Anda di halaman 1dari 6

Resume Pencernaan, Absorpsi,

Transportasi

Oleh:
Alya Hanifah Depinta
2005025191
1F

PRODI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UHAMKA
2020
PENCERNAAN, ABSORPSI TRANSPORTASI
Apa itu Sistem Pencernaan Manusia?
Sistem pencernaan adalah serangkaian komponen yang bersama-sama bertanggung jawab
terhadap pemenuhan kebutuhan zat gizi sel, dengan menyediakan zat-zat yang siap dipergunakan
sel secara terus menerus, melalui serangkaian aktifitas dari :
1. Fungsi muskular/motorik/mekanik
Menggerakan makanan sepanjang saluran cerna yang dimulai dari pemasukan makanan
(ingesti), gerakan peristaltic untuk mencampur, mencerna dan menyerap, diakhiri dengan
pengosongan saluran cerna.
2. Fungsi sekresi
Merupakan fungsi dari kelenjar-kelenjar di sepanjang saluran cerna, hati, kantung
empedu & pankreas untuk mengeluarkan getah pencernaan
3. Fungsi pencernaan
Merupakan proses/peristiwa kimiawi merubah zat-zat yang kompleks menjadi zat
sederhana sehingga dapat diabsorpsi dan digunakan sel.
4. Fungsi penyerapan
merupakan perpindahan zat-zat yang diperlukan tubuh dari saluran cerna, secara pasif
(osmosa & difusi) dan aktif (ikatan dengan protein karier), melalui mukosa dalam vili
sepanjang usus halus (untuk zat-zat hasil pencernaan ) & kolon ( untuk air dan elektrolit )
ke kapiler/lacteal untuk selanjutnya dibawa /transportasi oleh sistem portal ke hati dan
sel di seluruh tubuh

A. Sistem Pencernaan

Terdiri dari :
1. Traktus gastro intestinal, berupa pipa, 5-7 m (in living individu) memanjang dari
mulut sampai anus terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus & usus besar.
2. Organ asesori, organ ini terdapat pada mulut (gigi geligi, lidah, tiga kelenjar saliva :
parotid, sublingual & submandibulari) dan juga berupa organ terpisah dan berfungsi
mengeluarkan getah (hati dan kandung empedu & pankreas)
Pencernaan terjadi melalui 2 cara :
1. Mekanik
 makanan dipecah menjadi bagian yang lebih kecil oleh gigi, kemudian
dipindahkan sepanjang sal. pencernaan melalui esophagus, lambung & usus.
 Gerakan ini disebabkan oleh kontraksi ritmik dinding otot saluran cerna yg
disebut peristaltik.
 Proses peristaltik: mengaduk dan mendorong makanan yang dimungkinkan
oleh gerakan kontraksi dan relaksasi dinding saluran cerna sehingga makanan
terdorong ke bawah, menambah penghancuran makanan dalam bentuk yang
lebih kecil dan mengaduknya dengan sekresi pencernaan.
2. Kimiawi
 Makanan (komposisi karbohidrat, protein, dan lemak) dihancurkan oleh
enzim-enzim pencernaan
 Enzim yang merupakan molekul protein yang berperan sebagai katalisator
dalam berbagai reaksi kimia dan proses ini disebut hidrolisis
 Enzim pencernaan disekresikan di mulut, lambung, usus kecil, hati, kandung
empedu & pankreas
Pencernaan akan berlangsung mulai dari :
1. Rongga mulut
Di dalam rongga mulut terdapat beberapa alat pencernaan yaitu gigi, lidah, dan
kelenjar ludah. Pencernaan mekanik terjadi pada rongga mulut saat makanan diubah
menjadi bolus.
2. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung. Melalui
kerongkongan makanan didorong masuk ke dalam lambung dengan gerak peristaltik.
Makanan hanya membutuhkan waktu 6 detik untuk sampai ke dalam lambung dari mulut.
3. Lambung
Lambung terletak di dalam rongga perut bagian atas di bawah diafragma. Lambung
memiliki dinding yang elastis, sehingga dapat menyimpan makanan dengan kapasitas 2 –
4 liter. Makanan dicerna didalam lambung kurang lebih 6 jam, setelah itu chyme
meninggalkan lambung menuju usus halus.
Lambung memiliki fungsi :
 Penyimpanan sementara makanan
 Mencampur makanan dengan enzim yang ada di lambung
 Pengaturan pengosongan makanan yang lambat dan terkendali ke dalam usus
 Sekresi faktor intrinsik untuk vitamin B12
 Penghancuran sebagian besar bakteri yang dikonsumsi secara tidak sengaja
4. Usus halus
Usus halus merupakan tempat terjadinya pencernaan secara kimiawi dan tempat
penyerapan zat-zat makanan. Makanan yang masuk ke dalam usus halus ini bercampur
dengan enzim yang dihasilkan dari hati dan pankreas. Usus halus dibagi menjadi tiga
bagian: duodenum, jejunum, dan ileum.
5. Usus besar
Air dan makanan yang tidak tercerna selanjutnya masuk ke dalam saluran pencernaan
makanan yang disebut usus besar. Fungsi utama usus besar adalah menyerap air yang
masih ada dalam saluran pencernaan. Usus besar terdiri dari empat bagian:
sekum, kolon, rektum & anus.

Kelenjar pada Sistem Pencernaan :


a. Kelenjar Ludah (Glandula salivaris) Kelenjar ludah menghasilkan sekitar 1-2,5 liter air
ludah setiap harinya. Ludah manusia mengandung air, mucus, enzim amilase, zat
antibakteri, dan lain-lain. Ludah berfungsi untuk melumasi rongga mulut serta mencerna
karbohidrat menjadi disakarida. Kelenjar ludah di dalam rongga mulut manusia terdiri
dari:
a) Kelenjar parotis
b) Kelenjar submandibularis).
c) Kelenjar sublingualis
b. Hati (Hepar) Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga
perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati berfungsi sebagai pengatur
keseimbangan zat makanan dalam darah, sebagai penyekresi empedu, dan membentuk
eritrosit. Berdasarkan fungsinya hati termasuk alat ekskresi, hal ini dilihat karena hati
membantu fungsi ginjal dengan mendetoksifikasi beberapa senyawa yang memiliki sifat
racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari
asam amino.
c. Kantung Empedu Kantung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada
manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap
bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya.
d. Pankreas Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus kelenjar endokrin. Pankreas
disebut sebagai kelenjar eksokrin karena menghasilkan getah-getah pankreas yang
disekresikan ke usus halus. Sementara itu, sebagai kelenjar endokrin, pankreas
menghasilkan hormon insulin dan glukagon.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencernaan :


1. Komposisi serta nilai gizi makanan itu sendiri
2. Faktor psikologis, mempunyai peran penting jika seseorang menggunakan
penglihatan, penciuman dan mencicipi rasa makanan, akan meningkatkan sekresi air
liur, enzim lambung dan motilitas saluran gastrointestinal
3. Kelengkapan susunan gigi
4. Kesehatan fisik dan mental seseorang
5. Jumlah air yang cukup dapat melunakkan makanan, sehingga memudahkan gerakan
dalam saluran pencernaan.
6. Mengkonsumsi cukup serat akan membantu memperlancar gerakan pencernaan.
7. Kesempurnaan saluran pencernaan beserta kelenjar-kelenjar saluran pencernaan
termasuk enzim-enzim yang dihasilkan, dan gerakan peristaltik
B. Sistem penyerapan (absorpsi) dan Transportasi
Absorpsi adalah proses mengangkut zat gizi di dalam tubuh. Absorpsi membutuhkan
banyak waktu di usus halus.

Prinsip penyerapan zat gizi di usus halus (small intestine) :


• Semua zat gizi dari makanan, termasuk air dan elektrolit diserap di mukosa dari usus
kecil, masuk ke dalam aliran darah.
• Penyerapan air dan elektrolit memiliki peran penting dalam pemeliharaan air tubuh
dan keseimbangan asam-basa.

Proses penyerapan :
 Mukosa intestin (terutama)
 Sebagian kecil di lambung (alkohol) dan kolon (air)
 Cara absorpsi dalam usus halus sangat kompleks dan menggunakan empat cara yakni
pasif, fasilitatif, aktif dan fagositosis atau pinositosis
 Absorpsi pasif terjadi apabila zat gizi diabsorpsi tanpa menggunakan alat angkut atau
energi
 Hal ini terjadi disebabkan karena konsentrasi zat gizi di saluran pencernaan lebih tinggi
daripada sel yang mengabsorpsinya.
 hanya sebagian kecil saja zat gizi yang melalui proses absorpsi pasif yakni air dan
beberapa mineral
 Fruktosa, diabsorpsi secara pasif oleh mukosa intestinal
 Absorpsi fasilitatif terjadi dengan cara memindahkan zat gizi menggunakan alat angkut
protein dari saluran pencernaan ke sel yang mengabsorpsinya (tidak membutuhkan
energi)
 Absorpsi aktif terjadi dengan cara mengabsorpsi zat gizi dengan menggunakan alat
angkut protein, energi dan pompa natrium. Absorbsi aktif terjadi pada glukosa,
galaktosa, asam amino, kalium, magnesium, fosfat, iodida, kalsium dan zat besi.
 Glukosa dan galaktosa diabsorpsi sel mukosa:
a. Melawan gradien konsentrasi dengan ko- transport sekunder Na+
b. Menurut gradien konsentrasi dengan difusi fasilitatif
melewati membran basalis mucosa usus

C. Sistem Transportasi
1. Transpor produk cerna setelah diserap
2. Air, vitamin larut air, glukosa, asam amino, mineral dan asam lemak rantai
pendek setelah diserap oleh vili usus halus memasuki aliran darah menuju hati
melalui sistem vena porta
3. Asam lemak, vitamin larut lemak melalui sistem limfatik (dibawa melalui
pembuluh getah bening)
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, S. 2011. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: PT. Sarana Panca Karya Nusa.

Agustini, R. (Ed.). (2019). Sistem Pencernaan: Pengantar Biopsikologi. Depok: Universitas

Gunadarma.Retrieved from
http://raysha.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70361/4.+Sistem+Pencernaan.pdf

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.zonareferensi.com%2Fsistem-
pencernaan-manusia%2F&psig=AOvVaw3i-
pAIRixvUJ2JWPNfGI6d&ust=1604404304860000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCIihuajm
4-wCFQAAAAAdAAAAABAD

Anda mungkin juga menyukai