JANTAN
KELOMPOK 7 :
Ajhar
Rini Putri Suryono
Widad Lazuardi
SISTEM REPRODUKASI JANTAN
Terdiri atas :
1. Kelenjar kelamin (gonad), berupa testis
2. Saluran reproduksi jantan
3. Kelenjar seks asesori
4. Organ kopulatoris
Berupa :
Organ –organ genital eksterna (penis dan
skrotum)
Organ-organ genital interna (teste,
epididimis, vas deferens, prostat, vesica
seminalis, dan kelenjar dulbourethral)
PISCES
1. Testis
Testis adalah organ reproduksi jantan yang terdapat
berpasangan dan terletak di bawah tulang belakang.
Testis ikan berbentuk seperti kantong dengan lipatan-
lipatan, serta dilapisi dengan suatu lapisan sel
spermatogenik (spermatosit). Testis berjumlah
sepasang, digantungkan pada dinding tengah rongga
abdomen oleh mesorkhium. Bentuknya oval dengan
permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang
dan seringkali berlobus.
AMPHIBI
Saluran reproduksi jantan pada
sebagian besar amiphibi jantan, tubulus
mikroskopik yang disebut vasa
everensia menyalurkan sperma dari
tubulus semini ferus melalui mesentri
yang menyangga testis ke tubulus
anterior ginjal. Sperma melewati
tubulus-tubulus ini menuju saluran
arkinefrik yang menyalurkan baik urin
baik sperma ke kloaka.
REPTIL
Alat kelamin jantan :
(1)Testis --> berbentuk oval, relatif
kecil, berwarna keputih-putihan,
berjumlah sepasang, dan terletak di
dorsal rongga abdomen. Berfungsi
untuk memproduksi spermatozoa
(2) Epididimis, merupakan saluran
yang berkelok-kelok yang keluar dari
testis
(3)Vas defferens --> saluran
spermatozoa dari testis ke penis
(3)Penis --> sbg alat memasukan
spermatozoa ke alat kelamin betina.
(4)Kloaka -->mengeluarkan
Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran
spermatoza
reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Tubulus mesonefrus
membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus
testis dengan epididimis
AVES
1. Sistem Genitalia Jantan.
Testis
Spermiogenesis (spermiogensis)
Spermiasi (Spermiation)
HORMON - HORMON YANG BERPERAN
DALAM PROSES SPERMATOGENESIS
Kelenjer hipofisis menghasilkan hormon peransang
folikel (Folicle Stimulating Hormon / FSH) dan
hormon lutein (Luteinizing Hormon / LH).
LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan
hormon testosteron. Pada masa pubertas,
androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat
kelamin sekunder.
FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan
ABP (Androgen Binding Protein) yang akan
memacu spermatogonium untuk memulai
spermatogenesis.
Hormon pertumbuhan, secara khusus
meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
SEL LEYDIG
Sel-sel Leydig letaknya berkelompok memadat pada
daerah berbentuk segitiga yang terbentuk oleh
susunan-susunan tubulus seminiferus. Sel-sel
tersebut mensekresikan hormon testosteron yang
dirangsang oleh hormon Luteinizing Hormone (LH)
SEL SPERMATOGENESIS
Sel ini merupakan sel yang akan menjadi sel
spermatozoa melalui proses yang disebut
spermatogenesis. Proses spermatogenesis sendiri dibagi
menjadi 3 tahapan yaitu Proliferasi mitotik, Meiosis, dan
Pengemasan.