Keperawatan i6A
Dosen iPembimbing: i
Ns. iAmelia iSusanti, iM. iKep, iSp. iKep. iJ
PROGRAM iSTUDI iS1 iKEPERAWATAN i
STIKES IALIFAH
IPADANG 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan kontrak sosial yang paling dasar untuk mencetak manusia
yang berkualitas. Sampai saat ini masyarakat meyakini bahwa keluarga merupakan
ketahanan moral bagi setiap individu. Demikian juga dalam keluarga tidak terlepas
dari tahap-tahap perkembangan keluarga sehingga orang tua bertanggung jawab atas
tugas perkembangan tersebut. Perubahan di setiap tahap perkembangan keluarga
diikuti perubahan tugas keluarga berdasarkan fungsi yang dimiliki. Tantangan yang
paling besar yaitu bagi keluarga pada perkembangan anak remaja karena keluarga
pada tahap ini berada pada posisi dilematis, mengingat remaja sudah mulai menurun
perhatianya terhadap orang tua di bandingkan dengan teman sebayanya, pada tahapan
ini seringkali timbul perbedaan pendapat antara orang tua dan anak remaja (Duval
1972, dalam Setiawati & Dermawan, 2008, p. 20).
Berdasarkan pengamatan penulis tentang remaja dalam mengambil keputusan
karir yang belum sesuai, hal tersebut sangat dipengaruhi oleh dukungan keluarga
misalnya setelah lulus dari SMA, yakni karena keinginan orang tua anak kuliah di
jurusan yang tidak sesuai dengan pilihan dirinya sehingga tidak semangat belajar,
sering membolos kuliah dan acuh tak acuh terhadap kuliahnya. Hal tersebut
mengakibatkan proses dalam keluarga akan terganggu misalnya adanya perubahan
dalam komunikasi orang tua dengan remaja, hubungan antar anggota keluarga yang
semakin meregang, tidak adanya dukungan emosi terhadap remaja sehingga dapat
menimbulkan konflik. Selain itu juga masalah finansial di dalam keluarga yang
menjadikan kendala dalam proses belajar, remaja memilih berhenti sekolah karena
merasa terbebani dengan biaya.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
C. Manfaat Penulisan
Hasil pengelolaan keperawatan diharapkan dapat memberikan manfaat, antara
lain:
1. Bagi pihak keluarga
TINJAUAN PUSTAKA
3. Penyebab
Menurut Herdman & Kamitsuru (2015, p. 312) faktor yang dapat
menyebabkan gangguan proses keluarga, yaitu:
a. Gangguan finansial keluarga
b. Krisis perkembangan
g. situasi transisi
h. transisi perkembangan
f. Bagaimana proses anak di sekolah dan prestasi apa yang pernah diperoleh
anak?
g. Apa kegiatan di luar rumah selain sekolah, berapa kali, berapa lama, dan
dimana?
h. Apa kebiasaan anak di rumah?
2. Diagnosa keperawatan
Menurut Wilkinson & Ahern (2011, P. 286) Diagnosa gangguan proses
melibatkan seluruh keluarga dan keluarga tersebut memiliki sumber untuk
melakukan koping secara efektif dengan stresor dengan data subjektif perubahan
dalam kepuasan terhadap dan data objektifnya yaitu saling mendukung, pola
komunikasi, penentuan tugas, ekspresi konflik dalam keluarga, partisipasi dalam
pengambilan keputusan. Jika stresor tidak diatasi secara efektif, gangguan proses
keluarga dapat berkembang menjadi ketidakmampuan koping keluarga.
NIC : Konseling
Intervensi:
a. Bangun hubungan terapeutik yang didasarkan pada rasa saling percaya dan
saling menghormati
b. Tunjukan empati, kehangatan, dan ketulusan
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
2. Umur : 50 tahun
3. Agama : Islam
6. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
9. Genogram
a. Pengambilan Keputusan
1) Kebiasaan Tidur/Istirahat
1. Karakteristik Rumah
D. SOSIAL
E. STRUKTUR KELUARGA
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
f. Fungsi Reproduksi
H. HARAPAN KELUARGA
5. Kulit Sawo matang, turgor Sawo matang, turgor Sawo matang, turgor
baik baik baik
Simetris, Simetris, Simetris,
6. Mata
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis anemis anemis
dan sklera dan sklera dan sklera
tidak ikterik,
tidak ikterik,
tidak ikterik,
penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik
Do:
- Sdri. M apabila ditanya
diam saja atau hanya
sesekali menjawab.
- Sdri.M nampak
membantah apabila
ibunya membujuk untuk
sekolah.
