Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizka Amalia Putri

Nim : 12011124060

Kelas : Tadris IPA

Resume Anacaman Terhadap Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keseluruhan gen, spesies, dan


ekosistem di suatu kawasan. Keanekaragaman hayati merupakan kajian yang sangat penting
karena akan berkaitan erat dengan kehidupan manusia sebagai salah satu bagian di dalam sistem
kehidupan. Dalam kajian keanekaragaman hayati di dunia, Indonesia selalu termasuk ke dalam
negara yang diperbincangkan karena merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya
hayatinya. Hal ini disebabkan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, sehingga
menjadi negara yang sangat diperhitungkan dalam hal biodiversitas di dunia.

Indonesia merupakan salah satu dari 17 negara yang termasuk ke dalam negara
megabiodiversitas, yaitu negara yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang sangat
tinggi. Negara-negara tersebut adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Brasil, Cina,
Ekuador, Filipina, India, Indonesia, Kolombia, Kongo, Madagaskar, Malaysia, Meksiko, Papua
Nugini, Peru, dan Venezuela.

Keanekaragaman hayati saat ini mulai mengalami berbagai erosi. Perusakan habitat telah
mengganggu ekosistem yang akan mengancam berbagai spesies. Eksploitasi spesies flora dan
fauna berlebihan akan menimbulkan ke langkahan dan kepunahan spesies. Penyeragaman
varietas tanaman dan ras hewaman budidaya menimbulkan erosi genetic, sehingga akan
menimbulkan krisis keragaman hayati.

Keseragaman spesies dan keragaman hayati erat kaitannya dengan produktivitas.


Perkembangan bioteknologi baru yang dapat menggantikan produk biologis dari tanaman dan
kerusakan ekonomi serta social akan mempercepat proses erosi keragaman. Pemanfaatan
keragaman hayati secara ekonomi masih berorientasi pada keuntungan yang besar tanpa
memperhatikan dampak kerusakan pada lingkungan.

 Ancaman terbesar utama bagi keanekaragaman hayati di seluruh wilayah dunia adalah
karena perubahan penggunaan lahan dan air (50%). Perubahan penggunaan lahan dan air
dalam hal ini yaitu penebangan yang dilakukan terus menerus, pertanian yang tidak
berkelanjutan, serta penambangan/penggalian.
 Ancaman terbesar kedua adalah eksploitasi berlebihan pada spesies (24%), yakni ketika
manusia sengaja membunuh spesies/satwa tertentu untuk diperdagangkan atau
penangkapan besar-besaran.
 Ancaman ketiga, invasi oleh spesies/satwa dan menyebarkan penyakit (13%). Invasi oleh
spesies/satwa tertentu terjadi karena habitat asli mereka yang rusak, sehingga mereka
mencari habitat lain dan akan menyerang spesies/satwa asli. Spesies/satwa yang
melakukan invasi juga bisa menyebarkan penyakit baru yang sebelumnya tidak ada di
lingkungan. 
 Sementara, ancaman keempat dan kelima adalah polusi (7%) dan perubahan iklim (6%).
Polusi dapat mempengaruhi ketersediaan makanan dan reproduksi bagi spesies/satwa.
Perubahan iklim juga dapat mengacaukan sinyal spesies/satwa untuk bermigrasi dan
reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai