KEPERAWATAN KELUARGA
Oleh :
Npm : 1420118052
Semester : VI ( enam )
MALUKU HUSADA
KAIRATU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa berkat rahmat dan
hidayahnya,penulis dapat menyelesaikan makalah, Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak
mendapat bimbingan yang tak ternilai harganya dari berbagai pihak. Ma ka l a h i n i t er se l e sa i k an
d en ga n m ak si m al be rk at ke rj a s am a da n bantuan dari berbagai pihak. Kami ucapkan
terimakasih kepada pihak yang membantu membuat makalah ini.Meski demikian, makalah ini juga
memiliki banyak kekurangan. Kami meminta maaf atas kekurangan tersebut, dan semoga makalah ini
dapat bergunadan bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistimatika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN
2.1 Konsep Keluarga secara umum
2.1.1 Defenisi Keluarga
2.1.2 Tipe keluraga
2.1.3 Delapan Tahap perkembangan Keluarga
(menurud 1. Carter dan McGoldrick 1989 & 2. Duvall 1985)
2.1.4 Struktur keluarga
2.1.5 fungsi keluarga
2.2. Contoh kasus sesuai format pengkajian
(wajib untuk kasus kelolaan keluarga berbeda dgn teman yang lain)
2.2.1 Narasi Kasus keluarga (menggunakan kasus bayangan atau kasus di sekitar tempat
tinggal
2.2 2 Analisa data & Klasifikasi data (pilahkan narasi kasus tersebut dalam analisa data
DO/DS)
2.2. 3 Penerapan Fungsi keluarga ( masukan fengsi keluarga seluruhnya sesai teori dan
di kaji sesuai malasah yg di narasikan)
2.2.4 Perhitungan skoring (dari narasi yang anda buat silakan di masukn dlm perhitungan
skoring sesuai fungsi keliuarga dan analisa data)
2.1 Konsep Dasar tearapi komplomenter (pilih salah 1 intervensi dalam bentuk terapi
komplomenter untuk mengatasi masalah keperawatan keluarga yg di angkat)
2.1.1 Defenisi
2.1.2 Tujuan/sasaran
2.1.3 Manfaat
2.1.4 Ruang lingkup
2.1.5 Etika pemberian
2.2 Kelemahan terepi komplomenter
2.3 Kelebihan terapi kompolmenter
PENDAHULUAN
2. Tujuan Khusus
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi
satu dengan yang lain (Mubarak, 2011). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012). Sedangkan
menurut Friedman keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara
anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit
layanan perlu di perhitungkan.
1. Keluarga inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-
anak.
2. Keluarga Besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambah dengan satu saudara,
misalnva nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, parnan, bibi, dan sebagainya.
3. Keluarga bcrantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangan keluarga dibagi menjadi 8 :
a. Pola Komunikasi
c. Peran
Nilai atau norma yang dianut oleh keluarga sangat berpengaruh terhadap cara perawatan
anggota keluarga yang sakit.
e. Fungsi Afektif
f. Fungsi Sosial
Untuk memperoleh informasi yang tepat tentang thypoid dan cara penanggulangannya.
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan
basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Keberhasilan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh
anggota keluarga. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan
fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al., 2010) :
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan
orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam hal ini keluarga dapat Membina hubungan 6
sosial pada anak, Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan keperawatan, yaitu untuk
mencegah gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang
dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
f. Genogram
g. Tipe Keluarga :
Tipe Keluaga KK. A adalah keluarga usila yaitu yang terdiri dari suami, istri yang
sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.
h. Suku bangsa :
Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu
bahasa Jawa.
i. Agama : Seluruh anggota KK. A beragama Islam dan taat beribadah
j. Status social ekonomi keluarga :
Sumber pendapatan keluarga sejumlah Rp. 3.000.000,00 Kebutuhan yang dibutuhkan
keluarga : Makan : 1.500.000,00 Listrik : 200.000,00 Beli bensin : 200.000,00
Barang-barang yang dimiliki : televisi, kulkas, sepeda motor, 2 almari, 1 set kursi
tamu
3. Data Lingkungan
a. Karatristik rumah
Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang yang baik, dan
memiliki sistem penerangan ruang yang baik.
Denah rumah :
4. Struktur Keluarga
a. Struktur peran :
Formal : KK.A sebagai kepala keluarga, IK.E sebagai istri.
Informal : KK.A dibantu anaknya juga membantu mencari nafkah.
b. Nilai atau norma keluarga :
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan
sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga
yang sakit dibawa ke puskesmas atau petugas kesehatan yang terdekat.
c. Pola komunikasi keluarga :
Anggota keluarga menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-harinya
dan mendapatkan informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan televisi.
d. Struktur kekuatan keluarga :
kk.A menderita penyakit hipertensi, anggota keluarga lainnya dalam saling
mendukung
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi ekonomi :
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian dan biaya untuk
berobat
b. Fungsi mendapatkan status social :
c. Fungsi pendidikan :
d. Fungsi social :
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan
selalu mentaati norma yang baik.