Sdri. M berada di rumah
dan tidak berangkat
sekolah dan tidak mau
sekolah.
Ds:
2. Ketidakmampuan Defisiensi pengetahuan.
- Keluarga Tn. P
keluarga dalam merawat
mengatakan anaknya
anggota yang sakit.
tidak mau sekolah dan
bingung bagaimana
- cara membujuknya
supaya mau sekolah
lagi. Ny.K mengatakan
anaknya membantah
apabila dinasehati untuk
tetap sekolah.
- Keluarga Tn. P
mengatakan tidak
mengetahui tentang
perkembangan anak
remaja, tugas dan peran
keluarga pada tahap
perkembangan anak
remaja.
Do:
- Keluarga terlihat pasrah
terhadap keputusan
anakanya yang berhenti
sekolah.
- Sdri. M nampak
membatah apabila
ibunya sedang
menasehatinya.
- Keluarga tidak bisa
menjawab pertanyaan
yang disampaikan
mengenai
- perkembangan remaja.
NO Diagnosa keperawatan
B. INTERVENSI
NO Dx Tujuan Evaluasi Intervensi
Setelah dilakukan NOC : Kinerja
1. 1 Keluarga Tn.P
tindakan Pengasuhan Remaja
mengetahui
keperawatan selama NIC : Pendidikan Orang
peran dan tugas
6 X 30 menit Tua: Remaja Intervensi :
keluarga yang
keluarga mampu: - Kaji pengetahuan
harus terpenuhi
keluarga tentang
1. Mengenal pada tahap
masalah yang sedang
masalah yang perkembangan
dialami sehingga terjadi
sedang dialami keluarga dengan
gangguan proses
kelurga. anak remaja.
keluarga.
2. Mengambil Keluarga Tn.A
- Bantu keluarga
keputusan yang mampu
mengidentifikasi
tepat dalam memutuskan
masalah atau situasi
keluarga tahap tindakan apa
yang menyebabkan
perkembangan yang akan
gangguan proses
anak remaja. dilakukan oleh
keluarga.
keluarga untuk
3. Keluarga Tn.P - Berikan informasi
mengatasi
mampu merawat tentang cara mengatasi
permasalahan
anggota gangguan proses
yang dialami.
keluarga pada keluarga. Jelaskan
tahap Keluarga Tn.P akibat jika tidak
perkembangan mampu dilakuakan tindakan
anak remaja. melakukan penanganan yang tepat.
peran dan tugas - Bantu keluarga
keluarga yang untuk memprioritaskan
harus terpenuhi kemungkinan alternatif
pada tahap penyelesaian masalah.
perkembangan - Beri reinforcement dari
keluarga dengan tindakan yang diambil
anak remaja. oleh keluarga. Minta
orang tua untuk
menggambarkan
karakteristik anak
remaja mereka.
- Ajarkan keluarga
mengenai cara
mengatasi masalah-
masalah yang dialami
anak remaja.
- Bagikan strategi untuk
mengelola persepsi
remaja mengenai
penolakan orang tua.
- Instruksikan orang tua
mengenai ketrampilan
komunikasi yang
penting yang akan
meningkatkan
kemampuan mereka
yang berempati terhadap
remaja mereka dan
membantu untuk
memecahkan masalah.
- Berikan informasi
tentang perkembangan
anak remaja, peran dan
tugas keluarga yang
harus dipenuhi pada
tahap perkembangan
anak remaja.
- Berikan informasi
mengenai karakteristik
normal fisiologis,
emosional, dan kognitif
remaja.
Setelah dilakukan Keluarga Tn. NOC : Kinerja
2. 2
kunjungan selama 6 P mampu Pengasuhan Remaja NIC
kali pertemuan, memahami : Pendidikan Orang Tua:
diharapkan keluarga perkembangan Remaja Intervensi :
dapat : anak - Identifikasi
1. Mengenal masalah remaja,peran kemungkinandengan
masalah yang dan tugas cara yang tepat.
muncul pada anak keluarga yang - Sediakan informasi
remaja. harus dipenuhi tentang cara yang tepat.
2. Mengambil pada tahap - Jelaskan akibat jika
keputusan yang perkembangan tidak dilakuakan
tepat untuk anak remaja. tindakan penanganan
mengatasi Keluarga Tn yang tepat.
hambatan. A mampu - Identifikasi
3. Merawat anggota memutuskan dampak
keluarga pada tindakan apa perkembangan
tahap yang akan kognitif
perkembangan dilakukan oleh remaja
anak remaja. keluarga - Terkait proses
dalam pengambilan keputusan.
mengasuh - Ajarkan keluarga
remaja. mengenai cara
Keluarga Tn. mengatasi masalah-
P mampu masalah yang dialami
merawat dan anak remaja.
mendidik - Bagikan strategi untuk
anaknya yang mengelola persepsi
berusia remaja mengenai
remaja. penolakan orangtua.
Setelah dilakukan NOC:Communication
3. 3 Keluarga Tn. P
tindakan keperawatan impaired verbal
mampu
selama 6 kali NIC:
memahami Kaji
pertemuan keluarga - Kaji tentang masalah
tentang masalah
mampu: yang menyebabkan
yang
resiko hambatan
1. Mengenal menyebabkan
interaksi sosial.
masalah resiko hambatan
- Identifikasi perubahan
mengenai resiko interaksi sosial
perilaku tertentu.
hambatan
Keluarga Tn A
- Fasilitasi klien dalam
interaksi sosial
mampu
memberi masukan dan
2. Mengambil memutuskan
membuat perencanaan.
keputusan yangt tindakan apa
- Jelaskan akibat jika
epat dalam yang akan
tidak dilakuakan
keluarga tahap dilakukan untuk
tindakan penanganan
perkembangan dapat
yang tepat.
anak remaja. berinteraksi
- Bantu pasien
dengan baik
3. Keluarga Tn. P meningkatkan
dengan anggota
mampu merawat kesadaran tentang
keluarga.
anggota kekuatan dan
keluarga pada Keluarga Tn. P keterbatasan dalam
tahap mampu berkomunikasi dengan
perkembangan berinteraksi orang lain.
anak remaja. dengan baik - Berikan umpan balik
dengan anggota positif jika pasien
keluarga yang berinteraksi dengan
lain. orang lain.
- Anjurkan bersikap jujur
dan apa adanya dalam
berintraksi dengan
orang lain.
- Anjurkan menghargai
orang lain.
- Minta dan harapkan
adanya komunikasi
verbal.
C.IMPLEMENTASI
P: - Lanjutkan Intervensi
Bantu keluarga untuk
mengidentifikasi masalah
atau situasi yang sedang
dialami keluarga Tn. P
Bantu keluarga untuk
memprioritaskan
kemungkinan alternatif
penyelesaian masalah.
15 juni 1,2,3 - Mengukur Tanda- S: - Ny. K mengatakan anaknya
2023 Tanda Vital. berhenti sekolah karena alasan
- Membantu biaya, Sdri. M tidak berangkat
keluarga untuk sekolah karena merasa
mengidentifikasi terbebani dan malu dengan
alasan Sdri. M temanya karena SPP sekolah
berhenti sekolah. belum dibayar selama 3
- Membantu keluarga bulan.
untuk - Ny. K mengatakan suaminya
memprioritaskan. 2 bulan yang lalu sakit
kemungkinan sehingga tidak dapat bekerja.
alternatif - Keluarga menyetujui tentang
penyelesaian rencana menghubungi
masalah. sekolahnya Sdri. M tentang
- Merencanakan keringanan biaya dan
bersama keluarga merencanakan untuk
untuk menghubungi membuat surat keterangan
sekolahnya Sdri. M tidak mampu ke desa apabila
tentang keringanan Sdri. M berminat untuk
biaya dan sekolah lagi.
merencanakan - Ny. K mengatakan bingung
untu membuat surat bagaimana cara membujuk
keterangan tidak anaknya untuk sekolah lagi.
mampu ke desa - Sdri. M mengatakan sudah
apabila Sdri. M tidak mau sekolah lagi.
berminat untuk O: - Sdri. M nampak sedang
sekolah lagi. duduk dirumah dengan Ny. K
- Memberikan dan tidak berangkat sekolah.
motivasi kepada A:
Sdri. M untuk tetap -
sekolah. Masalahbelum
- Melakukan kontrak teratasi. P:
pertemuan Lanjutkan
selanjutnya. Intervensi
Berikan informasi
tentang perkembangan
anak remaja, peran dan
tugas keluarga yang harus
dipenuhi pada tahap
perkembangan anak
remaja.
16 juni 1,2,3 - Menyediakan S: - Ny. K mengatakan anaknya
2023 informasi tentang sudah kerja di toko baju di
perkembangan anak dukuh waluh sudah 2 hari
remaja, peran dan - Ny. K mengatakan anaknya
tugas keluarga yang untuk tetap sekolah namun
harus dipenuhi pada anaknya membantah apabila
tahap perkembangan dinasehati.
anak remaja - Ny. K mengatakan sudah
- Melakukan mengetahui tentang
penyuluhan tentang perkembangan remaja dan
anak remaja, peran peran serta tugas yang harus
dan tugas keluarga dilakukan dalam keluarga
yang harus dipenuhi tahap perkembangan anak
pada tahap remaja.
perkembangan anak - Sdri. M mengatakan akan
remaja berpikir kembali untuk
- Melakukan melanjutkan sekolah.
kontrak pertemuan
O: - Sdri. M tidak berada di rumah
selanjutnya
dan berangkat kerja.
