Anda di halaman 1dari 25

LKM SISTEM PENCERNAAN

Kelompok 5
Atika Erviana (180341617560)
Dila Novita Sari (180341617529)
Laila Maula Hasanah(180341617516)
Shinta Dewi K.A (180341617504)
Widad Lazuardi (180341617519)
1. Perbedaan pencernaan intraselular dan
Ekstraselular
No. Pembeda Intraselular Ekstraselular
1. Definisi Pemecahan bahan makanan terjadi dd Pemecahan bahan makanan terjadi dd
dalam sel luar sel

2. Tempat terjadi Vakuola makanan Di lumen saluran pencernaan


3. Proses menelan Vesikel fagostik mulut
4. Mekanisme Enzim-enzim di lisososm disekeresikan Kelenjar saluran pencernaan
kedalam vakuola mengeluarkan enzim ke dalam lumen
saluran pencernaan

5. Jenis pencernaan Pencernaan kimia Kimia & mekanis


6. Metode Penyerapan Nutrissi menyebar ke sitoplasma melalui Nutrisi diserap ke dalam darah melalui
memberan vakuola epitel usus.

7. Ekskresi Dikeluarkan melalui eksitosis Melalui anus


8. Kompleksitas sederhana rumit
9. Komponen vesikel Organ dan kelenjar
10. Contoh protozoa manusia
2. Organ pencernaan dan
enzim yang dihasilkan
No. Organ Enzim Fungsi

1. Mulut Ptialin Amilum menjadi maltossa

2. Lambung Asam lambung, enzim renin, Asam lambung berfungsi membunuh mikroba yang
dan enzim pepsin terkandung dalam makanan dan mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi mengubah
protein menjadi pepton. Lipase berfungsi mengubah
lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Sedangkan renin
berfungsi mencampur enzim dan melindungi diinding dari
asam lambung.

3. Kelenjar Amilase, trypsinogen, dan Amilase berfungsi memecah amilum menjadi glukos.
Pankreas lipase Lipase berfungsi mencerna lemak menjadi lemak dan
gliserol. Sedangkan trypsinogen berfungsi mencerna
protein menjadi asam amino.
5. Jelaskan gerakan menelan (Refleks
menelan)!
Proses menelan makanan adalah suatu proses lewatnya makanan dari
rongga mulut sampai ke lambung melalui tahapan yang terkoordinasi.
 Ada tiga fase dalam proses menelan yaitu fase dari mulut ke faring
merupakan fase volunter (sadar), sedangkan fase dari farings ke
esofagus dan dari esofagus ke lambung merupakan fase involunter
(refleks). Proses menelan akan berjalan dengan baik apabila
terdapat saliva yang cukup, bolus basah, dan mulut dalam keadaan
basah.
 Setiap fase dikendalikan oleh mekanisme neurologis yang berbeda. 
 Fase oral, yang sepenuhnya bersifat sukarela, sebagian besar
dikendalikan oleh lobus temporal medial dan sistem limbik 
korteks serebral dengan kontribusi dari korteks motorik dan area
kortikal lainnya. 
  Refleks diawali oleh reseptor sentuhan di faring saat bolus makanan
didorong ke belakang mulut oleh lidah, atau dengan stimulasi
palatum (palatal reflex).
6. Jelaskan bagaimana getah
lambung disekresi ?
 Stimulasi parasimpatik
meningkatkan motilitas lambung
dan sekresi getah lambung
sedangkan stimulasi simpatik me
miliki efek yang berlawanan deng
an dengan parasimpatik. 
 sekitar 2 liter getah lambung dise
kresi setiap hari dengan kelenjar s
ekretorik khusus di mukosa.
 getah lambung berisi air dan Terdapat tiga fase sekresi
garam mineral yang disekresi getah lambung, yaitu :
oleh kelenjar lambung mucus Fase Sefalik
yang disekresi sel goblet di dalam
Fase gastric
kelenjar.
Fase intestinal (Usus).
7. Jelaskan apa yang
dimaksud motilasi dan
pengosongan lambung!
Motilitas adalah perpindahan makanan melalui alat pencernaan gastrointestinal. Motilitas 
pada gastrointestinal yaitu perpindahan makanan dari mulut ke anus dan pencampuranme
kanik makanan untuk memecahakannya ke dalam potongan-potongan  kecil.
Pengosongan lambung, yaitu dalam keadaan kosong,  lambung  merupakan  suatu  tabung
otot yang berkontraksi dan dinding bagian dalamnya berdekatan  letaknya  satu  sama 
lain. Jika makanan masuk, otot polos akan berelaksasi dan dinding  lambung  akan  kendur
tanpa disertai naiknya tekanan intraluminal. Pencampuran makanan  yang  dimakan  yang
kemudian menjadi khimus (makanan halus) terjadi dengan kontraksi peristaltik dan  jalan
keluar  lambung  ada  dalam  keadaan  tertutup.  Pada pengosongan lambung, pilorus akan
terbuka sebentar, dan sebagian khimus dengan bantuan kontraksi peristaltik di daerah
antrum  akan  masuk  ke  usus  dua  belas  jari.  Pengaturan  peristiwa  ini  terjadi  baik 
melalui saraf maupun  hormon.  Impuls  parasimpatikus  yang  disampaikan  melalui 
nervus  vagus akan meningkatkan motilitas, secara reflektoris melalui vagus juga akan
terjadi pengosongan  lambung.  Refleks  pengosongan  lambung  ini  akan  dihambat  oleh 
isi  yang  penuh,  kadar  lemak yang tinggi  dan  reaksi  asam  pada  awal  usus 
halus. Keasaman ini disebabkan olehh hormon saluran cerna terutama sekretin dan
kholesistokinin pankreozimin, yang dibentuk dalam mukosa usus halus dan dibawa
bersama  aliran  darah  ke lambung. Dengan demikian proses pengosongan lambung
merupakan proses umpan balik humoral
8. Sebutkan bahan-bahan
makanan yang dicerna secara
enzimatis di lambung dan
jelaskan prosesnya. Bahan
makanan apa saja, enzimnya,
dan hasilnya!
Bahan  makanan  yang  dicerna  secara  enzimatis  di  lambung  adalah 
protein.  Di  dalam lambung  protein dipecah oleh pepsin kemudian
pepsin disekresikan dalam bentuk prekursor tak aktif (proenzim) dan
diaktivasi oleh HCl  di  dalam  gastrointestinalis.  HCl disekresi oleh
kelenjar korpus lambung berfungsi  membunuh  banyak  bakteri  yang
ditelan, membantu pencernaan protein  dengan  memberikan  pH
yang diperlukan untuk memulai pencernaan protein serta merangsang
aliran empedu dan getah  pankreas. Pepsinogen yang diaktifkan tadi
dibagi menjadi dua yaitu pepsinogen I dan pepsinogen II yang mana
pepsinogen I hanya ditemukan di daerah pensekresi asam dan
pepsinogen II di daerah pilorus. Pepsin ini menghidrolisis ikatan antara
asam amino  aromatik  seperti fenilalanin atau tirosin dan asam amino
lain. Oleh sebab itu produk pencernaan pepsin merupakan polipeptida
yang ukurannya beragam.
Tubuh memproduksi berbagai macam enzim pencernaan untuk memecah
nutrisi di dalam makanan yang Anda konsumsi agar dapat diserap.
Berbeda jenis nutrisi, berbeda juga enzim pencernaannya. Berikut
beberapa macam enzim pencernaan yang ada di tubuh:
 Amilase
Enzim amilase diproduksi di kelenjar liur, pankreas, dan usus halus.
