Tentang
KONSEP PERENCANAAN KELUARGA
Disusun Oleh:
1. Nadia Rahman
2. Rika Suryani
3. Revi Rahma Yanti
4. Sinta Rahayu
5. Wilia Ningrum
Segala puji hanya milik allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar dapat memperluas ilmu tentang “KONSEP
PERENCANAAN KELUARGA”. Kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber informasi, referensi dan berita.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang dating
dari diri penyusun maupun yang dating dari luar. Namun dengan penuh kesabaran terutrama
pertolongan dari allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sadar bahwa makalah inimasih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pengajar kami mohon masukkannya demi perbaikan makalah kami
di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Umum
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian
2. Tipe-Tipe Keluarga
3. Tahap Perkembangan Keluarga
4. Tugas Perkembangan Keluarga
5. Maalah-Masalah Kesehatan
6. Struktur Keluarga
7. Fungsi dan Tugas Keluarga
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pasangan suami istri. Panduan kerja global yang dikembangkan oleh WHO
Namun, adanya kepercayaan tradisional, hambatan agama, dan kurangnya keterlibatan pria
telah melemahkan intervensi program perencanaan keluarga ini. Pada tahun 1990-an,
harus dilihat dalam konteks kesehatan reproduksi yang lebih luas. Program aksi yang
diadakan oleh 179 negara di Kairo pada tahun 1994 mencatat bahwa upaya khusus harus
dilakukan untuk menekankan tanggung jawab bersama di antara pria dan wanita dan
mempromosikan keterlibatan aktif mereka dalam tanggung jawab menjadi orang tua,
perilaku seksual dan reproduksi, termasuk pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS)
dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan berisiko (Laili, 2014).
memiliki peranan penting yang menaungi tiga aspek dalam kesehatan reproduksi dan
dan aspek perilaku reproduksi. Oleh karena itu, peranan dan partisipasi pria secara
unmeet need, contraceptive prevalence rate pria, dan angka kelahiran total hingga saat ini
masih belum tercapai. Sedangkan jika peran pria dimaksimalkan dalam
kemungkinan bahwa target-target tersebut akan lebih cepat tercapai. IGWG (2010)
bahkan menyatakan bahwa program perencanaan keluarga tidak akan bisa berhasil tanpa
partisipasi pria. Jika pria tidak dilibatkan dalam kegiatan mendukung kesehatan keluarga,
maka pencapaian akan tetap dan selalu lambat. Hal ini didukung oleh berbagai penelitian
unmeet need dan meningkatkan contraceptive prevalence rate pria. Selain itu,
dukungan pria akan membuat komunikasi antar pasangan menjadi lebih baik
kesehatan reproduksi. Pada skala yang lebih luas lagi, partisipasi pria dalam kesehatan
reproduksi dan perencanaan keluarga dapat mengurangi jumlah kematian ibu hingga
30% dan menyelamatkan nyawa 1,4 juta nyawa anak dibawah usia 5 (lima) tahun dan dapat
membantu mencapai semua 17 tujuan pembengunan berkelanjutan (SDG’S) pada tahun 2030.
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
Keluarga adalah kumpulan anggota rumah tangga yang saling berhubungan Melalui
Keluarga adalah Suatu sistem yang beranggotakan ayah, ibu, anak atau semua
(Andarmoyo, 2012).
Keluarga Adalah kelompok kecil yang memiliki pemimpin dan anggota yang
mempunyai Pembagian tugas dan kerja serta hak dan kewajiban (Helmawati, 2016).
Keluarga Adalah suatu tempat dimana dua atau lebih individu yang terikat dalam
hubungan Darah, perkawinan, atau adopsi yang hidup bersama dan saling berinteraksi
satu Sama lain, mereka masing-masing mempunyai peran sosial suami, istri,
a. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak
b. Dyad Family adalah keluarga yang terdiri dari suami istri tanpa anak yang Hidup bersama
c. Keluarga lansia adalah keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua Dengan anak
d. Keluarga tanpa anak adalah keluarga tanpa anak karena telambat menikah dan Untuk
e. Keluarga besar adalah keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup Bersama
dengan satu rumah, seperti keluarga inti yang disertai paman, tante, Orangtua ( kakek-
nenek), keponakan.
f. Keluarga duda atau janda keluarga yang terdiri dari satu orangtua dan anak. Hal ini biasany
g. Keluarga komuter adalah keluarga dengan kedua orangtua bekerja dikota yang Berbeda,
namun salah satu kota tersebut terdapat tempat tinggal agar orangtuaYang bekerja diluar kota
i. Kin – Network Family adalah beberapakeluarga inti yang tinggal dalam satu Rumah
atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang – barang dan Pelayanan yang
sama.
j. Keluarga campuran adalah keluarga yang dibentuk oleh duda dan janda yang
k. Single – adult Family yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
Selain itu tipe keluarga juga dapat dilihat dari sudut pandang lain, seperti Dilihat dari
Keluarga patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara Sedarah dalam
beberapa generasi, hubungan tersebut menurut jalur garis ayah. Selanjutnya, keluarga
matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak Saudara yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, Hubungan itu dimulai dari garis ibu. Keluarga
tipe ini, anak dan ayah tidak Memiliki hak dan kekuasaan atas harta.
Tipe lain adalah berdasarkan jenis perkawinan, yaitu monogamy dan Poligami Keluarga
monogamy adalah keluarga yang terdiri dari seorang suami dengan istri. Sebaliknya,
keluarga poligami adalah keluarga yang terdiri dari Suami dengan beberapa istri.
Selanjutnya, tipe keluarga dilihat dari kekuasaan Dalam keluarga pertama, keluarga
patriakal yaitu keluarga dengan kekuasaan Berada ditangan suami, kedua keluarga
matriakal adalah keluarga dengan Kekuasaan didominasi oleh istri, sementara keluarga
ekualitarian adalah keluarga Dengan perana suami dan istri berjalan dengan seimbang
(Sunaryo, 2015).
Keluarga baru dimulai pada saat masing – masing individu, yaitu suami dan Istri baru
membentuk keluarga melalui perkawinan yang resmi dan Meninggalkan keluarga inti dari
Secara psikologis Keluarga baru akan mempersiapkan kehidupan baru oleh karena
itu setiap Individu memerlukan penyesuaian peran dan fungsi sehari – hari, serta
saling Beradaptasi dan belajar tentang kebiasaan sendiri dan pasngannya. Dan ini
Berlangsung ketika awal – awal perkawinan, dalam situasi ini dapat diputuskan
Kapan waktu yang tepat untuk mempunyai anak dan berapa jumlah anak yang
Diharapkan, pada tahap ini tugas perkembangan seperti membina hubungan Intim
Tahap ini dimulai dari lahirnya anak pertama hingga berusia 30 bulan atau 2,5
diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi, terjadi
c. Tahap ketiga keluarga dengan anak prasekolah Tahap ini dimulai ketika anak
Kehidupan keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan anak bergantung pada Orangtua
dalam hal lain orangtua juga memikirkan kebutuhan ekonomi Kedepan, dalam tahap
perkembangan keluarga agar perkawinan tetap utuh dan Langgeng dengan cara
kerjasama anatara suami istri. Tugas perkembangan pada Tahap ini adalah
mempertahankan hubungan suami dan istri yang sehat dan baik, Membagi waktu
Tahap ini dimulai pada anak usia 6 tahun dan berakhir anak usia 12
tahun.Pada Tahap ini anggota keluarga mencapai jumlah anggota keluarga yang
dan Setiap individu diharapkan memahami hal itu. Tugas perkembangan pada
tahap Ini adalah mempertahankan hubungan yang harmonis dalam perkawinan,
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhit ketika
Pada tahap ini seringkali orangtua akan merasa kehilangan ketika anak
mulai Tumbuh dewasa dan menikah serta meninggalkan keluarga inti. Tugas
anak-anak
h. Tahap kedelapan keluarga usia lanjut
Tahap perkembangan terakhir keluarga dimulai saat salah satu atau kedua
Pasangan memasuki masa pensiun, sampai salah satu meninggal dunia dan
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut :
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga. Tahap ini dimulai pada saat anak
E. MASALAH-MASALAH KESEHATAN
1. Pengertian
Asma adalah satu keadaan klinik yang ditandai oleh terjadinya penyempitan bronkus yang
berulang namun reversibel, dan di antara episode penyempitan bronkus tersebut terdapat
keadaan ventilasi yang lebih normal (Price, Silvia Anderson, 2005). Asma (bronkhial)
merupakan gangguan inflamasi pada jalan napas yang ditandai oleh obstruksi aliran udara
napas dan respons jalan napas yang berlebihan terhadap berbagai bentuk rangsangan
(Kowalak, Jennifer P, 2011). Asma adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
wheezing (mengi) intermiten yang timbul sebagai respon akibat paparan terhadap suatu zat
iritan atau alergen (Clark, Margaret Varnell, 2013). Asma bronkhial adalah satu hiper-reaksi
dari bronkus dan trakea yang mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang bersifat
2. Patofisiologi asma
Pada asma ekstrinsik alergen menimbulkan reaksi yang hebat pada mukosa bronkus yang
mengakibatkan kontriksi otot polos, hiperemia serta sekeresi lendir putih yang tebal.
Mekanisme terjadinya reaksi ini telah diketahui dengan baik, tetapi sangat rumit. Penderita
dengan ba yang telah disensitisasi terhadap satu bentuk alergen yang spesifik, akan membuat
antibodi terhadap alergen yang dihirup itu. Antibodi ini merupakan imunoglobin jenis IgE.
Antibodi ini melekat pada permukaan sel mast pada mukosa bronkus.
Sel mast tersebut tidak lain daripada basofil yang kita kenal pada hitung jenis leukosit. Bila
satu molekul IgE yang terdapat pada permukaan sel mast menangkap satu molekul alergen, sel
mast tersebut akan memisahkan diri dan melepaskan sejumlah bahan yang menyebabkan
kontriksi bronkus. Salah satu contoh yaitu histamin prostaglandin. Pada permukaan sel mast juga
terdapat reseptor beta-2 adrenergik (jantung mempunyai reseptor beta 1). Bila reseptor beta-2
dirangsang dengan obat anti asma Salbutamol (beta-2 mimetik), maka pelepasan histamin akan
terhalang.
Pada asma intrinsik : Terjadinya asma intrinsik sangat berbeda dengan asma ekstrinsik.
nervus yang akan merangsang bahan-bahan iritan di dalam bronkus dan menimbulkan batuk.
4. Penatalaksanaan umum
1) Pengobatan
Pengobatan Asma menurut GINA (Global Initiative for Asthma), ada enam komponen dalam
2) Pemeriksaan penunjang
a. Spirometri
Cara yang cepat dan sederhana untuk menegakkan diagnosa asma adalah melihat
bronkus dilakukan uji provokasi bronkus. Ada beberapa cara untuk melakukan uji provokasi
bronkus seperti uji provokasi dengan histamin, metakolin, kegiatan jasmani, udara dingin,
neutrofil sangat dominan pada bronkitis kronik. Selain untuk melihat adanya eosinofil, kristal
Charcaf Leyden dan SpiralCurschmann, pemeriksaan ini penting untuk melihat adanya
d. Pemeriksaan eosinofil total Jumlah eosinofil total darah sering meningkat pada pasien
asma dan hal ini dapat membantu dalam membedakan asma dari bronkitis kronik.
Pemeriksaan ini juga dapat dipakai sebagai patokan untuk menentukan cukup tidaknya dosis
e. Uji kulit Tujuan uji kulit adalah untuk menunjukan adanya antibodi IgE spesifik
dalam tubuh. Uji ini hanya menyokong anamnesis, karena uji alergen yang positif tidak selalu
F. STRUKTUR KELUARGA
keluarga. Hal ini sangat penting untuk memudahkan pencapaian fungsi-fungsi keluarga.
Selain itu struktur keluarga dapat diperluas dan dipersempit tergantung dari kemampuan dari
b. Matrilinier: keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara dalam beberapa
c. Matrilokal sepasang suami isteri yang tinggal bersama keluarga sedarah isteri
d. Patrilokal: sepasang suami isteri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e. Keluarga Kawinan: hubungan suami isteri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
1. Peran-peran formal
Merupakan peran dasar yang membentuk posisi sosial sebagai suami( ayah ) istri
( ibu) ,Peran formal yang standar terdapat dalam keluarga yaitu mencari nafkah, ibu rumah
Merupakan peran yang biasanya tidak tampak, dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan
BAB III
A. KESIMPULAN
keluarga.
memberikan pelayanan sesuai standar profesi dan kewenangan, selain itu memperkuat
B. SARAN
Semoga dengan di buatnya makalah ini dapat membantu mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Perimenopause.yogyakarta:Deepublish
www-academia-edu-makalah_konsep_perencanaan_keluarga
www.google.com_s1_023201001_dee_