FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PRAKTIKUM BIOKIMIA
LAPORAN PENGARUH pH TERHADAP KEAKTIVITAS ENZIM
OLEH :
BAB 1 PENDAHULUAN
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak ber-
bau
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Jika dikemas, gunakan kemasan wa-
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, bau menu
suk, rasa asam yang tajam khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan
etanol dan dengan gliserol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
3. Iodine (Dirjen POM, 2020: 757)
Nama Resmi : IODIUM
Nama Lain : Iodine
RM / BM : I2 / 253,81 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Keping atau granul; berat, hitam ke abu
abuan; bau khas, berkilau seperti me-
tal.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, mudah la-
ut dalam karbon disulfida, dalam kloro-
form, dalam karbon tetraklorida dan da
lam eter, larut dalam etanol dan dalam
larutan iodida; agak sukar larut dalam
gliserin
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. Natrium Klorida (Dirjen POM, 2020: 1225)
Nama Resmi : NATRIUM KLORIDA
Nama Lain : Sodium Chloride
RM / BM : NaCl / 58,44 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna
atau serbuk hablur putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam glise
rin; sukar larut dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4.1 Hasil
a) Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim
Warna
Waktu Tabung Tabung Tabung Tabung Tabung
(Menit) I II III IV V
pH 4,0 pH 5,0 pH 5,4 pH 6,2 pH 6,8
5 ++++ - - - -
10 ++++ - - - -
15 ++++
20 ++++
25 ++++
30 ++++
35 ++++
Warna Keterangan :
Waktu Tabung Tabung ++++ = Biru tua
(Menit) VI VII +++ = Biru muda
pH 7,4 pH 8,0 ++ = Hampir biru
5 - - + = Hampir bening
10 - -
15
20
25
30
35
0.0025
0.002
0.0015
0.001
0.0005
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
pH
1.2 Pembahasan
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berungsi sebagai
katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis
bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut
subtract akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang
disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada
kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel
memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam
suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai
promoter.
Pada percobaan ini dimana kita ingin melihat pengaruh pH
terhadap keaktivan enzim amilase. Enzim tidak dapat bekerja pada pH
yang terlalu asam maupun basa. Hal ini menyebabkan terjadinya
denaturasi.
Pada percobaan ini sampel yang digunakan adalah enzim amilase
dan amilum. Sedangkan iodin digunakan sebagai indikator yang
membantu perubahan warna agar lebih mudah untuk diamati. Pertama-
tama disiapkan 5 tabung reaksi yang didalamnya diisi larutan dengan
pH yang berbeda - beda yaitu pH 8; 7,4; 6,8; 6,2; 5,4; 5,0; 4,0.
Pengujian ini dilakukan dengan cara memasukkan 10 mL larutan
buffer kedalam masing-masing tabung reaksi dan ditambahkan
beberapa bahan yaitu larutan kanji, NaCl dan asam asetat kemudian
ditambahkan saliva encer setelah itu, semua tabung ditempatkan di
dalam penangas air dan ditentukan tabung mana yang lebih dahulu
mencapai chromic point (larutan menjadi bening). Kemudian, setiap
interval 5 menit, masing-masing larutan dipipet dan diteteskan
sebanyak 5 tetes pada plat tetes dan ditambahkan 1 tetes larutan iodine
dan mengamati perubahan warna yang terjadi. Khusus tabung yang
berisi larutan buffer pH 8 dan pH 7,4, kita mengasamkannya dengan
asam asetat 0,1 M (1 tetes) terlebih dahulu sebelum menambahkan
larutan iodine. Kemudian, mengulangi perlakuan tersebut tiap menit ke-
10, 15, 20, 25, 30 dan 35. Lalu, menentukan kecepatan penguraian
masing-masing tabung.
Pada tabung 1 dengan pH 4,0. Selanjutnya, dapat diketahui enzim
amilase aktif bekerja optimal pada pH basa. Pada tabung 1 dengan pH
4,0 atau dalam kondisi asam tidak terjadi perubahan warna yaitu tetap
berwarna biru kehitaman yang artinya enzim tidak bekerja untuk
menghidrolisis amilum menjadi glukosa.
Pada tabung 2 dengan pH 5,0 perubahan warna langsung terjadi
pada menit kelima yaitu langsung berubah menjadi warna iodine.
Artinya enzim amilase bekerja secara optimal dimana amilum
terhidrolisis secara sempurna. Pada tabung 3 dengan pH 5,4 perubahan
warna menjadi orange yang artinya enzim amilase bekerja secara
optimal dimana amilum terhidrolisis secara sempurna. Pada tabung 4
dengan pH 6,2 perubahan warna menjadi kuning pucat dan terdapat
endapan cokelat pada menit ke 5 enzim yang menandakan bekerja
secara optimal. Pada menit ke 10 perubahan warna tetap menjadi warna
kuning pucat dan ada endapan coklat sehingga amilum terhidrolisis
secara sempurna. Pada tabung 5 dengan pH 6,8 diperoleh enzim
bereaksi secara optimal pada menit 5 dan menit setelahnya yag ditandai
dengan terjadinya perubahan warna pada menit ke 5 yaitu kuning pucat
dan pada menit ke 10 larutantetap berwarba kuning pucat disertai
dengan endaan cokelat. Sehingga dapat dikatakan amilum belum
terhidrolisis secara sempurna. Pada tabung 6 dengan pH 7,4 perubahan
warna menjadi kuning pada menit ke 5 dimana enzim bekerja secara
optimal. Dimana pada menit ke 5 enzim langsung mengalami perubahan
warna yaitu kuning. Sedangkan pada menit ke 10 perubahan warna
yang terjadi hampir bening dan terdapat endapan berwarna cokelat
sehingga dapat dikatakan amilum belum terhidrolisis secara sempurna
pada menit ke 10. Pada tabung ke 7 dengan pH 8 perubahan warna
menjadi kuning pada menit ke 5 sehingga dapat dikatakan enzim
bekerja secara optimal. Dimana pada menit ke 5 perubahan warna yang
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada percobaan kali ini yaitu pada pH 4,0
enzim tidak bekerja dengan baik karena pHnya kurang dari pH optimal
dimana pH optimalnya adalah pH 5 – 9 sehingga amilum tidak
tehidrolisis yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna.
Sedangkan pada pH 5,0 – 8,0 enzim bekerja dengan baik pada menit
ke 5 karena pH termasuk golongan pH yang optimum sehingga amilum
terhidrolisis yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini yaitu, diharapkan kepada
praktikkan melakukan tiap langkah prosedur dengan baik dan benar
sehingga didapatkan hasil yang tepat dan maksimal sehingga tidak
menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan data.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
LEMBAR KERJA
DOKUMENTASI