Enzim ini bertugas memecah zat pati atau karbohidrat menjadi gula
(glukosa). Saat makanan yang mengandung karbohidrat dikunyah,
kelenjar liur di dalam mulut akan menghasilkan amilase.
Setelah tertelan, makanan tersebut akan dicerna lebih lanjut di usus
halus oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh pankreas. Di dalam usus,
amilase terus memecah molekul zat pati hingga menjadi glukosa, yang
nantinya akan diserap ke dalam sirkulasi darah melalui dinding usus
halus.
 Protease
Enzim protease adalah enzim pencernaan yang bertugas untuk
memecah protein dalam makanan menjadi asam amino. Enzim ini
diproduksi di lambung, pankreas, dan usus halus. Terdapat beberapa
jenis enzim protase, yaitu pepsin (enzim pencernaan utama di
lambung), tripsin, dan kimotripsin.
 Lipase
Lipase adalah enzim yang memiliki tugas memecah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol (zat gula yang mengandung alkohol). Organ tubuh yang berperan dalam
menghasilkan enzim ini adalah pankreas dan lambung. Enzim lipase juga ditemukan
di dalam ASI, fungsinya untuk membantu bayi mencerna molekul lemak saat
menyusu.
 Maltase
Enzim ini diproduksi oleh usus halus dan memiliki fungsi untuk menghancurkan
maltosa. Zat gula maltosa ini banyak ditemukan pada tumbuhan, seperti biji-bijian,
gandum dan ubi.
 Laktase
Laktase adalah jenis enzim pencernaan yang memecah gula laktosa. Gula ini
 ditemukan dalam susu dan makanan atau minuman yang terbuat dari susu. Orang
dengan intoleransi laktosa sering kali disarankan untuk mengonsumsi enzim laktase
tambahan saat mengonsumsi susu.
 Sukrase
Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus. Fungsi enzim ini adalah
memecah sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan glukosa. Gula sukrosa
banyak ditemukan pada tanaman, seperti tebu, sorgum, dan bit gula. Sukrosa juga
ditemukan pada madu, namun dalam jumlah sedikit.
9. Sebutkan bahan-bahan makanan
yang dicerna secara enzimatis di
usus halus dan jelaskan prosesnya!
Bahan makanan apa saja, enzimnya,
dan hasilnya.
 Enzim Enterokinase
Enzim enterokinase adalah salah satu enzim yang
istimewa. Sebab secara khusus yang telah membantu
untuk mengubah tripsinogen (salah satu jenis dari
protein) menjadi bentuk tripsin. Sama dengan yang ada
pada pancreas karena sebenarnya dari enzim
enterokinase lah yang membantu untuk mengaktifkan
kerja dari enzim tripsin yang ada di pankreas, sehingga
enzim ini disebut dengan agen khusus.
 Enzim Maltase
Enzim maltase adalah enzim yang menjadi kisah
kelanjutan dalam pengolahan dan pemrosesan bahan
makanan yang ada di dalam pancreas. Yaitu membantu
untuk mengubah bentuk maltose menjadi bentuk
glukosa.
 Enzim Lactase
Enzim lactase mempunyai kinerja yang sedikit mirip dengan enzim
rennin. Yaitu menjadi enzim special pengolah dari bahan dasar
makanan susu. Jika enzim rennin lebih berperan dalam pengolahan
protein susu, berbeda dengan enzim lactase ini yang berperan
dalam pengolahan gula. Fungsi dari enzim lactase adalah untuk
mengubah laktosa atau biasa di kenal dengan gula susu menjadi
bentuk lebih sederhana dan sama seperti gula lainnya yaitu glukosa
dan galaktosa. Sehingga gula inilah yang dapat diserap oleh tubuh.
 Enzim Sukrase
Selain bahan makanan yang berasal dari susu, masih ada bahan
makanan yang di istimewakan lagi. Salah satunya yaitu buah
buahan. Jadi dalam buah terdapat zat gula yang biasa dinamakan
dengan sukrosa. Nah pengolahannya juga berbeda pada gula gula
lainnya. Yaitu menggunakan enzim sukrase. Fungsi enzim sukrase
adalah mengubah sukrosa (gula buah buahan) menjadi glukosa dan
fruktosa atau gula yang lebih sederhana. Gula yang lebih sederhana
inilah yang kemudian diserap oleh tubuh dan di metabolisme agar
bisa digunakan oleh tubuh.
 Enzim Peptidase
Enzim ini bekerja dalam lingkungan protein. Yaitu dengan
mengubah polipeptida atau biasa dikenal dengan protein ikatan
rangkap dan kompleks menjadi asam amino. Jika bahan sudah
menjadi asam amino, maka pengolahan protein ini juga akan
semakin mudah.Setelah itu akan berguna untuk membantu
memperbaiki sel yang rusak, menggantinya dengan kualitas sel
yang lebih baik. Sehingga tubuh menjadi sehat.
 Enzim Lipase Usus
Sifat dari enzim ini adalah untuk membantu mengubah lemak
yang masih dalam bentuk makromolekul menjadi molekul yang
lebih sederhana atau asam lemak dan juga gliserol. Enzim lipase
ini sama seperti dengan enzim lipase yang ada di dalam
pancreas.Hanya saja letaknya berada di dalam usus, yang
berada di lingkungan basa tersebut. Makanan yang masuk ke
dalam usus, yang mengandung zat lemak akan diemulsikan,
diproses, dan juga diolah dengan bantuan enzim lipase usus ini.
 Enzim Erepsin atau Dipeptidasea
Adalah enzim yang sangat baik untuk membantu bahan makanan
di rubah menjadi sederhana yaitu dengan cara mengubah
dipeptida atau biasa disebut dengan pepton (protein ikatan
kompleks) menjadi asam amino yang memiliki kandungan lebih
sederhana. Asam amino ini mempunyai bentuk yang lebih mudah
dicerna dan disserap oleh tubuh. Dari asam amino inilah yang
dapat membantu tubuh untuk memperbaiki sel tubuh menjadi
lebih baik bentuknya.
 Enzim Disakarase
Enzim ini mempunyai fungsi yang lebih berada dalam ranah
karbohidrat dan zat gula. Fungsi enzim disakarase adalah untuk
mengubah disakarida atau zat gula yang masih memiliki ikatan
ganda menjadi gula yang memiliki ikatan tunggal atau biasa di
sebut dengan nama monosakarida. Dengan bentuk sakarida yang
lebih sederhana, karbohidrat akan lebih mudah sekali dicerna dan
diserap oleh tubuh. Keadaan ini akan menguntungkan tubuh pada
saat melakukan metabolisme.
 Enzim Nuclease
Enzim nuclease adalah enzim yang bekerja di
dalam sistem kromosom manusia. Pada
bagian enzim ini yang menjadi substrata atau
sasaran untuk di ubah menjadi bentuk yang
lebih sederhana adalah DNA dan juga RNA.
Kemudian dibentuk menjadi gula dan juga
basa asam nukleat
10. Jelaskan motilitas usus
halus dan kolon!
Motilitas Usus Halus
 Segmentasi
Merupakan proses mencampur dan mendorong secara
perlahan kimus. Kontraksi segmental mendorong kimus ke
depan dan ke belakang. Kimus akan berjalan ke depan
karena frekuensi segmentasi berkurang seiring dengan
panjang usus halus. Kecepatan segmentasi di duodenum
adalah 12 kontraksi/menit, sedangkan kecepatan segmentasi
di ileum adalah 9 kontraksi/menit. Segmentasi lebih sering
terjadi di bagian awal usus halus daripada di bagian akhir,
maka lebih banyak kimus yang terdorong ke depan daripada
ke belakang. Akibatnya, kimus secara perlahan bergerak
maju ke bagian belakang usus halus dan selama proses ini
kimus mengalami proses maju mundur sehingga terjadi
pencampuran dan penyerapan yang optimal.
Motilitas Usus Halus
 Kompleks motilitas migratif
Setelah sebagian besar makanan sudah selesai diserap,
kontraksi segmental berhenti, kemudian digantikan oleh
kompleks motilitas migratif. Motilitas ini berupa
gelombang peristaltik repetitif lambat yang berjalan
singkat ke arah hulu usus sebelum lenyap. Gelombang ini
memerlukan waktu sekitar 100-150 menit untuk
bermigrasi dari lambung sampai bagian akhir usus halus
dengan setiap kontraksi menyapu semua sisa makanan
sebelumnya ditambahn debris mukosa dan bakteri ke
arah kolon. Diperkiraan proses ini dipengaruhi hormon
motilin yang belum dapat dipastikan keberadaanya.
Sewaktu makanan berikutnya datang aktivitas segmental
kembali dicetuskan dan kompleks migratif berhenti.
Motilitas Kolon
 Gerakan Mencampur “Haustrasi”.
Gerakan segmentasi dengan konstriksi sirkular yang besar pada
kolon, ± 2.5 cm otot sirkular akan berkontraksi, kadang
menyempitkan lumen hampir tersumbat. Saat yang sama, otot
longitudinal kolon (taenia koli) akan berkontraksi. Kontraksi
gabungan tadi menyebabkan bagian usus yang tidak terangsang
menonjol keluar (haustrasi). Setiap haustrasi mencapai intensitas
puncak dalam waktu ±30 detik, kemudian menghilang 60 detik
berikutnya, kadang juga lambat terutama sekum dan kolon
asendens sehingga sedikit isi hasil dari dorongan ke depan. Oleh
karena itu bahan feses dalam usus besar secara lambat diaduk dan
dicampur sehingga bahan feses secara bertahap bersentuhan
dengan permukaan mukosa usus besar, dan cairan serta zat terlarut
secara progresif diabsorbsi hingga terdapat 80-200 ml feses yang
dikeluarkan tiap hari.
Motilitas Kolon
 Gerakan Mendorong “Pergerakan Massa”.
Banyak dorongan dalam sekum dan kolon asendens dari kontraksi haustra
yang lambat tapi persisten, kimus saat itu sudah dalam keadaan lumpur
setengah padat. Dari sekum sampai sigmoid, pergerakan massa
mengambil alih peran pendorongan untuk beberapa menit menjadi satu
waktu, kebanyakan 1-3 x/hari gerakan. Selain itu, kolon mempunyai kripta
lieberkuhn tapi tidak ber-vili. menghasilkan mucus (sel epitelnya jarang
mengandung enzim). Mucus mengandung ion bikarbonat yang diatur oleh
rangsangan taktil , langsung dari sel epitel dan oleh refleks saraf setempat
terhadap sel mucus Krista lieberkuhn. Rangsangan n. pelvikus dari medulla
spinalis yang membawa persarafan parasimpatis ke separuh sampai dua
pertiga bagian distal kolon. Mucus juga berperan dalam melindungi
dinding kolon terhadap ekskoriasi, tapi selain itu menyediakan media yang
lengket untuk saling melekatkan bahan feses. Lebih lanjut, mucus
melindungi dinding usus dari aktivitas bakteri yang berlangsung dalam
feses, ion bikarbonat yang disekresi ditukar dengan ion klorida sehingga
menyediakan ion bikarbonat alkalis yang menetralkan asam dalam feses.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai