MUTIA ANANDA (180341617559) SITI NOR LELIA O (180341617535) WIDAD LAZUARDI (180341617519) ZAHRA FIRDAUS (180341617513) PERTANYAAN Lichenes merupakan organisme simbiosis antara alga dan jamur. Jelaskan simbiosis antara alga dan jamur! Keuntungan apa yang diperoleh masing-masing komponen lichenes tersebut melalui simbiosis mutialisme? Jelaskan beberapa macam bentuk talus lichenes! PENGERTIAN Simbiosis jamur dengan alga disebut sebagai lichenes atau lumut kerak. Walaupun disebut sebagai lumut kerak, lichenes bukanlah lumut atau jenis tumbuhan lainnya bahkan lichenes bukan pula merupakan sebuah individu organisme melainkan pengabungan dari dua organisme yaitu fungi dan alga sehingga bila kita lihat baik secara fisiologi dan morfologinya, maka akan terlihat seperti satu kesatuan. Hubungan antara jamur dan alga ini merupakan hubungan saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme. Karena alga yang dapat melakukan proses fotosintesis sehingga bisa dapat menghasilkan sumber makanan untuk jamur. Sedangkan jamur sendiri, akan memberikan perlindungannya ketika berada dalam situasi kekeringan yang panjang sehingga lichenes tidak akan mengalami kematian. KEUNTUNGAN Keuntungan yang didapatkan jamur: mendapatkan zat organik dari alga. Sedangkan keuntungan yang didapatkan alga adalah alga tersebut mendapatkan air. Ganggang mampu menyediakan makanan untuk jamur. Ganggang biru dapat memfiksasi nitrogen bebas, kemudian menyediakan nitrogen organik untuk jamur. Sementara itu, jamur dapat memberikan lingkungan dan perlindungan untuk kehidupan ganggang. Susunan hifa jamur memungkinkan terjadinya pertukaran udara, menahan air dan garam-garam mineral, serta melindungi ganggang dari sengatan cahaya matahari. BEBERAPA MACAM BENTUK TALUS LICHENS BERDASARKAN PENAMPILANNYA, LICHEN DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI TIGA KATEGORI DARI BENTUK UTAMA PERTUMBUHAN, ANTARA LAIN YAITU:
Gambar 1. Crustose lichens
Crustose lichens: Thallus pada crustose lichens melekat erat pada substratum tanpa meninggalkan margin bebas. Thallus biasanya kekurangan korteks dan rizin bawah (struktur seperti akar). Untuk mempelajarinya peneliti mengumpulkan bersam substratnya. Gambar 2. Heterodermia sp. Foliose lichens: Mereka juga disebut sebagai lichen berdaun. Thallus dalam hal ini terikat longgar pada substrat setidaknya pada margin. Lumut seperti itu dikumpulkan dengan mengambilnya dari substratum. Gambar 3. Ramalina pacifica Fruticose lichens: Di sini, lichen thallus menempel pada substratum pada satu titik dan sebagian besar sisanya tumbuh ereksi atau menggantung. Lichen biasanya muncul sebagai semak kecil atau semak dan mudah dikumpulkan dengan tangan. Gambar 4. Mustard powder lichen (Chrysothryx candelaris) Leprose lichens: Leprose lichen berbentuk bubuk atau granular dan tidak membentuk thallus yang halus. ADA BEBERAPA KATEGORI LAIN DARI BENTUK PERTUMBUHAN, ANTARA LAIN YAITU:
Gambar 5. Lecanora valesiaca
Placodioid lichens: Dalam hal ini, lichen thallus melekat erat pada substratum di tengah dan melubangi atau membebaskan margin, tetapi tidak memiliki rhizines. Gambar 6. Phyllopsora parvifolia Squamulose lichens: Di sini, thallus lichen dalam bentuk lobus kecil, memiliki diferensiasi dorsiventral. Rimpang mungkin ada atau tidak ada. Ini adalah bentuk perantara antara crustose dan foliose. Gambar 7. Cladonia coniocraea Lumut Dimorfik: Dalam hal lumut dimorfik, thallus tunggal memiliki karakter lichen foliose atau squamulose dan fruticose. Squamules adalah thallus primer, yang memiliki tubuh tegak fruticose lichen, thallus sekunder. TERIMA KASIH