Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap hari sebagai makhluk hidup kita tidak lepas dari makanan.Makanan
merupakan Iaktor yang menentukan kesehatan individu. Kita harus tetap makan
teratur meskipun sedang tidak naIsu makan . Makanan yang kurang bergizi dan waktu
makan yang tidak teratur dapat menyebabkan kesehatan tergganggu.Agar kita dapat
memilih makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka perlu pengetahuan tentang
Iungsi makanan, cara pengolahannya , dan penyajiannya.Sistem pencernaan makanan
terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri
atas mulut, kerongkongann, lambung usus, dan anus.
Makanan yang kita makan pertama masuk ke mulut yang kemudian menjadi
halus karena telah dikunyah dengan geligi kita dengan dibantu oleh kelenjar ludah.
Setelah halus barulah dapat kita telan dengan cepat melalui bagian bawah tekak dan
kerongkongan.Lambung merupakan saluran pencernaan makanan yang melebar
seperti kantong, terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan bagian lainnya
tertutup oleh hati, usus besar dan limpa. Makanan yang ditelan terkumpul dalam
lambung dan bercampur dengan getah lambung, sehingga makanan menjadi encer
seperti bubur. Jalan keluar lambung tertutup rapat karena tebalnya lapisan otot lingkar
yang sewaktu-waktu terbuka untuk melewatkan bubur makanan sedikit demi sedikit
ke dalam usus halus
Proses mengubah makanan menjadi zat yang dimanIaatkan oleh tubuh
merupakan proses ilmiah yang perlu kita ketahui. Dari pemahaman inilah kita
nantinya diharapkan untuk lebih merawat dan mendeteksi kemungkinan adanya
kelainan Iungsi pencernaan kita.
1.2 Rumusan Masalah
.Struktur makroskopis Sistem Digestivus
2.Struktur Mikroskopis saluran dan kelenjar pencernaan Sistem Digestivus
3.Peranan Sistem Digestivus
4.Mekanisme sistem Digestivus dalam tubuh manusia
5.Rugulasi dan metabolisme pembuluh darah
6.Gangguan dalam Sistem Digestivus
7.mekanisme pertahana Sistem Digestivus
1.3 Tujuan
Laporan ini ditulis sebagai hasil tutorial pertama pada Blok III Premedical
Science in Homeostatic Setting II, agar tercapai pemahaman mahasiswa
secara khusus mengenai teori tentang:
. Struktur makroskopis dari sistem digestivus
2. Struktur mikroskopis dari saluran dan kelenjar dalam sistem digestivus
3. Mengetahui peranan sistem digestivus dalam tubuh
4. Mekanisme dari sistem digestivus dan mekanisme pertahanannya.
5. Regulasi dan metabolisme pembuluh darah
6. Gangguan dari sistem digestivus
1.4 Manfaat
. Sebagai mahasiswa kedokteran akan dapat lebih mengetahui sistem
Digestivus dalam tubuh manusia
2. Mahasiswa akan lebih mengetahui dan memahami anatomi dan Iisiologi
dari sistem Digestivus
3. Mahasiswa akan mengerti dan memahami mekanisme sistem Digestivus
dan mekanisme dalam pertahanan dalam tubuh.
4. Mahasiswa akan lebih mengetahui menegeani gangguan dalam sistem
Digestivus.
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 Struktur Makroskopik dari sistem Digestivus
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga
meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas,
hati dan kandung empedu.


Gbr. Sistem Pencernaan pada manusia

Mulut

Lsofagus
(kerongkongan)
Dilakukan pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh
ludah yang dihasilkan Kelenjar Parotis, Submandibularis dan Subling
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut
dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut
terdapat daerah yang disebut Iaring.

Lambung Dilakukan secara mekanik dan kimiawi, Sekretin yaitu hormon yang
merangsang pankreas untuk mengeluarkan sekretnya.
Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein (sejenis
protein) dalam susu.
Fungsi HCI Lambung :
. Merangsang keluamya sekretin
2. MengaktiIkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah
protein.
3. DesinIektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berIungsi
merangsang empdu mengeluarkan getahnya.

Usus Di dalam Duodenum terdapat getah pankreas (bersiIat basa) yang

mengandung Steapsin (Lipase), Amilase dan Tripsinogen.


Enterokinase adalah suatu aktivator enzim. Dalam usus halus
makanan diabsorbsi. Usus memperluas bidang penyerapan dengan
melakukan jonjot usus (Villi).
Dalam usus besar (Kolon), air direabsorbsi serta sissa makanan
dibusukkan menjadi Ieses selanjutnya dibuang melalui anus (Proses
DeIekasi).
Rectum dan Anus Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung
usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong
karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika
kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan
ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian
otot yang penting untuk menunda buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar
dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap
tertutup.(Riyanto,2009)
2.2 Struktur Mikroskopis saluran dan kelenjar pencernaan sistem digestivus
Kelenjar saliva yang utama adalah kelenjar parotis, submandibularis, dan
sublingualis. Sekresi saliva normal sehari-hari berkisar antara 800-500 mililiter
dengan pH sekitar 6 sampai 7. Saliva terutama mengandung sejumlah besar ion
kalium dan ion bikarbonat, kebalikan dari plasma dimana lebih banyak mengandung
ion natrium dan klorida.
Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama:
. sekresi serosa yang mengandung ptialin (suatu amilase), sebuah enzim
untuk mencernakan serat.
2. sekresi mukosa yang mengandung musin, sebuah glikoprotein yang
melubrikasi makanan dan memproteksi mukosa oral. Musin jug mengandung
IgA, sistem imun yang pertama menghadang bakteri dan virus; lisozim,
berIungsi menghacurkan dinding bakteri; laktoferin, mengikat zat besi; dan
protein kaya akan prolin, memproteksi gigi. Oleh karena itu pada keadaan
deIisit saliva (xerostomia) ronga mulut menjadi berulserasi, terinIeksi, dan
karies gigi akan meluas.

Masing-masing kelenjar menghasilkan tipe sekresi yang berbeda.
Kelenjar Tipe sekresi SiIat sekresi Persentase dari
total saliva * (,5
L)
Parotis Serosa Berair 20
Submandibularis Serosa dan
mukosa
Agak kental 70
Sublingualis mukosa kental 5
*5 volume saliva total dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar minor di rongga mulut.
(Budianto,2003)
2. Kelenjar lambung
Lambung memiliki kelenjar yang menghasilkan en:im pepsin, en:im renin
dan asam khlorida (HCl). Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang
diaktiIkan oleh asam lambung. Sekresi atau pengeluaran asam lambung
dipengaruhi oleh refleks jika ada makanan yang masuk ke dalam lambung,
serta dipengaruhi oleh hormon gastrin yang dikeluarkan oleh dinding
lambung. Produksi asam lambung yang berlebih dapat membuat radang pada
dinding lambung.
3. Kantong empedu

Kantong empedu menempel di hati, sebagai tempat menampung cairan
empedu. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang tua atau
rusak oleh hati. Cairan empedu dialirkan ke dalam duodenum. Pengeluaran
cairan empedu dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin. Hormon ini
dihasilkan oleh duodenum.
4. Kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas
menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan menuju duodenum,
yaitu:enzim amilase, enzim tripsinogen, en:im lipase dan NaHCO
3
. Sekresi
enzim dari pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin. Hormon sekretin
dihasilkan oleh duodenum pada saat makanan masuk duodenum (usus dua
belas jari)

