Anda di halaman 1dari 15

Manusia dalam Konsepsi Islam

Kelompok 1

Dwi Aulia Rahma (180341617045)


Laila Maula Hasanah (180341617516)
Widad Lazuardi (180341617519)
Shinta Dwi Kristina Adriyati (180341617504)
Indikator
 Menjelaskan hakikat manusia menurut Islam;
 Menjelaskan kedudukan, tugas, dan tujuan hidup manusia;
 Menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari potensi negatif
manusia;
 Mengidentifikasi aspek-aspek yang mempengaruhi perilaku
manusia;
 Mengidentifikasi hal-hal yang harus dilakukan manusia agar
sukses dalam merealisasikan tugas hidup mereka;
 Menerapkan konsep manusia menurut Islam dalam
kehidupan.
HAKIKAT MANUSIA
Azra dkk. (2002:
Sedangkan Depag RI
3/161)
(1999: 10-11)
mengemukakan
menyebutkan lima
bahwa di dalam Al-
istilah untuk manusia,
Qur’an ada tiga istilah
yaitu bani Adam,
untuk manusia : al-
basyar, nas, insan,
basyar, al-nas, dan al-
dan ‘abd.
ins atau al-insan
Penyebutan manusia untuk menunjukkan berbagai aspek kehidupan :
1. Bani Adam → tinjauan secara historis

‫ ُث َّم َج َع َل َنسْ َل ُه ِمنْ ُساَل َل ٍة‬،‫ْن‬ َ َ


ِ ‫الَّ ِذي أحْ َس َن ُك َّل َشيْ ٍء َخ َل َق ُه َو َبدَ أ َخ ْل َق‬
ِ ‫اإل ْن َس‬
ٍ ‫ان ِمنْ ِطي‬
ٍ ‫ِمنْ َما ٍء َم ِهي‬
‫ْن‬
“Tuhan yang membaguskan tiap-tiap sesuatu yang Ia jadikan.
Dan Ia mulai membuat manusai dari tanah, kemudian Ia jadikan
turunannya itu dari sari pati dan air yang hina” (Q.S. Al-Sajdah: 7-
8)
2. Basyar → tinjauan secara biologis

‫ب ُث َّم إِ َذا أَ ْن ُت ْم َب َش ٌر َت ْن َت ِشر ُْو َن‬


ٍ ‫َو ِمنْ آ َيا ِت ِه أَنْ َخ َل َق ُك ْم ِمنْ ُت َرا‬
“Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia
yang berkembang biak” (Q.S. Al-Rum: 20)

3. Insan → tinjauan secara intelektual

‫ان فِيْ أَحْ َس ِن َت ْق ِوي ٍْم‬


َ ‫اإل ْن َس‬
ِ ‫َل َق ْد َخ َل ْق َنا‬
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya” (Q.S. Al-Tin: 4)

4. Nas → kecenderungan berkelompok

‫ارفُ ْوا‬ ُ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ إِ َّنا َخ َل ْق َنا ُك ْم ِمنْ َذ َك ٍر َوأ ُ ْن َثى َو َج َع ْل َنا ُك ْم‬
َ ‫شع ُْوبًا َو َق َبا ِئ َل لِ َت َع‬
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal” (Q.S. Al-Hujurat: 13)
Kedudukan dan Tujuan Penciptaan Manusia
1. KEDUDUKAN DAN TUGAS HIDUP MANUSIA
• Allah memberi manusia dua kedudukan yang mulia, yaitu sebagai
Hamba Allah (‘abdullah) dan Khalifah Allah.
• Sebagai hamba Allah, manusia bertugas beribadah serta tunduk dan
patuh kepada-Nya.
َّ ‫إِ َّن ِنيْ أَ َنا هللا ُ اَل إِ َل َه إِاَّل أَ َنا َفاعْ ب ُْد ِنيْ َوأَقِ ِم ال‬
‫صاَل َة لِ ِذ ْك ِري‬

“Sesungguhnya Aku ini adlah Allah,tidak ada Tuhan selain Aku,


makasembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (Q.S.
Thaha: 14)

• Sebagai Khalifah, manusia bertugas sebagai pemegang mandat


Tuhan guna mewujudkan kemakmuran di bumi.

‫ض َخلِ ْي َف ًة َقلُ ْوا أَ َتجْ َع ْل فِ ْي َها َمنْ ُي ْف ِس ُد‬ِ ْ‫اع ٌل ِفيْ األَر‬ َ ‫َوإِ ْذ َقا َل َرب‬
ِ ‫ُّك لِ ْل َماَل ِئ َك ِة إِ ِّنيْ َج‬
‫ك َقا َل إِ ِّنيْ أَعْ َل ُم َمااَل َتعْ َلم ُْو َن‬ َ ‫ك َو ُن َق ِّدسُ َل‬
َ ‫ك ال ِّد َما َء َو َنحْ نُ ُن َس ِّب ُح ِب َحمْ ِد‬ُ ِ‫فِ ْي َها َو َيسْ ف‬
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi. “Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesunguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui (Q.S. Al-Baqarah: 30)

• Menurut ayat tersebut, khalifah adalah makhluk yang mewakili atau menggantikan Allah
di dalam mengelola hukum-hukum Allah di bumi.
• Menurut Al-Jilany (2009: 62) tugas kekhalifahan adalah memperbaiki akhlak dan hal-
ihwal penghuni bumi.

‫ع ْن‬َ ‫احك ُْم بَيْ َن الن ّ َِاس ِبال َْح ِ ّق َول َا تَتَّ ِب ِع ال َْه َوى َفيُ ِضل َّ َك‬‫ود ِإن َّا َج َعلْنَا َك َخلِيْ َف ًة ِف ْي األ َ ْر ِ َف‬
ْ ‫ض‬ ُ ‫اد ُاو‬
َ َ‫ي‬
‫اب‬ِ ‫اب َش ِديْ ٌد ِب َما ن َ ُسوا يَ ْو َم ال ِْح َس‬ ٌ ‫ع َذ‬ ِ ‫ع ْن َس ِبيْ ِل‬
َ ‫الله ل َُه ْم‬ َ ‫الله ِإ َّن ال َّ ِذيْ َن يُ ِضل ُّ ْو َن‬
ِ ‫َس ِبيْ ِل‬

“Hai Daud, sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi,maka berilah
keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu,
karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat
dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan dari
perhitungan” (Q.S. Shaad: 26)
2. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA

 
‫س إِاللِ َيعْ ُب ُد ْو ِن َما أ ُ ِري ُد ِم ْن ُه ْم ِمنْ ِر ْز ٍق َو َماأ ُ ِري ُدأَنْ ي ُْط ِعم ُْو ِن‬
َ ‫ت ْال ِجنَّ َواأل ْن‬
ُ ‫اخ َل ْق‬
َ ‫َو َم‬
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka
dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan” (Q.S. Al-
Dzariyat: 56-57)

• “Beribadah” tidak boleh diartikan secara sempit seperti pengertian yang


dianut oleh masyarakat pada umumnya, yakni terbatas pada aspek ritual.
• “Beribadah” harus diartikan secara luas.
Memahami Potensi Positif dan Negatif Manusia

َ ‫س وَّ َما َس ٰوّ ى َه ۖا َفا َ ْل َه َم َها فُج ُْو َر َها َو َت ْق ٰوى َه ۖا َق ْد اَ ْف َل َح َمنْ َز ٰ ّكى َه ۖا َو َق ْد َخ‬
‫اب َمنْ َد ٰ ّسى َه ۗا‬ ٍ ‫َو َن ْف‬

“Dan demi jiwa serta penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan kepada


jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah
orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya.” (Q. S. asy-Syams: 7-10).

ْ‫َف َم„نْ َش ۤا َء َف ْلي ُْؤ ِمنْ وَّ َمنْ َش ۤا َء َف ْل َي ْكفُ ۚر‬


“Siapa yang hendak beriman, silahkan beriman. Siapa yang hendak kafir
silahkan juga kafir.” (Q.S. al-Kahfi:29)
Tim dosen PAI UM (2011:40-41), menyebutkan potensi positif dan
negatif manusia yang diterangkan dalam al-Qur’an, antara lain:

Potensi Positif Manusia Potensi Negatif Manusia


Memiliki fitrah beragama tauhid (Q.S. Makhluk yang lemah (Q.S. an-
ar-Rum:30) Nisa’:28)

Diciptakan dalam bentuk dan keadaan Makhluk yang suka keluh kesah (Q.S.
yang sebaik-baiknya (Q.S. at-Tin:5) al-Ma’arij:19)

Makhluk Allah yang paling mulia (Q.S. Makhluk zalim dan ingkar (Q.S.
al-Isra’:70) Ibrahim:34)

Makhluk Allah yang terpintar (Q.S. al- Makhluk yang suka membantah (Q.S.
Baqarah:31-33, an-Naml:38-40) al-Kahfi:54)

Makhluk Allah yang terpercaya untuk Makhluk yang suka melewati batas
memegang amanat (Q.S. al-Ahzab:72) (Q.S. al-Alaq:6-7)
• Daya untuk memahami dan menggambarkan sesuatu
(Q.S. al-Ankabut:43)
Aql (akal)
• Dorongan moral
• Daya untuk mengambil pelajaran, kesimpulan, dan
hikmah
• Qalb yang baik (al-qolb al-salim)  berperilaku terpuji Qalb (hati)
• Qalb yang buruk  berperilaku tercela
• Nafs al-mutmainnah  melakukan kebaikan
• Nafs al-lawwamah  melakukan keburukan (nafsu/jiwa)
• Manusia dituntut untuk memelihara kesucian nafsu dan
Nafs
tidak mengotorinya (Q.S. asy-Syams:9-10)
• Penciptaan atau kejadian
• Kejadiannya sejak semula atau bawaan sejak lahir yang
Fitrah
merupakan penciptaan Allah (Q.S. ar-Rum:30)
melalui uraian tentang beberapa hal, yaitu:
potensi positif/negatif manusia dapat diketahui
Tim Dosen PAI UM (2011:41-45) mengemukakan
ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU MANUSIA
Sebagai makhluk sosial, manusia dalam hidupnya sudah
membawa potensi fitrah sejak lahir dan banyak memperoleh
pengaruh dari lingkungannya, terutama lingkungan terdekatnya.
Rasulullah SAW bersabda.

‫ُك ُّل َم ْولُ ْو ٍد يُو َل ُد َع َلى ْال ِف ْط َر ِة َفأ َ َب َواهُ ُي َهوِّ َدا ِن ِه‬
‫أَ ْو ُي َنص َِّرا ِن ِه أَ ْو ُي َمجِّ َسا ِن ِه‬
“setiap anak dilahirkan dalam keaaan fitrah. Kedua orng tuanya yang
menjadikannya Yahudi atau Nasrani atau Majusi” (H.R. Bukhori Juz 2 hal.
125)
Beberapa Aliran Pendidikan

Perkembangan seseorang tergantung pengalaman


1. EMPIRISME
dari kehidupan

Perkembangan seseorang berdasarkan apa yang


2. NATIVISME dibawa sejak lahir

Mendidik seorang pendidik hendaknya kembali


3. NATURALISME
alam

Perkembangan seseorang tergantung dari


4. KONVERGENSI
pembawaan dan lingkungannya
Faktor Faktor Biologis
personal
(diri individu) Faktor
Sosiopsikologis
Faktor ekologis
Faktor yang Faktor rancangan
mempengaruhi dan arsitektural
perilaku manusia Faktor temporal

Suasana perilaku
Faktor
situasional
(luar individu) teknologi
Faktor-factor
sosial
Lingkungan
psikososial
Stimuli yang
mendorong dan
memperteguh perilaku
Ikstiar Merealisasikan Tugas Hidup Manusia
Kesediaan manusia mengemban amanat dari Allah
mengandung satu konsekuensi bahwa manusia harus lebih
mengutamakan untuk menjalankan kewajiban-kewajiban yang
diberikan Allah daripada menuntut hak.

Pertama, berilmu yang memadai

Kedua, bertindak secara nyata


UPAYA MANUSIA AGAR
SUKSES DALAM Ketiga, mencari lingkungan yang baik
MENGEMBAN AMANAT
SEBAGAI KHALIFAH Keempat, berdoa

Kelima, menjaga hati

Keenam, bertawakal kepada Allah


TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai