Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TENTANG PERANAN
ENZIM
PADA TANAMAN

Disusun Oleh :

Ady Nugrahanto (20200210176 )

PROGRAM STUDI

AGROTEKNOLOGI FAKULTAS

PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA 2021
I. PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Enzim merupakan biokatalisator yang efektif, efisien dan selektif yang akan
meningkatkan kecepatan reaksi kimia spesifik secara nyata (Lehninger, 1995).
Enzim mengkatalisis reaksi tanpa produk samping dan ramah lingkungan sehingga
enzim dapat dimanfaatkan untuk tujuan reaksi atau jenis produk yang diharapkan.
Saat ini enzim yang banyak digunakan untuk diaplikasikan secara komersial dalam
proses industri adalah kelompok enzim hidrolase.
Enzim hidrolase adalah enzim-enzim yang bekerja atau menguraikan suatu
substrat dengan menggunakan molekul air. Berdasarkan substratnya, enzim
hidrolase terbagi atas karbohidrase, esterase dan proteinase atau protein. Beberapa
enzim hidrolase yang banyak digunakan dalam proses industri adalah enzim
selulase, amilase, lipase dan protease.

b. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan enzim?
2. Apa peran enzim pada tanaman?

c. Tujuan
1. Dapat mengetahui tentang enzim.
2. Dapat menjelaskan peran enzim pada tanaman.
II. PEMBAHASAN

a. Pengertian Enzim
Enzim merupakan katalisator pilihan yang diharapkan dapat mengurangi
dampak pencemaran lingkungan dan pemborosan energi karena reaksinya tidak
membutuhkan energi, bersifat spesifik dan tidak beracun. Enzim telah dimanfaatkan
secara luas pada berbagai industri produk pertanian, kimia dan industri obat-obatan.
Tiga sifat utama dari biokatalisator adalah menaikkan kecepatan reaksi, mempunyai
kekhususan dalam reaksi dan produk serta kontrol kinetik (Akhdiya, 2003). Enzim
memegang peranan penting dalam proses pencernaan makanan maupun proses
metabolisme zat-zat makanan dalam tubuh. Fungsi enzim adalah mengurangi energi
aktivasi, yaitu energi yang diperlukan untuk mencapai status transisi (suatu bentuk
dengan tingkat energi tertinggi) dalam suatu reaksi kimiawi. Suatu reaksi yang di
katalisis oleh enzim mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah, dengan demikian
membutuhkan lebih sedikit energi untuk berlangsungnya reaksi tersebut. Enzim
mempercepat reaksi kimiawi secara spesifik tanpa pembentukan hasil samping dan
bekerja pada larutan dengan keadaan suhu dan pH tertentu.

b. Faktor penghambat kerja enzim


Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fungsi enzim antara lain suhu , pH,
substrat, konsentrasi enzim dan zat-zat penghambat. Suhu berpengaruh terhadap
fungsi enzim karena reaksi kimia menggunakan katalis enzim yang dapat
dipengaruhi oleh suhu. Temperatur yang tinggi (lebih dari 40°C) dapat
menyebabkan kerja enzim tidak aktif (non-aktif) bahkan kerusakan enzim
(denaturasi).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fungsi enzim diantaranya adalah
(Dwidjoseputro, 1992) :
1. Suhu
Oleh karena reaksi kimia itu dapat dipengaruhi suhu maka reaksi
menggunakan katalis enzim dapat dipengaruhi oleh suhu. Di samping itu,
karena enzim adalah suatu protein maka kenaikan suhu dapat menyebabkan
denaturasi dan bagian aktif enzim akan terganggu sehingga konsentrasi dan
kecepatan enzim berkurang.
2. Ph
Umumnya enzim efektifitas maksimum pada pH optimum, yang
lazimnya berkisar antara pH 4,5-8.0. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah umumnya enzim menjadi non aktif secara irreversibel karena menjadi
denaturasi protein.
3. Konsentrasi enzim
Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan
enzim tergantung pada konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu konsentrasi
substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya konsentrasi
enzim.
4. Konsentrasi substrat
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi substrat akan
menaikkan kecepat reaksi. Akan tetapi, pada batas tertentu tidak terjadi
kecepatan reaksi, walaupn konsenrasi substrat diperbesar.
5. Zat-zat penghambat
Hambatan atau inhibisi suatu reaksi akan berpengaruh terhadap
penggabungan substrat pada bagian aktif yang mengalami hambatan.

c. Peran enzim pada tanaman


Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya
dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan
perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-
amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Dalam mempelajari mengenai enzim, dikenal beberapa istilah diantaranya
holoenzim, apoenzim, kofaktor, gugus prostetik, koenzim, dan substrat. Apoenzim
adalah suatu enzim yang seluruhnya terdiri dari protein, sedangkan holoenzim
adalah enzim yang mengandung gugus protein dan gugus non protein. Gugus yang
bukan protein tadi dikenal dengan istilah kofaktor. Pada kofaktor ada yang terikat
kuat pada protein dan sukar terurai dalam larutan yang disebut gugus prostetik dan
adapula yang tidak terikat kuat pada protein sehingga mudah terurai yang disebut
koenzim. Baik gugus prostetik maupun koenzim, keduanya merupakan bagian yang
memungkinkan enzim bekerja pada substrat. Substrat merupakan zat-zat yang
diubah atau direaksikan oleh enzim (Poedjadi, 2006).

Enzim juga mempunyai beberapa sifat yang menjadi ciri khas dari enzim ini.
Diantaranya sebagai berikut :

 Sebagai Biokatalisator, tidak hanya berperan sebagai katalisator saja, enzim juga
memiliki peranan sebagai biokatalisator yang dimana biokatalisator ini
mempunyai fungsi untuk mengubah kecepstan dalam sebuah reaksi yang sedang
terjadi dengan cara merendahkan energy aktivitasinya. Walaupun jumlahnya
yang sedikit, enzim dapat saja mempercepat reaksi dengan jumlah ribuan kali
lipat.
 Dapat berupa sebagai koloid, seperti yang telah di jelaskan diatas tadi, enzim
ialah suatu senyawa protein dimana enzim akan membentuk suatu koloid pada
larutan enzim yang mempunyai fungsi sebagai penambah luas bidang
permukaan pada enzim hingganya energi dari aktivitasnya akan bertambah
besar.
 Bekerja dengan cara yang spesifik, maknanya adalah enzim hanya akan bekerja
dengan substrat tertentu, contohnya pekerjaan enzim katalase, dimana ia hanya
dapat menghidrolisis atau memecah H2O2 menjadi dua bagian yakni H2O dan O2.
 Memiliki sifat termolabil, dimana enzim ini bekerja ketergantungan dengan
suhu. Jika suhunya tinggi, secara otomatis kinerja enzim akan jauh lebih cepat.
Dan begitu juga sebaliknya, apabila suhu rendah, kinerja enzim akan semakin
menurun atau menjadi lambat. Biasanya enzim akan mengalami denaturasi
apabila suhu yang ia terima sangat tinggi.
 Dapat saja bereakasi apabila dengan substrat asam ataupun basa, dikarenakan
bagian enzim yang mempunyai sisi yang aktif serta mempunyai gugus R residu
asam amino yang sangat spesisfik yang mengambil peranan sebagai penerima
ataupun sebagai pemberi protein yang sesuai.
 Cara kerja yang bersifat bolak-balik
 Dapat menyerupai protein, hal ini dikarenakan enzim mempunyai beberapa sifat
dari protein, misalnya hanya dapat bekerja pada saat suhu sedang optimal, bisa
mengalami denaturasi apabila menerima suhu yang begitu tinggi, ketika sedang
berada di dalam kondisi asam dan juga basa yang kuat secara otomatis kinerja
yang diberikan oleh enzim akan menurun pada sebuah pelarut organik, sangat
dipengaruhi oleh pemicu, konsentrasi dari substrat, dan juga penghambat.

Peranan Enzim di dalam Metabolisme Pada Tumbuhan

1. Memberikan kecepatan terhadap reaksi kimia yang terjadi tanpa ikut serta dalam
pereaksian tersebut.
2. Dapat menciptakan sebuah produk dari proses reaksi yang sedang terjadi sesuai
dengan kemampuan & keinginannya sendiri.
3. Hanya dapat mengikat substrat pada sisi aktifnya saja, itulah salah satu peranan
enzim di dalam tubuh makhluk hidup, baik itu manusia, hewan, ataupun
tumbuhan.
4. Dapat digunakan secara berulang-ulang kali atau secara terus-menerus, setelah
produk yang dihasilkan telah terbentuk, selanjutnya enzim akan melakukan
pelepasan diri hingga kembali ke dalam wujud seperti semula.
5. Dapat melakukan penurunan terhadap energi dari aktifasinya, saat proses
metabolisme sedang berlanjut enzim dapat mengurangi energi yang terdapat di
dalam tubuh.(Hamdani)

III. KESIMPULAN

Enzim adalah suatu zat organik yang dapat mempengaruhi berbagai reaksi kimia
yang berperan untuk mengkatalisis proses kimia (biokimia) dalam makhluk hidup atau
dalam sistem biologi. Tanpa adanya enzim biasanya reaksi kimia akan berlangsung
sangat lambat, bahkan mungkin tidak dapat terjadi. Kerja enzim juga di pengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Harahap, F. (2012). Fisiologi Tumbuhan: Suatu Pengantar. Universitas Stuttgart, 1–54.

Ksumadjaja, A.P. dan Dewi, R. P. (2015). PENGERTIAN ENZIM PADA


TUMBUHAN. Jurnal Sains Kimia.
Putri, Y. S. (2012). Skrining dan Uji Aktivitas Enzim Protease Bakteri Dari Limbah
Rumah Pemotongan Hewan. Perpustakaan Universitas Airlangga, September, 1–
21.
Widowati, E., Utami, R., Edhi, N. (2016). Produksi dan Karakterisasi Enzim Pektinase
oleh Bakteri Pektinolitik dalam Klarifikasi Jus Jeruk Manis (Citrus cinensis).
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan.

Anda mungkin juga menyukai