Anda di halaman 1dari 5

Lembar Kerja Praktikum Anatomi Fisiologi

Materi : Fisiologi Sistem Digesti


Dosen : Ari Tri Astuti, S.Gz , M . P. H., RD
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 05 Oktober 2023
Kelas : A 20 02
Nama dan NIM Anggota Kelompok :
1. Elisabeth Alvares Ferenta Nogo Leton - 23120061
2. Niluh Warda Ningsih – 23120054
3. Annisa Risky Aribah Dianto – 23120076
4. Anjellika – 23120048
5. Dian Augrelia Esnat Dendo – 23120056
6. Afiqah Nur Nazifa – 23120079
7. Widyarti - 23120060
8. Maulia Alsyatun Nurjanah – 23120046
9. Regina Maya Putri – 23120054
10. Reggy Chrismanta Rato – 23120077

Pertanyaan :
1. Bagaimana mekanisme pencernaan di rongga mulut sampai esofagus?
2. Bagaimana mekanisme pencernaan di lambung?
3. Bagaimana mekanisme pencernaan di usus halus?
4. Bagaimana mekanisme pencernaan di usus besar?
5. Bagaimana mekanisme pencernaan zat gizi karbohidrat?
6. Bagaimana mekanisme pencernaan zat gizi protein?
7. Bagaimana mekanisme pencernaan zat gizi lemak?

