Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH EPIDEMIOLOGI

“KELUARGA BERENCANA”

Disusun Oleh :
BERNADETHA MAYA TARRIGAS 30146215006

VELICIA GALIH ARIESTRI 30146215030

KAROLLA PRADIPTA RUKMA 30146215001

BUNGA NOVIANA 30146215033

PROGRAM STUDI D3 PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS

2016
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah epidemiologi,
kependudukan dan lingkungan mengenai keluarga berencana dengan tepat waktu.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan bagi yang membaca mengenai tujuan serta manfaat dari mengikuti
program keluarga berencana. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.

Padalarang 26 September 2016

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia.
Ledakan penduduk ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi.
Kondisi ini jelas menunjukkan dua sisi yang berbeda. Di satu sisi kondisi tersebut bisa
menjadi salah satu kekuatan yang besar untuk Indonesia. Tetapi di satu sisi kondisi
tersebut menyebabkan beban negara menjadi semakin besar. Selain menjadi beban
negara juga menimbulkan permasalahan lain. Banyaknya jumlah penduduk yang
tidak di sertai dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang mampu menampung
seluruh angkatan kerja bisa menimbulkan pengangguran, kriminalitas, yang
bersinggungan pula dengan rusaknya moralitas masyarakat. Karena berhubungan
dengan tinggi rendahnya beban negara untuk memberikan penghidupan yang layak
kepada setiap warga negaranya, maka pemerintah memberikan serangkaian usaha
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk
yang lebih besar. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan
menggalakan program KB ( Keluarga Berencana ). Program KB pertama kali
dilaksanakan pada masa pemerintahan Soeharto yaitu saat orde baru. Melalui KB
masyarakat diharuskan untuk membatasi jumlah kelahiran anak, yaitu setiap
keluarga memiliki maksimal 2 anak. Tidak tanggung tanggung, KB di berlakukan
kepada seluruh lapisan masyarakat, dari lapisan bawah sampe lapisan atas dalam
masyarakat. Oleh sebab itu makalah ini disusun untuk mengetahui seluk beluk
mengenai penyelenggaraan KB di Indonesia, mulai dari sejarah, proses pelaksanaan,
kelebihan kekurangan dari KB, serta dampak positif maupun dampak negatif dari
pelaksanaan KB.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu KB (Keluarga Berencana)?
2. Apa fungsi KB (Keluarga Berencana)?
3. Apa tujuan KB (Keluarga Berencana)?
4. Apa jenis-jenis KB (Keluarga Berencana)?
5. Apa program KB (Keluarga Berencana)?

C. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian, tujuan, manfaat, fungsi, jenis, dan program dari KB
(Keluarga Berencana)

D. MANFAAT
Dapat menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian, tujuan, manfaat,
fungsi, jenis dan program dari KB (Keluarga Berencana)
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: Keluarga
Berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang sangat di inginkan, mengatur interval di antara kandungan, mengontrol
waktu saat kelahira dalam hubungan dengan umur suami istri, serta menentukan
jumlah anak dalam keluarga.
Keluarga Berencana menurut UU No.10 tahun 1992 (tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan
kepeduliaan dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
(PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga Berencana adalah
suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi.
Secara umum Keluarga Berencana dapat di artikan sebagai suatu usaha yang
mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif
terhadap ibu, bayi, ayah, serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan
menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. Di
harapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan
merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar
dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.

B. Tujuan Keluarga Berencana


Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:
1. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak
pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta
menghentikan kehamilan bila di rasakan anak telah cukup.
2. Mengobati kemandulan atau invertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih
dari 1 tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan
untuk tercapainya keluarga bahagia.
3. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang
akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk kelaurga yang bahagia
dan berkualitas.
4. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya
suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan,
pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
5. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
6. Menurunnya angka kelahiran bayi.

C. Manfaat Keluarga Berencana


1. Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga dapat
memutuskan bila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak. Wanita dapat
mengambil jeda kehamilan selama sedikitnya 2 tahun setelah melahirkan, yang
memberikan banyak manfaat bagi perempuan dan bayi mereka.
2. Wanita yang hamil segera setelah melahirkan beresiko memiliki kehamilan yang
buruk. Mereka lebih mungkin menderita kondisi medis yang serius atau
meninggal selama kehamilan. Bayi mereka juga lebih cenderung memiliki
masalah kesehatan (misalnya lahir dengan berat badan rendah). Organisasi
kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa secara global, 100.000 kematian
ibu dapat dicegah setiap tahun, jika semua wanita yang tidak ingin anak lagi
mampu menghindari kehamilan. Kematian ini terjadi sebagian besar di negara
berkembang dimana cakupan kontrasepsi rendah.
3. Wanita lebih dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial, mencari pekerjaan dan
meraih pendidikan ketika mereka menggunakan alat kontrasepsi dan tidak
beresiko hamil. Karena kegiatan ini umumnya meningkatan status perempuan
pada masyarakat, konstrasepsi secara tidak langsung mempromosikan hak-hak
dan status perempuan.
4. Memberikan manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi hormonal
gabungan (yaitu estrogen dan progesteron) dapat menurunkan resiko kanker
ovarium dan endometrium. Injeksi progesteron juga melindungi terhadap kanker
ini dan juga terhadap hibroit rahim. Kontrasepsi implan dan sterilisasi wanita
telah terbukti mengurangi resiko penyakit radang panggul.
5. Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan
mengurangi aborsi.
6. Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga memungkinkan wanita untuk
lebih mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka, misalnya memutuskan
kapan dan mengapa mereka menikah. Sejak kontrasepsi tersedia secara luas
pada 1970 an, pola perkawinan telah berubah, wanita sekarang menikah dan
memiliki anak di usia yang lebih matang dan rata-rata memiliki anak lebih sedikit.
Perubahan demografis cenderung telah mengurangi bebas emosional dan
ekonomi untuk membesarkan anak karena keluarga sekarang biasanya memiliki
lebih banyak waktu untuk mengumpul sumber daya keuangan sebelum kelahiran
anak. Ukuran keluarga yang lebih kecil juga berarti bahwa orang tua memiliki
lebih banyak waktu dan sumber daya yang di berikan per anak.
D. Program Kelurga Berencana
1. Menggerakan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program kb.
2. Menata kembali pengelolaan program kb.
3. Memperkuat SDM operasional program kb.
4. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan kb.
5. Meningkatkan pembiayaan program kb.

E. Fungsi Keluagra Berencana


1. Menurunkan resiko terjangkitnya kanker rahim dan kanker serviks.
2. Menurunkan angka kematian maternal serta peningkatan IPM
3. Menghindari kehamiln yang tidak di inginkan.
4. Dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
5. Mencegah penularan penyakit berbahaya.
6. Lebih menjamin tumbuh kembang bayi dan anak.
7. Dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
8. Pendidikan anak lebih terjamin.
9. Dapat menentukan kualitas sebuah keluarga.

F. Jenis – jenis alat kontrasepsi


a. Pil (biasa atau menyusui) yang mempunyai manfaat tidak mengganggu hubungan
seksual dan mudah di hentikan setiap saat. Terhadap kesehatan resikonya sangat
kecil.
b. Suntikan (satu bulan sampai tiga bulan) sangat efektif (0,1 – 0, kehamilan / 100
perempuan selama setahun pertama penggunaan) keuntungannya seperti klien
tidak perlu menyimpan obat suntik dan jangan pemakaiannya bisa dalam jangka
panjang.
c. Implan atau susuk merupaka alat yang di gunakan di lengan atas bawah kulit dan
sering di gunakan pada tangan kiri. Keuntungannya daya guna tinggi, tidak
mengganggu produksi asi dan pengembalian tingkat kesuburan yang cepat
setelah pencabutan.
d. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan alat konrasepsi yang di
gunakan dalam rahim. Efek sampingnya sangat kecil dan mempunyai keuntungan
efektifitas dengan proteksi jangka panjang lima tahun dan kesuburan segera
kembali setelah AKDR di angkat.
e. Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapt terbuat dari berbagai
bahan di antaranya latex atau karet, plastic atau vinil atau bahan alami atau
produksi hewan yang di pasang pada penis saat berhubungan seksual.
Manfaatnya kondom sangat efektif bila di gunakan dengan benar dan murah
atau dapat di beli secara umum.
f. Tubektomi adalah prosedur bedah mini untuk memotong, mengikat, memasang
cincin pada saluran tubapallopi untuk menghentikan fertilasi atau kesuburan
seorang perempuan. Manfaatnya sangat efektif baik bagi klien apabila kehamilan
akan terjadi resiko kesehatan yang serius dan tidak ada efek samping salam
jangka panjang.

G. Cara menggunakan pil KB (Keluarga Berencana)


1. Berdiskusilah dengan dokter atau penyedia jasa kesehatan anda tentang pilihan
yang anda punya.
2. Pertimbangan kondisi kesehatan anda.
3. Pertimbangan manfaat dari pil kombinasi.
4. Pertimbangkan resiko dari penggunaan pil kombinasi.
5. Pertimbangkan manfaat dari pil mini.
6. Pertimbangkan resiko dari pil mini.
7. Pikirkan pilihan yang anda lebih sukai terkait haid anda.
8. Sadarilah bahwa beberapa jenis obat bisa menghambat pemakaian pil kb.
9. Beritahu dokter anda, segala jenis obat-obatan yang anda konsumsi.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Keluarga Berencana adalah salah satu cara untuk menunda perkawinan dan
mengurangi kelahiran bayi ke dunia dengan tujuan membuat keluarga yang sederhana dan
tercukupi di antara nya dengan berbagai metode seperti pil KB, IUD, KB suntik dan implan.

SARAN
Selaku umat manusia kita harus memperhatikan berbagai kondisi dalam berkeluarga
merencakan sebelum kelahiran dan mengantisipasi banyaknya kelahiran dengan metode-
metode keluarga berencana. Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
ada hubungannya dengan judul makalah ini penyusun banyak berharap para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah
dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA

www. Wawasanpendidikan.com > 2014/08

Anda mungkin juga menyukai