Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PENGARUH PH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM


Dosen Pengampu :
Apt.Marselina., S.Farm.,M.Farm

Di Susun Oleh :
1. Dea Natalya (122020038)
2. Della Threa P (122020041)
3. Lina Komalasari (122020042)
4. Resti Hanifah (122020046)
5. Mohamad Fadly (122020047)
6. Ahmad Shulaiq (122020053)
7. M. Farhan Satya (122020061)
8. Nasyah Suhartini (122020070)
9. Sekar Widya N (122020074)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................................. 2
C. Manfaat ................................................................................................................................ 2
BAB II DASAR TEORI................................................................................................................ 3
A. Enzim ................................................................................................................................... 3
B. Enzim Amilase ..................................................................................................................... 3
C. Amylum ............................................................................................................................... 4
D. Iodium .................................................................................................................................. 4
E. Spektrofotometer.................................................................................................................. 4
BAB III METODE ........................................................................................................................ 6
A. Alat dan Bahan Percobaan ................................................................................................... 6
B. Metode Percobaan ................................................................................................................ 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 8
A. Hasil ..................................................................................................................................... 8
B. Pembahasan.......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11
LAMPIRAN................................................................................................................................. 12

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sel hidup ibarat pabrik kimia yang bergantung pada energi yang harus mengikuti
berbagai kaidah kimia. Reaksi kimia yang memungkinkan adanya kehidupan disebut
metabolisme. Terdapat ribuan reaksi berkesinambungan yang terjadi di dalam setiap sel.
Agar sel berfungsi dan berkembang dengan sebagaimana mestinya, lintasan metaboliknya
harus diatur dengan seksama. Sel dapat mengatur lintasan metabolik yang mana yang
berjalan, dan seberapa cepat, dengan cara memproduksi katalis yang tepat yang dinamakan
enzim.
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua
enzim merupakan protein. Enzim adalah biokatalisator yang artinya dapat mempercepat
reaksi- reaksi biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia.
Enzim amilase merupakan enzim yang mampu menghidrolisis amilum dan
menghasilkan glukosa. Enzim amilase dapat dihasilkan oleh semua makhluk hidup untuk
mengkatalis reaksi biokimia, sehingga reaksi-reaksi tersebut dapat berlangsung lebih cepat.
Faktor yang sangat terpenting adalah suhu, pH dan substrat yang mengandung
kadar pati tinggi. Suhu sangat memengaruhi aktivitas enzim karena enzim adalah rangkaian
asam amino yang sistem kerjanya berkaitan erat dengan suhu lingkungan (Tarigan et al.,
2015). Aktivitas enzim juga akan dipengaruhi oleh pH. pH akan berkaitan dengan
keberadaan ion hidrogen. Konsentrasi ion hidrogen sangat memengaruhi aktivitas enzim,
karena enzim dapat aktif apabila asam amino yang merupakan sisi aktif enzim berada
dalam keadaan ionisasi yang tepat. pH terlalu asam atau basa akan menyebabkan enzim
terdenaturasi sehingga enzim tidak aktif (Supriyanti & Poedjiadi, 2007).

1
B. Tujuan
1. Untuk membuktikan bahwa keasaman (pH) mempengaruhi kecepatan reaksi
enzimatik.

C. Manfaat
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat melihat pengaruh perubahan pH
terhadap aktivitas enzim

2
BAB II

DASAR TEORI

A. Enzim
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua
enzim merupakan protein. Enzim adalah biokatalisator yang artinya dapat mempercepat
reaksi- reaksi biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia.
Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai
substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda,
disebut produk. Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat
berlangsung dengan cepat. Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa factor terutama adalah
temperatur derajat keasaman (pH), konsentrasi enzim dan substrat, kofaktor dan inhibitor.
Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda,
karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan
keasaman berubah.
Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu dan menunjukan kerja maksimum pada pH
optimum. Kondisi lingkungan diluar pH optimum aktivitas enzim dapat terganggu. Seluruh
enzim peka terhadap perubahan pH. Enzim menjadi nonaktif jika diperlukan pada asam
basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim dapat bekerja paling efektif pada kisaran pH
lingkungan yang agak sempit. Pengaruh pH terhadap kerja enzim dapat terdeteksi karena
enzim terdiri atas protein. Jumlah muatan positif dan negatif yang terkandung di dalam
molekul protein serta bentuk permukaan protein sebagian ditentukan oleh pH. Enzim
menunjukan aktivitas maksimal pada pH optimum, umumnya antara pH 6-8. Jika pH
rendah atau tinggi, maka dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi, sehingga
menurunkan aktivitasnya.

B. Enzim Amilase
Amilase diklasifikasikan sebagai saccharidase (enzim yang memotong
polisakarida). Amilase merupakan enzim pencernaan, terutama dilakukan oleh pankreas

3
dan kelenjar ludah. Fungsi utama dari enzim amilase adalah untuk memecah pati dalam
makanan sehingga mereka dapat digunakan oleh tubuh.
Amilase adalah enzim yang mengkatalisis hidrolisis dari alpha-1,4- glikosidik
polisakarida untuk menghasilkan dekstrin, oligosakarida, maltosa, dan D-glukosa. Amilase
bisa berasal dari hewan, jamur, dan sumber tanaman. Pancreatin dan pancrelipase
mengandung amilase yang berasal dari pankreas hewan, pankreas biasanya babi. Amilase
juga berasal dari malt barley dan jamur Aspergillus oryzae (Wang, 2009).

C. Amylum
Pati merupakan salah satu polimer alami yang tersusun dari struktur bercabang
yang disebut amilopektin dan struktur lurus yang disebut amilosa. Pati diperoleh dengan
cara mengekstraksi tanaman yang kaya akan karbohidrat seperti sagu, singkong, jagung,
gandum, dan ubi jalar.
Pati merupakan karbohidrat cadangan yang terdapat dalam batang dan biji suatu
tanaman (Otman, et al., 2011). dan membentuk butiran dalam sel di plastid, terpisah dari
sitoplasma. Sumber pati terbesar adalah berasal dari jagung dan beras. Pati merupakan
serbuk amorf lunak berwarna putih dan tanpa rasa manis. Tidak larut dalam air, alkohol
dan eter (Jain, et al., 2014). Kegunaan pati dari berbagai tanaman berfungsi sebagai
eksipien farmasi (Hu, et al., 2015).

D. Iodium
Iodium adalah halogen yang reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat
elektropositif. Iodium digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat atau tidak. Amilum salah satu kabohidrat terdiri atas dua macam polisakarida
yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa yaitu amilosa (kira-kira 20-28%) dan
sisanya amilopektin.

E. Spektrofotometer
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer
dan fotometer. Spektrometer ialah menghasilkan sinar dari spektrum dan panjang
gelombang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang

4
ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur
trasmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang, tiap media akan
menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau warna
terbentuk. Prinsip kerja Spektrofotometri adalah bila cahaya (monokrommatik maupun
campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan
sebagian diserap dalam medium itu dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya
yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan
konsentrasi sampel.

5
BAB III

METODE

A. Alat dan Bahan Percobaan


1. Alat
- Labu ukur
- Gelas ukur
- Tabung reaksi
2. Bahan
- Enzim amilase sebagai sumber amilase. Tampunglah 2 ml dalam gelas atau tabung
reaksi yang bersih dan kering
- Larutan Amylum 0.4mg/ml dilarutkan dalam berbagai pH (1,2,3,4,5,6,8 dan 10)
- Larutan Iodium

B. Metode Percobaan
Cara kerja :
1. Preparasi sampel: encerkan enzim amilase dengan cara ambil 1 ml enzim amilase
masukkan ke labu ukur 10 ml, lalu tambahkan aquadest, homogenkan
2. Preparasi substrat: ambil 6 pasang tabung reaksi, lalu masukan 1 ml larutan amylum
berbagai Ph (1,2,3,4,5,6,8 dan 10) diinkubasi pada suhu 37oC selama 5 menit.
3. Pengujian sampel:
a. Enzim amilase yang sudah diencerkan
- Setiap tabung uji: ambil 1 ml enzim amilase dengan pipet volume, inkubasi 1
menit dipenangas
- Setiap tabung blanko: -
b. Tambahkan larutan iodium
- Setiap tabung uji: ambil 0,5 ml larutan iodium
- Setiap tabung blanko: ambil 0,5 ml larutan iodium
c. Tambahkan aquadest
- Setiap tabung uji: ambil 8 ml aquadest
- Setiap tabung blanko: ambil 8 ml aquadet

6
4. Baca serapan (A) masing-masing tabung reaksi di spektrofotometer pada panjang
gelombang 680 nm. Hitung selisih serapan ΔA anata gabungan B (A pada t=0 menit)
dengan tabung U dari tiap suhu.