- Mendatangi tempat
- Ny. K mampu menyebutkan
kerja Sdri. M
apa saja peran dan tugas
- Memberikan
keluarga pada tahap
motivasi Sdri. M
perkembangan anak remaja.
untuk tetap lanjut
- Sdri. M berada di tempat
sekolah dan
kerja.
semangat belajar
A: - Masalah teratasi sebagian.
demi masa depanya
- Melakukan P: - Lanjutkan Intervensi
kontrak pertemuan Minta orang tua
selanjutnya untuk
menggambarkan
karakteristik anak
remaja mereka
Sediakan informasi
tentang masalah-
masalah yang
mungkin muncul
pada anak remaja
Bagikan strategi
untuk mengelola
masalah-masalah
yang muncul pada
anak remaja
D.EVALUASI
NO DIAGNOSA EVALUASI
1. Gangguan proses keluarga S: - Sdri. M mengatakan tidak mau sekolah
berhubungan dengan lagi dan ingi bekerja karena ingin
ketidakmampuan keluarga dalam membantu kedua orang tuanya dan
merawat anggota yang sakit. untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
- Ny. K mengatakan Sdri. M terkadang
masih membatah apabila dinasihati
ibunya.
- Ny. K mengatakan sudah mengetahui
tentang perkembangan remaja dan peran
serta tugas yang harus dilakukan dalam
keluarga tahap perkembangan anak
remaja.
O: - Sdri. M tidak berada di rumah namun
berada ditempat kerja.
- Keluarga Tn. K dapat menyebutkan
kembali mengenai peran dan tugas yang
harus dilakukan dalam keluarga tahap
perkembangan anak remaja.
A: Masalah teratasi
sebagian.
P:Lanjutkan
Intervensi
Anjurkan
keluarga
untuk
mempertahan
kan dan
menerapkan
tindakan-
tindakan yang
telah
diajarkan.
2. Defisiensi pengetahuan S:- Tn. P mengatakan mengetahui bagaimana
berhubungan dengan mengatasi masalah perkembangan anak
ketidakmampuan keluarga dalam remaja.
merawat anggota yang sakit. O:- Keluarga Tn. K dapat menyebutkan
kembali bagaimana mengatasi masalah
perkembangan anak remaja.
A: Masalah teratasi
sebagian.
P: Lanjutkan
Intervensi
Anjurkan keluarga untuk
mempertahankan dan menerapkan
tindakan-tindakan yang telah
diajarkan.
3. Resiko hambatan interaksi sosial S:- Ny. K mengatakan Sdri. M apabila
berhubungan dengan ditanya sering diam atau hanya
ketidakmampuan keluarga dalam menjawab sesekali dan anaknya kurang
merawat anggota yang sakit. terbuka.
O:- Sdri. M nampak diam apabila ditanya
atau hanya menjawab sesekali saja..
A: Masalah teratasi
sebagian.
P:LanjutkanIntervensi
Anjurkan keluarga untuk
mempertahankan dan menerapkan
tindakan-tindakan yang telah
diajarkan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan yang dapat penulis sampaikan antara lain:
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah disampaikan penulis memberikan beberapa saran
untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan kelurga pada tahap perkembangan
anak remaja:
1. Keluarga agar dapat terus menerus membimbing anak remajanya untuk menjadi
anak yang berguna bagi keluarga, bangsa, negara dan agama serta memfasilitasi
keperluan yang sedang dibutuhkan pada perkembangan anak remaja.
2. Tenaga keperawatan untuk lebih memahami konsep asuhan keperawatan
gangguan proses keluarga pada tahap perkembangan anak remaja dan
menentukan intervensi yang ada secara tepat dan sesuai apa yang dibutuhkn oleh
klien.
3. Bagi penulis selanjutnya untuk lebih sering membaca buku yang membahas
mengenai Gangguan Proses Keluarga sehingga bisa lebih paham dan bisa
melakukan anamnesis jika ditemukan kasus Gangguan Proses Keluarga di
lapangan, terlebih untuk menginformasikan cara meminimalisir Gangguan
Proses Keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M., Vicky, R., & Elaine, G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset,
Teori, & Praktik. Jakarta: EGC.
Moorhead, Sue., Marion J., Meridean L. M., & Elisabeth, S. (2016).. Nursing Outcomes
Classification. Yogyakarta: Mocomedia.