Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FIKIH KONTEMPORER

“PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KB”


Diajukan guna memenuhi mata kuliah: “Fikih Siyyasah”
Dosen Pengampu: Dr. Iskandar, M. Sy

Oleh ;
Kelompok 1
1. Nuril Hidayatullah Kadja (2011211019)
2. Wilto (2011211014)

PRODI AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG
2022

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tema “Fikih Siyyasah”
pada mata kuliah Fikih Siyyasah.

Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Semoga makalah yang disusun ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan yang membacanya.

Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, saran dan kritik
yang membangun dari pembaca sangat diharapkan agar lebih baik dalam penulisan makalah lainnya.
Sekian, penulis ucapkan terima kasih.

Kupang, 25 Oktober 2022

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................................1
Latar Belakang........................................................................................................................1
Rumusan Masalah..................................................................................................................1
Tujuan Penulisan....................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................2
BAB III...............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali
lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari
40,2 juta orang menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900-2000, progran
Keluarga Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang.Tanpa program
KB jumlah penduduk hingga tahun 2000 diprediksi 285 juta orang .
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif
yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat
kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan
kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia
tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan
dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya
untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keluarga berencana?
2. Apa tujuan dari Keluarga Berencana?
3. Apa manfaat dari Keluarga Berencana?
4. Bagaimana metode kontrasepsi Keluarga Berencana?

Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Keluarga Berencana
2. Untuk mengetahui tujuan dari Keluarga Berencana
3. Lebih mengetahui manfaat Keluarga Berencana
4. Agar lebih mengetahui metode kontrasepsi Keluarga Berencana

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga berencana (KB)

Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga


berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
(PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk
menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta
keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung
dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang
kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar
dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.

B. Tujuan Keluarga Berencana

Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:


1. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan
menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila
dirasakan anak telah cukup.
2. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu
tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya
keluarga bahagia.
3. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah
dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.
4. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga
yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi
ekonomi.
5. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
6. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.

2
C. Manfaat Keluarga Berencana

1. Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga dapat


memutuskan bila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak. Wanita dapat
mengambil jeda kehamilan selama sedikitnya dua tahun setelah melahirkan, yang
memberikan banyak manfaat bagi perempuan dan bayi mereka.
2. Wanita yang hamil segera setelah melahirkan berisiko memiliki kehamilan yang buruk.
Mereka lebih mungkin menderita kondisi medis yang serius atau meninggal selama
kehamilan. Bayi mereka juga lebih cenderung memiliki masalah kesehatan (misalnya lahir
dengan berat badan rendah). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa
secara global, 100.000 kematian ibu dapat dicegah setiap tahun, jika semua wanita yang
tidak ingin anak lagi mampu menghindari kehamilan. Kematian ini terjadi sebagian besar
di negara berkembang di mana cakupan kontrasepsi rendah.
3. Wanita lebih dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial, mencari pekerjaan dan meraih
pendidikan ketika mereka menggunakan alat kontrasepsi dan tidak berisiko hamil. Karena
kegiatan ini umumnya meningkatkan status perempuan dalam masyarakat, kontrasepsi
secara tidak langsung mempromosikan hak-hak dan status perempuan.4. Memberikan
manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi hormonal gabungan (yaitu
estrogen dan progesteron) dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium.
Injeksi progesteron juga melindungi terhadap kanker ini dan juga terhadap fibroid rahim.
Kontrasepsi implan dan sterilisasi wanita telah terbukti mengurangi risiko penyakit radang
panggul.
5. Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi
aborsi.
6. Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga memungkinkan wanita untuk lebih
mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka, misalnya memutuskan kapan dan mengapa
mereka menikah. Sejak kontrasepsi tersedia secara luas pada 1970-an, pola perkawinan
telah berubah. Wanita sekarang menikah dan memiliki anak di usia yang lebih matang dan
rata-rata memiliki anak lebih sedikit. Perubahan demografis cenderung telah mengurangi
beban emosional dan ekonomi untuk membesarkan anak, karena keluarga sekarang
biasanya memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan sumber daya keuangan
sebelum kelahiran anak. Ukuran keluarga yang lebih kecil juga berarti bahwa orang tua
memiliki lebih banyak waktu dan sumber daya yang diberikan per anak.