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Berikut hasil praktikum:

pH Aa Au ΔA/ menit (v)


4 0.006 0.008 0.005
6 0.051 0.150 0.048
10 0.009 0.019 0.008

Berikut kurva hasil praktikum:

pH
0,048
0,043
0,038
0,033
0,028
0,023
0,018
0,013
0,008
0,003
-0,002
4 6 10

pH

8
B. Pembahasan
Praktikum pengaruh pH terhadap aktifitas enzim memiliki tujuan untuk membuktikan
bahwa derajat keasaman (pH) mempengaruhi aktifitas enzim. Pada suhu rendah enzim
dapat berhenti secara reversible. Aktifitas enzim pada kondisi asam (pH 1-5) dan pada
kondisi basa (pH 9-14) enzim akan mengalami denaturasi, sedangkan pada kondisi netral
(pH 6-8) aktifitas enzim akan netral.
Berdasarkan praktikum mengenai pengaruh pH terhadap aktivitas enzim yang telah
dilakukan diperoleh data sebagai berikut:
a. Disediakan 3 pasang tabung reaksi, masing-masing tabung dibagi menjadi tabung uji
(U) dan tabung blanko (A) seperti 1B,1U,2B,2U,3B,3U.
b. Setiap tabung berisi larutan amilum berbagai Ph, secara berurutan yaitu pH (10,4,6),
pH 4 menunjukan asam, pH 6 menunjukkan netral, dan pH 10 menunjukkan basa.
c. Setiap tabung uji diberikan enzim amylase yang bertujuan untuk memecah pati. Lalu
diinkubasi pada suhu 37º selama 5 menit, Fungsi dari inkubasi yaitu untuk
mengoptimalkan kerja enzim amilase dalam menghidrolisis substratnya yaitu amilum
d. Kemudian setiap tabung uji dan blanko ditambahkan larutan iodium, Penambahan larutan
iodium digunakan mengetahui adanya polisakarida atau tidak pada dasarnya enzim.
Penambahan larutan iodium menyebabkan perubahan warna, hal ini disebabkan pati
(amilum) dan iodium membentuk ikatan kompleks berwana biru.
1. Pada tabung 1B terjadi perubahan warna menjadi ungu pekat, sedangkan tabung 1U
menjadi kuning.
2. Pada tabung 2B terjadi perubahan warna menjadi ungu sedikit muda dari tabung 1B,
sedangkan untuk tabung 2U menjadi kuning kecoklatan.
3. Pada tabung 3B terjadi perubahan warna menjadi ungu keruh, dan tabung 3U menjadi
kuning keruh.
e. Kemudian setiap tabung uji dan blanko di ukur menggunakan spektrometer untuk
mengukur konsentrasi zat terlarut dalam larutan tertentu dengan menghitung jumlah
cahaya yang diserap oleh zat .
1. Pada tabung 1B terdapat 0.006 dan tabung 1U terdapat 0.008
2. Pada tabung 2B terdapat 0.051 dan tabung 2U terdapat 0.150
3. Pada tabung 3B terdapat 0.009 dan tabung 3U terdapat 0.019

9
f. Berdasarkan hasil kurva diatas, pH optimum ditujukkan pada pH 6. Secara teori, enzim
amilase bekerja pada rentang pH optimum 5-8. Sehingga bisa dinyatakan pH optimum
yang terbentuk dari percobaan ini adalah benar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anniesah Rahayu Sakinah; Insan Sunan Kurniawansyah. (2018). Isolasi, Karakterisasi Sifat
Fisikokimia, Dan Aplikasi Pati. Farmaka, 16, 431.
Apt. Marselina, S.Farm., M.Farm. (n.d.). Biologi. Modul Praktikum, 6-7.
Ariandi. (2016, April). Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-Amylase) Dan Reaksi. Jurnal
Dinamika, 07, 74-82.
Elliwati Hasibuan, S.Si, M.Si. (2015, Desember ). Pengenalan Spektrofotometri Pada Mahasiswa
Yang Melakukan Penelitian Di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran USU. Karya
Tulis Ilmiah, 10-14.
Fisiologi Tumbuhan: Suatu Pengantar. (n.d.).
Mardiana. (2011). Percobaan IV Enzim. Laporan Praktikum Biokimia.
Riwayati. (2013, Desember ). Iodium Mineral Sebagai Zat Gizi. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera,
11, 36-39.

11
LAMPIRAN

Tabung Reaksi dengan pH 6 Tabung Reaksi dengan pH 4

Tabung Reaksi dengan pH 10 Diinkubasi dengan suhu 37 oC selama 5 menit

12
Menimbang Amylum Mengukur pH

Mengambil Iodium Pengukuran dengan spektro 0.051

13
Pengukuran dengan spekto 0.150 Pengukuran dengan spekto 0.006

Pengukuran dengan spektro 0.008 Pengukuran dengan spektro 0,009

Pengukuran dengan spekro 0.01

14

Anda mungkin juga menyukai