Anda di halaman 1dari 13

ENZIM

Kelompok 5:
 Ambar mustika
 Nadya zagita..
 Nita susanti ….
 Riyan indriyani
A.Definisi enzim
◦ Enzim merupakan biokatalis yang di hasilkan oleh jaringan yang meningkatkan laju reaksi kimia atau
mengaktifkan senyawa lain secara spesifik (Joungenjoung Halgen,2011),selain itu didalam sel atau di
dalam tubuh makhluk hidup hampir semua reaksi katalis oleh enzim.oleh sebab itu enzim di sebut
biokatalisator atau katalisator biologis. Enzim mempercepat berbagai macam reaksi yang apabila tidak
ada enzim akan berjalan sangat lambat.
◦ Enzim sebagai katalisator
secara umum,enzim menghasilkan kecepatan spesifisitas dan kendali pengaturan terhadap reaksi yang
berlansgung dalam tubuh.enzim adalah protein yang berfungsi sebgai katalisator,senyawa yang
meningkatkan kecepatan reaksi kimia.Enzim katalisator beriktan dengan reaktan yang di sebut substrat,
mengubah raktan menjadi produk,melepaskan produk (marks dawn B,PhD,dkk,2000)
1.Karakteristik enzim
◦ 1 .Enzim hanya disintesis oleh dan didalam sel
◦ 2. enzim akan disintesis jika sel mempunyai gen untuk enzim tersebut
◦ 3. vitamin C atau asam ascorbat harus ada di dalam makanan karna tubuh tidak mempunyai enzim yang
membantu pembentukan vitamin c
2. Sifat-sifat enzim
◦ Enzim sebagai suatu senyawa yang berstruktur protein baik murni maupun protein yang terikat pada
gugus non protein, memiliki sifat yang sama dengan protein lain yaitu :
◦ dapat terdenaturasikan oleh panas,
◦ terpresipitasikan atau terendapkan oleh senyawa-senyawa organik cair seperti etanol dan aseton juga oleh
garam-garam organik berkonsentrasi tinggi seperti ammonium sulfat,
◦ memiliki bobot molekul yang relatif besar sehingga tidak dapat melewati membran semi permeabel atau
tidak dapat terdialisis (Poedjiadi, 1994).

Enzim yang diisolasi dari sumber alamnya dapat dipakai secara in vitro untuk penelitian secara rinci reaksi-reaksi yang dikatalisis.
Laju reaksi dapat diubah dengan mengubah parameter-parameternya seperti pH, suhu dan dengan mengubah secara kualitatif maupun
kuantitatif komposisi ion dari medianya atau dengan mengubah ligand selain substrat atau koenzim (Poedjiadi, 1994).
B. Mekanisme enzim
◦ Merupakan reaksi-reaksi yang melibatkan gugus-gugus fungsi dari residu asam amino yang terdapat pada
sisi aktif enzim. Sebelum melakukan fungsi katalitiknya, enzim terlebih dahulu membentuk ikatan
dengan substrat, seperti yang ditunjukkan oleh reaksi berikut:
E+S kompleks ES EP E+P
◦ Setelah substrat terikat pada enzim, baru kemudian terjadi proses katalisis yaitu pembentukan ikatan
kimia. Mengingat molekul enzim berukuran lebih besar daripada molekul substrat maka tidak seluruh
bagian enzim dapat berhubungan dengan substrat. Hubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi
pada bagian atau tempat yang disebut dengan sisi aktif (active site) (Poedjiaji, 1994).
◦ Menurut Winarno (1990) enzim ada 2 model interaksi :
◦ Model Lock and Key (lubang dan anak kunci) dikemukakan oleh Emil Fisher pada tahun 1890. Pada
model ini, substrat harus mempunyai ukuran atau bentuk yang sesuai dengan sisi aktif enzim. Dalam
model Fisher, tempat katalitik dianggap terbentuk terlebih dahulu agar sesuai dengan substratnya.
Walaupun model Lock and Key ini merupakan model cetakan yang kaku, tetapi dapat dipakai untuk
memahami sifat-sifat tertentu dari enzim, misalnya pengikatan secara berurutan dua atau lebih substrat
atau kinetika suatu kurva kejenuhan substrat yang sederhana.
◦ Model Induced Fit
Daniel G. Koshland pada tahun 1958 mengemukakan bahwa ukuran atau bentuk sisi aktif enzim dapat
mengalami modifikasi oleh adanya pengikatan substrat. Pada model ini, sisi aktif enzim diasumsikan
cocok dengansubstratnya sesaat setelah enzim mengikat substrat. Jadi substrat dianggap mampu
menginduksi perubahan bentuk dalam sisi aktif enzim. Perubahan ini menempatkan residu asam amino
pada sisi aktif enzim yang memungkinkan terjadinya pengikatan substrat selama proses katalisis.
A . Model interaksi enzim substrat Lock
and Key (Stryer, 2002)

