Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
A. Latar Belakang
Biokimia adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
proses kimia atau reaksi kimia yang terjadi didalam zat hidup (sel, makhluk
hidup), baik itu mikroorganisme, tanaman, invertebrata, avertebrata, hewan
menyusui, dan manusia. Dalam hal ini, dapat kita ketahui bagaimana kumpulan
zat hidup bercampur atau bereaksi menghasilkan zat yang disebut dengan zat
hidup. Dan peranan biokimia ini adalah sebagai dasar pengembangan
pengetahuan dasar kedokteran, pertanian, peternakan, biologi, mikrobiologi,
dan lainnya yang sehubungan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sekarang ini banyak
ditemukan berbagai macam metode pengajaran. Dalam mempelajari suatu teori
tidaklah cukup jika hanya mengetahui secara bacaan saja, karena semua
belumlah cukup sehingga perlu dilakukan suatu hal yang disebut dengan
praktikum. Adanya praktikum ini kita dapat mengetahui apakah teori tersebut
benar atau salah, demikian juga dengan teori enzim yang akan dibahas ini.
Terdapat berbagai macam reaksi kimia dalam proses metabolisme tubuh.
Reaksi kimia ini merupakan bagian dari sistem yang bekerja spesifik dan
menghasilkan senyawa-senyawa kimia. Dalam aktivitas metabolisme kita
mengenal adanya katalisator. Katalisator dalam reaksi ini disebut enzim.
Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel
hidup. Sekarang, kira-kira lebih dari 2.000 enzim telah teridentifikasi, yang
masing-masing berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam system hidup.
Sintesis enzim terjadi didalam sel dan sebagian nesar enzim dapat diperoleh
dari ekstraksi dari jaringan tanpa merusak fungsinya.
Dengan peran enzim pada hampir tiap reaksi biologis, dapat dikatakan
enzim memilki peran sangat penting. Dalam mendukung perannya sebgai
katalisator atau mempercepat reaksi yang terjadi tentu saja ada faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain konsentrasi enzim,
konsentrasi ion hydrogen (pH), suhu dan konsentrasi substrat. Berdasarkan
latar belakang diatas maka dilaksanakanlah praktikum mengenai enzim ini.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui reaksi katalisis yang terjadi pada enzim dengan
melakukan serangkaian percobaan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
3. Untuk menentukan pengaruh pemanasan terhadap kesegaran susu.
4. Untuk menentukan pengaruh penambahan formaldehid terhadap kesegaran
susu.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini, yaitu :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui reaksi katalisis yang terjadi pada enzim
dengan melakukan serangkaian percobaan.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
enzim.
3. Agar mahasiswa dapat menentukan pengaruh pemanasan terhadap
kesegaran susu.
4. Agar mahasiswa dapat menentukan pengaruh penambahdan formaldehid
terhdapa kesegaran susu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1 gram kedelai
Menambahkan
100 ml aquadest
Mengocok
Selama 10 menit
Menyaring
Larutan urease
2) Tabung A
Menyiapkan tabung reaksi yang bersih
Mengisi
5 ml urea
Menambahkan
Menutup
Mengamati perubahan yang terjadi
3) Tabung B
Menyiapkan tabung reaksi yang bersih
Memanaskan
3 ml larutan urease
Mendinginkan
Larutan urease yang telah dingin
5 ml urea
Menambahkan
1 tetes fenoftalein + 1 ml urease (yang telah
dipanaskan)
Menutup
Mengamati perubahan yang terjadi
4) Tabung C
2 ml larutan urease
Menambahkan
1 tetes sublimat
5 ml urea
Menambahkan
b. Percobaan Kedua
1) Pembuatan Reagen
25 mg Metilen blue
Menambahkan
195 ml aquadest + 5 ml formaldehid 40%
Mengaduk
Reagen yang siap digunakan
2) Tabung A
5 ml susu
Menambahkan
5 tetes reagen
Mengocok
Kemudian + parafin liquid
Mengamati
Perubahan yang terjadi
3) Tabung B
5 ml susu
Menambahkan
5 tetes reagen
Mengamati
Perubahan yang terjadi
4) Tabung C
5 ml susu (dimasak terlebih dahulu)
Menambahkan
5 tetes reagen
Mengocok
Menambahkan parafin liquid
Mengamati
Perubahan yang terjadi
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
1. Percobaan I (Dengan Urea)
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai
katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi)
dalam suatu reaksi kimia. Molekul awal yang disebut substrat akan
dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Enzim
bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan
senyawa turunan melalui suatu reaksi kimia organik yang
membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi
kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi
membutuhkan waktu lebih lama.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis
enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal
ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap.
Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses
perombakan pati menjadi glukosa.
Pada percobaan I, yang bekerja sebagai substrat adalah urea/ureum.
Sedangkan enzimnya adalah urease yang dibuat paling awal. Pada tabung A,
sebanyak 5 ml urea/ureum ditambahkan 1 tetes fenoftalein dan 1 ml urease.