5. Kelenjar di usus halus
Kelenjar pada usus halus menghasilkan enzim enterokinase, enzim erepsin
(peptidase), enzim maltase, enzim sukrase, en:im laktase dan en:im nuklease
serta lipase. Pengeluaran enzim-enzim ini dipengaruhi oleh hormon
enterokrinin yang dihasilkan oleh duodenum. (Ganong,2008)
2.3 Peranan Sistem Digestivus
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai
anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berIungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi
ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat
dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
(Guyton,2007)
2.4 Mekanisme Sistem Digestivus
Makanan yang telah kita makan akan melewati berbagai macam proses
untuk dapat di manIaatkan dengan baik oleh system tubuh kita. Dalam
perjalanannya makanan masuk melalui cavum oris/rongga mulut dan di
cavum oris tersebut makanan melalui proses mastikasi. Mastikasi merupakan
proses mengunyah yang dilakukan oleh oleh manisia dengan di bantu oleh
dentis,lingual dan enzim yang ada dalam oris tersebut untuk mengunyah
makanan tersebut menjadi bolus. Setelah substansi makanan tersebut di ubah
dalam proses mastikasi ,bolus melewati proses deglutisi,yaitu proses
penelanan yang kerjanya di lakukan oleh Iaring dan esophagus. Melalui
esophagus ini bolus masuk ke lambung, bolus bergerak dari ujung esophagus
bergerak dengan gerakan meremas-remas atau peristaltik. Setelah itu bolus
masuk ke lambung dan di cerna serta di simpan di dalam lambung. Bolus
yang telah dicerna di lambung merupakan makan yang sudah setengah cerna
dan dinamakan kim. Kim akan masuk sedikit demi sedikit ke duodenum.
Sebagian besar proses pencernaan diselesaikan di duodenum,yaitu pada
jejunum dan ileum yang melaksanakan Iungsi mereka untuk mengabsorpsi
atau penyerapan zat-zat gizi untuk nutrisi tubuh. Setelah itu belanjut ke usus
besar atau kolon, dan disinilah terjadi reabsorpsi atau penyerapan kembali
zat-zat makanan tadi. Kolon menyerap kandungan air yang terdapat di kim
dan setelah di serap cairannya kim tersebut akakn memadat dan menjadi Ieses.
Feses ini akan di keluarkan melalui proses defekasi melalui
anus.(Sherwood,2001)
2.5 Regulasi dan metabolisme pembuluh darah
Lambung merupakan tempat penyimpanan makanan. Kapasitas
lambung normal memungkinkan adanya interval waktu yang panjang antara
makan dan kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah besar sampai
makanan ini dapat terakomondasi dibagian bawah saluran. Kemudian karena
adanyakendali pengosongan lambung maka sinyal umoan balik
memungkinkan kismus memasuki usus halus pada kecepatan tertantu
sehingga dapat diproses dan masuk ke usus halus yang meliputi duodenum,
jejenum dan ileum. Di dalam duodenum terdapat duktus empedu dan duktus
pankreas keduanya membuka ke dinidng posterior duodenum beberapa
sentimeter dibawah mulut pilorus yang mana cairan tersebut akan berIungsi
untuk memberikan warna pada Ieses. Sedangkan usus halus bekerja
mencampur isinya dengan enzim untuk pencernaan yang memungkinkan
produk akhir pencernaan mengadakan kontak dengan sel absorptiI dan
mendorong zat sisa memamsuki usus besar. Pergerakan ini dipicu oleh
peregangan dan secara reIlek dikendalikan oleh SSO.Kemudian di usus halus
sari2 makanan di serap melalui vili. Vili ini mengandung jutaan tonjolan yang
menyeruoai jari yang memanjang ke lumen dari permukaan mukosa. Vili ini
hanya ditemukan diusus halus, setiap vili mengandung jaring jaring kapiler
dan pembuluh limIe yang disebut lakteal. Yang berIungsi untuk mengakhiri
proses pencernaan makanan yang dimulai dimulut dan dilambung. Proses ini
diselesaikan oleh enzim usus dan enzime pankreas serta dibantu empedu
dalam hati serta membantu selektiI mengabsorbsi produk digesti. Sari sari
makanan tersebut diserap dan diedarkan oleh pembuluh darah dan sisanya
yang tidak dapat diangkut darah di edarkan oleh pembuluh limIe keseluruh
tubuh. Sedangkan darah mengedarkan ke seluruh tubuh melalui jantung
terlebuh dahulu.(pearce,2004)
2.6 Gangguan dalam Sistem Digestivus
Banyak Iaktor penyebab gangguan pada istem pencernaan, antara lain
pola makanan yang salah, inIeksi bakteri, atau karena adanya kelainan pada
alat pencernaan makanan. Beberapa gangguan tersebut antara lain sbb.
1). Karies
Terjadi dalam rongga mulut pada gigi yang tidak terawat. Karies terjadi
karena adanya penumpukan sisa makanan pada gigi yang diIermentasikan
oleh bakteri menyebabkan lubang pada gigi.
2). Sariawan
Diawali dengan timbulnya luka kecil dalam rongga mulut. Bil tidak segera
disembuhkan, sariawan dapat mengganggu pencernaan makanan di dalam
mulut. Pencegahannya dilakuakan dengan mengkonsumsi vitamin C dalam
jumlah yang cukup.
3). Apendisitis
Yaitu terjadi peradangan bagian apendiks ( umbai cacing ) karena inIeksi
bakteri.
4). Diare
Disebabkan oleh protozoa atau bakteri, sehingga terjadi gangguan penyerapan
air di usus besar. Akibatnya, ampas makanan yang dikeluarkan berwujud cair.
5). Enteritis
Peradangan pada usus halus atau usus atau usus besar karena inIeksi oleh
bakteri.
6). Konstipasi atau Sembelit
Gejalanaya sulit buang air besar karena penyerapan air di kolon terlalu banyak
7). Ulkus ( Radang lambung )
Peradangan pada dinding lambung akibat produksi asam lambung lebih
banyak dari jumlah makanan yang masuk atau karena inIeksi oleh bakteri.
8). Parotitis ( Gondong )
Peradangan pada kelenjar parotis karena inIeksi virus.
9). Kanker lambung
Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi alcohol yang berlebihan, merokok,
dan sering mengkonsumsi makanan berbahan pengawet.
10). Kolitis ( radang usus besar )
Gejalanya berupa diare, kram perut, atau konstipasi, bahkan dapat terjadi luka
atau pendarahan di usus.(Pearce,2004)
2.7 Mekanisme Pertahanan Sistem Digestivus
Sistem pencernaan berkontribusi terhadap homeostasis dengan memecah
makanan menjadi bentuk yang dapat diserap dan digunakan oleh sel tubuh.
Sel tubuh juga menyerap air, vitamin, dan mineral, serta mengeliminasi
sampah dari tubuh. Makanan yang kita makan mengandung variasi nutrient
(zat gizi) yang digunakan untuk membangun jaringan tubuh baru dan
memperbaiki jaringan yang rusak. Makanan juga vital bagi kehidupan karena
merupakan satu-satunya sumber energi kimia kita. Namun demikian,
mayoritas makanan yang kita makan tersusun dari molekul yang terlalu besar
untuk bisa digunakan oleh sel tubuh. Oleh karena itu, makanan harus dipecah
menjadi molekul yang cukup kecil untuk memasuki sel tubuh, suatu proses
yang dikenal sebagai digestion (pencernaan).
Sistem pertahanan tubuh manusia tidak hanya satu lapis, tetapi
berlapis-lapis. Sistem imun adalah kumpulan mekanisme dimana makhluk
hidup melindungi diri melawan penyakit dengan mengidentiIikasi/mengenal
dan membunuh mikroba penyebab penyakit dan sel tumor. Sistem ini
mendeteksi berbagai macam penyebab penyakit, dari virus sampai parasit, dan
memerlukan kemampuan membedakan penyebab penyakit dengan sel
tubuhnya yang sehat.
Di dalam saluran pencernaan dan saluran kemih dan genital, berbagaimacam
Ilora komensal merupakan perlindungan biologi dengan cara berlomba
dengan bakteri penyebab penyakit terhadap makanan dan tempat, dan, dalam
berberapa kasus, dengan merubah kondisi dalam lingkungan mereka,seperti
pH dan ketersediaan zat besi. Hal ini akan menurunkan kemampuan penyebab
penyakit untuk mencapai jumlah yang cukup untuk menyebabkan penyakit
dikenal sistem pertahanan tubuh bagian dalam yaitu sistem innate atau
nonspesiIik.
Tanggapan sistem innate biasanya dipicu ketika mikroba yang diidentiIikasi
oleh reseptor pengenal bentuk, yang mengenali komponen yang meliputi
sejumlah kelompok mikroba, atau ketika kerusakan, luka, atau sel yang stres
mengirim tanda alarm, dimana sebgaian diantaranya dikenal oleh reseptor
yang sama sebagai mikroba penyebab penyakit. Sistem pertahanan innate
merupakan sistem yang non spesiIik artinya sistem ini hanya bisa memberikan
respon secara umum atau generik.Ada dua komponen sistem pertahanan
innate, yaitu humoral dan seluler. Komponen humoral adalah inIlamasi dan
sistem komplemen. InIlamasi adalah peradangan. Merupakan respon pertama
sistem pertahanan terhadap inIeksi. Gejala dari inIeksi atau peradangan adalah
merah, dan bengkak, yang disebabkan oleh kenaikan aliran darah ke dalam
jaringan. Peradangan dihasilkan oleh eicosanoid dan cytokine,yang
dikeluarkan oleh sel yang luka atau sel yang terinIeksi. Eicosanoid termasuk
prostaglandin yang menyebabkan demam dan pelebaran pembuluh darah yang
dikaitkan dengan inIlamasi/peradangan. Sistem komplemen merupakan
pancaran biokimia yang menyerang permukaan sel asing. (Guyton,2007)
BAB III
PEMBAHASAN

Menu makan Ali:
Makan pagi
Jam 07.00 WIB
Makan siang
Jam 3.00 WIB
Makan malam
Jam .00 WIB

Roti
Telur mata sapi
Susu
Nasi
Sayur sop
Ikan tongkol
Buah jeruk
Tahu
Tempe
Nasi
Sayur bayam
Ayam goring
Buah pisang
Buang air besar 2
kali sehari
(pagi dan sore)

Makanan merupakan Iaktor yang menentukan kesehatan individu. Kita harus
tetap makan teratur meskipun sedang tidak naIsu makan . Makanan yang kurang
bergizi dan waktu makan yang tidak teratur dapat menyebabkan kesehatan
tergganggu.Agar kita dapat memilih makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka
perlu pengetahuan tentang Iungsi makanan, cara pengolahannya , dan penyajiannya.
Sesuai dengan tabel diatas , menurut saya pola makan yang dilakukan Ali sangat
bagus, selain itu juga kandungan gizi yang terdapat dalam menu makanan Ali sangat
seimbang baik kandungan vitamin, protein, dan karbohidrat. Sehingga dapat kita lihat
bahwa system pencernaan Ali menjalankan Iungsinya dengan sangat baik, hal itu
dapat dilihat dari proses deIekasinya yang teratur 2 kali sehari (pagi dan sore).
Menu makanan yg seimbang
Makanan yang sehat dan seimbang tidak selalu makanan makanan yang
mahal. Yang terpenting adalah jumlah jumlahnya cukup dan gizinya lengkap.
Makanan yang cukup artinya tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Terlalu
banyak zat makanan atau terlalu sedikit dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Terlalu banyak makanan yangmenyebabkan kegemukan (obesitas) dengan berbagai
macam penyakit yang menyertainya. Makanan lengkap artinya makanan yang
mengandung semua bahan yang diperlukan tubuh.Jumlah makanan seimbang untuk
setiap orang berbeda, tergantung pada umur, berat badan, jenis kegiatan, jenis
kelamin, dan iklim.
Menu makan Alex:
Makn pagi Makn siang
Jam 2.00 WIB
Makan malam
Jam 2.00 WIB

Nasi
Ayam goreng
Mie instant goreng
Swikee goreng
Buang air besar
kali sehari
Sering sembelit

Sesuai dengan tabel diatas , menurut saya pola makan yang dilakukan
Alex sangat tidak baik, selain itu juga kandungan gizi yang terdapat dalam
menu makanan Alex sangat tidak seimbang. baik kandungan vitamin, protein,
dan karbohidrat sangat kurang. Sehingga dapat kita lihat bahwa system
pencernaan yang dimiliki Alex tidak berjalan dengan normal, seperti yang
tertulis diatas bahwa Alex melakukan proses deIekasi hanya satu kali sehari
dan juga ia sering mengalami sembelit.
Ada tufuh kelompok bahan makanan yang dapat dipilih untuk menyusun
makanan. Setiap kelompok makanan tersebut mengandung bahan makanan
yang diperlukan tubuh.
. kelompok adalah berbagai macam sayuran berwarna hijau dan kuning.
Sayuran tersebut mengandung vitamin A, mineral besi, kalsium, dan kalium.
2. kelompok 2 adalah berbagai macam buah-buahan yang berair dan
berwarna. Buah-buahan tersebut mengandung vitamin C.
3. kelompok 3 adalh berbagai buah-buahan dan umbi-umbian yang banyak
mengandung vitamin A dan C, mineral, dan gula. Misalnya kentang adalah
sumber karbohidrat dan mineral.
4. kelompok 4 adalah susu atau bahan makanan yang terbuat dari susu,
misalnya keju. Susu sapi mengandung karbohidrat, lemak, protein, zat kapur,
IosIor serta beberapa vitamin A, B, dan B2.
5. kelompok 5 adalah daging, telur, dan kacang-kacangan. Bahan makanan
tersebut mengandung protein hewani. Protein nabati diperoleh dari kacang-
kacangan. Makanan tersebut menganmdung lemak, vitamin B, dan zat besi.
6. kelompok 6 adalah beras, jagung, tepung terigu, ketela, kentang, roti, dan
sagu. Makanan-makanan ini mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin
B(pada kulit ari beras).
7. kelompok 7 adalah makanan yang mengandung minyak, misalnya minyak
kelapa, mentega, margarine, kacang tanah, wijen, dan gajih. Mentega terbuat
dari lemak susu; sedangkan margarin terbuat dari minyak tumbuhan. Selain
sebagai sumber energi, lemak juga merupakan bahan pelarut vitamin A, D, E,
dan K.
Manakah menu makan yang sehat,seimbang dan halalan toyyiban ?
Manusia sebagai organisme multiseluler memerlukan makan sebagai penutrisi
untuk kelangsungan hidup sel dalam tubuhnya. Untuk itu diperlukan makanan yang
sehat agar tubuh tidak teracuni oleh zat-zat dalam kandungan makanan yang tidak
baik bagi tubuh. Makanan yang tidak mengandung racun tersebut adalah makanan
yang sehat,seimbang dan halal bagi tubuh kita. Makanan yang sehat dan seimbang ini
juga merupakan makanan yang mengandung gizi dan dapat dicerna dengan baik oleh
system pencernaan dalam tubuh. Dalam proses pencernaan makanan oleh system
pencernaan dilakukan secara tersistem dengan dibantu oleh berbagai enzim
pencernaan.
Sedangkan makanan yang halalan dan toyyiban adalah makanan yang tidak
memberikan dampak buruk bagi tubuh. Dalam ajaran agama islam,hal ini sudah jelas
di wajibkan bagi kita,karena makakn yang tidak halal atau haram merupakan
makanan yang dapat merusak tubuh dan tidak sedikitpun bermanIaat. Dengan
demikian islam melarang umatnya untuk menjauhi yang haram dam memakan
makanan yang halal.
#asulullah saw bersabda, "Kami adalah kaum yang tidak makan kecuali sudah
betul-betul lapar dan apabila makan, kami berhenti sebelum kekenyangan." (Al
Hadist)
#asulullah saw pernah bersabda "Dua nikmat yang sering kali manusia tertipu
oleh keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang". (H# Bukhari, Imam Ahmad
dan Imam 1urmudzi).

