Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

(Proses Fermentasi Alkohol)

Disusun oleh :

XII MIA 8

1. Elisa Imania (10)


2. Fathur Agustian (11)
3. Ilham Gilang Cahya A. (14)
4. Ulya Zhafirah Wardah (30)
5. Widad Lazuardi (31)

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


DINAS PENDIDIKAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD)
SMA NEGERI 1 KEPANJEN
Jl. A. Yani No. 48 Kepanjen Kabupaten Malang Jawa Timur 65163
Telp. (0341) Email. sman_1_kepanjen@yahoo.com Web : www.smaneka.sch.id
November 2017
I. TUJUAN
Untuk mengetahui dan mengamati proses fermentasi alkohol yang dilakukan oleh
khamir Saccharomyces cerevisiae.

II. ALAT :
• Tabung erlenmeyer
• Gelas ukur
• Pipa plastik
• Termometer
• Gabus penyumbat berlubang Tabung Erlenmeyer Gelas Ukur

• Plastisin
• Timbangan
• Pipet tetes
• Balon
• Botol uc Pipa Plastik
• Pemanas spiritus Termometer

• Gelas beker
• Gunting
• Pengaduk

Gabus Penyumbat
Berlubang Plastisin

Timbangan

Pipet Tetes Balon Botol UC

Spiritus Gelas Beker Gunting Pengaduk


III. BAHAN
• Gula atau glukosa
• Ragi roti (fermipan)
• Larutan fenolftalein (pp)
• Air kapur
Gula Fermipan
• Air

Air Kapur Fenolftalein

IV. CARA KERJA


1. Menyiapkan dua buah tabung erlenmeyer lalu diberi tanda tabung A dan B.
2. Memasukkan ke dalam tabung A 10 gram glukosa, lalu menambahkan 40 ml air
suling dan diaduk hingga larut, kemudian menambahkan sebanyak 3 gram ragi.

3. Memasukkan ke dalam tabung B air kapur sebanyak 50 ml, kemudian ditetesi


dengan larutan fenolftalein beberapa tetes hingga larutan menjadi berwarna ungu.
4. Menghubungkan kedua tabung menggunakan selang plastik dan memasang
termometer pada tabung A. Merapatkan setiap sambungan menggunakan plastisin.

5. Mengamati apa yang terjadi pada kedua tabung setelah percobaan selama 30 menit.

6. Menyiapkan lima buah botol uc lalu memberi tanda A, B, C, D, E pada masing-


masing botol.
7. Memasukkan ke dalam botol A 10 gram glukosa, lalu menambahkan 40 ml air suling
dan diaduk hingga larut, kemudian ditutup rapat menggunakan balon.

8. Memasukkan 3 gram ragi atau fermipan ke dalam botol B, lalu ditambahkan 40 ml


air suling dan diaduk hingga larut, kemudian ditutup rapat menggunakan balon,
9. Memasukkan 10 gram glukosa pada botol C, lalu ditambahkan 40 ml air suling dan
diaduk hingga larut, kemudian ditambahkan sebanyak 3 gram ragi lalu ditutup rapat
menggunakan balon.
10. Memasukkan 10 gram glukosa pada botol D, lalu ditambahkan 40 ml air suling dan
diaduk hingga larut, kemudian ditambahkan sebanyak 3 gram ragi lalu ditutup rapat
menggunakan balon.

11. Memasukkan botol D kedalam gelas beaker yang berisi air, kemudian dipanaskan
diatas pemanas spiritus hingga suhu 35 derajat celcius.

12. Memasukkan 10 gram gula ke dalam botol E, lalu ditambahkan 40 ml air suling dan
diaduk hingga larut, kemudian ditambahkan sebanyak 3 gram ragi lalu ditutup rapat
menggunakan balon.

13. Memasukkan botol D ke dalam gelas beaker yang berisi air, kemudian dipanaskan
di atas pemanas spiritus hingga suhu 40 derajat celcius.
V. TABEL HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan A
Yang diamati Erlenmeyer A Erlenmeyer B
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Warna Putih Putih Ungu Ungu pudar
Gelembung - ++++ - -
Suhu 270C 280C 270C 280 C
Aroma Aroma ragi Menyengat Tidak ada Tidak ada
seperti tape

Tabel Hasil Pengamatan B


Botol Komposisi Keadaan balon Gelembung gas
Sedikit gelembung
A Gula Tidak mengembang (pada 15 menit 50
detik)
Sedikit gelembung
B Ragi atau fermipan Tidak mengembang
(pada menit ke 20)
Mengembang besar Banyak gelembung
C Fermipan + gula ( pada 15 menit 15 ( pada 9 menit 20
detik) detik)
Mengembang besar Banyak gelembung
D Fermipan + gula (dipanaskan 350C)
( pada menist ke 13) (pada menit ke 10)
Mengembang besar Banyak gelembung
E Fermipan + gula (dipanaskan 400C)
(pada menit ke 10) (pada menit ke 7)

❖ Lampiran Tabel Hasil Pengamatan A


❖ Lampiran Tabel Hasil Pengamatan B

VI. JAWABAN PERTANYAAN


1) Apa yang terjadi pada tabung erlenmeyer A?
- Perubahan yang terjadi pada tabung A adalah perubahan warna dari putih menjadi
putih pekat, perubahan suhu sebesar 27 menjadi 28 derajat celcius, berbau
menyengat seperti tape atau alkohol, terdapat gelembung di permukaan larutan,
serta terjadi fermentasi alkohol.
2) Apa yang terjadi pada tabung erlenmeyer B?
- Perubahan warna dari ungu menjadi ungu pudar, tidak berbau menyengat, serta
tidak terbentuk gelembung pada larutan.
3) Mengapa terbentuk aroma di tabung erlenmeyer A? Jelaskan!
- Percobaan ini adalah percobaan fermentasi alkohol yang memakai fermipan dan
tepung yang mengandung glukosa di dalamnya, sehingga memungkinkan proses
fermetasi alkohol yang berasal dari respirasi anaerob glukosa yang menyebabkan
aroma alkohol yang menyengat pada tabung B.
4) Mengapa terjadi perubahan warna pada tabung erlenmeyer B?
- Perubahan warna terjadi karena sifat basa dalam larutan berkurang dikarenakan
oleh reaksi antara larutan kapur (Ca(OH)2) dan gas karbon dioksida (CO2).
Reaksi : Ca(OH)2 + CO2  CaCO3 + H2O
5) Apa yang dimaksud fermentasi alkohol? Tuliskan reaksinya!
- Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol
(etil alkohol) dan karbon dioksida. Organisme yang berperan yaitu
Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras.
Reaksi Kimia : C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP
6) Jelaskan ciri-ciri fermentasi!
- Ciri-ciri dari fermentasi adalah :
1. Terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen bebas,
2. Terjadi proses glikolisis.
3. Tidak terjadi penyaluran elektron ke Siklus Krebs dan Transpor Elektron.
4. Energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan dengan Respirasi
aerob.
7) Pada perangkat yang menggunakan balon gas apakah yang dihasilkan? Bagaimana
anda mengujinya?
- Pada perangkat yang menggunakan balon, gas yang dihasilkan adala gas CO2,
hal ini dapa diuji dengan memasukkan gas yang dihasilkan pada perangkat
balon ke dalam larutan air kapur. Apabila air kapur berubah menjadi keruh,
maka terbukti bahwa gas yang dihasilkan adalah gas CO2.
8) Dari keempat perangkat, perangkat mana yang balonnya paling cepat
menggelembung? Jelaskan mengapa demikian?
- Perangkat yang balonnya menggelembung paling cepat adalah perangkat E, hal
ini karena perangkat ini dipanaskan sehingga memiliki suhu yang paling tinngi
yakni sebesar 400C.

VII. KESIMPULAN
1. Fermentasi adalah proses peragian atau proses penguraian makanan oleh
mikroorganisme yang berlangsung dalam keadaan anaerob yang tidak memerlukan
oksigen dari udara bebas (dibuktikan dalam praktikum, perangkat alat dilapisi oleh
plastisin) . Selain itu fermentasi juga berarti pemecahan senyawa organik oleh mikroba
yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan menghasilkan energi.
2. Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam keadaan ketiadaan oksigen
bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat. Reaksinya adalah
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP
Jadi, berdasarkan percobaan yang telah di lakukan pada praktikum fermentasi dapat di
ketahui bahwa akan menghasilkan CO2, hal ini dapat diketahui dengan cara
memasukkan gas hasil fermentasi ke dalam larutan air kapur, apabila air kapur berubah
menjadi keruh, maka terbukti bahwa gas yang dihasilkan adalah CO2. Selain itu,
peningkatan suhu yang terjadi selama proses fermentasi disebabkan karena adanya
energi (ATP) yang terbentuk.
3. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, semakin tinggi suhu pada proses fermentasi
makan semakin cepat gelembung muncul serta semakin cepat pula balon
menggelembung.

Anda mungkin juga menyukai