Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BIOMEDIK

Sistem Pencernaan

Dosen Pengampu : Ns.Esti Sorena,S.kep,SKM,M.kes

KELOMPOK 1 :
1.YENSI TRIANI SIMAMORA NPM F0H023057
2.ZHELIA YENDA ANGGRAINI NPM F0H023076
3.INDAH SINDI UTAMI NPM F0H023081
4.JENI PUPUT LESTARI NPM F0H023055
5. SYAFRIADI NPM F0H023083

FAKULTAS MATEMAMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS BENGKULU

SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan adalah suatu sistem kerja organ untuk mengubah makanan menjadi
energi yang diperlukan oleh tubuh, mulai dari mulut hingga anus. Sistem Pencernaan terdiri dari
mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Fungsi utama dari sistem
pencernaan yaitu sebagai pencerna nutrisi tubuh. Namun meskipun begitu, bukan berarti sistem
pencernaan pada tubuh manusia akan selalu aman karena adanya nutrisi yang banyak. Pintu atau
jalan masuknya zat dari luar dengan bebas ternyata akan menimbulkan banyak gangguan atau
penyakit pada sistem pencernaan, dimana penyakit tersebut akan menggangu atau mengancam
penderitanya yang akan menghambat sistem kerja organ-organ yang lainnya.

Penyakit pencernaan merupakan penyakit yang sering dikeluhkan masyarakat karena banyaknya
orang yang kurang memperhatikan makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan
kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan
pada organ pencernaan. Semakin tingginya mobilitas seseorang pada era ini tentunya
berpengaruh dengan gaya hidup seseorang. Rutinitas yang padat dan tuntutan waktu untuk
bekerja dengan cepat, mempengaruhi kepedulian seseorang terhadap gaya hidup sehat.
Seharusnya dengan semakin tingginya rutinitas seseorang berbanding lurus juga dengan gaya
hidup sehatnya. Namun realitanya, masih banyak orang yang kurang peduli terhadap kebersihan,

A. PROSES PENCERNAAN

Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan untuk
mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Sistem organ
pencernaan pun terdiri dari organ-organ yang memiliki peranannya masing-masing dalam
mengolah makanan.

Mulut
Makanan pertama kali masuk melalui mulut. Di dalamnya, terjadi proses pencernaan secara
mekanik dan kimiawi. Untuk proses pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi, sedangkan
proses pencernaan kimiawi dibantu oleh beberapa enzim seperti amilase, ptialin, dan juga
enzim maltase.

Kerongkongan

Setelah diproses melalui mulut, selanjutnya makanan menuju ke kerongkongan terlebih


dahulu sebelum mencapai lambung. Di kerongkongan, terdapat gerakan peristaltik (seperti
meremas-remas) guna mendorong makanan menuju lambung.

Lambung

Selain di mulut, proses pencernaan secara mekanik juga terjadi di dalam lambung ketika
makanan dihaluskan oleh gerakan otot-otot lambung. Pada lambung, terjadi pula proses
pencernaan secara kimiawi melalui enzim-enzim. Ada enzim pepsin yang berfungsi
mengubah protein menjadi asam amino, enzim renin yang berfungsi mengubah protein
menjadi kasein, dan juga HCl (asam klorida) yang berfungsi memecah protein serta melawan
virus dan bakteri yang masuk melalui sistem pencernaan.

Usus halus

Dari lambung, makanan yang sudah diproses di lambung menuju usus halus. Usus halus
terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan ileum
(usus penyerapan). Di usus halus ini makanan kembali diproses secara kimiawi yang dibantu
oleh enzim-enzim dari pankreas, empedu, dan hati seperti tripsin, amilase, maltase, sukrase,
laktase, dan lipase.

Usus besar

Setelah nutrisi diserap di usus halus, sisa-sisa makanan mengalami pembusukan di dalam
usus besar. Selain pembusukan, di dalam usus besar juga air diserap sehingga sisa-sisa
makanan siap diubah menjadi feses (kotoran).

Rektum dan anus

Feses akan disimpan di dalam rektum sebelum dikeluarkan lewat anus. Di rektum, sensor di
sana akan mengirimkan sinyal ke otak untuk memutuskan apakah feses perlu dikeluarkan
atau tidak.

Setelah itu, feses yang siap dibuang akan dikeluarkan melalui anus. Otot anus berfungsi
untuk menahan dan menjaga feses agar tidak keluar dari rektum sebelum saatnya.
B. PERITONEUM

Peritoneum adalah lapisan membran tipis yang melapisi bagian dalam rongga perut
dan menutupi organ organ di dalamnya,

Fungsi
Untuk melindungi organ organ perut dan membantu menghasilkan cairan peritoneol yang
memfasilitasi gerakan organ organ perut .peritoneum juga berperan dalam proses metabolisme
dan imunitas dalam tubuh

Peritoneum di bagi menjadi dua macam:

Peritoneum parietal merupakan lapisan luar yang letaknya menempel pada dinding perut dan
dinding panggul. Lapisan ini merupakan hasil perkembangan dari lapisan mesoderm somatik.
Peritoneum parietal sensitif terhadap rasa sakit, temperatur, sentuhan, tekanan, dan gesekan. Ini
disebabkan karena terdapat saraf frenikus dan saraf somatik tulang belakang yang sensitif.
Peritoneum parietal mendapatkan suplai darah dari pembuluh darah di dinding perut.

Peritoneum visceral adalah lapisan dalam yang melindungi organ abdominal viscera.
Peritoneum visceral merupakan hasil perkembangan mesoderm splanknik. Peritoneum visceral
tidak sensitif terhadap rasa sakit, temperatur, sentuhan, tekanan, maupun gesekan. Namun,
sensitif terhadap adanya regangan, robekan, dan iritasi oleh bahan kimia. Maka dari itu, sulit
mendeteksi lokasi nyeri di bagian peritoneum visceral. Peritoneum visceral mendapat suplai
darah dari arteri mesenterica superior dan inferior.
Rongga peritoneal merupakan rongga di antara peritoneum parietal dan peritoneum visceral.
Rongga ini berisi cairan serosa yang berfungsi menjadi cairan lubrikasi untuk menghindari
gesekan dan memberi kebebasan untuk bergerak pada dua lapisan yang mengapitnya. Jumlah
cairan dalam rongga peritoneal sekitar 50 ml hingga 100 ml. Di rongga ini terdapat foramen
epiploicum yang menghubungkan Saccus penitonii mayor (Cavum peritonii) dan Saccus peritonii
minor (Bursa omentalis).

C. HISTOLOGI DARI SALURAN PENCERNAAN

Saluran pencernaan terdiri dari beberapa organ yang berperan dalam pemrosesan dan
penyerapan makanan.

1. Mulut: Di dalam mulut, terdapat mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih dan jaringan ikat
longgar. Terdapat juga papila, seperti papila filiformis yang membantu dalam menggerakkan
makanan.
2. Esophagus (kerongkongan): Pada esophagus, terdapat epitel berlapis pipih non-keratinisasi
yang membentuk lapisan mukosa. Jaringan ikat longgar dan otot polos tersusun di bawahnya.

3. Lambung: Lambung memiliki mukosa yang dilapisi oleh epitel berlapis selapis yang
menghasilkan mukus pelindung. Terdapat juga kelenjar lambung yang menghasilkan asam
lambung dan enzim pencernaan.

4. Usus halus: Dalam usus halus, mukosa dilapisi oleh epitel selapis berbentuk kolom, yang
memiliki vili dan mikrovili untuk meningkatkan luas penyerapan. Terdapat juga kelenjar usus yang
menghasilkan enzim pencernaan.

5. Usus besar: Pada usus besar, mukosa memiliki banyak lipatan dalam dan kripta. Epitel kolon
terdiri dari sel berbentuk kolom yang berpartisipasi dalam penyerapan air dan elektrolit.

6. Rektum: Rektum memiliki mukosa yang mirip dengan kolon, dan epitelnya juga terdiri dari sel
kolom.

7. Anus: Anus terdiri dari epitel berlapis pipih dan sfingter otot untuk mengatur buang air besar.

D.Struktur dan Fungsi Dari saluran pencernaan

Saluran pencernaan adalah sistem tubuh yang terdiri dari berbagai organ yang bekerja sama
untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan menghilangkan sisa-sisa yang tidak terpakai.

1. Mulut: Tempat dimulainya proses pencernaan. Fungsi utamanya adalah menerima makanan,
mengunyahnya, dan mencampurnya dengan air liur.

2. Esofagus: Saluran berotot yang menghubungkan mulut dengan lambung. Fungsinya adalah
menggerakkan makanan dari mulut ke lambung melalui gerakan peristaltik.

3. Lambung: Organ berbentuk kantong yang berfungsi untuk mencerna makanan dengan bantuan
asam lambung dan enzim-enzim pencernaan. Makanan diubah menjadi bubur makanan yang
disebut chyme.

4. Usus Halus: Terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Fungsinya adalah
menyerap nutrisi yang terdapat dalam makanan, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan
vitamin.

5. Usus Besar: Terdiri dari kolon dan rektum. Fungsinya adalah menyerap air dan garam dari sisa-
sisa makanan yang tidak dicerna, membentuk feses, dan mengeluarkannya melalui anus.

6. Hati: Organ terbesar di dalam tubuh yang terletak di sebelah kanan atas perut. Fungsi
utamanya adalah memproduksi empedu, yang membantu pencernaan lemak, serta
memetabolisme nutrisi, obat-obatan, dan racun.
7. Pankreas: Organ yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan, seperti lipase, amilase, dan
tripsin, yang membantu mencerna karbohidrat, lemak, dan protein. Pankreas juga menghasilkan
insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah.

8. Kandung Kemih: Organ yang menyimpan urin sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui
uretra.

E. Organ Organ Asesoris

Organ asesoris adalah sebuah organ yang membantu pencernaan tetapi bukan bagian dari
saluran pencernaan. Organ asesoris meliputi pankreas, hati, dan empedu.

1.Pankreas

Pankreas terletak di bawah lambung, merupakan organ berlekuk-lekuk yang berwarna kuning
kecoklatan. Pankreas merupakan pabrik untuk hormon dan enzim yang sangat penting bagi
manusia. Dalam hubungannya dengan sistem pencernaan, pankreas akan menghasilkan enzim
tripsinogen, kimotripsinogen, prokarboksipeptidase, lipase, dan amilase. Enzim-enzim tersebut
akan dikeluarkan dari pankreas ketika usus halus kemasukan khime (bubur makanan) yang
berasal dari lambung.

2.Hati

Hati terletak di rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati memiliki berat 1,5 kg,
sekitar 2,5% dari berat orang dewasa normal. Sari-sari makanan yang diserap di usus tidak
langsung diedarkan ke seluruh tubuh, namun harus dibawa menuju hati terlebih dahulu untuk
mengalami proses sebagai berikut.
Detoksifikasi racun-racun yang berbahaya bagi tubuh, seperti obat-obatan yang kadarnya
berlebihan.
Penyimpanan vitamin-vitamin larut lemak, yaitu vitamin A, D, E, K.
Penyesuaian kadar gula sebelum diedarkan ke seluruh tubuh. Gula yang berlebihan akan
disimpan dalam bentuk glikogen di dalam hati.
Pembentukan protein, karbohidrat, dan lemak. Ketiga zat tersebut dapat dibentuk di hati ketika
tubuh mengalami kekurangan atau defisiensi.

Hati juga menjadi tempat produksi protein plasma darah seperti albumin, protrombin, fibrinogen,
dan heparin. Selain itu hati menjadi tempat pembentukan pigmen empedu yang berasal dari
perombakan hemoglobin sel darah merah. Pigmen empedu berasal dari perombakan bagian
heme dari hemoglobin, sedangkan atom Fe yang terdapat pada heme tersebut, akan digunakan
untuk membentuk hemoglobin baru.

3.Kantong Empedu
Kantong empedu merupakan gudang kecil tempat menyimpan empedu yang terletak tepat di
bawah hati. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang telah tua dan mati,
dicampur dengan zat-zat yang lain. Hemoglobin dalam sel darah merah akan dirombak oleh hati
menjadi pigmen empedu yang kemudian disimpan dalam kantong empedu. Ketika khime
memasuki usus halus, dinding usus akan melepaskan hormon sekretin menuju peredaran darah
yang memicu pelepasan cairan empedu menuju usus halus.
F. Metabolisme dan Pengaturan temperatur
Metabolisme adalah proses biokimia yang terjadi dalam tubuh untuk menghasilkan energi.
Pengaturan temperatur tubuh melibatkan keseimbangan antara produksi dan hilangnya panas.
Organisme endotermik, seperti mamalia dan burung, menghasilkan panas melalui metabolisme
dan mempertahankan suhu tubuh yang konstan. Organisme ekstotermik, seperti reptil dan ikan,
bergantung pada lingkungan untuk mengatur suhu tubuh mereka.

Kesimpulan :
jadi sistem pencernaan adalah proses menerima makanan, mengubahnya menjadi energi dan
menegeluarkan sisa proses tersebut, lebih rincinya yaitu proses penghancuran makanan yang
terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses  penyerapan sari-sari makanan
yang terjadi di dalam usus. Kemudian, proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus. Dalam
pelaksanaan proses pencernaan makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan hormone
yang prosesnya berbeda tiap organ dan mempunyai fungsi masing-masing.
Saluran pencernaan merupakan bagian dalam tubuh yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkan untuk diserap oleh tubuh dengan melalui suatu proses (pengunyahan,
penelanan dan percampuran) dengan bantuan beberapa zat kimia yang disebut dengan enzim
dan biasanya terdapat di beberapa bagian organ pencernaan. Banyak sekali organ-organ pada
tubuh untuk melakukan proses pencernaan tersebut seperti organ mulut, gigi hingga sampai
anus

Anda mungkin juga menyukai