Bagaimanakah perfalanan makanan sampai dikeluarkan dari tubuh ?
Sistem pencernaan melakukan enam proses dasar, yaitu:
. Ingesti. Proses ini melibatkan pemasukan makanan dan cairan ke dalam mulut
(eating makan).
2. Sekresi. Setiap hari, sel-sel di dinding traktus gastrointestinalis dan organ
pencernaan asesoris mensekresi totalnya sekitar 7 liter air, asam, buIIer, dan enzim ke
dalam lumen (ruang dalam) traktus gastrointestinalis.
3. Mencampur (mixing) dan mendorong (propulsion). Kontraksi dan relaksasi
bergantian dari otot polos dinding traktus GI mencampur makanan dan sekresi serta
mendorongnya ke arah anus. Kemampuan traktus GI untuk mencampur dan
menggerakkan material sepanjang traktus GI ini dinamakan motilitas.
4. Digesti. Proses mekanik dan kimiawi memecah makanan yang masuk menjadi
molekul kecil. Pada digesti mekanik, gigi memotong dan menggilas makanan
sebelum ditelan, kemudian otot polos lambung dan usus halus mengaduk dan
mengocok makanan tersebut. Hasilnya, molekul makanan menjadi larut dan benar-
benar tercampur dengan enzim pencernaan. Pada digesti kimiawi, molekul besar
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat dalam makanan dipecah menjadi molekul
yang lebih kecil dengan hidrolisis .Enzim pencernaan yang diproduksi oleh kelenjar
saliva, lidah, lambung, pankreas, dan usus halus mengkatalisis reaksi katabolik ini.
Beberapa substansi dalam makanan dapat diserap tanpa digesti kimiawi, meliputi
vitamin, ion, kolesterol, dan air.
5. Absorpsi. Masuknya cairan yang diingesti dan disekresi, ion, dan produk digesti ke
dalam sel epitel yang melapisi lumen GIT disebut absorpsi. Substansi yang diabsorpsi
memasuki darah atau limIe dan bersirkulasi ke sel-sel seluruh tubuh.
6. DeIekasi. Sampah, substansi yang tidak dapat didigesti, bakteri, sel-sel yang lepas
dari lapisan dinding GIT, dan material terdigesti yang tidak terabsorpsi di
perjalanannya melalui traktus digestivus meninggalkan tubuh melalui anus dalam
proses yang disebut deIekasi. Material yang dieleminasikan diistilahkan sebagai
Ieces.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Dari materi yang telah diuraikan pada Studi Pustaka dan dalam kaitannya
dengan kasus skenario, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
System pencernaan merupakan suatu system pengolahan makanan dari unsur
makro menjadi unsure mikro.Pencernaan makanan terdiri atas pencernaan
kimiawi dan mekanik.
Traktus digestivus terdiri atas cavum nasi,pharing, oesophagus, gaster,
intestinum tenue, intestinum crasum, rectum, anus
Pada cavum nasi makanan masuk dan diolah dengan bantuan enzim ptyalin
yang terdapat didalamnya, makanan disini juga dibantu oleh gigi ssebagai
pengunyak dan lidah
Pada ventrikulus terdapat HCl yang akan mengaktiIkan enzim yang dapat
membantu proses pencernaan dan pada ventrikulus terjadi gerak peristaltic
untuk membantu mengolah makanan dalam bentuk yang kecil sehingga
memudahkan penyerapan pada usus halus
Hati dan pancreas menghasilkan enzim-enzim yang nanatinya akan bermuara
ke deudonum yang akan membantu pengolahan makanan.
Usus besar atau kolon dibagi menjadi 3 bagian yaitu colon ascenden,
transvesen, dan descenden. Dimana pada colon terjadi penyerapan dan
pembususkan makanan oleh bakteri E.Coli dan akan menghasilkan calon
Ieses
Feses akan dikeluarkan dari rectum melalui anus dengan bantuan reIleks
deIekasi

B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan, maka ada beberapa hal penting yang harus
kita perhatikan :
Mengunyah 32 x saat makan membantu proses pelembutan makanan sehingga
memudahan penyerapan sari-sari makanan dan mencegah terjadinya tersedak
Hendaknya makan tidak terburu-buru karena akan menyebabkan makanan
belum halus dan pemecahan makanan yang tidak sempurna
Makanan seimbang terdiri dari makanan 4 sehat 5 sempurna dan harus syarat
akan kandungan gizi dengan komposisi seimbang dan propesional
Jangan makan sambal dalam jumlah yang banyak karena dapat menimbulkan
gangguan pada saluran pencernaan















DAFTAR PUSTAKA

Budianto , A., 2003. Guidance to Anatomy II dan III. Surakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret pp.43 5

Guyton, Arthur C and Hall. 2007. Buku Afar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Pearce, Evelyn C. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT.
Gramedia.

Sherwood, Lauralee. 200. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC

Ganong, william F., 2008. Buku afar Fisologi kedokteran. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC pp.525
Almatsier, Sanita. 200. Prinsip Dasar Ilmu Gi:i. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
http://www.ivy-rose.co.uk/Topics/DigestivusSystem.htm. Pada Tanggal : 25-
November- 200
Riyanto, Sugeng. 200. Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia. Diakses dari
:http:// www.Iree.vlsm.org . Pada Tanggal : 23 November 200

Anda mungkin juga menyukai