Jawaban :
1. Mekanisme pencernaan di rongga mulut sampai esofagus
Mekanisme pencernaan di rongga mulut dimulai dari makanan masuk melalui mulut proses
ini membutuhkan kerja sama organ rongga mulut yaitu gigi, lidah, dan kelenjar mulut.
Pengunyahan makanan di rongga mulut terjadi secara mekanik dan kimiawi. Secara mekanik
makanan dikunyah oleh gigi dibantu rahang, otot pengunyah dan lidah hinggah menjadi
potongan-potongan kecil. Secara kimiawi pemecahan makanan menggunakan bahan kimia
seperti enzim amilase ptyalin. Enzim amilase ptialin diproduksi oleh air liur. Air liur
diproduksi oleh glandula saliva yaitu glandula parotis, glandula sublingualis, glandula
submandibularis. Makanan yang selesai dikunyah akan dibasahi oleh air liur lalu menuju
faring atau persimpangan rongga mulut ke kerongkongan (esofagus).
2. Mekanisme pencernaan di lambung
Mekanisme pencernaan di lambung melibatkan beberapa proses yang terjadi secara
berurutan. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam mekanisme pencernaan di lambung:
1. Penghancuran makanan: Ketika makanan masuk ke dalam lambung, otot-otot
lambung akan bekerja untuk menghancurkan makanan menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil. Proses ini disebut dengan istilah penghancuran mekanis atau pemecahan
makanan.
2. Sekresi asam lambung: Lambung juga menghasilkan asam lambung, yang berfungsi
untuk membantu pencernaan protein. Asam lambung juga membantu membunuh
bakteri dan mikroorganisme yang masuk bersama makanan.
3. Pencernaan protein: Enzim pepsinogen yang dihasilkan oleh sel-sel lambung akan
diaktifkan menjadi pepsin oleh asam lambung. Pepsin ini kemudian akan memecah
protein menjadi peptida yang lebih kecil.
4. Pengaturan kecepatan pengosongan lambung: Setelah makanan dihancurkan dan
dicerna di lambung, kecepatan pengosongan lambung akan diatur untuk memastikan
bahwa makanan dicerna secara efisien dan tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
5. Penyerapan nutrisi: Meskipun sebagian besar penyerapan nutrisi terjadi di usus halus,
beberapa nutrisi seperti alkohol dan beberapa obat-obatan dapat diserap langsung oleh
lambung.
6. Produksi lendir pelindung: Sel-sel lambung juga menghasilkan lendir pelindung yang
melapisi dinding lambung. Lendir ini membantu melindungi dinding lambung dari
asam lambung yang kuat dan mencegah terjadinya iritasi atau luka.
Selama proses pencernaan di lambung, makanan akan terus bergerak dan dicampur dengan
enzim dan asam lambung. Setelah makanan mencapai konsistensi yang tepat, makanan akan
dikeluarkan dari lambung dan masuk ke usus halus untuk proses pencernaan dan penyerapan
nutrisi yang lebih lanjut.
3. Mekanisme pencernaan di usus halus
Mekanisme pencernaan di usus halus yaitu pada saat makanan berada di lambung, asam
lambung turut membantu memecah makanan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil,
kemudian makanan bergerak ke dalam usus halus. Proses pencernaan makanan dalam usus
halus didukung oleh gerakan peristaltik usus, yaitu gerakan seperti gelombang yang terjadi
akibat kontraksi dan relaksasi dinding otot halus, serta adanya bantuan enzim untuk
mempercepat proses pemecahan zat dalam makanan. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu
duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Di duodenum
terjadi pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang didapat dari pankreas, empedu, dan hati,
seperti enzim tripsin, amilase, maltase, sukrose, laktose dan lipase. Enzim pencernaan dari
pankreas dihasilkan untuk menyelesaikan pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein. Di
