Oleh Kelompok 32
Nama Anggota : Kamal Fajri
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
PENGENAALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah bertema program keluarga berencana adalah
untuk memenuhi tugas kelompok PKKMB 2023. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang program keluarga berencana bagi para pembaca dan begitupun bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada panitia PKKMB 2023 yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan . Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kelompok 32
dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 32
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................
BAB I..........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................................
a. Latar Belakang..............................................................................................................................
b. Maksud dan Tujuan......................................................................................................................
BAB II........................................................................................................................................................
TINJAUAN KASUS..................................................................................................................................
a. Keluarga Berencana......................................................................................................................
b. Tujuan Keluarga Berencana.......................................................................................................
Penggunaan Kontrasepsi Menurut Umur.........................................................................................
c. Manfaat Program Keluarga Berencana (KB)............................................................................
BAB III.....................................................................................................................................................
ANALISIS SWOT...................................................................................................................................
a. Analisis SWOT.............................................................................................................................
BAB IV.....................................................................................................................................................
KESIMPULAN........................................................................................................................................
a. Kesimpulan..................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia
adalah jumlah kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini
menimbulkan berbagai macam masalah lain. Untuk itu, pemerintah
mencanangkan program KeluargaBerencana (KB) yaitu program
pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap keluarga. Program KB di
Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui
keberhasilannya di tingkat Internasional. Hal ini terlihat dari angka
kesertaan ber-KB meningkat dari 26% pada tahun 1980, menjadi 50%
pada tahun 1991, dan terakhir menjadi 57% pada tahun 1997.
Program KB nasional telah berjalan selama kurun waktu 4 pelita dengan
hasil yang cukup menggembirahan, baik secara normatif maupun
demografis. Berdasarkan hasil – hasil Survey Prevalensi Indonesia ( SPI )
tahun 1987 ternyata tingkat kelahiran kasar telah menurun menjadi sekitar
28 –29 / 1000 dan TFR menjadi sekitar 3,4 –3,6. Meskipun begitu, jika
dipandang dari segi islam KB itu hukumnya haram wab.
Pengertian KB (keluarga berencana) menurut UU No. 10 tahun
1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
sejahtera), adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. KB merupakan program pemerintah
yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah
penduduk. Perlu diketahui, Gerakan Keluarga Berencana Nasional
Indonesia telah dianggap masyarakat dunia sebagai program yang berhasil
menurunkan angka kelahiran yang bermakna. Perencanaan jumlah
keluarga dengan pembatasan dapat dilakukan dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran. Contohnya seperti pil KB,
kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta
membentuk keluarga yang berkualitas.Program Keluarga Berencana (KB)
berupaya menekan laju pertambahan penduduk untuk mewujudkan
Millenium Development Goals (MDGs), yaitu : meminimalkan rating
kurang sejahtera, dan meninggalnya kaum hawa (ibunda), kesamaan
gender serta kesehatan perempuan .Puskesmas Pucanglaban memiliki
tanggung jawab keberhasilan program tersebut di wilayahnya.
Kepadatan penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah
bagi negara Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga
banyak upaya yang dipilih atau diprogramkan oleh pemerintah Indonesia
untuk mengurangi kepadatan penduduk tersebut dengan cara melakukan
program Keluarga Berencana atau dikenal dengan singkatan KB. Salah
satu permasalahan untuk keberhasilan program tergantung petugas
lapangan dalam mensosialisasikan dan meningkatkan pemahaman
penduduk terkait apa yang harus didapatkan dari pelayanan berkwalitas
berhubungan dengan Program KB . Sasaran program KB dengan metode
Kontrasepsi dibedakan menjadi dua yaitu langsung dan tidak langsung.
Kontrasepsi langsung ditujukan Pasangan Usia Subur (PUS), untuk
Kontrasepsi tidak langsung ditujukan pada implementasi teknis lapangan
dalam memanaj. KB, misal PUS unmet need alat kontrasepsi (Juliaan,
2009). PUS unmet need alat kontrasepsi, merupakan kelompok ibu-ibu
yang tidak menginginkan anak lagi atau yang berkeinginan menjarangkan
kehamilannya antar 2 tahun tanpa alat kontrasepsi. Oleh karena itu, penulis
ingin mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan program keluarga
berencana dan sehingga penulis membuat makalah ini dengan judul
“Keluarga Berencana”.
b. Maksud dan Tujuan
Tujuan Umum Makalah ini:
Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada makalah ini adalah:
1. Faktor yang menghambat sosialisasi program KB
2. Faktor yang mendukung sosialisasi program KB
3. Kebijakan sosialisasi program KB yang optimal
BAB II
TINJAUAN KASUS
a. Keluarga Berencana
Pengertian KB
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia(1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan
untuk membentuk keluargayang sehat dan sejahtera dengan membatasi
kelahiran."
Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak
yang di inginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah
beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda
kehamilan. Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa KB dapat diartikan
dalam dua pengertian. Hal ini sama halnya bahwa KB ada dua macam
yaitu:
1. Tahdid An-nasl(pembatasan kelahiran) adalah suatu program nasional
yang dijalankan pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk,
karena diasumsikan pertumbuhan populasi penduduk tidak seimbang
dengan ketersediaan barang dan jasa. KB dalam hal ini didasarkan
pada teori populasi menurut Thomas Robert Malthus.
2. Tanzhim An-nasl(pengaturan kelahiran) adalah aktivitas individual
untuk mencegah kehamilan (man’u al-hamli) dengan berbagai cara dan
sarana (alat). Misalnya dengan kondom, IUD, pil KB, dan sebagainya.
Cara Kerja KB
Pada dasarnya prinsip kerja kontrasepsi adalah meniadakan
pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma) dengan cara :
1. Menekan keluarnya sel telur (ovum)
2. Menghalangi masuknya sperma ke dalam alat kelamin wanita sampai
mencapai ovum
3. Mencegah nidasi
Macam-macam Jenis Kontrasepsi
1. Kontrasepsi sederhana tanpa alat
Senggama Terputus
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan
sebagaimana biasa, tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan pria
dikeluarkan dari liang vagina dan sperma dikeluarkan di luar. Cara ini
tidak dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu
kapan spermanya keluar.
Pantang Berkala (sistem berkala)
Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri
dalam masa subur.Selain sebagai sarana agar cepat hamil,kalender juga
difungsikan untuk sebaliknya alias mencegah kehamilan. Cara ini
kurang dianjurkan karena sukar dilaksanakan dan membutuhkan waktu
lama untuk ‘puasa’. Selain itu, kadang juga istri kurang terampil dalam
menghitung siklus haidnya setiap bulan.
2. Kontrasepsi sederhana dengan alat
Kondom
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita
merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan
tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang
menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran
ataupun kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada wanita yang ternyata
belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini. Karena itu,
setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang
lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini.
Kontrasepsi Implant
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah
kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah
kulit lengan atas sebelah dalam .Bentuknya semacam tabung-
tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya
sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan
enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai.
Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan
mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya
menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada
juga yang diganti setiap tahun.
5.
BAB III
ANALISIS SWOT
a. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah mengidentifikasikan informasi faktor lingkungan
Eksternal dan Internal menjadi alternatif strategi dalam mengambil keputusan.
Analisis ini berupaya semaksimal mungkin memadukan kekuatan (strength)
dan peluang (opportunities), dan berupaya seminimal mungkin dari
kelemahan (weakness) dan ancaman (treaths). Model ini sering diterapkan
pada analisis lingkungan atau analisis SWOT (Rangkuti, 2006:18).
Penyususunan Matrik SWOT akan menentukan empat alternatif strategi yaitu
Strategi SO, Strategi WO, strategi ST dan strategi WT yang merupakan
perpaduan faktor Eksternal dan Internal.
Hasil Penelitian Langkah awal membuat indikator SWOT, Tahap kesatu ialah
menetapkan bobot, rating, dan score. Bobot ditetapkan mengikuti predikat urgennya atau
terpentingnya dengan menggunakan penilaian skala 1 sampai 5 (1 = tidak penting, 5 =
sangat penting). Tahap berikutnya ialah menambahkan bobot kekuatan dan bobot
kelemahan. Selanjutnya menghitung bobot relatif untuk semua indikator yang telah
dtetapkan pada kekuatan dan kelemahan, jadi jumlah nilai bobot tersebut menjadi 1 atau
100%. Penghitungan yang serupa diterapkan pada bobot dan bobot relatif untuk peluang
dan ancaman. Tahap ketiga ialah menentapkan rating. Rating yaitu analisis untuk
perkiraan yang akan terjadi dalam jangka pendek (contoh satu tahun yang akan datang).
Skor peringkat Variabel Kekuatan diberi penilaian rentang 1 sampai dengan 4. Diberi
penilaian 1 bila diprediksi yang dijadikan tolok ukur menjadikan kinerjanya tambah
berkurang bila disandingkan kompetitor utama. Diberi penilaian 2 bila yang dijadikan
tolok ukur itu kinerjanya seperti kompetitor utama. Sedangkan diberi penilaian 3 atau 4,
jika yang dijadikan tolok ukur menjadi lebih baik bila disandingkan pesaing utama.
Semakin meningkat skornya berarti kinerja indikator makin baik perbandingannya
dengan pesaing utama (Pp and Literature 2022).
b. Critical Success Factors (CSF)
dikenal sebagai metode yang digunakan untuk mengukur performansi
dalam sebuah organisasi untuk mencapai target perusahaan (Hayati 2016)
BAB IV
KESIMPULAN
a. Kesimpulan
Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak
yang di inginkan. Analisis SWOT adalah mengidentifikasikan informasi
faktor lingkungan Eksternal dan Internal menjadi alternatif strategi dalam
mengambil keputusan. Analisis ini berupaya semaksimal mungkin
memadukan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), dan berupaya
seminimal mungkin dari kelemahan (weakness) dan ancaman (treaths).
b. Saran
Program KB ditingkatkan agar lebih memadai, karena tidak semua
Posyandu di pedesaan dibekali dengan infrastruktur dan keahlian pemeriksaan
KB, ditambah lagi dengan kurangnya presentasi tentang pengetahuan KB di
daerah pedesaan,
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S., 2012. Sikap manusia: teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty.
Batinggi, Ahmad dan Badu Ahmad. 2013. Manajemen Pelayanan Publik.
Yogyakarta:
Andi Dedy Mulyana. 2005, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Remaja
Rosda Karya Hadari Nawawi. 1993. Metode Penelitian Sosial. PT Gajah Mada Universiti
Pers
https://daldukkbpppa.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/jenis-kb-manfaat-kb-
kekurangan-program-kb-tujuan-kb-57
Hayati, Nur. 2016. “Analisis Bisnis Internal Dengan Metode Critical Success Factors (Csf)
Dan Value Chain (Studi Kasus Pt. Farmasi X).” Jurnal Ilmiah FIFO 8(1): 62.
Pp, Persalinan, and Sedayu A Literature. 2022. “Analisis SWOT Pelaksanaan Pelayanan
Keluarga Berencana ( KB ) Pasca Persalinan ( PP ) Pada Puskesmas Sedayu : A Literature
Review.” (December): 0–8.
Utami, Bunga Chintia. 2017. “Strategi Pengoptimalan Pencapaian Program Upaya
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera.” Jurnal Niara 9(2): 58–70.