Disusun Oleh
KELOMPOK V
Aulia Mutmainna(J1A122013)
Bulan Sari(J1A122015)
Evi Fitrian(J1A122024)
Lutfia Qolbi(J1A222046)
Nasywa Azzahra(J1A122052)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah yang berjudul,” Program Keluarga Berencana” dapat tersusun sampai
dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
dikembangkan dan di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
kelompok 5
I
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR…………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….
3.2 Saran…………………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka
I
BAB I
PENDAHULUAN
Program KB bukanlah hal baru diperbincangkan karena program ini sudah ada
semenjak zaman dalu.Catatan dan tulisan yang berasal mesir kuno,tiongkok kuno dan
india membutukan bahwa program KB sudah ada semenjak berabad-abad yang
lalu,tetapi pada waktu itu cara-cara yang dipakai masih kuno dan primitife.
Pada zaman yunani kuno,soranus dan aphenus telah membuat tulisan ilmiah
tentang cara menjarangkan kehamilan.Cara waktu itu adalah mengeluarkan semen (Air
mani) dengan membersikan vagina dengan kain dan minyak.Ada pula yang memakai
alat-alat yang dapat menghalangi maksuknya sperma kedalam rahim;seperti
memasukan rumput,daun-daun dan sepotong kain perca kedalam vagina.Zaman mesir
kuno melakukan juga cara-cara untuk menjarangkan kehamilan.Tiongkok kuno dan
india kuno menggunakan obat dan ramuan tradisional untuk mencegah kehamilan.
I
Tujuan Keluarga berencara adalah untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang di
inginkan.Untuk mencapai hal tersebut maka di buatlah beberapa cara atau alternative
untuk mencegah ataupun menunda kehamilah.program KB juga merupakan upanya
pemgendalian laju pertumbuhan penduduk.
Perlu diketahui bahwa program keluarga berencana (KB) dan bonus demografi
adalah dua hal yang saling berkaitan.Karena penguatan program KB akan mendorong
optimalisasi keuntungan bonus demografi.Banyak ahli memperkirakan Indonesia
berpeluang menikmati monus demografi ini salama sekitar 24 tahun yakni pada tahun
2012 sampai 2035.
Bonus demografi adalah keuntungan yang bisa dinikmati suatu negara sebagai
akibat dari besarnya proporsi penduduk produksi ( rentang usia 15-64 tahun ) dalam
evolusi kependudukan yang dialaminya.Jumlah penduduk produktif itu lebih besar
dibandingkan jumlah penduduk berusia di bawah 15 tahun atau di atas 65
tahun,penduduk yang sebelumnya belum atau tidak lagi produksi.
I
keluarga berencana.Indinesia jelas menghadapi tantangan sangat berat jika laju
pertumbuhan penduduk di atas tidak dikendalikan
jumlah penduduk ?
pelayanan KB
BAB II
I
PEMBAHASAN
"KB tidak melarang hamil tetapi mengatur kehamilan, sayangnya hamil saat risiko
terendah, saat ibu telah siap fisik mental dan sosial," kata Koordinator Knowledge Hub
Kesehatan Reproduksi Indonesia (KHKRI), Prof Budi Utomo dalam Webinar series
bertajuk Kesehatan Ibu, Keluarga Berencana Karena untuk Cegah Kematian Ibu dan
Stunting.Menurutnya, hamil sehat bagi ibu menjamin risiko rendah kematian dan
kesakitan. Sedangkan bagi anak prasyarat untuk hidup dan bertumbuh kembang
sehat."Hamil dan anak sehat itu akan lebih tahan terhadap berbagai ancaman,
gangguan termasuk masalah penyakit dan masalah gizi. Program KB itu pada
prinsipnya berupaya untuk melahirkan bibit-bibit unggul dari bangsa," jelasnya.
Oleh karena itu, program KB itu bagian dari program kesehatan reproduksi
dengan semangat membangun kesehatan bangsa sejak awal kehidupan, sejak
reproduksi. Maka reproduksi sehat itu sebagai prasyarat hamil sehat.
Program KB juga meningkatkan kesehatan ibu dan anak lewat dua mekanisme
kontrasepsi, yakni menurunkan kehamilan atau tidak ada kehamilan tentu saja tidak
ada kematian maternal dan yang terlebih penting menurunkan kehamilan berisiko
kematian dan kesakitan bagi ibu serta anak termasuk risiko gagal tumbuh kembang di
awal kehidupan."Awal kehidupan dari konsepsi sampai usia 23 bulan itu saraf dengan
tumbuh tetapi sekaligus rawan gangguan kesehatan, gangguan kronis gagal tumbuh
kembang dengan gejala yang kita kenal dengan stunting atau pendek terhadap umur itu
berdampak negatif jangka panjang, menetap sampai usia dewasa, bahkan lintas
generasi," sebutnya
I
Dia menambahkan, dampak itu mereduksi pertumbuhan baik fisik psychomotor,
kecerdasan, mental dan sosial. Sehingga kehamilan berisiko mengancam kesehatan
awal hidup dengan konsekuensi gangguan sepanjang kehidupan."Kehamilan berisiko
itu termasuk kehamilan tidak diinginkan, bilamana seorang ibu hamil tidak diinginkan
cenderung berupaya melakukan aborsi dan tentu saja kurang perhatian terhadap anak,"
tegasnyaTermasuk juga kehamilan 4 terlalu, masing-masing Ibu terlalu tua, terlalu
muda, jarak terlalu dekat dan terlalu banyak. Kata Prof Budi kehamilan 4 terlalu ini
secara biologis dan sosial ibu kurang siap. Apalagi dampak negatif dan gangguan
kesehatan awal kehidupan maka pencegahan kehamilan berisiko melalui program KB
perlu mendapat prioritas dalam program pembangunan kesehatan.Berdasarkan data
yang dihimpun dari survei demografi kesehatan 2017, bahwa tantangan program KB
untuk menurunkan angka kehamilan berisiko di Indonesia masih tinggi, sekitar 35%
darim kehamilan
I
c) Pendekatan integrative (integrative approach)
I
b) Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB
d) Pendidikan KB
I
d) Ayah,manfaatnya : memberikan kesempatan kepadanya agar dapat :
memperbaiki kesehatan fisiknya.
e) Seluruh keluarga ,manfaatnya : kesehatan mental,fisik,sosial setiap anggota
keluarga tergantung dari kesehatan seluruh keluarga
Penduduk.
BAB III
PENUTUP
I
3.1 Kesimulan
Program KB bukanlah hal baru diperbincangkan karena program ini sudah ada
semenjak zaman dalu.Indonesia,sejak zaman dulu telah melakukan cara-cara
mencegahan kehamilan dengan menggunakan obat dan jamu,contohmya irian barat
dan hindu bali. KB adalah singakatan dari keluarga berencana.Menurut kamus bahasa
Indonesia (1997),maksud dari pada ini adalah : Gerakan untuk membentuk keluarga
yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. PROGRAM Keluarga
Berencana (KB) bukan semata-mata mengendalikan pertumbuhan penduduk tetapi
terlebih penting dalam peran menyehatkan masyarakat terutama untuk ibu dan anak.
Oleh karena itu, program KB itu bagian dari program kesehatan reproduksi dengan
semangat membangun kesehatan bangsa sejak awal kehidupan, sejak reproduksi.
Maka reproduksi sehat itu sebagai prasyarat hamil sehat. .KB juga merupakan salah
satu sasaran program pemerintah khususnya program kependudukan keluarga
berencana,dan pembangunan keluarga ( KKBPK ) yang di kelolah badan
kependudukan dan keluarga berencana Nasianal ( BKKBN ) adalah remajah.
3.2 saran
Demkian pokok bahasa contoh makalah ini yang dapat kami paparkan,besar
harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak.Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi,penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karna itu dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan
datang.
DAFRAT PUSTAKA
I
Sartian Yusran, Akifah,Wa Ode Sitti Nur Zalmaryah A (2017). DASAR KESEHATAN
REPRODUKSI (Kesehatan Ibu Dan Anak ). kendari: Metro Graphia Kendari.
https://m.mediaindonesia.com/humainora/414504/program-keluarga-berencana-
punya-pereran-penting-menyehatkan-ibu-dan-anak