun demikian, anak masih
di kelompokan lagi menjadi tiga sesuai dengan kelompok usia yaitu:
Usia 2-5 tahun disebut usia pra sekolah, usia 6-12 tahun disebut usia
sekolah, dan usia 13-18 tahun disebut usia remaja.

Anak usia sekolah dapat disebut juga sebagai akhir masa kanak- kanak
sejak usia 6 tahun atau masuk sekolah dasar kelas satu, ditandai oleh
kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan
penyesuaian social anak (Harmoko, 2012).

1. Perkembangan biologis saat umur 12 tahun, pertumbuhan rata-rata


5 cm pertahun untuk tinggi badan dan meningkat 2-3 kg pertahun
untuk berat badan.
2. Perkembangan psikosil menurut Freud, perkembangan psiko
sosialnya digolongkan dalam fase laten, yaitu ketika anak berada
dalam fase odipus yang terjadi masa persekolahan dan mencintai
seseorang.
3. Temperamen sifat temperamental yang dialami sebelumnya
merupakan sifat terpenting dalam perilakunya pada masa ini.

9
Pada perilakunya menunjukan anak mudah bereaksi terhadap
situasi yang baru.
4. Perkembangan kognitif menurut Plagnet, usia ini berada
dalamtahap operasional konkret diaman anak mengekpresikan apa
yang dilakukan dengan verbal dan simbol.
5. Perkembangan moral masa akhir kanak-kanak, perkembangan
moral dikategorikan oleh Kohlberg berada dalam tahap
konversional. Pada tahap ini, anak belajar tentang peraturan-
peraturan yang berlaku, menerima peraturan, dan merasa
bersalahbila tidak sesuai aturan yang diterimanya.
6. Perkembangan spiritual anak usia sekolah mengingatkan
segalasesuatunya adalah konkret atau nyata dari pada belajar
tentang“God”. Mereka mulai tertarik terhadap surga dan neraka
sehinggacenderung melakukan atau mematuhi peraturan, karena
takut bilamasuk neraka.
7. Perkembangan bahasa pada usia ini terjadi penamahan kosa kata
umum yang berasal dari berbagai pelajar disekolah, bacaan,
pembicaraan, dan media.
8. Perkembangan sosial akhir masa kekanak-kanak sering disebut
usia berkelompok, yang ditandai dengan adanya minat terhadap
aktifitas teman-teman dan meningkatkan keinginan yang kuat
untuk diterima sebagai anggota kelompok.
9. Perkembangan Seksual masa ini anak mulai belajar tentang
seksualnya dari teman-teman terlebih guru dan pelajaran disekolah.
Anak berupaya menyesuaikan penampilan, pakain dan bahkan
gerak-gerik sesuai dengan seksnya.
10. Perkembangan konsep diri perkembangan konsep diri sangat
dipengarui oleh mutu mutu hubungan dengan orang tua, saudara,
dan sanak keluarga lain.

10
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga dengan anak usia sekolah

2.2.1 Pengkajian
a. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan
materi askep keluarga).
b. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah.
c. Identitas anak.
d. Riwayat kehamilan dan persalinan.
e. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
f. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
g. Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk
kemampuan yangtelah dicapai).
h. Pemeriksaan fisik.
i. Lengkapi dengan pengkajian focus :
1) Bagaimana karakteristik teman bermain.
2) Bagaimana lingkungan bermain.
3) Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah.
4) Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan
adakahsarana yang dimilikinya.
5) Bagaimana temperamen anak saat ini.
6) Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang.
7) Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak.
8) Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini.
9) Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah.
10) Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama
disekolah.
11) Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau
dirumah saat bermain.
12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama
masa ini.

11
13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa
jenisnya.
14) Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya.
15) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

2.2.2 Diagnosa dan intervensi keperawatan


Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
a. Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai usia anak.
b. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman
pada lima tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga
memahami dan memfasilitasi perkembangan anak. Masalah
yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan
yaitu :
1) Masalah aktual/risiko
a) Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari
kebutuhan tubuh.
b) Menarik diri dari lingkungan social.
c) Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah.
d) Mudah dan Sering marahe.
e) Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas
sekolah yang dibebankan.
f) Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga.
g) Keengganan melakukan kewajiban agama.
h) Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal.
i) Gangguan komunikasi verbal.
j) Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak
waktu yang digunakan untuk bermain)
2) Potensial atau sejahtera.
a. Meningkatnya kemandirian anak.
b. Peningkatan daya tahan tubuh.

12
c. Hubungan dalam keluarga yang harmonis.
d. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas
perkembangannya.
e. Pemeliharaan kesehatan yang optimal.

2.2.3 Rencana Asuhan Keperawatan


a. Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anak yang sakit
Tujuan : Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis
dengan dukungan yang adekuat.
Intervensi :
 Diskusikan tentang tugas keluarga.
 Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis
saat anggota keluarga sakit.
 Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar
keluarga.
 Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap
upaya pertolongan yang telah dilakukan.
 Ajarkan cara merawat anak dirumah.
 Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan
keluarga.
b. Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang
terjadi pada anaknya.
Tujuan : Ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi :
 Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
 Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga.

13
 Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus
dijalani.
 Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak.
 Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau
menyelesaikan masalah.
 Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah.
 Beri pujian bila keluarga dapat mengenali
penyebab atau membaut alternative.
c. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota
keluarga.
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis.
Intervensi :
 Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka
pada keluarga.
 Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian
atas kemampuannya.
 Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga
(anak usiasekolah).
 Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga
tanpa menimbulkan masalah.

