Anda di halaman 1dari 23

- Kelompok 2-

FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN DAN
METABOLISME TUBUH SERTA
FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

Dosen Pengampu: Ns. Ulfa Hasana, M.Kep


Nama kelompok 2
Ishma rian
Fani solati alfidhah
Latifatul
husnah
Fuja ariska Lilis Jayanti
laoli
Gusriana
duti
Indi azzahra m. irwan
Melani diaputri
A. Struktur Serta Fungsi dari Sistem
Pencernaan
● Proses pencernaan dalam saluran pencernaan manusia
meliputi dua proses yaitu pencernaan mekanik dan
pencernaan kimiawi. Pencernaanmekanik adalah pencernaan
yang dilakukan oleh gigi di dalam mulut,sedangkan
pencernaan kimiawai adalah pencernaan yang
melibatkanenzim. Pencernaan kimiawi adalah pencernaan
yang terjadi di mulut, lambung, dan anus.
. Struktur sistem pencer naan sebagai berikut :
mulut Proses pencernaan pertama kali terjadi di mulut, Di dalam mulut terdapat berbagai alat
yang dapat berfungsi membantu proses pencernaan diantaranya, Gigi, Lidah, dan Enzim
ptialin.
esofagus Makanan yang sudah melalui proses pencernaan di dalam mulut selanjtunya akan
melewati tahap berikutnya yaitu proses menuju lambung.

lambung Lambung merupakan oragan dalam yang berbentuk menyerupai huruf j yang terletak di
bagian atas perut. Lambung adalah organ pencernaan yang bentuknya di penehi dengan otot
dan pembuluh darah.

Usus halus Kim yang dilepaskan dari lambung akan memasuki usus kecil, yang merupakan organ
pencernaan utama dalam tubuh. Tidak hanya proses pencernaan terjadi pada organ ini, tetapi
juga di mana proses penyerapan terjadi

Usus besar Usus besar adalah bagian terminal dari saluran pencernaan. Fungsi utama organ ini adalah
untuk menyelesaikan penyerapan nutrisi dan air, mensintesis vitamin tertentu, membentuk
feses, dan menghilangkan feses dari tubuh.
B. Struktur serta Fungsi dari Masing-masing Organ
Aksesori Pencernaan
1. Pankreas
Pankreas berfungsi membuat cairan yang disebut enzim. Nah, enzim ini kemudian digunakan untuk
memecah gula, lemak, dan pati. Bukan cuma enzim, pankreas juga membantu sistem pencernaan
dengan membuat hormon.

2. Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh, Hati memiliki berat antara 1-2,3kg. Hati dilindungi oleh

pembungkus kapsul tipis dan tidak elasti, sebagaian hati ditutupi oleh peritonium .

3. Kantong empedu
Fungsi utama kandung empedu adalah untuk menyimpan, mengentalkan, dan melepas
getah empedu ke saluran pencernaan.
C. Proses Dasar pada Sistem Pencernaan
Proses pencernaan makanan akan berlangsung di dalam organ dan
saluran pencernaan makanan Proses pencernaan pada manusia
terbagi menjadi dua jenis, yakni pencernaan secara mekanik dan
pencernaan secara kimiawi.

Pencernaan mekanik adalah perubahan makanan dari besar/ kasar


menjadi bentuk yang lebih kecil dan halus. Sedangkan, pencernaan secara
kimiawi (enzimatis) adalah perubahan makanan dari zat yang kompleks
menjadi zat sederhana dengan menggunakan enzim, dimana prosesnya
melibatkan alat-alat pencernaan
D. Faal dari Organ Pencernaan

1. Mulut:Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan. Bagian alat-alat pencernaan di mulut
adalah gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur).
2. Kerongkongan esoofagus:Fungsi kerongkongan adalah sebagai saluran untuk memindahkan
makanan dari mulut ke lambung. Makanan ada di dalam kerongkongan yang hanya sekitar enam
detik. Sebelum seseorang makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka sebagai jalan masuknya
udara yang berasal dari hidung.
3. Lambung:Lambung adalah kantong besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai
tempat terjadinya sejumlah dari proses pencernaan. Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk.
D. Faal dari Organ Pencernaan

1. Usus halus:terbagi atas 3 bagian yaitu usus dua belas jari, usus kosong. dan usus penyerapan.
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim.
5. Usus besar:Fungsi adalah untuk menyerap air dan mineral serta melakukan gerak untuk
mendorong tinja menuju anus. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan. Tetapi,
ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam
usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
6. Rektum:adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar dan berakhir di anus.
E. Enzim dan Hubungannya dengan Sistem Pencernaan
• Enzim Ptialin: Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam
mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh
organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
• Enzim protease: Enzim pencernaan yang bertugas untuk memecah protein dalam makanan menjadi asam amino
atau amino acids. Enzim ini diproduksi di lambung, pankreas, dan usus halus. Terdapat beberapa jenis enzim
protase, yaitu pepsin (enzim pencernaan utama di lambung), tripsin, dan kimotripsin.
• Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung (HCL) berfungsi
membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin.
• Enzim lipase:Enzim ini di hasilkan oleh pankreas tetapi organ tempat ia bekerja adalah di usus halus. Enzim ini
berfungsi yaitu mengubah lemak menjadi asam lemak. Enzim lipase di gunakan saat metabolisme lemak.
E. Enzim dan Hubungannya dengan Sistem Pencernaan
• Enzim tripsin: Enzim yang di hasilkan oleh pankreas dan bekerja di organ usus halus. Enzim ini berfungsi
memecah protein menjadi polipeptida (asam amino) .

• Enzim Maltase: Enzim maltase dapat di temukan di usus halus. Enzim ini berfungsi untuk menghancurkan maltosa
dan mengubahnya menjadi glukosa.

• Enzim lactase: Enzim yang berada di usus halus dan berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa atau Galaktosa.

• Enzim Sukrase: Enzim yang terdapat di usus halus dantugas enzim sukrase adalah untuk memecah sukrosa
menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan glukosa.

• Enzim karboksipeptidase:Enzim yang berada di usus halus tetapi di hasilkan oleh pankreas. Fungsinya yaitu
memecah polipeptida menjadi asam amino
F. Kontrol Persyarafan pada Sistem Pencernaan

Saluran pencernaan mendapat dua persyaratan yang berhubungan dengan sistem saraf pusat di
otak dan medula spinalis. Mulai dari esofagus sampai ke pertengahan kolom transversal saluran
pencernaan diurus oleh saraf parasimpatis yang berasal dari cabang nodus vagus, sedangkan
pada usus bagian distal persarafan parasimpatis itu diurus oleh serabut-serabut saraf yang
berpangkal pada medula spinalis.
dalam proses perkembangannya saluran sistem saraf saluran pencernaan dengan sistem saraf
pusat diselenggarakan melalui serabut saraf aferens dan eferens simpatis dan parasimpatis yang
diurus kedua saraf tersebut.
Setelah mencapai saluran pencernaan kedua sistem itu berhubungan dengan jaringan atau
rangkaian saraf yang tergabung membentuk plexus submucosus dan plexus myentericus.
sistem saraf otonom menginervasi keseluruhan saluran pencernaan.
didasarkan oleh sarfagus mengeluarkan efek stimulasi konstan pada
Impuls parasimpatis tonus otot polos dan bertanggung jawab untuk peningkatan keseluruhan
aktivitas. Efek ini meliputi motilitas dan sekresi getah pencernaan.

dibawa medula spinalis dalam saraf splanknik, menghambat kontraksi otot


Impuls simpatis
polos, mengurangi mortalitas, dan menghambat sekresi cairan pencernaan

