Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalalah
ini . Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Keluarga
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
sehingga makalah ini selesai sesuai dengan waktunya. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun khususnya dari dosen mata kuliah Keperawatan Keluarga sangat penyusun
harapkan, guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penyusun untuk lebih baik
di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para mahasiswa keperawatan yang ingin
menambah wawasan ilmu pengetahuan. Penyusun juga mengharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan ilmu pengetahuan kita semua.
Mei 2023
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini antara lain:
1. Bagaimana konsep tahap perkembangan keluarga dan tugas pada setiap tahap?
2. Bagimana konsep teori asuhan keperawatan keluarga?
3. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga dengan masalah hipertensi pada
keluarga dengan anak usia remaja?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain:
1. Konsep tahap perkembangan keluarga dan tugas pada setiap tahap
2. Konsep teori asuhan keperawatan keluarga?
3. Asuhan keperawatan keluarga dengan masalah hipertensi pada keluarga
dengananak usia remaja?
BAB II
TINJAUAN TEORI
Carter dan Mc Goldrick (1989) dalam Padila (2012) membagi keluarga dalam 5
tahapperkembangan, yaitu:
1. Keluarga antara (masa bebas/pacaran) dengan usia dewasa muda
2. Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan
3. Keluarga dengan memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai anak
usiasekolah)
4. Keluarga yang memiliki anak dewasa
5. Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah
6. Keluarga lansia
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Menikah
: Pisah
: Cerai
: Tidak menikah
: Kembar
: Anggota serumah
f) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/ tipe keluarga beserta kendala
atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis/ tipe
keluarga tersebut
g) Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait
dengan kesehatan
h) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta
kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan
i) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditetntuka oleh pendapatan
baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga
lainnnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga
ditentukan pula oleh
5) Struktur keluarga
a) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran dari anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan
keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana
keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialiasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauh mana anggotan keluarga belajar disiplin, norma,
budaya,serta prilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang
sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat
sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan
perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga
dalam melaksanakan lima tugas kesehatan keluarga, yaitu
keluarga mapu mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan
terhdapa anggota keluarga yang sakit, menciptakan
lingkungan yang dapar meningkatkan kesehatan dan mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.
d) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai reproduksi keluarga adalah:
i. Berapa jumlah anak
ii. Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah
anggotakeluarga
iii. Metode yang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga
e) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana anggota keluarga
memnuhi kebutuhan sandang pangan dan papan serta sejauh
mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya pengingkatan status kesehatan
keluarga.
8) Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada.
Contoh :
1) Resiko gangguan perkembangan pada balita (anak P) keluarga
Bapak N berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga
melakukan stimulasi terhadap balita.
2) Resiko terjadi konflik pada keluarga Bapak N berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi.
3. Perencanaan
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan,
mencangkup tujuan umum dan khusus, rencana intervensi serta
dilengkapi dengan rencana evaluasi yang memuat kriteria dan
standar. Tujuan dirumuskan secara spesifik, dapat diukur
(marusable), dapat dicapai (achivable), rasional dan menunjukan
waktu (SMART). Rencana intervensi ditetapkan untuk mencapai
tujuan. Wright dan Lrahey dalam friedman (1998) membagi
intervensi keperawatan keluarga menjadi dua tingkatan intervensi,
yaitu intervensi permulaan dan intervensi lanjut. Intervensi
permulaan meliputi intervensi yang bersifat sportif edukatif dan
langsung kearah sasaran, sedangkan pada tingkat lanjut, meliputi
sejumlah intervensi terapi keluarga yang lebih bersifat psikososial
dan tidak langsung.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan atau implementasi adalah serangkaian tindakan
perawat pada keluarga berdasarkan perencanaan sebelumnya.
Tindakan perawatan terhadap keluarga mencangkup dapat berupa:
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal
masalah dan kebutuhan kesehatan, dengan cara:
1. Memberikan informasi: penyuluhan atau konseling
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
3. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan
yang tepat,dengan cara:
1. mengintifikasi konsukuensi tidak melakukan tindakan
2. mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
3. mendiskusikan tentang konsekuensi setiap tindakan
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
:
1. mendemostrasikan cara perawatan
2. menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah
3. mengawasi keluarga melakukan tindakan/perawatan
d. membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat
lingkunganmenjadi :
1. menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
2. melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
e. memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada,dengan cara :
1. memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada dalam
lingkungankeluarga
5. Penilaian
Untuk penilaian keberhasilan tindakan, maka selanjutnya
dilakukan penilaian. Tindakan-tindakan keperawatan keluarga
mungkin saja tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan,
untuk itu dilakukan secara bertahap, demikian halnya dengan
penilaian. Penilaian dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan SOAP (subyektif, obyektif, analisa, dan planning).
S : Hal-hal yang dikemukakan keluarga, misalnya keluarga anak
P nafsumakannya lebih baik
O : Hal-hal yang ditemukan perawat yang dapat diukur, misalnya
anak P naik BB nya 0,5 kg
A : Analisa hasil yang telah dicapai, mengacu pada tujuan
dan diagnosa P : Perencanaan yang akan datang setelah
melihat respons keluarga.
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Mahasiswa agar menambah pengetahuan sengan membaca
berbagai referensi sehingga menambah pengetahuan tentang
asuhan keperawatan keluarga.
2. Seluruh perawat agar meningkatkan pengetahuan tanteng asuhan
keperawatan keluarga, agar dapat diaplikasikan di lingkungan
sekitar serta dikembangkan ditatanan pelayanan kesehatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Friedman. 1998. Buku Ajar Keperawatan Keluarga; Riset, Teori dan Praktek.
EdisiKelima. Jakarta: FKUI
Graha Ilmu
Sylvia A, Price & Loraraine M, Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Edisi 6. Volume 1. Jakarta: EGC