D. Metode kontrasepsi

Kontrasepsi mengacu pada berbagai macam cara untuk mencegah atau menunda
terjadinya kehamilan. Saat ini, terdapat berbagai pilihan kontrasepsi yang dapat
disesuaikan dengan preferensi masing-masing individu.
Berikut adalah macam-macam metode kontrasepsi yang tersedia:
1. Metode Senggama Putus

3
Metode ini dilakukan dengan cara mengeluarkan penis dari vagina sebelum mencapai
ejakulasi. Alhasil, air mani yang mengandung sperma tidak akan masuk ke dalam vagina
dan bisa mencegah terjadinya kehamilan.

Kelebihan dari metode kontrasepsi ini adalah sangat efektif untuk mencegah kehamilan
jika dilakukan secara tepat (4 kehamilan per 100 wanita).
Sedangkan kekurangannya, metode senggama putus tidak bisa dilakukan jika pasangan
mengalami ejakulasi dini.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), metode senggama terputus


menyebabkan 20 kehamilan per 100 wanita. Hal ini dapat menunjukkan bahwa
kebanyakan pasangan belum melakukannya secara tepat.

2. Metode Kalender atau Pantang Berkala


Pada metode ini, pasangan tidak melakukan hubungan seksual saat wanita sedang
dalam masa subur, yakni saat terjadinya ovulasi (periode waktu ketika sel telur siap untuk
dibuahi oleh sel sperma).
Agar metode ini berhasil, pasangan wanita harus mengetahui masa ovulasinya.
Kelebihannya metode ini adalah tidak memerlukan biaya. Sementara kekurangannya
adalah tidak bisa digunakan pada wanita dengan siklus haid tidak teratur.
Pada praktik sehari-hari, efektivitas metode ini adalah 12 kehamilan per 100 wanita per
tahun.

3. Metode Amenorea Laktasi


Metode kontrasepsi ini dapat diterapkan selama 6 bulan pascamelahirkan. Metode ini
dapat dilakukan oleh wanita yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dan tidak
mengalami haid.
Cara kerjanya adalah mengandalkan pencegahan ovulasi dengan menyusui eksklusif.
Kelebihan jenis kontrasepsi ini adalah tidak memerlukan biaya. Sedangkan
kekurangannya dapat terjadi kehamilan apabila wanita tidak menyadari sudah memasuki
masa subur.
Efektivitasnya adalah 2 kehamilan per 100 wanita (dalam 6 bulan pertama menyusui).

4. Kondom
Kondom merupakan kontrasepsi barrier (penghalang) yang menghambat bertemunya
sperma dan sel telur. Kondom konvensional umumnya terbuat dari bahan elastis yang
digunakan ke penis pria atau dapat berupa kondom wanita.
Kelebihan kondom, harganya terjangkau dan mudah untuk digunakan. Kondom juga
dapat mencegah penyakit menular seksual. Sedangkan, kekurangannya yaitu memiliki
tingkat kegagalan yang cukup tinggi apabila penggunaannya tidak tepat.
Efektivitas kondom adalah 2 kehamilan untuk pemakaian yang tepat dan 13 kehamilan
untuk pemakaian yang umum dilakukan, per 100 wanita per tahunnya.

5. Diafragma

4
Diafragma merupakan kontrasepsi barrier yang terbuat dari karet dan diletakkan di
bagian mulut rahim wanita. Kontrasepsi ini bekerja dengan menghambat masuknya sel
sperma ke dalam rahim.
Metode kontrasepsi diafragma memiliki kekurangan, yakni tidak bisa memberikan
perlindungan terhadap penyakit menular seksual. Lalu saat haid, kontrasepsi ini harus
dilepas. Apabila ingin memasangnya lagi, kamu harus berkonsultasi ke dokter.

Kelebihannya, harga kontrasepsi diafragma cukup terjangkau. Pada pemakaian umum,


‘kegagalan’ diafragma mencapai 21 kehamilan per 100 wanita per tahun.

6. Spermisida
Spermisida adalah kontrasepsi barrier yang mengandung zat kimia nonoxynol-9. Zat
nonoxynol-9 bekerja dengan cara mematikan sel sperma dan mencegah terjadinya
kehamilan.
Kelebihan metode ini harganya cukup terjangkau dan mudah digunakan. Sedangkan
kekurangannya, terdapat durasi waktu pemakaian sebelum melakukan hubungan seksual.
Tingkat kegagalan spermisida sangat tinggi jika tidak digunakan sesuai dengan aturan
pakai. Penggunaan spermisida untuk mencegah kehamilan juga harus disertai pemakaian
kondom.

7. Cervical Cap
Cervical cap adalah salah satu jenis kontrasepsi barrier yang digunakan bersama dengan
spermisida untuk menutup jalan sperma menuju rahim.
Kelebihan kontrasepsi ini adalah memiliki harga yang cukup terjangkau dan bisa
digunakan hingga dua kali. Kekurangannya, pemasangan cervical cap harus dilakukan
oleh dokter, mesti dilepas saat haid, dan tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit
menular seksual.

8. Pil KB
Pil KB merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang paling sering digunakan. Di dalam pil
KB mengandung hormon progestin dan estrogen. Cara kerja metode kontrasepsi ini
dengan menghambat ovulasi.
Kelebihan pil KB dengan kontrasepsi lainnya adalah memiliki tingkat efektivitas yang
tinggi. Lalu kekurangannya adalah tidak dapat mencegah penyakit menular seksual, serta
bisa menimbulkan efek samping seperti keluar bercak darah dari vagina dan peningkatan
tekanan darah. Terdapat sekitar 7 kehamilan per 100 wanita per tahunnya dengan
pemakaian pil KB yang menjadi praktik umum.

9. Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi hormonal. Di dalam suntik KB terkandung
hormon progestin untuk menghentikan terjadinya ovulasi. Terdapat dua jenis suntik KB,
yaitu suntik KB yang dilakukan setiap satu bulan dan setiap tiga bulan.Cara kerja suntik
KB per bulan adalah dengan menghambat ovulasi. Metode kontrasepsi ini menyebabkan 3
kehamilan per 100 wanita per tahun. Sementara, suntik KB tiga bulan sekali menyebabkan
lendir di area mulut rahim menebal, sehingga sel sperma tidak dapat masuk dan membuahi
sel telur. Efektivitasnya adalah 4 kehamilan per 100 wanita per tahun.

5
Kelebihan suntik KB, tingkat efektivitasnya tinggi dan lebih praktis dibandingkan pil
KB. Sedangkan kekurangannya adalah tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit
menular seksual dan kerap membuat siklus menstruasi jadi tidak teratur.

Kamu juga harus melakukan kunjungan rutin ke dokter sesuai dengan jadwal suntik KB
yang telah ditentukan.

10. Implan
KB implan merupakan alat kontrasepsi hormonal yang bekerja dengan mengeluarkan
hormon progestin. KB implan akan dimasukkan ke dalam atau bawah kulit di lengan
bagian atas. Cara kerjanya yaitu dengan menebalkan lendir di area mulut rahim. KB
implan ini sangat efektif dengan tingkat kegagalan 0,1 kehamilan per 100 wanita per tahun
dan bisa memberikan perlindungan sampai 3 tahun.
Sedangkan, kekurangan dari KB implan adalah membuat siklus menstruasi menjadi
tidak teratur, tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual, dan
biayanya relatif mahal.

11. Cincin Vagina


Cincin vagina adalah metode kontrasepsi yang diletakkan di dalam vagina. Cara
bekerjanya dengan melepaskan hormon tertentu yang akan menghambat ovulasi.
Efektivitasnya adalah 7 kehamilan per 100 wanita per tahun.
Kelebihan kontrasepsi ini adalah membuat siklus menstruasi menjadi lebih lancar dan
hanya perlu diganti sebulan sekali. Yang menjadi kekurangan, cincin vagina tidak bisa
memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual dan harganya relatif mahal.

12. IUD atau Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)


Kontrasepsi jenis ini digunakan dengan memasukkan alat berbentuk huruf “T” ke
dalam rahim. Metode kontrasepsi ini efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan selama
jangka waktu 5 hingga 10 tahun. Pada tipe AKDR yang berbahan tembaga, cara kerjanya
dengan merusak sperma. Efektivitasnya adalah 0,8 kehamilan per 100 wanita per tahun.
Terdapat pula tipe AKDR yang mengandung hormon, bekerja dengan menebalkan lendir
serviks sehingga mencegah bertemunya sperma dan sel telur. Efektivitasnya 0,7 kehamilan
per 100 wanita per tahun.
Kelebihan dari IUD adalah durasi penggunaannya bisa mencapai 5 tahun. Sedangkan
kekurangannya, IUD dapat bergeser keluar dari tempatnya sehingga menimbulkan rasa
nyeri, tidak nyaman, dan keluar bercak darah dari vagina.

13. Kontrasepsi Operatif


Bagi yang tidak lagi ingin memiliki anak, kamu dapat memilih metode kontrasepsi
mantap atau sterilisasi. Kontrasepsi jenis ini dapat berupa operasi tubektomi untuk wanita
dan operasi vasektomi untuk pria. Dengan tubektomi, ‘jalan’ sel telur akan dipotong
sehingga tidak dapat bertemu sperma. Sementara, dengan vasektomi ‘jalan’ sel sperma
akan dipotong sehingga air mani yang keluar tidak mengandung sperma.
Kelebihan metode ini adalah memberikan tingkat perlindungan tinggi (0,15 kehamilan
untuk vasektomi dan 0.5 kehamilan untuk tubektomi, per 100 wanita per tahun).

6
Sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan biaya yang sangat mahal karena
termasuk operasi besar.

14. Susuk KB
Dikenal juga sebagai alat kontrasepsi di bawah kulit atau implan. Susuk KB berisi
levornorgestrel. Fungsi levornorgestrel antara lainmenghambat ovulasi, menipiskan
endometrium, serta menghambat pergerakan sperma karena lendir serviks mengental dan
berjumlah sedikit.
Setiap metode kontrasepsi memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Ada
indikasi, efektivitas, dan efek samping yang berbeda-beda. Karena itulah, sangat penting
untuk mendiskusikan pemilihan metode kontrasepsi secara langsung dengan dokter.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keluarga berencana adalah salah satu cara untuk menunda perkawinan dan
mengurangi kelahiran bayi kedunia dengan tujuan membuat keluarga yang sederhana
dan tercukupi diantaranya dengan berbagai metode seperti pil KB , IUD , KB suntik
dan implant. keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami
istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol
waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan
jumlah anak dalam keluarga.
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu
usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang
mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi
ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan
kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya
perencanaan keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang
sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri
kehamilan dengan aborsi.
B. SARAN
Selaku umat manusia kita harus memperhatikan berbagai kondisi dalam
berkeluarga merencanakan sebelum kelahiran dan mengantisipasi banyaknya
kelahiran dengan metode – metode keluarga berencana.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penyusun banyak berharap para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembacanya.

8
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. 2018. Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi Per-Provinsi. Jakarta:
BKKBN
Https://repostory.poltekkes-denpasar.ac.id
Kutanegara Pm. 2010. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

Anda mungkin juga menyukai