Plexus meissner dan Auerbach merupakan sisi sinaps untuk serabut pragabglionik
Plexus meissner
parasimpatis yang berfungsi untuk pengaturan kontraktil lokal dan aktivitas sekretori
saluran.
G. Mekanisme pengatur glukosa dalam
1. darah
Jika kadar glukosa dalam darah meningkat di atas kadar yang ditentukan (titik pasang. set
point).
2. Pankreas akan mensekresikan insulin, suatu hormon, ke dalam darah.
3. Insulin akan meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel-sel tubuh dan merangsang sel-sel
hati dan sel-sel otot untuk menyimpan dan menimbun glukosa dalam bentuk glikogen.
Sebagai akibatnya, kadar glukosa darah menjadi turun.
4. Ketika kadar glukosa turun di bawah titik pasang.
5. Pankreas akan mensekresikan hormon glukagon, yang melawan pengaruh insulin.
6. Glukagon menggalang perombakan glikogen dan pembebasan glukosa ke dalam darah, yang
meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
H. Mekanisme Defekasi
Proses defekasi diawali oleh terjadi refleks defekasi akibat ujung-ujung serabut saraf rectum terangsang
ketika dinding rectum teregang oleh massa feses. Sensasi rectum ini berperan penting pada mekanisme continence
dan juga sensasi pengisian rectum merupakan bagian integral penting pada defekasi normal. Adapaun refleks dalam
Proses Defekasi, yaiut:

1. Refleks Defekasi Intrinsik


Berawal dari feses yang masuk rektum sehingga terjadi distensi rektum, yang kemudian menyebabkan
rangsangan pada fleksus mesenterika dan terjadilah gerakan peristaltik. Feses tiba di anus, secara
sistematis spingter interna relaksasi maka terjadilah defekasi
2. Refleks Defekasi Parasimpatis

Feses yang masuk ke rektum akan merangsang saraf rektum yang kemudian diteruskan ke spinal
cord. Dari spinal cord kemudian dikembalikan ke kolon desenden, sigmoid dan rektum yang
menyebabkan intensifnya peristaltik, relaksasi spinter internal, maka terjadilah defekasi. Dorongan feses
juga dipengaruhi oleh kontraksi otot abdomen, tekanan diafragma dan kontraksi otot elevato.
I. Kuadran dan Regio Abdomen Serta Organ yang Ada Pada Masing-Masing
Kuadran dan Region

A. Regio Abdomen Pelvis


Regio abdomen pelvis adalah sebuah daerah atau regio atau region dalam bahasa Inggris
yang berada di daerah perut (Abdomen) dan panggul (Pelvis). Regio abdomen pelvis ini terdiri
atas sembilan daerah, yaitu:
• Regio Umbilikus / Umbilical region
• Regio Epigastrium/Epigastric
• Regio Hipogastrium/Hypogastric region
• Regio Lumbar Kanan dan Kiri/Right and Left Lumbar region
• Regio Hipochondrium Kanan dan Kiri / Right and Left Hypochondriac
• Regio Inguinalis Kanan dan Kiri/Right and Left Inguinal / Iliac
I. Kuadran dan Regio Abdomen Serta Organ yang Ada Pada Masing-Masing
Kuadran dan Region

A. Kuadran Abdomen Pelvis


Selain 9 regio abdomen pelvis diatas, perut dan panggul dapat pula dibagi menjadi beberapa
kuadran yang sering disebut sebagai Kuadran Abdomen Pelvis (Abdomen Pelvic Quadrant) yang
terdiri atas 4 kuadran besar, yaitu:
1. Right Upper Quadrant (RUQ), kuadran kanan atas abdomen, berisi organ hati dan usus
besar.
2. Right Lower Quadrant (RLQ), kuadran kanan bawah abdomen, berisi organ usus besar,
usus kecil, sekum dan umbai cacing.
3. Left Upper Quadrant (LUQ), kuadran kiri atas abdomen, berisi lambung dan usus besar.
4. Left Lower Quadrant (LLQ), kuadran kiri bawah abdomen, berisi organ usus besar dan
usus kecil.
J. Struktur Serta Fungsi Sistem Endokrin

1. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran (duktus) dan menyekresi
hormon langsung ke dalam cairan di sekitar sel-sel.
2. Menyekresi lebih dari satu jenis hormon, kecuali kelenjar paratiroid.
3. Masa aktif dalam menghasilkan hormon berbeda-beda.
4. Sekresi hormon dapat distimulasi atau dihambat oleh kadar hormon lainnya, senyawa non-hormon dalam
darah, serta impuls saraf (Purnomo, dkk. 2009).
 

K. Mekanisme Kerja Hormon


Hormon dibawa oleh darah melalui sistem sirkulasi ke seluruh tubuh, namun hormon-hormon tetap bekerja
secara spesifik dalam artia hanya bekerja pada sel-sel tertentu. Sel-sel tertentu memiliki sisi reseptor yang
berfungsi untuk merespon hormon tertentu, seperti mekanisme mekanisme "kunci-gembok" pada enzim.
Semua sel yang memiliki sisi reseptor bagi hormon akan membuat jaringan target bagi hormon yang cocok.
terimakasih
L. Klasifikasi hormone secara kimiawi
1. Golongan Steroid, yang termasuk golongan ini adalah: Turunan dari kolestrerol
yaitu androgen estrogen dan adrenokortikoid
2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat.
3. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil, yang termasuk
golongan ini adalah Thyroid, Katekolamin,
epinefrin dan tiroksin
4. Golongan Polipeptida/Protein: Insulin, Glukagon, GH, TSH, oksitosin vasoperin
hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain- Jainnya.
M. Mekanisme Sintesis, Penyimpanan dan Sekresi Hormon
1. Ambilan yodida.
2. Oksidasi dan yodinasi.
3. Pembentukan tiroksin (T4) dan
triyodotironin (T3) dari yodotirosin.
4. Resorpsi, Proteolisis koloid, dan sekresi
hormone tiroid
5. Konversi tiroksinmenjadi triyodotironin
dijaringan perifer

N. Kontrol Umpan Balik Negatif dan Reflek Neuroendokrin


pengaturan umpan balik negatif (negative feedback) merupakan pengaturan
penting dalam homeostatis. Dalam pengaturan umpan balik negatif ini sistem
pengendali senantiasa membandingkan parameter yang dikendalikan (misalnya
suhu tubuh, atau tekanan darah) dengan nilai setpoint (misalnya kisaran nilai
normalnya). Perubahan-perubahan parameter yang dikendalikan akan
mencetuskan respons yang melawan perubahan sehingga mengembalikan
parameter tersebut pada nilai setpoint.
AGED TEXTURE INFOGRAPHICS
15%
JUPITER
Jupiter is a gas giant

90%
VENUS
Venus is a hot planet

38%
MERCURY Follow the link in the graph to modify its data and then paste the new one
Mercury is small here. For more info, click here
AGED TEXTURE INFOGRAPHICS

EARTH SATURN JUPITER MARS


It’s the planet Saturn has Jupiter is a huge Mars is a very
with life several rings planet cold place
o. Hubungan Irama Diurnal atau Sirkandian Terhadap Kinerja Hormon
Irama diurnal atau sirkadian adalah jam alami dalam tubuh manusia. Dalam 24 jam tubuh akan
mengalami fluktuasi berupa temperatur, kemampuan untuk bangun, aktivitas lambung, denyut jantung,
tekanan darah dan kadar hormon, dikenal sebagai irama sirkadian. Irama sirkadian berfungsi mengatur
berbagai irama tubuh antara lain irama bangun tidur, temperatur tubuh, tekanan darah, dan pola sekresi
hormon. Peraturan sirkadian tidur dan mekanisme terjaga (wakefulness) diregulasi oleh alat pacu yang
terletak di suprachiasmatic nuclei (SCN) yang berfungsi sebagai master clock nucleus suprachiasmatic
paling aktif di siang hari dan diatur setiap hari berdasarkan masukan cahaya dari retina dan selama
siklus gelap oleh sekresi melatonin dari kelenjar pineal, serta pada liver, ginjal dan jantung . Irama
sirkadian sangat dipengaruhi oleh lingkungan, khususnya rangsangan cahaya.

p. Gangguan Endokrin
Gangguan sistem endokrin adalah kondisi yang terjadi jika beberapa kelenjar tersebut mengalami
masalah. Akhirnya, seluruh fungsi dan sistem dalam tubuh akan mengalami perubahan yang berdampak
pada munculnya gangguan kesehatan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai