Disusun oleh :
XII MIA 8
II. ALAT :
• Tabung erlenmeyer
• Gelas ukur
• Pipa plastik
• Termometer
• Gabus penyumbat berlubang Tabung Erlenmeyer Gelas Ukur
• Plastisin
• Timbangan
• Pipet tetes
• Balon
• Botol uc Pipa Plastik
• Pemanas spiritus Termometer
• Gelas beker
• Gunting
• Pengaduk
Gabus Penyumbat
Berlubang Plastisin
Timbangan
5. Mengamati apa yang terjadi pada kedua tabung setelah percobaan selama 30 menit.
11. Memasukkan botol D kedalam gelas beaker yang berisi air, kemudian dipanaskan
diatas pemanas spiritus hingga suhu 35 derajat celcius.
12. Memasukkan 10 gram gula ke dalam botol E, lalu ditambahkan 40 ml air suling dan
diaduk hingga larut, kemudian ditambahkan sebanyak 3 gram ragi lalu ditutup rapat
menggunakan balon.
13. Memasukkan botol D ke dalam gelas beaker yang berisi air, kemudian dipanaskan
di atas pemanas spiritus hingga suhu 40 derajat celcius.
V. TABEL HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan A
Yang diamati Erlenmeyer A Erlenmeyer B
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Warna Putih Putih Ungu Ungu pudar
Gelembung - ++++ - -
Suhu 270C 280C 270C 280 C
Aroma Aroma ragi Menyengat Tidak ada Tidak ada
seperti tape
VII. KESIMPULAN
1. Fermentasi adalah proses peragian atau proses penguraian makanan oleh
mikroorganisme yang berlangsung dalam keadaan anaerob yang tidak memerlukan
oksigen dari udara bebas (dibuktikan dalam praktikum, perangkat alat dilapisi oleh
plastisin) . Selain itu fermentasi juga berarti pemecahan senyawa organik oleh mikroba
yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan menghasilkan energi.
2. Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam keadaan ketiadaan oksigen
bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat. Reaksinya adalah
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP
Jadi, berdasarkan percobaan yang telah di lakukan pada praktikum fermentasi dapat di
ketahui bahwa akan menghasilkan CO2, hal ini dapat diketahui dengan cara
memasukkan gas hasil fermentasi ke dalam larutan air kapur, apabila air kapur berubah
menjadi keruh, maka terbukti bahwa gas yang dihasilkan adalah CO2. Selain itu,
peningkatan suhu yang terjadi selama proses fermentasi disebabkan karena adanya
energi (ATP) yang terbentuk.
3. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, semakin tinggi suhu pada proses fermentasi
makan semakin cepat gelembung muncul serta semakin cepat pula balon
menggelembung.