No Diagnosa Keperawatan
1 Kesiapan Peningkatkan Manajemen Kesehatan
Kemungkinan masalah untuk Sumber daya dan dana keluarga tersedia, tetapi
diubah : sebagian 1 pengetahuan yang mereka miliki kurang terkait
penyakit hipertensi.
Potensi masalah untuk dicegah : Mengatasi masalah diperlukan waktu yang
cukup 2 cukup, supaya mereka dapat mengenal penyakit
hipertensi dan mengerti bagaimana cara
mencegah penyakit hipertensi.
D. IMPLEMENTASI
Kesiapan peningkatkan S :
2. 4 Juli 2018 manajemen kesehatan - TN. A mengatakan cukup mengerti
mengenai senam hipertensi
- TN. A menyatakan bahwa akan
mengulang senam hipertensi yaitu pagi
hari sekitar pukul 7 pagi
O : Klien tampak mengerti dan dapat
antusias mengikuti senam hipertensi
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
a. Fungsi ekonomi :
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian dan biaya untuk
berobat
b. Fungsi mendapatkan status social :
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan
selalu mentaati norma yang baik.
Kemungkinan masalah untuk Sumber daya dan dana keluarga tersedia, tetapi
diubah : sebagian 1 pengetahuan yang mereka miliki kurang terkait
penyakit hipertensi.
2.3.1. Definisi
Terapi musik klasik adalah penggunaan musik sebagai alat terapis untuk
memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental, fisik dan kesehatan emosi. Terapi
musik merupakan suatu bentuk terapi dibidang kesehatan yang menggunakan musik dan
aktivitas musik untuk mengatasi berbagai masalah dalam aspek baik, fisik, psikologis,
kognitif dan kebutuhan sosial individu. Terapi musik 16 dapat digunakan dalam lingkup
klinis, pendidikan dan sosial bagi pasien yang membutuhkan pengobatan atau intervensi
pada aspek sosial dan psikologis (Gusti, 2014).
Musik klasik adalah musik yang komposisinya lahir dari budaya Eropa pada zaman
klasik atau kuno. Dibandingkan dengan musik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi
pada musik klasik mampu merangsang dan memperdayakan kreatifitas serta menenangkan
atau memberi semangat dan yang jelas musik klasik berperan dalam mempengaruhi
perasaan dan emosi (Lidyansyah, 2013).
2.3.2. Tujuan atau Sasaran
2.3.3. Manfaat
Menurut Natalina (2013) terapi musik merupakan pengobatan secara holistik yang langsung
pada symtom penyakit. Terapi ini berhasil jika ada kerjasama antara klien dengan terapis.
Terapi musik memiliki beberapa manfaat, diantaranya :
a). Menurunkan tekanan darah. Melalui ritmik musik yang stabil memberi irama
teratur pada sitem kerja jantung
b). Menstimulasi kerja otak. Mendengarkan musik dengan harmoni yang baik akan
menstimulasi otak untuk melakukan proses analisa terhadap lagu tersebut.
a) Daya ingat. Menyanyi dengan menghafalkan lirik lagu akan melatih daya ingat
b) Konsentrasi. Saat terlibat dalam bermusik akan mneybabkan otak bekerja secara
fokus 19
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama
hipertensi pada Tn. A di wilayah kerja Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta, penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil pengkajian didapatkan Tn.A
mengalami riwayat hipertensi, kontrol rutin di Puskesmas untuk kontrol dan mengambil
obat serta tidak pernah ikut senam hipertensi atau olahraga. 2. Setelah dirumuskan
masalah maka didapatkan 1 diagnosa yang Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
3. Implementasi yang dilakukan pada Tn. A mulai pada tanggal 2 Juli s/d 4 Juli 2018
sesuai dengan intervensi keperawatan yang telah dibuat. Implementasi dilakukan dengan
metode tanya jawab, berdiskusi, melatih senam hipetensi, dan penyuluhan. Pada tahap
akhir peneliti melakukan evaluasi pada Keluarga Tn. A dengan masalah utama adanya
riwayat hipertensi pada tanggal 2 Juli s/d 4 Juli 2018, mengenai tindakan keperawatan
yang telah dilakukan berdasarkan catatan perkembangan dengan metode SOAP.
4.2. Saran
1. Bagi Penulis Diharapkan hasil laporan kasus ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam menerapkan asuhan
keperawatan keluarga khususnya pada pasien riwayat hipertensi, serta sebagai
perbandingan dalam mengembangkan kasus asuhan keperawatan keluarga dengan
masalah utama riwayat hipertensi.
2. Bagi Puskesmas Mergangsan Melalui pimpinan puskesmas dan tenaga kesehatan yang
memegang program perkesmas diharapkan hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai
tambahan informasi dalam mengembangkan program perkesmas di keluarga dengan
riwayat hipertensi dan mengoptimalkan asuhan keperawatan keluarga dan melakukan
kunjungan rumah sekali sebulan.
DAFTAR PUSTAKA