Tabung A menunjukkan reaksi positif yaitu berwarna merah muda bening.
Hal ini menunjukkan bahwa enzim urease bereaksi dengan urea/ureum
menghasilkan produk yang ditandai dengan perubahan warna pada larutan
tersebut.
Pada tabung B, sebanyak 3 ml urease terlebih dahulu dipanaskan.
Kemudian, 5 ml urea/ureum ditambahkan 1 tetes fenoftalein dan 1 ml urease
(yang telah dipanaskan). Tabung B menunjukkan reaksi negatif yaitu tidak
berubah warna menjadi merah (putih keruh). Hal ini disebabkan urase
terlebih dahulu dipanaskan (merusak enzim). Bila suhu dinaikan terus, maka
jumlah enzim yang aktif akan berkurang karena mengalami denaturasi.
Enzim didalam tubuh manusia memiliki suhu optimum sekitar 37o C.
Pada tabung C, terlebih dahulu mencampur sebanyak 2 ml urease
dengan 1 tetes sublimat. Kemudian, 5 ml urea/ureum ditambahkan 1 tetes
fenoftalein dan 1 ml urease (yang telah dicampur sublimat). Tabung C
menunjukkan reaksi negatif yaitu tidak berubah warna menjadi merah
(bening+endapan). Hal ini disebabkan sublimat yang ditambahkan pada
urease adalah inhibitor. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas
enzim. Inhibitor dapat berupa zat anorganik (beberapa kation logam) atau
senyawa organik.
2. Percobaan II (Dengan Susu)
Prinsip kerja percobaan ini adalah menentukan kesegaran susu dengan
mereaksikan susu segar dengan perlakuan pemanasan, penambahan
formaldehid atau air dan mengidentifikasi dengan metilen blue sehingga
enzim Schardinger yang terdapat dalam susu mengkatalisis oksidasi
formaldehid menjadi asam-asam dalam suasana anaerob yang terlihat dari
perubahan warna dari biru menjadi putih.
Pada tabung A, sebanyak 5 ml susu ditambahkan 5 tetes reagen dan 1
tetes parafin liquid. Pada tabung B, sebanyak 5 ml susu ditambahkan 5 tetes
reagen (tanpa parafin liquid). Serta tabung C, 5 ml susu terlebih dahulu
dipanaskan, lalu didinginkan, kemudian menambahkan 5 tetes reagen dan 1
tetes parafin liquid. Ketiga tabung lalu dimasukkan kedalam waterbath
selama ±30 menit dengan suhu 27-400C. Setelah dikeluarkan dari waterbath,
terjadi perubahan dari ketiga sampel.
Tabung A dan C mengalami perubahan warna menjadi biru muda,
disebabkan karena enzim Schardinger menggunakan oksigen terlarut untuk
mengoksidasi formaldehid menjadi asam karboksilat. Akibatnya, metilen
biru akseptor hidrogen dari asam akan tereduksi menjadi putih. Sedangkan
tabung B tidak mengalami perubahan warna (tetap biru muda, namun lebih
tua dari tabung A dan C), hal ini disebabkan karena pemanasan yang
dilakukan menghambat enzim di dalam susu tersebut sehingga tidak
aktif/rusak, akibatnya enzim tersebut tidak dapat mengoksidasi aldehid
dengan baik dan menyebabkan sulit terjadi perubahan warna.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa penambahan
formaldehid dan pemanasan dapat berpengaruh terhadap kesegaran susu
dimana susu yang ditambahkan formaldehid lebih lama teroksidasi
dibandingkan susu yang hanya diberikan aquades, sedangkan susu yang
dipanaskan yang paling lama mengalami oksidasi karena enzim yang
dikandung susu rusak akibat pemanasan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan praktikum enzim maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Katalis adalah suatu zat yang ditambahkan kedalam suatu reaksi kimia
dengan tujuan untuk memperbesar kecepatan reaksi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah pH, suhu,
inhibitor, aktivator, konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat.
3. Pemanasan pada susu dapat merusak kesegaran susu karena pemanasan
yang dilakukan menghambat enzim di dalam susu tersebut sehingga tidak
aktif/rusak, akibatnya enzim tersebut tidak dapat mengoksidasi aldehid
dengan baik dan menyebabkan sulit terjadi perubahan warna.
4. Penambahan formaldehida juga mempengaruhi kesegaran susu dimana
berdasarkan percobaan diperoleh hasil susu yang ditambahkan
formaldehid lebih lama teroksidasi.
B. Saran
1. Untuk Praktikan
Praktikan diharapkan agar mengetahui prosedur kerja sehingga
praktikum dapat berjalan dengan efisien.
2. Untuk Laboratorium
Laboratorium diharapkan agar lebih melengkapi fasilitas yang
diperlukan dalam praktikum terutama bahan yang digunakan.
3. Untuk Asisten
Asisten diharapkan agar dapat membimbing praktikan dengan
sesungguh-sungguhnya dan lebih maksimal untuk dapat meminimalisir
kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA