PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1 | Page
2 | Page
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah
makalah ini adalah, sebagai berikut :
1. Apa itu rugae, sel mukus, sel mucous neck, sel chief, sel parietal
dan sel G dalam lambung, dan apa fungsi dari masing-masing
sel tersebut?
2. Apa itu digesti dan absorbsi ?
3. Apa perbedaan antara ?
4. Bagaimana hasil akhir dari absorbsi karbohidrat, protein, dan
lipid. Serta bagaimana mekanismenya ?
5. Apa itu enzim pencernaan ?
6. Dimana saja terdapat enzim pencernaan ?
7. Apa saja jenis-jenis dan fungsi dari enzim pencernaan ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan atau penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas ( take home exam ) mata kuliah sistem
pencernaan.
3 | Page
D. Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan metode
literatur yaitu dengan mengkaji buku sebagai acuan yang sesuai
dengan pembahasan dan browsing data di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar.1.1
PEMBAHASAN
Adapun penjelasan dari gambar tersebut adalah, sebagai
berikut :
Digestive Kimiawi dan Absorpsi dari Protein
Pertama Protein dipecah menjadi asam amino
4 | Page
yang penting, paling aktif pada pH 2,0 sampai 3,0 dan tidak aktif pada pH
kira-kiradi atas 5. Akibatnya, agar enzim m ini dapat melakukan pencernaan
protein, getah lambung harus bersifat asam. Kelenjar lambung menyekresi
sejumlah besar asam hidroklorida. Asam hidroklorida ini disekresi oleh selsel parietal(oksintik) di dalam kelenjar pada pH kira-kira 0,8 tetapi pada saat
asam hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan bersam dengan sekresi
dari sel-sel kelenjar non-oksintik lambung, pH lalu berkisar antara 2,0 sampai
3,0 suatu batas asiditas yang cukup tinggi untuk aktivitas pepsin.
Salah satu gambaran penting pencernaan pepsin adalah kemampuannya
untuk mencerna protein kolagen, suatu jenis protein albuminoid yang sangat
sedikit dipengaruhi oleh enzim-enzim pencernaan lainnya. Kolagen
merupakan unsure p=dasar utama jaringan ikat antarsel daging; oleh karena
itu, agar enzim saluran pencernaan dapat menembus daging dan mencerna
5 | Page
protein daging lain, hal yang terpenting adalah mencerna serat-serat kolagen
tersebut. Akibatnya, orang yang kekurangan pepsin didalam getah lambung,
daging yang dicerna kurang dapat ditembus oleh enzim-enzim pencernaan
lain dan, oleh karena itu proses pencernaannya buruk.
Pepsin hanya memulai proses pencernaan protein, biasanya hanya
menghasilkan 10 sampai 20 % dari pencernaan protein total untuk mengubah
protein menjadi proteosa, pepton, dan sedikit polipeptida. Pemecahan protein
ini terjadi akibat proses hidrolisis pada ikatan peptide di antara asam-asam
amino.
Sebagian besar pencernaan merupakan hasil kerja enzim-enzim
proteolitik pancreas. Sebagian besar pencernaan protein terjadi didalam usus
halus bagian atas, di dalam duodenum dan jejunum, dibawah pengaruh
enzim-enzim proteolitik dari sekresi pancreas. Segera setelah masuk dari
lambung ke usus halus, produk yang sebagian sudah dipecahkan dari
makanan berprotein diserang oleh enzim-enzim proteolitik utama pancreas:
tripsin, kimotripsin, karboksipolipeptidase, dan proelastase.
Keduanya, baik tripsinmaupun kimotripsin mengurai molekul-molekul
protein menjadi polipeptida polipeptida kecil; karboksipolipeptidase
kemudian mengurai asam-asam tunggal dari ujung karboksil polipeptida.
Proelastase, kemudian diubah menjadi elastase, yang kemudian mencerna
serat-serat elastin yang sebagian mengikat daging bersama-sama.
Hanya presentaase kecil protein yang dicerna sepebuhnya menjadi
unsure-unsur asam amino oleh getah pancreas. Kebanyakan tinggal sebagai
dipeptida dan tripeptida.
Pencernaan peptide oleh peptidase-peptidase di dalam enterosit yang
melapisi vili usus halus. Tahap terakhir pencernaan protein di dalam lumen
usus dicapai oleh enterosit yang melapisi vili usus halus, terutama di dalam
duodenum dan jejunum. Sel-sel ini memiliki suatu brush border yang
mengandung berates-ratus mikrovili yang menonjol dari permukaan masingmasing sel. Pada membran sel masing-masing mikrovili ini terdapat banyak
peptidase
yang
sangat
penting
adalah,
Enzim-enzim tersebut
6 | Page
7 | Page
Gambar.2.1
PEMBAHASAN
Gambar tersebut merupakan Regulation of Bile Release
dan Regulation of Pancreatic Juice yang bisa dijelaskan secara
CCK mengakibatkan :
o Kandung empedu kontraksi
o Sfingter hepatopankreatik relaksasi
o Sekresi cairan pankreatik
Catatan tambahan :
Secretin
o Pelepasan dirangsang oleh chyme asam dalam
duodenum
o Merangsang sel-sel saluran pankreas untuk
menghasilkan volume besar larutan natrium
bikarbonat (NaHCO3) sekresi untuk membantu
9 | Page
RUGAE
Rugae adalah lipatan-lipatan yang tersusun secara
longitudinal pada mukosa lambung yang memungkikan
lambung merenggang bila bolus mengisi lambung dalam
jumlah besar. Dan juga untuk memungkinkan perut atau
jaringan lainnya memperluas bila diperlukan. Ketika perut
tidak penuh, rugae hanya berupa
Namun,
ketika
perut
terisi
lipatan di jaringan.
rugae
tersebut
akan
10 | P a g e
SEL MUKUS
Sel mucus (mucous) melapisi foveola gastrica dan pintu
masuk kelenjar. Sel-sel ini megeluarkan mucus encer.
Lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan seperti enzim,
asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk
memperbesar
perbandingan
antara
luas
dan
volume
sehingga
11 | P a g e
bagian
basal. Sel
ini
mengsekresikan
vesikel
sekretorik
apikalnya
mukus,
mengandung
dengan
musin
dan
pada
dasar
sel
dan
granul
sekresi
dekat
menyebabkan
kematian
pada
sel
tersebut.
bentuknya
berupa
silindris
(kolumner)
dan
granul
zimogen
sitoplasmik
RNA
sekretoris
maka
sel
dan
karena
ini
sangat
inaktif
yang
dikeluarkan
asam,
enzim
ke
dalam
diubah
lingkungan
menjadi
enzim
12 | P a g e
SEL PARIETAL
Sel parietal
lambung
berfungsi
[Hydrochloric
untuk
acid]
memproduksi
yang
berguna
asam
dalam
asam
tergantung
dari
fase
sekretoriknya
ketika
13 | P a g e
SEL G
Sel G merupakan sel enteroendokrin jenis terbuka yang
terdapat pada sepertiga tengah kelenjar pilorus dari antrum
lambung. Sel ini dapat mengalami regenerasi melalui dua
tahap yaitu resusitasi pada lesi nekrotik dan resusitasi pada
lesi superficial. Sel G berperan menghasilkan hormon
gastrin. Pelepasan gastrin distimulasi oleh makanan yang
dicerna,
alkohol,
kafein,
infeksi
Helicobacter
pylori,
diekskresikan
ke
dalam
aliran
darah
untuk
14 | P a g e
ktivitas
memudahkan
gastrin
pada
pencernaan
ketiga
dan
organ ini
pemanfaatan
dapat
zat-zat
makanan.
DIGESTI
Digesti adalah proses penghancuran zat makanan dari
digunakan
dalam
proses
metabolisme.
Proses
Saluran
pencernaan
meliputi
mulut,
rongga
digesti
(2)
meliputi:
memamah
(1)
pengambilan
(mastikasi),
(3)
makanan
penelanan
(deglutisi), (4) pencernaan (digesti), dan (5) pengeluaran sisasisa pencernaan (egesti). Berdasarkan proses pencernaannya
dapat dibedakan menjadi digesti makanan secara mekanis,
enzimatis, dan mikrobiotis. Hasil akhir proses pencernaan
adalah terbentuknya molekul-molekul atau partikel-partikel
makanan yakni: glukosa, asam lemak, dan asam amino yang
15 | P a g e
16 | P a g e
ABSORBSI
Secara umum, absorbsi adalah proses penyerapan ke
dalam
organ
tertentu.
secara
khusus
absorbsi
adalah
usus,
atau paru-paru.
Absorbsi juga
merupakan
segmental
adalah
gerakan
yang
empat
cara:
pasif,
fasilitatif,
aktif,
dan
17 | P a g e
usus
halus.
dalam
darah
dan
getah
bening
PRODUK
AKHIR
DARI
ABSORPSI
KARBOHIDRAT,
Hasil
tercerna
Makanan
teakhir
Protein
Asam amino
Organ absorbsi
Dari epitelium
masuk pembuluh
darah dan aliran
darah
Lemak (lipid)
Gliserin
dan
lemak
asam
Karbohidrat
Monosakarida :
- Glukosa
- Laevulosa
- Galaktosa
ABSORBSI KARBOHIDRAT
Proses pencernaan pati (starch) secara sempurna
dimulai di lambung yang selanjutnya akan diserap melalui
pompa mekanisme yang membutuhkan energi dan perlu
bantuan Carrier (Tranporting Agents). Faktor-faktor yang
mempengaruhi penyerapan karbohidrat, yaitu:
18 | P a g e
mengsekresikan
menghidrolisis
pati
enzim
menjadi
ptialin
disakarida
yang
dapat
(maltosa
dan
Mulut
Pati
sugar/gula
salivari
maltosa
sukrosa
fruktosa
amilase=ptialin
19 | P a g e
Lambung
dekstrin
maltosa
sukrosa
fruktosa
pancreatic amilase
Usus halus
maltosa
intestinal
intestinal
intestinal
maltase
sukrase
fruktase
Dinding
usus halus
glukosa
glukosa
glukosa
+
+
glukosa
fruktosa
galaktosa
isi
fundus
dicampur
dengan
sekret
lambung.
menjadi
maltosa
dan
isomaltosa.
Asam
getah
20 | P a g e
mengandung
Sekret
pankreas,
seperti
saliva,
maltosa,
dan
isomaltosa
menjadi
unsur-unsur
21 | P a g e
ke
seluruh
jaringan
tubuh
menurut
kebutuhan.
masing-masing
Jadi,
hasil
akhir
pecah
menjadi
pencernaan
dua
molekul
karbohidrat
yang
ABSORPSI PROTEIN
Penyerapan protein dimulai di organ lambung. Sebagian
protein yang ada di lambung dicerna menjadi peptida oleh
enzim pepsin. Sifat setiap jenis protein ditentukan oleh jenis
asam amino dalam molekul protein dan oleh susunan asamasam amino tersebut.
Pepsin paling aktif pada pH sekitar 2 dan tidak aktif
sama sekali pada pH diatas 5. Kelenjar gastrik mensekresikan
asam
klorida
dalam
jumlah
besar.
Asam
klorida
ini
0,8. Tetapi
22 | P a g e
antara
atau
3,
batas
keasaman
yang
sangat
menghidrolisis
semua
hasil
pemecahan
parsial
Mulut
Protein
gastric protease
Lambung
Proteosa dan Pepton Pancreatic
protease
Intestinal
protease
Usus Halus
Dipeptida
Intestinal
dipeptidase
Dinding usus
halus
Asam
amino
23 | P a g e
antara
pasangan
asam
amino
tertentu
untuk
menyebabkan
setiap
tidak
ada
jenis
satu
ikatan
enzim
spesifik.
pun
Hal
yang
ini
dapat
24 | P a g e
ABSORPSI LIPID
Lemak dalam susunan makanan sebagian besar
merupakan lemak netral (trigliserida) yang masing-masing
molekul terdiri atas satu inti gliserol dan tiga asam lemak.
Lemak netral ditemukan dalam makanan yang berasal dari
hewan dan tumbuh-tumbuhan.
CH3(CH2)16COCH2
O
HO CH2
CH3(CH2)16COCH + 3H2O
OH
CH3(CH2)16COCH2
(Tristearin)
lipase
HO CH + 3CH3 (CH2)16 C
HO CH2
(Gliserol)
(Asam stearat)
Bagan. 4.3
Dalam
susunan
makanan
juga
biasa
terdapat
pertama
pencernaan
lemak
adalah
proses
ukuran-ukuran
pencernaan
yang
larut
kecil
dalam
sehingga
air
dapat
enzim-enzim
bekerja
pada
kolesistokinin
memberi
isyarat
kepada
kantung
dalam
lemak.
Oleh
karena
itu,
garam
empedu
26 | P a g e
monogliserida
(40-50%),
dan
digliserida
atau
trigliserida (10-20%).
(Empedu + agitasi)
Asam lemak
Lipid
Emulsifikasi lemak
Gliserol
Gliserida
Bagan 4.4
Absorpsi lipid terutama terjadi dalam jejunum, bagian
tengah usus halus. Hasil pencernaan lipid (gliserol, asam
lemak rantai pendek, asam lemak rantai sedang, asam lemak
rantai panjang, monogliserida, trigliserida, kolesterol, dan
fosfolipid) diabsorpsi ke dalam membran mukosa usus halus
dengan cara difusi pasif . Perbedaan konsentrasi pada
membran mukosa usus halus dipengaruhi dengan dua cara:
1). Kehadiran protein pengikat asam lemak yang segera
mengikat asam lemak memasuki sel epitel,
2). Esterifikasi kembali asam lemak menjadi monogliserida
(produk utama pencernaan yang melintasi mukosa usus
halus).
27 | P a g e
besar
hasil
pencernaan
lemak
berupa
dan
lipid
besar
lainnya
(kolesterol
dan
Density
Lipoprotein/VLDL,
dan
High
Density
29 | P a g e
langkah
pertama
pencernaan.
Enzim
Mulut
30 | P a g e
mengeluarkan
berbagai
enzim
untuk
membantu
cairan
di
dalam
mulut.
Daftar
enzim
Perut
senyawa
sederhana.
Pepsinogen
adalah
enzim
Pankreas
adalah
gudang
enzim
pencernaan
dan
merupakan kelenjar pencernaan utama tubuh kita. Enzimenzim pencernaan karbohidrat kerusakan pankreas dan
molekul
pati
mengeluarkan
menjadi
kelompok
gula
sederhana.
enzim
yang
Mereka
membantu
juga
dalam
32 | P a g e
Usus Kecil
Oragan
Cairan
Reaksi
Enzim
33 | P a g e
pencerna
Mulut
Lambung
Saliva (ludah)
Getah
enzim
Alkali
Asam
Ptialin
(Amilase ludah
Rennin
Mengubah kasinogen
lambung
menjadi kasien
Mengubah protein
Pepsin
menjadi pepton
Lipase gastrik
Duodenum
Empedu
alkali
Duodenum
Cairan
Alkali
Tripsin
: Menyederhanakan
protein dan pepton
pankreas
menjadi polopeptida
dan asam amino
Amilase
: mengubah semua
gula dan zat tepung
menjadi maltosa
Lipase
: menyederhanakan
lemak menjadi gliserin
dan asam lemak
Usus Halus
Sukus
Alkali
Enterokinase
Enterikus
Membebaskan tripsin
dalam cairan pankreas
Menyederhanakan
Erepsin
34 | P a g e
Sukrosa,
maltosa,
laktosa
Menyederhakan semua
zat hidrat karbon
(karbohidrat) menjadi
monosakarida,
glukosa, galaktosa,
dan laevulosa.
35 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pencernaan merupakan salah satu sistem yang sangat penting.
Sistem pencernaan pada manusia melibatkan beberapa organ penting seperti
mulut, esofagus, lambung, hati, pankreas, kandung empedu, usus halus, dan usus
besar. Organ-organ tersebut memiliki peranan penting dalam mencerna berbagai
zat dalam makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat
diabsorpsi oleh tubuh.
Absorbsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari
lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah limfatik
sehingga dapat di gunakan oleh sel tubuh.
Terdapat beberapa sel yang teramat
penting
dalam
Mulut
Ptyalin
Amilase
Betaine
Bromelain
-
Perut
36 | P a g e
amilase:
Gelatinase
Rennin
lipase lambung(gastrik)
Pankreas
Lipase pankreas
Phospholipase
Tripsin
Steapsin
Chymotrypsin
Carboxypeptidase
Pankreas amilase:
Elastases
Nucleases
-
Usus Kecil
Sukrase
maltase
37 | P a g e
laktase:
Isomaltase
DAFTAR PUSTAKA
38 | P a g e
(ucanr.edu/datastoreFiles/608-87.pdf,diakses 10
November 2014 )
Regulation of Bile Release and Regulation of Pancreatic Juice
(online).
(http://www.austincc.edu/apreview/PhysText/Digestive
.html, diakses 10 November 2014)
Aziiza, F dkk. (2005). MEKANISME PENYERAPAN ZAT GIZI MAKRO
DI USUS HALUS (online). (
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:IcNT1s53YvIJ:himbiounpad.files.wordpress.com/2013/06/
mekanisme-penyerapan-di-usus-halus.doc, diakses 14 November
2014)
39 | P a g e
LAMPIRAN
40 | P a g e