Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muthia Muthmainnah Mannan

Nim : K021191058
Prodi : Ilmu Gizi
RESUME PERTEMUAN 4 (Sistem Gastrointestinal)
Sistem pencernaan mengubah secara mekanis maupun kimiawi makanan menjadi
bentuk yang lebih sederhana dan kemudian bercampur dengan enzim. Enzim merupakan
protein yang berperan sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi kimia, enzim ini akan
memecah makromolekul makanan menjadi lebih kecil agar dapat diserap oleh sel. Ada
empat jenis molekul biologis yaitu lipid, karbohidrat , protein dan asam nukleat. Masing-
masing jenis ini memiliki nilai kalori, contohnya 1 gram karbohidarat mengandung sekitar 4
kalori sedangkan 1 gram lemak mengandung sekitar 9 kalori.
Banyak dari molekul biologis juga merupakan polimer atau rangkaian molekul yang
lebih kecil. Namun yang bekerja dalam tubuh adalah komponen individual dari polimer yang
disebut monomer. Monomer ini memiliki 4 jenis yaitu, asam lemak, gula, asam amino dan
nukleotida. Kerja dari sistem pencernaan yaitu memecah polimer menjadi makromolekul
dalam makanan menjadi monomer yang lebih kecil sehingga dapat digunakan oleh sel untuk
membuat polimernya sendiri dan mendapatkan energi.
Yang dibutuhkan oleh tubuh akan berubah dalam waktu tertentu, misalnya myosin
untuk membangun otot yang lebih besar, atau tubuh membutuhkan lebih banyak DNA untuk
menggantikan sel kulit ketika kita terjatuh. Oleh karena itu, sistem pencernaan membutuhkan
banyak organ untuk memecah dan menyerap nutrisi.
Sistem pencernaan memiliki satu terowongan yang akan mengalirkan makanan ke
seluruh tubuh dan terbuka di kedua ujungnya. Lapisan sel epitel skuamosa dan kolumnar
bertingkat yang melapisi saluran pencernaan merupakan penghalang antara organ bagian
dalam dan organ bagian luar untuk memungkinkan pergerakan selektif antara dua bagian ini.
Contohnya epidermis yang membantu menahan abrasif tindakan seperti menguyah .
Dari perut ke bawah, Saluran GI bagian dalam dilapisi dengan epitel kolumnar
sederhana sel yang berbentuk tabung gunanya untuk mengeluarkan segala macam zat dan
menyerap serta memproses berbagai nutrisi. Mukosa (lapisan epitel terdalam tuba)
mengandung beberapa jaringan ikat yang mensuplai dengan darah. Disekitar mkosa juga
terdapat lapisan submuskosa (terbuat dari jaringan ikat areolar longgar) yang membantu
elastisitas tabung saat kita makan makanan dalam porsi besar. Selain itu juga terdapat lapisan
muskularis ekstrenal yang berfungsi memindahkan makanan melalui tabung.
Saluran GI mendapat bantuan dari organ pencernaan lain seperti gigi, lidah, kantung
empedu, kelenjar ludah, hati dan pankreas. Organ ini kebanyakan membantu mengerluarkan
enzim, membongkar makanan dalam tabung.
Ada enam langkah dalam menghancurkan dan melepaskan makanan serta mendaur ulang
nutrisinya.
1. Ingestion
Memasukkan makanan ke sistem pencernaan (makan) oleh mulut. Gigi menghancurkan
makanan kemudian kelenjar ludah mengeluarkan enzim.
2. Propulsi
Menelan adalah tindakan sukarela kemudian beralih ke proses peristaltik, dimana otot
polos berkontrasi untuk memeras makanan melalaui lumen (rongga pencernaan).
Kemudian berlanjut melalui kerongkongan, lambung, dan usus .
3. Mechanical breakdown
Setelah melewati lambung dan asam lambung, mekanismenya berlanjut hingga usus kecil
karena adanya segmen otot polos yang mendorong makanan hingga hancur.
4. Pencernaan kimiawi
Organ tambahan seperti hati, pankreas dan kantong empedu akan memecah makanan
menjadi bubur dengan proses masuknya enzim kedalam saluran pencernaan.
5. Absorpsi
Nutrisi dari usus kecil akan bergerak ke dalam darah baik dengan transportasi aktif
maupun pasif. Kemudian energi tersebut diserap oleh sel untuk digunakan
6. Defecation
Setelah tubuh menyedot semua nutrisi , zat-zat yang tidak dapat dicerna seperti serat akan
keluar melalui anus .
William Beamont melakukan sebuah eksperimen setelah menolong seseorang saat tertembak
dibagian dinding perut (fistula) dan kemudian berlubang. Dia mencatat makanan yang
dimakan oleh Saint selama masa pemulihan. Saat Saint mengalami stres atau sedang sakit
maka percernaannya akan lambat karena pengaruh dari bekas luka.
William menemukan beberapa rahasia tentang pencernaan :
1. Asam lambung yang kua dan kontraksi otot memecah makanan
2. Beberapa makanan lebih mudah dicerna dari makanan lain
3. Otak mampu mempengaruhi perut.
Saat sistem pencernaan memecah makanan menjadi partikel halus, semua energi mekanik dan
kimianya mengelilingi makanan dan memasukkannya dengan enzim yang menyukai protein
dan merangsang asam kemudian mengubahnya menjadi pasta lengket dan selanjutnya
membunuh zat berbahaya.
Berikut organ pencernaan beserta fungsinya :
1. Mulut dilapisi dengan epitel skuamosa yang tebal dan berlapis-lapis yang tahan akan
gesekan. Atap mulut terdiri dari anterior keras untuk menumbuk manakan dan langit-
langit belakang lunak membentuk lapisan daging yang menghalangi nasofaring saat
menelan sehingga makanan masuk ke kerongkongan tanpa sampai ke rongga hidung.
2. Gigi berfungsi mengunyah makanan
3. Lidah, otot besar yang berfungsi sebagai tempat melekatnya makanan dan memidahkan
makanan saat menguyah. Massa makanan disebut bolus. Bolus dianalisis dengan bantuan
kelenjar ludah, air liur mengeluarkan enzim amilase untuk memecah pati menjadi
monomer glukosa.
Saat makanan masuk ke tenggorokan, gerakan peristaltik mendorong hingga ke
kerongkongan dengan pengecualian sfingter di bawah, yang membawa makanan ke arah
yang benar.
4. Esofagus seperti ruang cuci otot polos yang dilapisi
5. Usus bukan hanya sebagai tempat menyimpan makanan. Usus memiliki empat lapisan
yaitu mukosa (selaput lendir), submukosa, muskularis eksternal (otot luar) dan serosa.
Lapisan otot mengandung lapisan otot polos tambahan untuk menahan material dan
memidahkannya. Di dalam mukosa terdapat sel mukosa untuk membentuk lapisan
pelindung yang mencegah jaringan perut dicerna dengan makanan. Lapisan dalam
mengandung jutaan lubang mikro yang mengarah ke kelenjar tubular (mengandung sel
sekretori).
Bahan kimia efektif didalam tubuh seperti lambung yang mengandung sel parietal yang
mengeluarkan asam klorida untuk membunuh bakteri, virus dan zat yang menyebabkan
seseorang sakit. Ketika asam ini dicampur dengan generator pepsin akan membentuk enzim
pencerna protein dan kemudian memecah segala sesuatu yang ada didalamnya.
Didalam perut terdapat kelenjar yang mengandung sel endokrin usus, sel ini yang
mengeluarkan hormon pengatur seperti serotonin dan histamin kemudian merangsang sel lain
untuk melepaskan lebih banyak asam, atau mengontrak jaringan otot. Ketika tiba waktunya
untuk menghentikan aktivitas, hormon lain seperti somatostatin akan mengehentikan sekresi.
Didalamnya juga terdapat sel gastrin yang menghasilkan hormon untuk merangsang aktivitas
pencernaan. Sebagian besar sinyal yang meningkatkan aktivitas lambung bekerja dengan
meningkatkan sekresi gastrin yang akan merangsang sekresi cairan lambung lainnya selain
dari aktivitas otot perut .
Jika bau muffin menetas di perut, kita tidak akan terkejut jika mengetahui bahwa sekresi ini
menular karena dikendalikan oleh mekanisme saraf dan hormonal juga. Mekanisme kerja
perut berlangsung dalam tiga tahap sesuai lokasi sensasi makanan
1. Otak, mengontrol tahap vertikal, dimulai saat melihat bau atau rasa tentang makanan,
input sensorik akan ditransmisikan ke hipotalamus yang kemudian merangsang medula
oblongata yang mana serabut simpatis akan menggerakkan saraf vagus. Dari situ, sinyal
dikirim ke perut. Kondisi ini hanya terjadi jika kita ingin memakan suatu makanan.
2. Lambung, Saat makanan menyentuh perut, mekanisme dari neurologis dan hormonal
akan merangsang tahap pencernaan kemudian saat membengkak, perut akan
mengaktifkan reseptor tariknya untuk merangsang medula oblongata sehingga saraf vagus
memberi tahu perut untuk mengeluarkan jus. Pada saat yang sama, sekresi gastrin
diaktifkan oleh sinyal lain untuk meningkatkan alkalinitas akibat netralisasi asam
lambung selama bekerja. Sebalikya, saat asam lambung meningkat produksi gastrin
menurun
3. Usus kecil, Dengan banyak asam atau pasta lengket yang terbentuk di perut (chyme) akan
mempercepat atau memperlambat laju pengosongan perut sehingga usus kecil tidak terisi.
Saat tubuh mendapatkan sinyal bahaya, perut akan mengusir dan hal tersebut yang
menyebabkan seseorang muntah. Selain itu , ada beberapa faktor yang menyebabkan
seseorang muntah seperti terlalu banyak makan, makan makanan yang mengiritasi atau
berbahaya, syok atau stres karena efek vertikal pada otak
Intoleran laktosa

Pada dasarnya laktosa adalah gula susu yang dapat dicerna dengan bantuan usus khusus.
Seseorang yang mengalami intoleransi laktosa masih bisa mengkomsumsi susu namun
dengan berbagai dampak seperti kembung atau diare.

Didalam perut terdapat usus halus yang disebut juga usus kecil, dimana organ ini dilapisi
dengan jaringan epitel yang memiliki lebih banyak lipatan daripada gurita origami. Lipatan
ini dilapisi oleh vili dan mikrovili. Ada 4 jenis lapisan jaringan pada usus halus :
1. Duodenum terletak meringkuk disekitar pankreas, sebagai tempat terjadinya pencernaan
kimiawi
2. Jejenum (usus kosong) terletak di tengah, sebagai tempat sebagian besar penyerapan
berlangsung utamanya lemak
3. Ileum sebagai tempat vitamin penting seperti A, B12, E, D dan K diserap.

Usus halus juga tidak hanya menerima chime dan lambung dari perut melalui sfingter
pylorus, namun juga mengimpor empedu dari hati/ kantong empedu dan enzim. Beberapa
enzim yang diimpor akhirnya melewati sistem pencernaan dengan gelombang chyme yang
lengket dan enzim lain terikat pada membran sel di lapisan mukosa usus untuk digunakan
kembali. Kemudian duodenum berkomunikasi dengan lambung untuk memberi tahu perut
menggunakan hormone dan sinyal saraf, kapan dan berapa banyak chime yang harus
dilepaskan agar tidak terbebani sekaligus. Selain itu, duodenum juga menyimpan bikarbonat
dari pancreas yang dibuang untuk membantu menetralkan asam lambung sebelum membakar
lubang di usus anda.

Berikut organ yang memiliki peran penting dalam proses pencernaan

1. Hati adalah organ yang massif, berlemak, dan berlobus empat. Hati berperan dalam
membuat empedu untuk menyeranp makanan berlemak. Empedu ini akan mengemulsi
lemak agar enzim yang haus akan lipid mampu memecah lemak menjadi asam lemak dan
monogliserida untuk bisa diserap dan dicerna. Terdapat juga kantong empedu yang
dimana akan mengaktifkan entreroendokrin sel ketika mendapat sinyal untuk melepaskan
hormon dan mengkontraksi serta menyemprotkan empedu melalui saluran kistik dan
empedu ke dalam duodenum.
2. Pankreas, kelenjar yang befungsi sebagai sistem endokrin dan menghasilkan enzim. Di
pankreas terdapat beberapa enzim seperti enzim tripsin dan peptidase untuk memecah
protein menjadi asam amino,enzim lipase yang mengubah trigliserida menjadi asam
lemak dan gliserol, enzim amilase untuk mengurangi karbohidrat menjadi glukosa dan
fruktosa dan nuklease menghancurkan nukleat asam yang ada di DNA dan RNA menjadi
nukleotida. Setelah semua mkromolekul itu dipisahkan menjadi monoernya, sel epitel
usus akan menyerap dan mengangkutnya melalui kapiler kedalam aliran darah,
3. Usus besar terdiri dari usus besar, rectum, dan anus. Beberapa fungsi usus besar yaitu,
menyerap sisa air dan menyimpan sisanya hingga siap keluar dari tubuh, melepaskan
vitamin B dan K esensial serta bebearapa asam lemak pendek, yang masih bisa diserap
serta mampu menghasilkan gas seperti karbondioksida dan metana.

Proses keluarnya tinja , sisa makan akan bergerak untuk membersihkan sebagian besar usus
sekaligus dan mendorong feses ke dalam dubur. Begitu berada di rectum, kotoran anda
merangsang reseptor peregangan dan memberi sinyal pada usus besar serta rectum untuk
berkontraksi dan sfingter ani internal untuk bersantai. Hal ini akan memaksa kotoran masuk
ke dalam lubang anus kemudian mengirimkan pesan ke otak untuk membuka sfingter anal
eksternal secara sukarela agar feses segera keluar.

Anda mungkin juga menyukai