Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROGRAM KELUARGA BERENCANA( KB )

Disusun Oleh
KELOMPOK V
Aulia Mutmainna(J1A122013)

Bulan Sari(J1A122015)

Evi Fitrian(J1A122024)

Fatimah Nur Zaqiyah (J1A122026)

Hajratul Laila (J1A122033)

Heni Delfita Maharani(J1A122034)

Indri Reva Wardani (J11A122036)

Linda Eka Putri(J1A122045)

Lutfia Qolbi(J1A222046)

Nasywa Azzahra(J1A122052)

Miftahul Wahida( J1A122050)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSIRAS HALU OLEO
2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah yang berjudul,” Program Keluarga Berencana” dapat tersusun sampai
dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
dikembangkan dan di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

kendari, 6 Oktober 2022

kelompok 5

I
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR…………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................................................


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………
1.3 Tujuan Masalah……………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kaitan KB dengan kesehatan masyarakat………………………………………….

2.2 Strategi pendekatan dan cara oprasional program pelayanan KB……………….

2.3 Dampak program KB terhadap pencegahan kelahiran

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….

3.2 Saran…………………………………………………………………………………..

Daftar Pustaka

I
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Program KB bukanlah hal baru diperbincangkan karena program ini sudah ada
semenjak zaman dalu.Catatan dan tulisan yang berasal mesir kuno,tiongkok kuno dan
india membutukan bahwa program KB sudah ada semenjak berabad-abad yang
lalu,tetapi pada waktu itu cara-cara yang dipakai masih kuno dan primitife.

Pada zaman yunani kuno,soranus dan aphenus telah membuat tulisan ilmiah
tentang cara menjarangkan kehamilan.Cara waktu itu adalah mengeluarkan semen (Air
mani) dengan membersikan vagina dengan kain dan minyak.Ada pula yang memakai
alat-alat yang dapat menghalangi maksuknya sperma kedalam rahim;seperti
memasukan rumput,daun-daun dan sepotong kain perca kedalam vagina.Zaman mesir
kuno melakukan juga cara-cara untuk menjarangkan kehamilan.Tiongkok kuno dan
india kuno menggunakan obat dan ramuan tradisional untuk mencegah kehamilan.

Di Indonesia,sejak zaman dulu telah melakukan cara-cara mencegahan kehamilan


dengan menggunakan obat dan jamu.Seperti irian jaya melakukan pecegahan
kehamilan dengan menggunakan ramuan dari daun-daun,masyarakat hindu bali
menyiapkan nama hanya untuk 4 orang anak,kemungkinan besar cara ini merupakan
salah satu usaha untuk mengatur kelahiran anaknya.

KB adalah singakatan dari keluarga berencana.Menurut kamus bahasa Indonesia


(1997),maksud dari pada ini adalah : Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat
dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.” Menurut WHO (World Haelth Organisation)
expert Comunittee 1970 :Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu
pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak di inginkan,mengatur
interval diantara kehamilan,menggontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan
umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.

I
Tujuan Keluarga berencara adalah untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang di
inginkan.Untuk mencapai hal tersebut maka di buatlah beberapa cara atau alternative
untuk mencegah ataupun menunda kehamilah.program KB juga merupakan upanya
pemgendalian laju pertumbuhan penduduk.

Perlu diketahui bahwa program keluarga berencana (KB) dan bonus demografi
adalah dua hal yang saling berkaitan.Karena penguatan program KB akan mendorong
optimalisasi keuntungan bonus demografi.Banyak ahli memperkirakan Indonesia
berpeluang menikmati monus demografi ini salama sekitar 24 tahun yakni pada tahun
2012 sampai 2035.

Bonus demografi adalah keuntungan yang bisa dinikmati suatu negara sebagai
akibat dari besarnya proporsi penduduk produksi ( rentang usia 15-64 tahun ) dalam
evolusi kependudukan yang dialaminya.Jumlah penduduk produktif itu lebih besar
dibandingkan jumlah penduduk berusia di bawah 15 tahun atau di atas 65
tahun,penduduk yang sebelumnya belum atau tidak lagi produksi.

Dengan demikian jumlah orang-orang yang harus di tanggung secara ekonomi


menjadi lebih sedikit sehingga potensi menigkatnya produktifitas nasional yang pada
gilirannya mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat.Namun bonus demografi akan
sulit dioptimalkan di Indonesia bilah lajuh pertumbuhan penduduk dan kualitas sumber
daya manusia kita masih seperti saat ini.Pencapaian bonus demografi memang mutlak
membutuhkan revitalisasi program keluarga berencana.program ini adalah inverstasi
strategis jangka menenga dan jangka panjang serta akan member manfaat besar bagi
terbentuknya generasi mudah yang berkualitas.

Karena itu sosialisasi penggunaan kontarasepsi jangka panjang,pemasangan alat


kontrasepsi bagi kalangan usia subur menjadi sangat penting.Ini mengingat
pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin tinggi yakni mencapai 1,32 persen
yang menunjukan masih perlunya banyak langka nyata menyukseskan program

I
keluarga berencana.Indinesia jelas menghadapi tantangan sangat berat jika laju
pertumbuhan penduduk di atas tidak dikendalikan

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa kaitan program KB dengan kesehatan masyarakat?

2 .Bagaimana strategi pendekakatan dan cara oprasiaonal program pelayanan KB ?

3. Bagaiman dampak program KB terhadap pencegahan kelahiran ?

4. Apakah program KB termaksuad upaya pemerintah dalam penurunakan

jumlah penduduk ?

1.3 Tujuan Masalah

1.Mengetahui kaitan program KB dengan kesehatan masyarakat

2.Dapat mengetahu strategi pendekatan dan cara oprasional program

pelayanan KB

3.Untuk mengetahui dampak program KB terhadap pencegahan kelahiran

4.Dapat mengetahui keterkaitan program KB dengan upaya pemerintah dalam

menurunkan jumlah penduduk

BAB II

I
PEMBAHASAN

2.1 Keterkaitan program KB dengan kesehatan masyarakat

Program Keluarga Berencana (KB) bukan semata mengendalikan pertumbuhan


penduduk tetapi terlebih penting dalam peran menyehatkan masyarakat terutama ibu
dan anak.

"KB tidak melarang hamil tetapi mengatur kehamilan, sayangnya hamil saat risiko
terendah, saat ibu telah siap fisik mental dan sosial," kata Koordinator Knowledge Hub
Kesehatan Reproduksi Indonesia (KHKRI), Prof Budi Utomo dalam Webinar series
bertajuk Kesehatan Ibu, Keluarga Berencana Karena untuk Cegah Kematian Ibu dan
Stunting.Menurutnya, hamil sehat bagi ibu menjamin risiko rendah kematian dan
kesakitan. Sedangkan bagi anak prasyarat untuk hidup dan bertumbuh kembang
sehat."Hamil dan anak sehat itu akan lebih tahan terhadap berbagai ancaman,
gangguan termasuk masalah penyakit dan masalah gizi. Program KB itu pada
prinsipnya berupaya untuk melahirkan bibit-bibit unggul dari bangsa," jelasnya.

Oleh karena itu, program KB itu bagian dari program kesehatan reproduksi
dengan semangat membangun kesehatan bangsa sejak awal kehidupan, sejak
reproduksi. Maka reproduksi sehat itu sebagai prasyarat hamil sehat.

Program KB juga meningkatkan kesehatan ibu dan anak lewat dua mekanisme
kontrasepsi, yakni menurunkan kehamilan atau tidak ada kehamilan tentu saja tidak
ada kematian maternal dan yang terlebih penting menurunkan kehamilan berisiko
kematian dan kesakitan bagi ibu serta anak termasuk risiko gagal tumbuh kembang di
awal kehidupan."Awal kehidupan dari konsepsi sampai usia 23 bulan itu saraf dengan
tumbuh tetapi sekaligus rawan gangguan kesehatan, gangguan kronis gagal tumbuh
kembang dengan gejala yang kita kenal dengan stunting atau pendek terhadap umur itu
berdampak negatif jangka panjang, menetap sampai usia dewasa, bahkan lintas
generasi," sebutnya

I
Dia menambahkan, dampak itu mereduksi pertumbuhan baik fisik psychomotor,
kecerdasan, mental dan sosial. Sehingga kehamilan berisiko mengancam kesehatan
awal hidup dengan konsekuensi gangguan sepanjang kehidupan."Kehamilan berisiko
itu termasuk kehamilan tidak diinginkan, bilamana seorang ibu hamil tidak diinginkan
cenderung berupaya melakukan aborsi dan tentu saja kurang perhatian terhadap anak,"
tegasnyaTermasuk juga kehamilan 4 terlalu, masing-masing Ibu terlalu tua, terlalu
muda, jarak terlalu dekat dan terlalu banyak. Kata Prof Budi kehamilan 4 terlalu ini
secara biologis dan sosial ibu kurang siap. Apalagi dampak negatif dan gangguan
kesehatan awal kehidupan maka pencegahan kehamilan berisiko melalui program KB
perlu mendapat prioritas dalam program pembangunan kesehatan.Berdasarkan data
yang dihimpun dari survei demografi kesehatan 2017, bahwa tantangan program KB
untuk menurunkan angka kehamilan berisiko di Indonesia masih tinggi, sekitar 35%
darim kehamilan

2.2. Strategi pendekatan dan cara oprasional program


pelayanan KB

1.Strategi pendekatan program pelayanan KB


Strategi pendakatan dalam program keluarga berencana antara lain:

a) Pendekatan kemasyarakatan (community approach)

Di arahkan untuk meningkatkan dan menggalakan peran serta masyarakat


(kepedulian) yang dibina dan dikembangkan secara berkelanjutan

b) Pendekatan koordinasi aktif ( active coordinative approach)

Mengkoordinasikan berbagai pelaksanaan program KB dan pembangunan


keluarga sejahtera sengga dapat saling menunjang dan mempunyai kekuantan
yang sinergi dalam mencapai tujuan dengan menerapkan kemitraan sejajar.

I
c) Pendekatan integrative (integrative approach)

Memadukan pelaksanaan kegiatan pembangunan agar dapatmendorong dan


menggerakan potensi yang dimiliki oleh semua masyarakat sehingga sehingga
dapat menguntungkan dan member manfaat pada semua pihak

d) Pendekatan kualitas (quality approach )

Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi pemberi pelayaan ( provider )


dan meneima pelayaan ( klien ) sesuai dengan situasi dan kondisi.

e) Pendekatan kemandiriaan ( self rellant approach )

Memberikan peluang kepada sektor pemangunaan lainnya dan masyarakat yang


telah mampu untuk segera mengambil ahli peran dan tanggung jawab dalam
pelaksaan program KB nasional.

2. Cara oprasional program pelayanan KB

Cara oprasional program pelayanan KB :

a) Pelayanan komunikasi,informasi dan edukasi ( KIE )

Pelayanan komuniaksi,informasi dan edukasi dilakukan dengan menberikan


penerapan konselin,advokasi,penerapan kelompok ( penyuluhan ) dan
peneragan massa melalui media cetak,elektoronik.Dengan penerapan motivasi
di harapkan meningkat sehingga terjadi peningkatan pengetahuan,perubahan
sikap dan perilaku masyarakat dalam berKB,melalui pendewasaan usia
perkawinan, pengaturan kelahiran,pembinaan ketahanan keluarga,peningkatan
kesejahteraan keluar sehingga tercapai norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera ( NKKBS ).

I
b) Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB

Dikembangkan program reproduksi keluarga sejahtera.Para perempuan baik


sebagai calon ibu atau ibu,merupakan anggota keluarga yang paling rentan
mempunyai potensi yang besar untuk mendapatkan KIE dan pelayanan KB
yang tepat dan benar dalam mempertahankan fungsire produksi.

c) Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah

PMS ditonjolkan (pendekatan masyarakat) serta kerjasama intitusi pemerintah


(Dinas kesehatan ,BKKBN,Depag,RS,puskesmas ).

d) Pendidikan KB

Melalui jalur pendidikan ( sekolah ) dan pelatihan, baik petugas KB ,bidan,dokter


berupa pelatihan konseling dan keterampilan.

2.3.Dampak program KB terhadap pencegahan kelahiran

Adapun dampak program KB terhadap pencegahan kelairan adalah sebagai


berikut :

a) Ibu,dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran maka manfaatnya :


perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulangkali
dan terlalu pendek.
b) Anak-anak yang dilahirkan,manfaatnya : Anak dapat tumbuh secara wajar
karna ibu yang mengandungnya dalam keadaan sehat.
c) Anak-anak yang lain,manfaatnya: memberikan kesempatan kepada anak agar
berkembang fisiknya lebih baik,karena setiap anak memperoleh makanan yang
cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.

I
d) Ayah,manfaatnya : memberikan kesempatan kepadanya agar dapat :
memperbaiki kesehatan fisiknya.
e) Seluruh keluarga ,manfaatnya : kesehatan mental,fisik,sosial setiap anggota
keluarga tergantung dari kesehatan seluruh keluarga

2.4 program KB termaksuad upaya pemerintah dalam penurunan jumlah

Penduduk.

Indonesia berada pada urutan ke empat dengan jumlah penduduk terbanyak di


dunia setelah Negara tiongkok,india dan amerika serikat.berdasarkan data sensus
pendududk badan pusat statistic ( BPS )Negara indonesia mengalami peningkatan
pertumbuhan penduduk yaitu dari 1,15 persen menjadi 1,31 persen dalam priode 2015-
2019. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2019 adalah sebanyak 268,1 juta jiwa dengan
25,38 % dari jumlah penduduknya adalah remajah usia 10-24 tahun sebanyak 67,26
juta jiwa.

Pembangunan kependudukkan dan keluarga berencana memiliki peran penting


dalam meningkatkan kualiatas hidup manusia dalam rangka mewujutkan penduduk
tumbuh seimbang.salah satu sasaran program pemerintah khususnya program
kependudukan keluarga berencana,dan pembangunan keluarga ( KKBPK ) yang di
kelolah badan kependudukan dan keluarga berencana Nasianal ( BKKBN ) adalah
remajah.

BAB III
PENUTUP

I
3.1 Kesimulan
Program KB bukanlah hal baru diperbincangkan karena program ini sudah ada
semenjak zaman dalu.Indonesia,sejak zaman dulu telah melakukan cara-cara
mencegahan kehamilan dengan menggunakan obat dan jamu,contohmya irian barat
dan hindu bali. KB adalah singakatan dari keluarga berencana.Menurut kamus bahasa
Indonesia (1997),maksud dari pada ini adalah : Gerakan untuk membentuk keluarga
yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. PROGRAM Keluarga
Berencana (KB) bukan semata-mata mengendalikan pertumbuhan penduduk tetapi
terlebih penting dalam peran menyehatkan masyarakat terutama untuk ibu dan anak.
Oleh karena itu, program KB itu bagian dari program kesehatan reproduksi dengan
semangat membangun kesehatan bangsa sejak awal kehidupan, sejak reproduksi.
Maka reproduksi sehat itu sebagai prasyarat hamil sehat. .KB juga merupakan salah
satu sasaran program pemerintah khususnya program kependudukan keluarga
berencana,dan pembangunan keluarga ( KKBPK ) yang di kelolah badan
kependudukan dan keluarga berencana Nasianal ( BKKBN ) adalah remajah.

3.2 saran

Demkian pokok bahasa contoh makalah ini yang dapat kami paparkan,besar
harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak.Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi,penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karna itu dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan
datang.

DAFRAT PUSTAKA

I
Sartian Yusran, Akifah,Wa Ode Sitti Nur Zalmaryah A (2017). DASAR KESEHATAN
REPRODUKSI (Kesehatan Ibu Dan Anak ). kendari: Metro Graphia Kendari.

Lis Suryanih,Sarah Handayani (2021). Keinginan Penerapan Program Keluarga


Berencana ( KB ) Pada Remajah Untuk Masa Mendatang Di Provinsi Bengkulu.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA .

https://m.mediaindonesia.com/humainora/414504/program-keluarga-berencana-
punya-pereran-penting-menyehatkan-ibu-dan-anak

Anda mungkin juga menyukai