B . Model interaksi enzim substrat Induced Fit


(Stryer, 2002)
C. Kinetika reaksi enzim
◦ Setiap enzim memiliki sifat dan karakteristik yang spesifik seperti yang ditunjukkan pada sifat
spesifisitas interaksi enzim terhadap substrat yang dinyatakan dengan nilai tetapan Michaelis Menten
(KM). Nilai KM didefinisikan sebagai konsentrasi substrat tertentu pada saat enzim mencapai kecepatan
setengah kecepatan maksimum. Setiap enzim memiliki nilai Vmaks dan KM yang khas dengan substrat
spesifik pada suhu dan pH tertentu (Kamelia et al., 2005). Nilai KM yang kecil menunjukkan bahwa
kompleks enzim substrat memiliki afinitas tinggi terhadap substrat, sedangkan jika nilai KM suatu enzim
besar maka enzim tersebut memiliki afinitas rendah terhadap substrat (Page, 1997).
Aktivitas enzim
Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, suhu dan pH.

◦ Konsentrasi Enzim
Kecepatan reaksi suatu enzim secara langsung dapat dipengaruhi oleh konsentrasi enzim. Jika konsentrasi enzim banyak, maka reaksi
akan lebih cepat. Jika jumlah enzim dua kali lipat, maka kecepatan reaksi akan menjadi dua kali lipat. Jadi ada hubungan linier antara
kecepatan reaksi enzim dengan jumlah enzim (Poedjiadi, 1994).
Aktivitas enzim
Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, suhu dan pH.

Pengaruh Konsentrasi enzim Pengaruh Konsentrasi substrat


◦ Kecepatan reaksi suatu enzim secara langsung dapat ◦ Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi
dipengaruhi oleh konsentrasi enzim. Jika konsentrasi enzim enzim yang tetap, maka pertambahan konsentrasi substrat
banyak, maka reaksi akan lebih cepat. Jika jumlah enzim dua akan menaikkan kecepatan reaksi.
kali lipat, maka kecepatan reaksi akan menjadi dua kali lipat.
◦ Akan tetapi pada batas konsentrasi tertentu, tidak terjadi
Jadi ada hubungan linier antara kecepatan reaksi enzim
kenaikan kecepatan walaupun konsentrasi substrat
dengan jumlah enzim (Poedjiadi, 1994).
diperbesar (Poedjiadi, 1994).
Pengaruh suhu Pengaruh PH

◦ Kenaikan suhu menyebabkan terjadinya proses denaturasi, ◦ Enzim mempunyai pH tertentu yang pada pH tersebut
maka bagian aktif enzim akan terganggu sehingga aktivitas enzim optimum. Perubahan pH lingkungan
konsentrasi efektivitas enzim berkurang dan kecepatan berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam
reaksinya pun menurun. Kenaikan suhu sebelum terjadinya membentuk kompleks enzim substrat. pH yang rendah atau
proses denaturasi dapat menaikkan kecepatan reaksi. Namun tinggi dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan
kenaikan suhu pada saat mulai terjadinya proses denaturasi mengakibatkan turunnya aktivitas enzim (Poedjiadi, 1994
akan mengurangi kecepatan reaksi. Oleh karena adanya dua
pengaruh yang berlawanan, maka akan terjadi suatu titik
optimum, yaitu suhu yang paling tepat bagi suatu reaksi
yang menggunakan enzim tertentu (Poedjiadi, 1994).
Kesimpulan
◦ Enzim memegang peranan penting dalam proses pencernaan makanan maupun proses metabolisme zat-zat makanan dalam tubuh. Enzim
merupakan katalisator pilihan yang diharapkan dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan pemborosan energi karena
reaksinya tidak membutuhkan energi, bersifat spesifik dan tidak beracun. Enzim telah dimanfaatkan secara luas pada berbagai industri
produk pertanian, kimia dan industri obat-obatan. Tiga sifat utama dari biokatalisator adalah menaikkan kecepatan reaksi, mempunyai
kekhususan dalam reaksi dan produk serta kontrol kinetik (Akhdiya, 2003).
◦ Enzim sebagai suatu senyawa yang berstruktur protein baik murni maupun protein yang terikat pada gugus non protein, memiliki sifat
yang sama dengan protein lain yaitu :
◦ dapat terdenaturasikan oleh panas,
◦ terpresipitasikan atau terendapkan oleh senyawa-senyawa organik cair seperti etanol dan aseton juga oleh garam-garam organik
berkonsentrasi tinggi seperti ammonium sulfat,
◦ memiliki bobot molekul yang relatif besar sehingga tidak dapat melewati membran semi permeabel atau tidak dapat terdialisis (Poedjiadi,
1994).
◦ Mekanisme Kerja enzim merupakan reaksi-reaksi yang melibatkan gugus gugus fungsi dari residu asam amino yang terdapat pada sisi
aktif enzim. Sebelum melakukan fungsi katalitiknya, enzim terlebih dahulu membentuk ikatan dengan substrat. Konstanta Michaelis-
Menten (KM) dan laju reaksi maksimum (Vmaks) merupakan parameter dalam kinetika reaksi enzim. Faktor-faktor yang mempengaruhi
aktivitas enzim adalah konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, suhu dan pH.
Video referensi pengenalan enzim

Anda mungkin juga menyukai