Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kelompok Dosen Pengampu

Biologi Dasar Aldeva Ilhami, M.Pd.

STRUKTUR DAN SISTEM ORGAN MANUSIA

DISUSUN OLEH

Kelompok 1

M. Alfikri Romadan 12011114201


Monaliza Rahma Putri 12011125031
Ria Dul Janna 12011126836
Riska Amalia Putri 12011124060

LOKAL : TIPA 1A

JURUSAN TADRIS IPA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
PEMBAHASAN

A. Struktur dan fungsi dalam sistem pencernaan

Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sekelompok organ dalam
tubuh manusia untuk memecah dan mengolah makanan demi menyerap nutrisinya.
Nutrisi yang didapat akan disalurkan ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi
serta menjaga fungsi organ lainnya. Sementara itu, sisa makanan yang tidak dapat
diuraikan, dicerna, atau diserap akan dikeluarkan lewat urine saat buang air kecil atau
feses saat buang air besar.
Pencernaan makanan dibedakan menjadi dua macam, yaitu pencernaan mekanik
dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanis merupakan pencernaan yang mengubah
bentuk fisik bahan makanan. Pencernaan mekanis terjadi ketika makanan dikunyah,
dicampur, dan diremas. Contoh pencernaan mekanis adalah pencernaan yang terjadi
di mulut, pada saat makanan dihancurkan oleh gigi. Untuk dapat mengolah berbagai
macam senyawa, sistem pencernaan kita terdiri dari berbagai macam organ.
Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Mulut

1
Di dalam mulut, terdapat gigi, lidah, dan juga kelenjar air liur (sativa). Air liur
mengandung mukosa atau lendir, suatu senyawa yang berfungsi sebagai anti bakteri
dan mengandung enzim ptialin atau enzim amilase. Enzim ptialin akan memecah
molekul amilum menjadi maltosa. Di dalam mulut akan terjadi pencernaan secara
mekanik (dengan bantuan gigi) dan pencernaan kimiawi (dengan bantuan enzim
ptialin).

2. Kerongkongan (esofagus)

Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke
dalam tekak (faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian rongga
mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esofagus). Pada pangkal faring terdapat
katup yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran
pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui
faring, bolus akan menuju ke kerongkongan (esofagus). Otot-otot kerongkongan
berkontraksi, sehingga menimbulkan gerakan meremas dan mendorong makanan
masuk ke lambung. Gerakan ini disebut gerak peristaltik.

3. Lambung

2
Setelah dari kerongkongan, makanan kemudian masuk ke lambung. Di dalam
lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Secara mekanis, otot lambung
berkontraksi, mengaduk-aduk bolus. Secara kimiawi, bolus bercampur dengan getah
lambung. Getah lambung mengandung asam klorida (HCL), enzim pepsin, dan enzim
renin.
HCL berfungsi untu membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Enzim
pepsin akan menemecah protein menjadi pepton. Sedangkan enzim renin berfungsi
untuk mengendapkan protein kasein susu. Setelah melalui proses pencernaan selama
2-4 jam di dalam lambung, maka bolus akan menjadi bahan kekuningan yang disebut
kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus dua belas
jari, yang diatur oleh sfingter, yaitu otot-otot yang tersusun melingkar antara lambung
dan usus dua belas jari.

4. Usus Halus

Usus halus memiliki panjang sekitar 8,25 meter. Usus halus terdiri dari tiga
bagian, yaitu usus dua elas jari (duodenum) dengan panjang sekitar 0,24 meter, usus

3
tengah (jejemum) dengan panjang sekitar 7 meter, dan usus penyerapan (ileum)
dengan panjang sekitar 1 meter.
Di dalam usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi. Pada duodenum
terdapat saluran yang menghubungkan dengan kantung empedu dan pankreas. Getah
pankreas mengandung enzim lipase, amilase, dan tripsin. Enzim lipase berfungsi
mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim amilase akan mencerna
amilum menjadi maltosa.
Tripsin akan mencerna protein menjadi polipeptida. Getah empedu yang
dihasilkan hati akan mengemulsikan lemak, yaitu membuat lemak agar larut dalam
air. Pencernaan makanan dilanjutkan ke jejunum. Pada bagian ini terjadi pencernaan
terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat makanan setelah melalui jejunum
akan menjadi bentuk lain yang siap diserap. Penyerapan zat-zat makanan terjadi di
ileum.
Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap
oleh vili usus halus akan dibawa oleh darah menuju ke hati dan diedarkan ke seluruh
tubuh. Glukosa dalam hati selanjutnya disimpan dalam bentuk glikogen. Asam lemak,
gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus akan
dibawa oleh pembuluh getah bening menuju hati, selanjutnya disimpan dalam
jaringan lemak. Semakin luas bidang permukaan bagian dalam usus, maka semakin
banyak vili yang mampu melakukan penyerapan zat-zat makanan secara lebih efektif.