jejunum (usus kosong) terjadi Pencernaan kimiawi untuk membentuk zat sederhana. Garam
empedu dari hati juga dilepaskan ke dalam usus halus di mana enzim pencernaan dari
pankreas dihasilkan untuk menyelesaikan pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein. Garam
empedu dari hati juga dilepaskan ke dalam usus halus untuk membantu melarutkan lemak
agar dapat dicerna lebih mudah. di ileum terjadi penyerapan zat makanan atau nutrisi ke
dalam aliran darah melalui dinding usus halus ke seluruh tubuh. Pada permukaan usus halus
terdapat mikrovili dan lipatan-lipatan kecil yang disebut vili dan mikrovili yang bertugas
menyerap nutrisi dari sisa makanan. Nutrisi tersebut kemudian melewati dinding usus halus
dan masuk ke dalam pembuluh darah di bawahnya. Nutrisi yang diserap antara lain glukosa,
asam amino, asam lemak, vitamin, dan mineral. Setelah masuk ke pembuluh darah, nutrisi
akan dibawa ke hati untuk diproses lebih lanjut dan dipakai oleh sel-sel tubuh sebagai sumber
energi dan nutrisi. Setelah nutrisi diserap di usus halus, sisa-sisa makanan mengalami
pembusukan di dalam usus besar lalu dikeluarkan sebagai tinja melalui rektum.
4. Mekanisme pencernaan di usus besar
Mekanisme pencernaan di usus besar yaitu setelah nutrisi diserap di usus halus, sisa-sisa
makanan mengalami pembusukan oleh bakteri yang hidup di usus besar. Selain pembusukan,
di dalam usus besar berfungsi untuk menyerap vitamin dan cairan dari makanan agar dapat
membentuk feses. Usus besar memiliki bagian-bagian seperti mukosa, submukosa, otot, dan
serosa. Mukosa adalah lapisan paling dalam yang terdiri dari jaringan epitel kolumnar yang
membuat permukaannya terasa halus. Mukosa memproduksi lendir yang berfungsi untuk
melancarkan jalannya sisa pencernaan makanan di sepanjang usus besar. Proses pencernaan
di usus besar berfungsi untuk mencerna makanan yang telah dicerna di usus halus dan
mengubahnya menjadi zat yang siap diserap. Usus besar memiliki bakteri baik yang
membantu mencerna serat dan menghasilkan vitamin K dan beberapa vitamin B. Selain itu,
usus besar juga menyerap air dan elektrolit dari sisa makanan yang tidak dicerna di usus
halus, sehingga membentuk feses atau kotoran. Pada usus besar terdapat bagian yang disebut
usus buntu. Sisa makanan yang telah mengalami pembusukan akan dikeluarkan dalam bentuk
kotoran atau feses melalui anus.
5. Mekanisme pencernaan zat gizi karbohidrat
Mekanisme pencernaan zat gizi karbohidrat dimulai dalam mulut dan berlanjut ke dalam
saluran pencernaan. Berikut langkah-langkahnya:
• Mulut: Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut saat makanan dicerna oleh enzim amilase
saliva, yang mengubah sebagian karbohidrat kompleks menjadi maltosa (gula sederhana).
Ini adalah awal dari proses pencernaan karbohidrat.
• Lambung: Setelah makanan melewati kerongkongan, itu masuk ke lambung. Di sini, enzim
amilase saliva tetap bekerja untuk beberapa waktu, meskipun aktivitasnya berkurang
karena kondisi asam lambung.
• Usus Halus: Pencernaan karbohidrat terutama terjadi di usus halus. Pankreas menghasilkan
enzim amilase pankreas yang dilepaskan ke dalam usus halus. Enzim ini memecah maltosa
menjadi glukosa (gula sederhana) yang lebih mudah diserap oleh tubuh.
• Penyerapan: Glukosa dan zat gizi karbohidrat lainnya diserap oleh dinding usus halus ke
dalam aliran darah. Dari sini, glukosa dibawa ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai
sumber energi atau disimpan sebagai cadangan glikogen di hati dan otot.
Inilah mekanisme umum pencernaan karbohidrat dalam tubuh manusia. Proses ini penting
untuk memastikan tubuh mendapatkan energi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik.

6. Mekanisme pencernaan zat gizi protein. Berikut langkah-langkahnya:


 Mulut: Protein yang masuk ke dalam tubuh akan dikunyah terlebih dahulu di dalam
mulut. Aktivitas mengunyah ini akan memecah potongan besar makanan mengandung
protein menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus. Air liur akan memainkan peran
penting dalam proses mengunyah.
 Lambung: Ketika makanan masuk ke dalam perut, enzim pepsin akan memutus ikatan
peptida pada sisi NH2 dari asam amino aromatik, asam amino hidrofobik, dan
dikarboksilat untuk mencerna protein. Karena proses ini membutuhkan pH yang ideal,
pemutusan ikatan peptida ini hanya dapat terjadi di lambung yang memiliki
lingkungan asam.
 Usus halus: Saat pankreas mensekresi tripsin, kemotripsin, dan karboksipeptida.
Protease gaster dan pankreas ini kemudian memecah lagi gugus protein menjadi
peptida rantai sedang dan kecil. Peptidase di batas usus halus selanjutnya
menghidrolisis peptida rantai sedang dan kecil ini menjadi asam amino dan tripeptida
bebas.

Sekitar 75–80% asam amino hasil proses metabolisme protein akan digunakan kembali
untuk pembuatan protein baru. Sebagian asam amino yang diserap tubuh juga akan diubah
menjadi ATP, gas karbondioksida, dan air. Tubuh tidak akan menyimpan sisa asam amino
yang berlebih. Sisa asam amino ini akan segera mengalami katabolisme dan diubah menjadi
urea untuk bahan kimia amfibolik, yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urine
7. Mekanisme pencernaan zat gizi lemak
Pencernaan lemak dalam sistem pencernaan manusia melibatkan serangkaian tahapan
yang kompleks. Proses ini bertujuan untuk mengurai lemak yang ada dalam makanan
menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tubuh yaitu asam lemak dan gliserol. Pencernaan
lemak di mulut terbatas dan tidak signifikan karena Sebagian besar pencernaan lemak terjadi
di usus halus. Fokus utama pencernaan lemak dimulai setelah makanan mencapai duodenum
yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Namun di mulut ada sedikit pemecahan
lemak yang terjadi melalui tindakan mekanis pengunyahan dan lemak makanan mungkin
sedikit meleleh karena suhu tubuh. Ketika makanan yang mengandung lemak dicerna di
mulut, proses pengunyahan membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang
lebih kecil. Pengunyahan ini secara mekanis membantu memperkecil ukuran partikel lemak
dalam makanan. Pemecahan lemak dalam mulut terbatas pada pemecahan mekanis melalui
pengunyahan. Dalam beberapa kasus, seperti saat mengunyah makanan berminyak, lemak
mungkin dapat meleleh sedikit karena panas dan gerakan pengunyahan. Selama pengunyahan
makanan tercampur dengan air liur atau ludah yang mengandung enzim amilase Saliva.
Meskipun amilase saliva biasanya berperan dalam pencernaan karbohidrat, ia juga dapat
sedikit mempengaruhi pemecahan lemak dengan merusak beberapa ikatan ester dalam
molekul lemak. Meskipun ada sedikit pencernaan lemak yang terjadi di mulut, proses ini
tidak cukup signifikan untuk mengurai lemak makanan secara substansial. Pencernaan lemak
yang sebenarnya dimulai di usus halus setelah makanan mencapai duodenum dan
mendapatkan bantuan dari empedu dan enzim lipase pankreas untuk memecah lemak menjadi
asam lemak dan gliserol yang dapat diserap oleh tubuh. Pencernaan lemak di lambung
sebenarnya terbatas dan tidak signifikan. Lingkungan asam ini tidak mendukung pencernaan
lemak yang efisien karena enzim yang diperlukan untuk memecah lemak yaitu lipase bekerja
lebih baik dalam lingkungan yang kurang asam. Pada tingkat mekanis lambung mungkin
dapat memisahkan beberapa bagian lemak dari makanan dalam bentuk tetesan kecil karena
pengadukan makanan yang terjadi dalam lambung. Tetapi proses ini hanya sedikit
mempengaruhi pencernaan lemak dan lemak tersebut akan tetap utuh dalam makanan sampai
mencapai usus halus. Sejumlah kecil lipase lambung juga dihasilkan di lambung tetapi enzim
ini tidak memiliki peran yang signifikan dalam pencernaan lemak. Lipase pankreas yang
dihasilkan oleh pankreas dan dilepaskan ke dalam duodenum, adalah enzim utama yang
bertanggung jawab untuk pencernaan lemak di dalam tubuh dengan demikian sebagian besar
pencernaan lemak terjadi di usus halus, khususnya di duodenum dimana lipase pankreas dan
empedu bekerja sama untuk memecah lemak dalam makanan menjadi bentuk yang dapat
diserap oleh tubuh. Lipase pankreas memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol,
sedangkan empedu membantu emulsifikasi lemak sehingga mempermudah aksi lipase.
Pencernaan lemak di usus halus sangat penting untuk penyerapan asam lemak dan gliserol
yang diperlukan sebagai sumber energi dan untuk fungsi tubuh lainnya. Pencernaan lemak di
usus halus adalah tahap utama dalam proses pemecahan lemak dari makanan menjadi bentuk
yang dapat diserap oleh tubuh. Hal ini melibatkan kerja sama antara berbagai organ dan
enzim dalam usus halus. Saat makanan yang mengandung lemak mencapai duodenum,
hormon yang disebut kolesistokinin (CCK) merangsang kantung empedu untuk melepaskan
empedu ke dalam duodenum. Empedu membantu dalam emulsifikasi lemak yaitu memecah
lemak menjadi tetesan-tetesan yang kecil yang lebih mudah dijangkau oleh enzim
pencernaan. Pankreas menghasilkan enzim lipase pankreas yang merupakan enzim utama
yang terlibat dalam pencernaan lemak. Enzim lipase pankreas bekerja pada tetesan-tetesan
lemak yang dihasilkan oleh emulsifikasi dan mengubahnya menjadi asam lemak dan gliserol.
Lipase pankreas memotong ikatan ester dalam molekul lemak, memisahkannya menjadi asam
lemak bebas dan gliserol. Hasil dari pemecahan ini adalah asam-asam lemak yang lebih kecil
yang dapat diserap oleh dinding usus halus. Asam-asam lemak yang dihasilkan dari
pencernaan lemak diserap oleh dinding usus halus. Asam-asam lemak dan gliserol kemudian
digabungkan untuk membentuk molekul-molekul lemak yang disebut trigliserida, yang
dibungkus oleh protein dan fosfolipid untuk membantu lipoprotein yang disebut kylomikron.
Kylomikron ini dibawa oleh sistem limfatik dan kemudian masuk ke dalam aliran darah
untuk distribusi ke seluruh tubuh. Pencernaan lemak yang efisien adalah penting karena
lemak adalah sumber energi yang penting dan juga digunakan untuk penyerapan vitamin-
vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K. Proses emulsifikasi oleh empedu dan aksi
lipase pankreas adalah kunci dalam pemecahan lemak menjadi bentuk yang dapat digunakan
oleh tubuh.

Anda mungkin juga menyukai