14
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.K DAN NY.Y


DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : An. C
Tanggal lahir : 16 September 2015
Umur : 7 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SD
Alamat : DS.Sukamulya Kec.Cikembar
b. Indentitas Kepala Keluarga
Nama Ayah : Tn. K
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Hubungan : Sunda
Pendidikan : SMA
Perkerjaan : Swasta
Alamat : DS.Sukamulya Kec.Cikembar
2. Komposisi Keluarga

No Nama L/P Umur Hub/klg Pekerjaan Pendidikan


1 Tn.K L 31 Suami Swasta SMA
2 Ny.Y P 30 Istri Swasta SMA
3 An.C L 6 Anak pelajar SD

15
3. Genogram

AN. C

Keterangan :

: laki-laki : keturunan

: perempuan : menikah

: klien : tinggal serumah

4. Type Keluarga
Keluarga Ny. Y memiliki tipe keluarga nuclear family (keluarga
inti) karena terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu
rumah.
5. Suku Bangsa
Keluarga Ny. Y berasal dari suku Sunda, jika sakit keluarga Ny. Y
terkadang membiarkan hingga sembuh dan hanya mengkonsumsi obat
warung yang biasa dikonsumsi

16
6. Agama Dan Kepercayaan Yang Memepengaruhi Kesehatan
Anggota keluarga Ny. Y beragama islam. Ny. Y dan suami selalu
mengajarkan anaknya untuk selalu dekat dengan Allah S.W.T,
mengingatkan anaknya untuk sholat 5 waktu, sering mengusahakan
sholat berjamaah dan setiap malam jumat seluruh anggota keluarga
membaca yasin bersama.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Suami Ny. Y yaitu Tn. K bekerja dengan pekerjaan tetap. Penghasilan
yang diperoleh per/bulan sekitar Rp. 3.000.000. Ny. K hanya sebagai
ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan sampingan.
Penghasilan Tn. K digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan
sehari-hari, bayar tagihan listrik, air dan lain-lain. Alat transportasi
keluarga Ny. Y yaitu 1 motor pribadi.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga Ny. Y untuk rekreasi adalah
menonton TV, makan bersama dan mengobrol di teras rumah.
Terkadang keluarga Ny. A berkumpul dengan sanak saudara saat
acara keluarga dan lebaran. An. C mengatakan setiap hari ia bermain
dengan teman sebaya dan belajar di malam hari.
9. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. K dan Ny.Y memiliki satu orang anak
berumur 6 tahun yang baru masuk SD tahun ini.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan
kendalanya
Saat ini keluarga Tn.K dan Ny.Y sebagai keluarga yang
memiliki satu anak yang baru saja masuk SD belum tahu
bagaimana cara yang tepat dalam mengajarkan anak bergaul,
karena Ny.Y selalu khawatir jika anaknya ingin bermain diluar
rumah.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti

17
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Tn. K sering mengeluh telapak kaki kiri terasa sakit saat
berjalan. Tn. K tidak langsung memeriksakan dirinya ke
dokter, ia hanya menganggap keluhan yang dirasa akan sembuh
sendiri.
Ny. Y juga beranggapan bahwa sakit Tn. K tidak terlau
serius. Ny. Y menderita gastritis sudah 1 tahun. Ny. Y
mengatakan tidak boleh telat makan dan sudah tidak bisa
makan makanan pedas sedikit pun. Ny Y mengeluh mual, sakit
perut, nyeri ulu hati dirasa seperti diremas-remas dan hilang
timbul. Ketika nyeri ulu hatinya kambuh, ia mengkonsumsi
obat penurun asam lambung yang biasa ia konsumsi. Bila
keluhan dirasa lama, Ny. A hanya mengalihkannya dengan
tidur karena Ny. A menganggap dengan tidur keluhan yang
dirasa akan hilang sendiri.
An. W tidak memiliki riwayat penyakit dan tidak ada
masalah kesehatan. Hanya saja, ketika mengeluh tidak enak
badan, An. W meminta Ny. A untuk mengerik punggungnya
dengan minyak kayu putih. Setelah itu, An. W mengkonsumsi
obat antangin.
2. Riwayat penyakit keturunan
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit
beratyang memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun
perawatan dirumah yang lama. Dari riwayat kesehatan keluarga
Tn. K tidak adayang memilki penyakit kronis maupun penyakit
keturunan
3. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Orang tua Tn. K memiliki riwayat penyakit hipertensi
sedangkan orang tua Ny. Y tidak memiliki riwayat penyakit
apapun.
10. Pengkajian Lingkungan

18
a. Karakteristik rumah
Tempat tinggal keluarga Ny. Y memiliki luas 60 m, tipe rumah 21,
dan milik sendiri. Rumah Ny. Y memiliki ruangan sebanyak 6
ruangan, ventilasi cukup dengan pemanfaatan ruangan seperti 1
teras, 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1
dapur dan 1 kamar mandi. Rumah Ny. A memiliki 1 septitank,
jarak septitank dengan sumber air ± 10 m. Keluarga Ny. A
menggunakan sumber air minum dari pegunungan, tersedia tempat
sampah rumah tangga yang terletak di depan rumah dan biasanya
diangkut oleh petugas TPA (Tempat Pembuangan Akhir) setiap
hari senin. Lingkungan rumah Ny. Y cukup bersih dan jarak
rumah dengan jalan raya cukup jauh.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1) Kebiasaan : setiap hari senin, rabu, kamis dan minggu selalu
ada pengajian ibu-ibu di mushola terdekat.
2) Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang
menginap harus lapor RT / RW
3) Budaya : Dilingkungan budaya yang mayoritas adalah sunda
dan jawa.
4) Mobilitas geografis keluarga : Menurut Ny.Y selama ini
keluarganya sering mengunjungi sanak saudara.
5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Menurut Ny.Y dalam keluarganya ataupun keluarga suaminya
tidak terdapat perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus
dan biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti
lebaran dan kadang pergi ke pesta ulangtahun teman anaknya
jika An.C diundang kepesta Ultah.
6) System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak
terdapat anggota keluarga yang sakit, An.C sebagai
penyemangat jika merasa lelah bekerja. Hubungan satu

19
anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah
terbiasa saling tolong menolong.

c. Struktur Keluarga
1) Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny.Y dalam
keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa sunda,
dan An.C juga terbiasa dengan bahasa sunda.
2) Struktur kekuatan keluarga : Dalam pengambilan keputusan
keluarga Tn.K dan Ny.Y selalu memutuskan secara bersama-
sama atau musyawarah. An.C jarang diikut sertakan jika
memang itu menyangkut masalah keluarga, karena An.C
dianggap masih terlalu kecil. Perbedaan-perbedaan pendapat
yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah.
3) Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :
Dalam keluarga Tn.K sebagai kepala keluarga berkewajiban
mencari nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny.Y yang
perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua
keperluan suaminya dan anaknya di rumah. An.C sebagai
seorang anak yang saat ini tugasnya hanya belajar.
4) Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat
Sunda dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan
norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua,
suami terhadap isteri.
d. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif : Tn. K dan Ny. Y selalu menyayangi dan
memberikan perhatian kepada anak satu satunya. Tn. K yang
selalu sibuk bekerja dan Ny. Y selalu untuk mengantar dan
menjemput An. C ke sekolah.
2) Fungsi sosialisasi : Interaksi keluarga Ny. Y sangat baik,
saling mendukung, saling tolong menolong dan bahagia
bersama. Keluarga Ny. Y selalu menerapkan sopan santun

20
dalam berperilaku kepada tetangga dan cukup aktif dalam
masyarakat. Tn. K dan Ny. Y sering mengobrol di depan
rumah dengan tetangga diwaktu senggang
3) Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : keluarga berencana untuk
memiliki satu anak lagi.
2) Keterangan lain : Saat ini Ny.Y menggunakan alat
kontrasepsi, suntikan setiap 3 bulan sekali, perencanaan
memiliki anak secepatnya karena An.C juga sudah besar, dan
berencana memiliki 2 anak saja.
e. Fungsi ekonomi
Ny.Y mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga
Tn.K dan kebutuhan An C.
11. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Pola istirahat/ tidur Keluarga
Ny. Y jarang sekali untuk tidur siang. An. C selalu bermain dan
tidak menuruti perintah orang tua untuk tidur siang. Keluarga Ny.
Y juga selalu tidur pukul 8 malam.
b. Pola diet/makanan
Keluarga Ny. Y makan 3x sehari dengan nasi, terkadang sayur
tumis atau sayur berkuah dan lauk seperti ikan atau ayam.
Keluarga Ny. Y selalu mengkonsumsi buah setiap hari.
c. Pola eliminasi Keluarg
Ny. Y memiliki kebiasaan BAB setiap hari pada pagi hari setelah
bangun tidur. Ny. Y juga mengatakan untuk BAK sering ketika
minumnya banyak bisa sehari 3-5 kali. Keluarga Ny. Y tidak
memiliki masalah BAK dan BAB.
d. Pola aktivitas
Ny. Y mengatakan kegiatan sehari-hari mengurus rumah tangga.
Tn. K bekerja diluar kota dan pulang setiap 2 minggu sekali.

21
e. Pengkajian 5 tugas kesehatan keluarga
1) Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Keluarga Ny. K mengatakan tidak mengerti sakit apa yang
dikeluhkan oleh Tn. K. Baik itu mengenai pengertian, tanda
gejala, penyebab maupun pengobatannya. Ny. Y hanya tahu
bahwa suaminya mengeluh sakit pada telapak kaki saat
berjalan karena faktor usia dan mungkin kelelahan serta dapat
sembuh dengan sendirinya. Tn. K akan beristirahat jika merasa
keluhannya terasa.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga Ny. Y mengetahui tentang masing-masing penyakit
yang pernah mereka derita namun tidak langsung berobat ke
dokter terdekat melainkan hanya mengkonsumsi obat yang
biasa dikonsumsi.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. Y mengatakan bila terasa nyeri ulu hati maka Ny. Y
langsung mengkonsumsi obat penurun asam lambung dan
beristiratah. An. C ikut membantu ibunya seperti dengan sigap
membelikan obat ibunya di warung.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat Keluarga
Ny. Y menyadari pentingnya kebersihan lingkungan. Oleh
karena itu, keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya
dengan menyapu, mengepel dan menguras bak mandi
seminggu sekali.
5) Kemampuan keluarga mengguanakan fasilitas kesehatan yang
ada di masyarakat
Ny. Y mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan
kesehatan namun juga menyadari belum maksimal dalam
memanfaatkannya.

22
12. Stress Dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek :
Tn. K dan Ny. Y memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah
bagi anaknya. Ny. Y juga harus pintar mengurus keuangan. Ny. Y
mengatakan khawatir dengan perilaku anaknya yang akan
menginjak remaja karena terkadang tidak menuruti perkataannya.
Ny. Y juga mengatakan An. C selalu mengikuti teman-temannya
dalam berbiacara kasar.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Tn. k berusaha untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan biaya
sekolah anaknya dengan bekerja keras. Ny. y berusaha membantu
Tn. K saat kelelahan dengan memijatnya di rumah. Tn. k berusaha
untuk tidak stress dan beristirahat agar nyeri yang dirasa tidak
kambuh. Ny. Y selalu berusaha makan tepat waktu untuk
menghindari nyeri ulu hatinya kambuh. Ny. Y juga selalu
mengontrol keadaan An. C walaupun sedang bermain di luar
rumah untuk mengingatkannya makan. Ny. Y sering memberikan
nasihat kepada An. C untuk mengurangi bermain dan konsisten
dalam belajar karena ia akan menghadapi ujian nasional. Ny. Y
juga sering mengontrol ketika An. C bermain dengan teman-
temannya
c. Strategi koping yang digunakan
Bila ada permasalahan, keluarga Tn. K berusaha untuk selalu
menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan tetap tenang dalam
berfikir. Namun, keputusan tertinggi tetap berada di tangan Tn. K
sebagai kepala rumah tangga secara adil.
d. Strategi adaptasi fungsional dan disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam
kepada anak dan istrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman
dalam menyelesaikan masalah..
13. Harapan Keluarga

23
a. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan
selalu dalam keadaan sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas
kesehatan yang datang ke rumahnya keluarga mengharapkan
supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada
masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini
diharapkan dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana
sebenarnya untuk mendidik anaknya agar bisa bersosialisasi
dengan lingkungan.
14. Pemeriksaan Fisik

Nama anggota keluarga


N Pemeriksaan Fisik Tn. K Ny. Y An. C
o
1 Keadaan Umum
: 55kg 50 kg 20 kg
BB 165 cm 155 cm 120 cm
TB
2 Kepala :
 Rambut  Ikal, hitam,  Lurus,  Lurus,
dan bersih hitam, halus hitam, halus
 Mata dan bersih dan bersih
 Konjungvita  Konungvita  Konungvita
anemis, anemis, anemis,
scleraan scleraan scleraan
 Hidung ikterik, ikterik, ikterik,
penglihatan penglihatan penglihatan
baik baik baik

 Mulut  Sinusitis(-  Sinusitis(-  Sinusitis(-

24
),Polip (-), ),Polip (-), ),Polip (-),
penciuman penciuman penciuman
baik (-) baik (-) baik (-)
 Telinga
 Mulut  Mulut  Mulut
bersih bersih bersih
mukosa mukosa
lembab, lembab,
lidah bersih, lidah bersih,
gigi cukup gigi cukup

 Pendengara  Pendengara  Pendengara


n baik, n baik, n baik,
serumen (-) serumen (-) serumen (-)
3 Leher :
 JVP  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
 Kelenjar tiroid  Pembesaran  Pembesaran  Pembesaran
vena vena vena
jubularis (-) jubularis (-) jubularis (-)
pembengka pembengkak pembengka
kan (-) an (-) kan (-)
4 dada :
Mamae
 Inspeksi  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
pembengka pembengka pembengkak
kan, kan, an, simetris
simetris simetris antara kiri
antara kiri antara kiri dan kanan
dan kanan dan kanan
 Palpasi  Tidak ada

25
 Tidak ada  Tidak ada pembengkak
pembengka pembengka an
Paru kan kan

 Inspeksi
 Saat  Saat  Saat bernafat
bernafat bernafat tidak
tidak tidak menggunaka
mengguna menggunak n otot
kan otot an otot bantuan
bantuan bantuan pernafasan
pernafasan pernafasan
 Palpasi
 Tidak ada
pembengka  Tidak ada
kan(-)  Tidak ada pembengkak
 Perkusi pembengka an (-)
 Tidak ada kan(-)  Tidak ada
penimbuna penimbunan
n cairan cairan
 Auskultasi  Tidak ada
penimbunan  Bunyi nafas
cairan veskuler, RR
 Bunyi Normal
Jantung : nafas  Bunyi nafas
 Palpasi veskuler, veskuler,
RR RR Normal
Normal  Letak
 Perkusi normal ics 2
 Auskultasi  Letak dan 3-4 dan
normal ics 6

26
2 dan 3-4
 Letak dan 6  Irama
normal ics teratur, suara
2 dan 3-4  Irama tambahan
dan 6 teratur, tidak ada
suara TD: 100/70
 Irama tambahan mmHg
teratur, tidak ada
suara TD: 110/70
tambahan mmHg
tidak ada
TD:
120/70
mmHg
5 Abdomen :
 Inspeksi  Simetris,  Simetris,  Simetris,
warna warna warna
normal,asit normal,asite normal,asites
es(-) s(-) (-)
 Palpasi  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
nyeri nyeri nyeri
tekan, tekan, tekan,
tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan benjolan benjolan
 Auskultasi
 Bisisng  Bisisng usus  Bisisng usus
 Perkusi usus (+) (+) (+)

 Organ  Organ  Organ


pada pada pada
abdomen abdomen abdomen

27
normal normal normal

6 Genetalia : - - -
7 Ekstremitas - - -
bawah :  berfungsi  berfungsi  berfungsi
 Inspeksi dengan dengan baik dengan baik
baik  reflek  reflek patella
 Perkusi  reflek patella (+) (+)
patella (+)

28
15. Analisa data

NO DATA KODE MASALAH

1. Ds : 00261 Domain 5 :

 Ny.Y mengatakan penyakit gastritis dapat Persepsi/kognitip


sembuh sendiri - Ny.Y mengatakan ketika sakit
Kelas 4 :
tidak langsung berobat, hanya mengkonsumsi
obat yang biasa dikonsumsi dan beristirahat Kognisi

 Ny.Y mengatakan bahwa tidak mengerti Diagnosa keperawatan :


terhadap penyakit yang dideritanya
00216-Defisiensi Pengetahuan
 Ny. Y mengatakan juga tidak mengerti
penyakit yang dirasa Tn. K - Ny. Y
mengatakan bahwa penyakit Tn. B hanya
karena faktor usia dan kelelahan

Do :

 Ny. Y tampak tidak dapat menjelaskan


penyakit yang diderita Tn. B mulai dari
pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta

31
cara pengobatannya
 Ny. Y tampak menunjukkan obat yang biasa
keluarganya konsumsi
 Ny. Y tampak tidak bertanya mengenai
masalah kesehatan keluarganya.

2. Ds: 00132 Domain 12 :

- Ny. Y mengatakan menderita gastritis sudah 1 Kenyamanan


tahun
Kelas 1 :
- Ny. Y mengatakan sudah tidak bisa makan
makanan pedas Kenyamanan fisik

- Ny. Y mengatakan mual, sakit perut, dan nyeri Diagnosa keperawatan :


pada ulu hati
00132-Nyeri akut
P: nyeri ulu hati ketika telat makan dan makan
makanan pedas
Q: seperti diremas-remas
R: nyeri pada ulu hati
S: skala 3

32
T: nyeri hilang timbul

Do:

- Ny. Y tampak gelisah dan tidak nyaman


- Ny. Y tampak terkadang meringis mengeluh
nyeri pada ulu hati
- TD: 120/80 mmHg
- RR: 20 x/menit

33
16. SKORING
a. Defisiensi Pengetahuan

KRITERIA SKOR Hasil Skoring BOBOT Pembenaran

SIFAT MASALAH 2/3 x 1 = 2/3 1 Kurang mengetahui ancaman


kesehatan tentang sakit yang diderita
o Tidak sehat 3
Tn. B dan Ny. A yaitu gastritis
o Ancaman kesehatan 2

o Krisis atau keadaan sejahtera 1

KEMUNGKINAN 2 Ny. Y mengatakan tidak ingin ke


MASALAH DAPAT dokter dan cukup mengkonsumsi obat
2/2 x 2 = 1
DIUBAH yang biasa dikonsumsi
2
o Dengan Mudah
1
o Hanya Sebagian

34
o Tidak dapat 0

POTENSIAL MASALAH 3/3 x 1 = 1 1 Masalah kesehatan keluarga Ny. y


DAPAT DICEGAH dapat diatasi oleh keluarga, terutama
bila Ny. Ay mengatur pola makan
o Tinggi
3
o Cukup
2
o Rendah
1

35
MENONJOLNYA ½x1=½ 1 Keluarga Ny. Y menanggapi masalah
MASALAH kesehatan keluarganya tidak terlalu
2
mengganggu
o Masalah berat, harus segera
ditangani
1
o Ada masalah, tapi tidak perlu
segera ditangani

o Masalah tidak dirasakan 0

TOTAL 2/3 + 1 + 1 + ½ =3,1

36
b. Nyeri Akut

KRITERIA SKOR Hasil Skoring BOBOT Pembenaran

SIFAT MASALAH 3/3 x 1 = 1 1 Masalah sudah sering terjadi Ny. Y


sering merasakan mual, sakit 3 1
o Tidak sehat 3
perut dan nyeri ulu hati
o

37
KEMUNGKINAN 2 Ny. Y beranggapan nyeri dan
MASALAH DAPAT mualnya kambuh, ia 1 2
2/2 x 2 = 2
DIUBAH mengkonsumsi obat penurun asam
lambung yang biasa dikonsumsi
o Dengan Mudah
1
o

38
POTENSIAL MASALAH 2 2/3 x 1 = 2/3 1 Gastritis yang diderita Ny. Y
DAPAT DICEGAH dikarenakan Ny. A telat makan

o Cukup

39
MENONJOLNYA 2/2+1= 1 2 Ny. Y menanggapi masalah berat,
MASALAH harus segera ditangani 2 2 bahwa
2
gastritis dapat menganggu aktivitasny
o Masalah berat, harus segera
ditangani

TOTAL 4 2/3

40
e. RENCANA TINDAKAN
Diagnosis
No
Data Keperawatan NOC NIC

kode Diagnosis Kode Kriteria hasil Kode Intervensi

1. 00132 Nyeri akut TUK 1: keluarga mampu mengenal


Ds :
Setelah dilakukan masalah dengan kriteria hasil:
 Ny.Y mengatakan
intervensi keluarga
penyakit gastritis
mampu mengenal masalah Level 1 Domain III :
dapat sembuh Perilaku
dengan kriteria hasil:
sendiri - Ny.Y
Level 2 Kelas S :
mengatakan ketika
Level 1 Domain IV : Pendiidkan kesehatan
sakit tidak langsung Pengetahuan dan Perilaku
5602
Level 3 Intervensi

41
berobat, hanya Level 2 Kelas GG : Pengajaran : proses penyakit
Pengetahuan kondisi
mengkonsumsi obat
kesehatan 1. kaji tingkat pengetahuan
yang biasa
klien dengan proses
dikonsumsi dan
Level 3 Outcome :
penyakit.
beristirahat Pengetahuan : proses
2. Jelaskan patofisiologi
penyakit
 Ny.Y mengatakan
penyakit
bahwa tidak
1. faktor penyebab 3. Jelaskan tanda gejala yang
mengerti terhadap 80302
2. faktor resiko umum pada penyakit
penyakit yang 180304
3. tanda dan gejala 4. Berikan informasi kepada
dideritanya 180306
4. proses penyakit keluarga atau orang
 Ny. Y mengatakan 180307
5. manfaat manajemen penting bagi pasien
juga tidak mengerti 180315
penyakit mengenai kondisinya
penyakit yang
sesuai kebutuhan.
dirasa Tn. K - Ny.

42
Y mengatakan 5. Diskusikan perubahan

bahwa penyakit Tn. gaya hidup yang mungkin

B hanya karena perlu untuk mencegah

faktor usia dan komplikasi

kelelahan 6. Diskusikan pilihan terapi

Do : atau penangan

 Ny. Y tampak tidak 7. Review pengetahuan klien

dapat menjelaskan

penyakit yang

diderita Tn. B mulai

dari pengertian,

penyebab, tanda dan

gejala serta cara

pengobatannya

43
 Ny. Y tampak

menunjukkan obat TUK 2: Keluarga mampu

yang biasa Setelah dilakukan merumuskan tindakan

keluarganya intervensi keluarga keperawatan

konsumsi mampu memutuskan Level 1 Domain 3 :

 Ny. Y tampak tidak tindakan keperawatan Kesehatan dan Perilaku

bertanya mengenai Level 2 Kelas R :

masalah kesehatan Level 1 Domain IV : Bantuan koping


Kesehatan dan Perilaku
keluarganya. 5250 Level 3 intervensi :

Dukungan mengambil
Level 2 Kelas Q :
Perilaku sehat keputusan

1. Bantu pasien untuk


Level 3 Outcome :
mengidentifikasi
Partisipasi dalam
keputusan perawatan keuntungan dan keruugian

44
keluarga dari 2 ke 4: dari setiap alternatif

pilihan
1.Menyediakan informasi
185908 2. Fasilitasi percakapan
yang terpercaya.
pasien mengenai tindakan
2.Identifikasi hambatan
185909 keperawatan
untuk mencapai luaran
3. Berikan informasi sesuai
yang ingin di capai.
permintaan pasien

4. Bangun komunikasi

dengan pasien sedini

mungkin

TUK 3:

Keluarga mampu Keluarga mampu

melakukan perawatan. memutuskan tindakan

Level 1 Domain IV : keperawatan.

45
Pengetahuan tentang Level 1 Domain 1

kesehatan Fisiologis dasar

Level 2 Kelas Q : Level 2 Kelas E

Perilaku sehat 1410 Peningkatan kenyamanan

Level 3 : fisik

Kontrol nyeri Level 3 intervensi

16050 1. Mengetahui faktor manajemenen nyeri

2111 penyebab nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri

2. Mengetahui permulaan secara menyeluruh

terjadinya nyeri meliputi lokasi, durasi,

2105 3. Menggunakan kualitas, keparahan nyeri

tindakan pencegahan dan faktor pencetus nyeri

201504 4. Melaporkan gejala 2. Observasi

5. Melaporkan komntrol ketidaknyamanan non

46
nyeri verbal

3. Ajarkan teknik

nonfarmakologis

4. Kendalikan faktor

lingkungan yang dapat

mempengaruhi respon

pasien terhadap

ketidaknyamanan

5. Kolaborasi pemeberian

analgetik.

TUK 4 :

Setelah dilakukan Keluarga mampu

intervensi keluarga memodifikasi lingkungan

mampu memodifikasi Level 1, Domain 4 :

47
lingkungan dengan kriteria Keamanan Level 2, Kelas V :

hasil : Kebersihan Managemen Resiko

lingkungan Level Domain 5515 Level 3, Intervensi :

V : Kondisi kesehatan 1) Bersihkan tempat dan

yang diterima Level 2. peralatan yang akan

Kelas U : Kesehatan dan digunakan pasien.

kualitas hidup. 2) Sediakan pengharum

Level 3 : Outcome ruangan jika diperlukan.

Status kenyamanan : 3) Hindari dari paparan dan

lingkungan. aliran udara yang tidak

perlu atau telalu panas dan

dingin

4) Ciptakan lingkungan yang

tenang dan mendukung.

48
5) Ciptakan lingkungan

yangan aman dan bersih

TUK 5 : Keluarga mampu

1603 Setelah dilakukan memanfaatkan pelayanan

intervensi keluarga kesehatan

mampu menfaatkan Level 1, Domain 6 : Sistem

pelayanan kesehatan Kesehatan.

dengan kriteria hasil : Level 2 Kelas Y : Panduan

Menggunakan informasi sistem pelayanan kesehatan.

kesehatan yang terkemuka Level 3 : Intervensi

Level 1, Domain IV : 1) Bantu pasien atau

Pengetahuan tentang keluarga memilih

kesehatan dan perilaku profesional perawatan

Level 2, Kelas Q : kesahatan yang tepat.

49
Perilaku Sehat 2) Anjurkan pasien

Level 3 : Outcome : 1603 mengenai jenis layanan

– perilaku mencari yang bisa di harapkan dari

pelayanan kesehata setiap jenis penyedian

pelayanan kesehatan.

3) Imformasikan pasien

mengenai perbedaan

berbagai jenis fasilitas

pelayanan kesehatan.

4) Dorong keluarga untuk

bertanya mengenal

layanan kesehatan dan

biaya kesehatan

50
f. IMPLEMENTASI dan EVALUASI

NO Dianosa Tanggal Implementasi Paraf Intervensi Paraf


1. Nyeri akut 09 Agustus Tuk 1 : Kel 4 S: Kel 4
2020 Keluarga mampu mengenal Klien mengatakan sudah mengerti
09.05 WIB masalah mengenai tanda gejala penyebab
1. mengkaji tingkat dan penanganan pada penyakit
gastritis.
pengetahuan klien dengan
O:

51
proses penyakit. Keluarga tampak mengerti dan
bisa menjawab pertanyaan.
R/Keluarga mampu
A:
menjelaskan bagaimana
Masalah teratasi
proses penyakit. P:
Intervensi dihentikan
2. Menjelaskan patofisiologi

penyakit.

R/Keluarga memahami dan

mampu menjelaskan kembali

bagaimana jalannya

penyakit.

3. Menjelaskan tanda gejala

yang umum pada penyakit.

R/Keluarga mampu

menjelaskan kembali tanda

52
yang umum pada penyakit.

4. memberikan informasi

kepada keluarga atau orang

penting bagi pasien

mengenai kondisinya sesuai

kebutuhan.

R/Keluarga mampu

menerima informasi dari

perawat dan keluarga

mampu memahami

kondisinya sekarang.

5. mendiskusikan perubahan

gaya hidup yang mungkin

perlu untuk mencegah

53
komplikasi

R/Keluarga bersedia untuk

terlibat dalam membantu

melakukan perubahan gaya

hidup untuk mencegah

komplikasi.

6. mendiskusikan pilihan terapi

atau penangan

R/Keluarga terlibat dalam

mendiskusikan apa saja

terapi dan penanganan nyeri.

7. mereview pengetahuan klien

R/Keluarga membantu

dalam pengetahuan klien.

54
Tuk 2 : S:
Keluarga mampu memutuskan Klien mengatakan mampu
tindakan keperawatan memutuskan tindakan
1. membantu pasien untuk keperawatan
O:
mengidentifikasi keuntungan
Keluarga An. C dpat berpartisifasi
dan kerugian dari setiap
dalam mengambil keputusan
alternatif pilihan A:
Masalah teratasi
R/Keluarga mampu
P:
mengidentifikasi keuntungan
Intervensi dihentikan
dan kerugian dari setiap

alternatif pilihan.

2. memfasilitasi percakapan

pasien mengenai tindakan

keperawatan

R/Keluarga dapat membantu

55
untuk memfasilitasi

percakapan pasien mengenai

tindakan keperawatan

3. memberikan informasi

sesuai permintaan pasien.

R/Keluarga mampu

memberikan informasi

sesuai permintaan pasien.

4. membangun komunikasi

dengan pasien sedini

mungkin

R/Keluarga dapat membantu

dalam membangun

komunikasi dengan pasien

56
sedini mungkin

Tuk 3 : S:
Keluarga dapat melakukan Klien mengatakan sudah tidak
perawatan merasa nyeri lagi di ulu hati,
1. Melakukan pengkajian nyeri sudah tidak mual
O:
secara menyeluruh meliputi
1. klien tampak tenang
lokasi, durasi, kualitas,
2. TTV :
keparahan nyeri dan faktor TD : 100/90 mmhg
Bising usus : 15x/m
pencetus nyeri
RR : 21x/m
R/Keluarga dapat membantu
3. Ny. Y tampak mengikuti
dalam pengkajian pada secara seksama
A:
nyeri klien.
Masalah teratasi sebagian
2. mengobservasi
P:
ketidaknyamanan non verbal Intervensi dilanjutkan

R/Keluarga dapat memahami

57
ketidaknyamanan non verbal

pada klien.

3. mengajarkan teknik

nonfarmakologis

R/Keluarga mampu

mengaplikasikan teknik

nonfarmakologis jika klien

membutuhkan.

4. mengkendalikan faktor

lingkungan yang dapat

mempengaruhi respon pasien

terhadap ketidaknyamanan

R/Keluarga mampu

memodifikasi lingkungan

58
untuk kenyamanan klien.

5. berkolaborasi pemeberian

analgetik.

R/Keluarga membantu

dalam pemberian analgetik

pada klien.

Tuk 4 : S:
Keluarga mampu memodifikasi Klien mengatakan sudah
lingkungan menciptakan lingkungan yang
1. Membersihkan tempat dan bersih dan selalu membersihkan
rumah setiap hari
peralatan yang akan
O:
digunakan pasien.
Rumah tampak nyaman dan
R/Keluarga bersedia untuk bersih
A:
membantu membersihkan
Masalah teratasi
tempat dan peralatan yang
P:

59
digunakan klien. Intervensi dihentikan

2. Menyediakan pengharum

ruangan jika diperlukan.

R/Keluarga bersedia untuk

menyediakan pengharum

ruangan saat diperlukan.

3. menghindari dari paparan

dan aliran udara yang tidak

perlu atau telalu panas dan

dingin

R/Keluarga membantu klien

untuk menghindari dari

paparan dan aliran udara

yang tidak perlu atau telalu

60
panas dan dingin

4. menciptakan lingkungan

yang tenang dan

mendukung.

R/Keluarga membantu

dalam memodifikasi

lingkungan dengan

mencipatakan lingkungan

yang tenang dan

mendukung.

5. menciptakan lingkungan

yangan aman dan bersih

R/Keluarga mampu

menciptakan lingkungan

61
yangan aman dan bersih

Tuk 5 : S:
Memanfaatkan pelayanan Keluarga mengatakan jika Ny. Y
kesehatan kambuh selalu membawa nya ke
1. membantu pasien atau puskesmas terdekat
O:
keluarga memilih
Keluarga tampak percaya dengan
profesional perawatan
pelayanan kesehatan
kesahatan yang tepat. A:
Masalah teratasi
R/Keluaraga terlibat dalam
P:
pemilihan perawatan
Intervensi dihentikan
kesahatan yang tepat.

2. menganjurkan pasien

mengenai jenis layanan yang

bisa di harapkan dari setiap

jenis penyedian pelayanan

62
kesehatan.

R/Keluarga mampu

mengenal dan memilih jenis

layanan yang bisa di

harapkan dari setiap jenis

penyedian pelayanan

kesehatan.

3. menginformasikan pasien

mengenai perbedaan

berbagai jenis fasilitas

pelayanan kesehatan.

R/Keluarga mampu

memahami dan dapat

menginformasikan kembali

63
pada pasien mengenai

perbedaan berbagai jenis

fasilitas pelayanan

kesehatan.

4. mendorong keluarga untuk

bertanya mengenal layanan

kesehatan dan biaya

kesehatan

R/Keluarga banyak bertanya

untuk lebih mengenal

layanan kesehatan dan biaya

kesehatan.

64
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang terdiri dari suami,


istri dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi, Keluarga
juga merupakan pusat perkembangan anak untuk dapat berkembang
dengan baik atau tidak, keluarga yang baik dapat mendukung anak dapat
berkembangan baik pula.
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah mempunyai
tugas perkembangan, yaitu : mensosialisasikan anak untuk dapat meningkatkan
prestasi sekolahnya, meningkatkan kominikasi terbuka agar anak mau bercerita
tentang pengalaman yang dialaminya, selain itu orang tua juga harus bisa
melepaskan anak-anaknya utuk bisa bergaul dan bermain dengan teman
sebayanya.
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah mereka lebih
senang untuk bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah
dengan anaknya untuk sementara waktu.
Penerapan proses keperawan keluarga memerlukan keterampilan yang baik
dalam berkomunikasi, skill keperawatan dan pemilihan pertanyaan yang tepat
sehingga proses keperawatan dapat diterapkan dengan baik.

3.2 Saran

1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat


menyimpulkan apakah keluarga sudah mampu memenuhi tugas
perkembangan anak usia sekolah atau belum.
2. Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah
keluarga, maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan
keperawatan tidak melangkahi profesionalitas berkerja dan selalu
menghormati privasi yang klien miliki
3. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih
dahulu untuk melakukan rencana asuhan keperawatan.

65
DAFTAR PUSTAKA

Minah. (2019). STRUKTUR KELUARGA. Retrieved from


https://www.academia.edu/42742411/KLP_3_STRUKTUR_KELUARGA. diakese
pada tanggal 10 oktober 2022

Mustiofa, E. (2019). ASKEP KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN


ANAK USIA SEKOLAH. Retrieved from
https://www.academia.edu/40530783/ASKEP_KEPERAWATAN_KELUARGA_TA
HAP_PERKEMBANGAN_ANAK_USIA_SEKOLAH. diakses pada tanggal 22
oktober 2022

Pratiwi, N. N. (2018). ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI.


Retrieved from
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2130/1/KTI%20NI%20NYOMAN%20PARWATI.
pdf. DIAKSES PADA TANGGAL 10 0KTOBER 2022

Prawiro, M. (2019). Ciri-Ciri, Fungsi, dan Macam-Macam Keluarga. Retrieved from


https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-keluarga.html. Diakses pada
tanggal 10 oktober 2022

Wati, J. K. (2018). ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PRA SEKOLAH.


Retrieved from
file:///C:/Users/ACER/Downloads/anak%20usia%20pra%20sekolah%202.pdf.
diakses pada tanggal 10 oktobeer 2022

WULANDARI, S. I. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAPADA TAHAP


PERKEMBANGAN KELUARGADENGANANAK USIA SEKOLAH. Retrieved from
http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/2055/1/ASUHAN%20KEPERAWATAN%20KELU
ARGA%20%20PADA%20TAHAP%20PERKEMBANGAN%20KELUARGA%20D
ENGAN%20ANAK%20USIA%20SEKOLAH.pdf. DIAKSES PADA TANGGAL 10
OKTOBER 2022

66

Anda mungkin juga menyukai