5. Usus Besar

Usus besar memiliki panjang sekitar 1 meter, terdiri atas kolon asendens (naik),
kolon transersum (mendatar), dan kolon desendens (menurun) dan berakhir di anus.
Di antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum). Pada ujung usus
buntu terdapat tonjolan kecil yang dinamakan umbai cacing (apendiks) yang berisi
massa sel darah putih untuk imunitas (kekebalan tubuh). Bahan makanan yang sampai

4
pada usus besar dapat dikatakan sebagai zat-zat sisa. Zat-zat sisa tersebut akan berada
di dalam usus besar selama 2 sampai 4 hari. Zat sisa tersebut terdiri dari sejumlah
besar air dan bahan makanan yang tidak dapat dicerna.
Usus besar berfungsi untuk mengatur kadar air pada sisa makanan. Apabila kadar
air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menerap
kelebihan air tersebut. Sebaliknya, jika sisa makanan kekurangan air, maka dinding
usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimkannya ke sisa makanan. Di dalam
usus besar terdapat banyak bakteri Escherichia coli yang membantu membusukkan
sisa-sisa makanan, karena mampu membentuk vitamin K dan B12.
6. Rektum

Merupakan sebuah “ruangan” yang menghubungkan usus besar dan anus. Fungsi
organ pencernaan ini adalah untuk menerima sisa makanan yang sudah berubah
menjadi feses, dan menyimpannya. Saat ada feses masuk ke rektum, sensor yang
berada di area tersebut akan mengirimkan pesan ke otak, untuk menentukan feses
tersebut perlu dikeluarkan atau tidak.

7. Anus

5
Anus adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan. Panjang anus adalah kira-
kita 4-5 cm. Anus memainkan peranan penting untuk defekasi. Sekiranya terjadi
kelainan,defekasi tidak dapat berlangsung normal. Terdapat beberapa otot yang
membantu anus agar defekasi lancar seperti m.puborektal merupakan bagian dari otot
levator ani,sfingter ani eksternus (otot lurik) dan sfingter ani internus (otot polos).
Otot yang digunakan berfungsi untuk menjaga dan menahan feses keluar dari rektum
jika belum saatnya.

Organ yang membantu sistem pencernaan manusia dan fungsinya :


1. Hati. Hati juga memiliki peran dalam sistem pencernaan. Organ yang satu ini,
memproduksi suatu zat bernama empedu, yang berguna untuk mencerna lemak dan
menyingkirkan kelebihannya. Nutrisi yang terdapat di makanan, juga akan disaring oleh hati.
Selain itu, hati juga akan menyaring racun dan zat-zat kimia lain yang berbahaya bagi tubuh.
2. Pankreas. Pankreas memproduksi enzim yang kemudian akan dilepaskan di usus dua
belas jari, untuk membantu pencernaan lemak, protein, dan karbohidrat secara kimiawi.
3. Empedu. Cairan empedu disimpan dan dikeluarkan dari kantung empedu. Saat
makanan yang berlemak masuk ke usus dua belas jari, kantung empedu akan berkontraksi
dan mengeluarkan cairan empedu.

B. Struktur dan fungsi dalam sistem peredaran darah

Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh. Tak
hanya mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sistem ini juga berperan dalam
proses metabolisme. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan dan
kelancaran sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular

6
terdiri dari berbagai organ yang memiliki fungsinya masing-masing. Sistem organ ini
memiliki tugas utama untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan
tubuh.

Selain itu, sistem peredaran darah manusia juga memiliki berbagai fungsi lain, di
antaranya:

a. Mengeluarkan sisa proses metabolisme berupa karbon dioksida melalui paru-


paru
b. Menyalurkan hormon ke seluruh tubuh
c. Menjaga suhu tubuh tetap stabil
d. Mempertahankan kinerja dan fungsi berbagai sistem organ di dalam tubuh
e. Mendukung proses pemulihan luka atau cedera

1. Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang berfungsi
untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak di bagian tengah rongga
dada, tepatnya di bagian belakang sisi kiri tulang dada. Ukuran jantung orang dewasa
kira-kira sedikit lebih besar dari satu kepalan tangan. Di dalam jantung, terdapat
empat ruangan yang terbagi menjadi dua bilik (ventrikel) dan dua serambi (atrium).

Serambi dan bilik kiri jantung berisi darah bersih yang kaya oksigen,
sedangkan bilik dan serambi kanan berisi darah kotor. Empat ruangan di dalam
jantung juga dilengkapi empat katup yang berfungsi untuk menjaga aliran darah
mengalir ke arah yang tepat

2. Pembuluh darah

7
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi
untuk mengedarkan darah dari jantung ke berbagai organ dan jaringan tubuh maupun
sebaliknya. Ada dua jenis pembuluh darah di dalam tubuh, yaitu:

a) Arteri
Pembuluh darah ini bertugas membawa darah yang kaya akan oksigen dari
jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali pembuluh arteri
pulmonalis. Darah bersih dipompa keluar dari jantung akan melalui pembuluh
darah utama (aorta) dari bilik kiri jantung. Aorta ini kemudian bercabang
menjadi pembuluh darah arteri yang lebih kecil (arteriol) yang menyebar di
seluruh bagian tubuh.
b) Vena
Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa darah dari seluruh jaringan
dan organ tubuh untuk kembali ke jantung, baik dari seluruh tubuh atau dari
paru-paru. Pembuluh vena besar (vena cava) membawa darah kotor yang
mengandung karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk dialirkan ke paru-paru
dan ditukar dengan oksigen melalui proses pernapasan. Sementara itu, vena
pulmonalis (vena paru) membawa darah bersih yang kaya oksigen dari paru-
paru menuju jantung.
3. Darah

Darah adalah komponen terpenting dari sistem peredaran darah manusia.


Darah berperan sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, dan antibodi ke seluruh
tubuh. Tak hanya itu, darah juga mengangkut zat beracun dan sisa metabolisme
seperti karbondioksida, untuk dikeluarkan dari tubuh. Darah manusia terdiri atas
beberapa bagian, yang meliputi:

a. Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuningan yang mengandung berbagai zat
penting, seperti hormon dan protein.
b. Sel darah merah (eritrosit) berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida.
c. Sel darah putih (leukosit) merupakan komponen utama dari sistem kekebalan tubuh.
Sel darah ini bertugas untuk mendeteksi keberadaan benda asing yang berbahaya,
seperti zat beracun dan kuman, lalu melawannya agar tubuh terlindungi dari berbagai
penyakit.

8
d. Keping darah (trombosit) dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses pembekuan
darah saat terjadi luka atau cedera.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Sirkulasi sistemik

Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi darah yang mencakup seluruh tubuh. Sirkulasi
ini berlangsung ketika darah bersih yang mengandung oksigen mengisi serambi kiri
jantung melalui vena pulmonalis setelah melepaskan karbon dioksida di paru-paru. Darah
yang sudah berada di serambi kiri,

Kemudian diteruskan ke bilik kiri jantung untuk disalurkan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah utama (aorta). Darah yang dipompa melewati aorta akan terus mengalir
hingga ke bagian paling ujung di seluruh area tubuh. Setelah menyalurkan berbagai zat ke
sel-sel tubuh, darah akan kembali menuju serambi kanan jantung untuk mengalami proses
pembersihan darah.

2. Sirkulasi pulmonal

Sirkulasi pulmonal atau sirkulasi paru merupakan sirkulasi darah dari jantung
menuju paru-paru dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung saat darah yang
mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui
pembuluh vena besar (vena cava).Selanjutnya, darah tersebut akan masuk ke serambi
kanan dan diteruskan ke bilik kanan jantung. Darah yang sudah berada di bilik kanan
akan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis untuk ditukar menjadi oksigen.
Darah bersih yang kaya oksigen kemudian akan masuk ke serambi kiri jantung
melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

3. Sirkulasi coroner

9
Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan asupan oksigen dan
nutrisi agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang membawa nutrisi
dan oksigen ke otot-otot jantung akan dialirkan melalui pembuluh arteri koroner.

Ketika pembuluh darah jantung tersumbat (aterosklerosis), aliran darah di


jantung akan mengalami gangguan. Hal ini bisa membuat otot-otot jantung
kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga fungsinya terganggu. Kondisi ini lama-
kelamaan bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.

10
REFERENSI

11

Anda mungkin juga menyukai