Materi ke-10
Topik : Nilai Ekonomis, Ekologis Dan Nilai Sosial Flora Dan Fauna
1. Nilai Biologi
2. Nilai Pendidikan
5. Nilai Religius
Pertanyaan ini selalu saja muncul ketika berbicara mengenai keanekaragaman hayati
atau yang biasa disingkat dengan kehati. Apakah urgensi kehati dalam kehidupan ini? Begitu
pentingkah kehati ini, sehingga perlu dilestarikanya? Apa akibatnya ketika kehati ini tidak
lestari? Pertanyaan-pertanyaan tersebut terlontar dari berbagai kalangan, bukan saja dari
kalangan masyarakat awam. Pertanyaan akan semakin banyak dilontarkan terutama jika
sudah bersinggungan dengan subyektifitas kepentingan ekonomi. Pertanyaan senada juga
akan ditemui ketika pembicaraan kehati bertema tentang organisme hayati yang belum
banyak dimengerti manfaatnya secara ekonomi.
Kesimpulan dari berbagai pertanyaan tentang kehati ini ternyata selalu bermuara
pada kepentingan ekonomi. Kehati akan selalu menjadi korban pada saat bernilai ekonomi
tinggi dan tidak bernilai pada saat belum diketahui nilai ekonominya. Pada organisme yang
bernilai ekonomi tinggi terancam dengan over eksploitasi sedangkan pada organisme yang
tidak bernilai atau belum diketahui nilai ekonominya terancam dengan eradikasi.
Jika sumber daya kehati lestari, manfaat apakah yang akan didapatkan dalam
kehidupan ini? Secara umum sumber daya kehati mempunyai tiga manfaat besar, yaitu;
manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan. Ketiga jenis manfaat ini muaranya adalah pada
peningkatan taraf hidup manusia, makhluk Tuhan yang paling banyak jenis kebutuhan
hidupnya.
Gambar1. Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) cenderung menjadi hama
ketika populasinya berlebihan.
Secara rata-rata, dalam daur hidupnya setiap pohon bisa mencukupi oksigen
(O2) untuk kebutuhan 18 (delapan belas) orang dan menyerap karbondioksida
(CO2) dari mobil yang berjalan sekitar 41.834 km. Pohon besar menyerap kira-kira
sebesar 120-240 pounds partikel kecil atau gas polutan. Hanya tumbuhanlah yang
menghasilkan oksigen di bumi ini (Jalal 2007). Menurut Bernatzky (1978) pohon
dengan tinggi 25 m dan diameter batang 15 m, akan mempunyai luas tutupan
batang 160 m² dan luas permukaan daun sebesar 1600 m², akan menghasilkan
oksigen sebanyak 1712 gram. Sedangkan untuk satu hektar lahan hijau dengan
total luas permukaan daun lima hektar akan membutuhkan 900 kg CO 2 untuk
melakukan fotosintesis selama 12 jam, dan pada waktu yang sama akan
menghasilkan 600 kg O2.
Algae atau gangnggang laut menyerap banyak CO₂ untuk pertumbuhannya. Algae
(ganggang) di laut membesar 20-25 kali hanya dalam 15 hari dengan diberi makan
karbondioksida (CO2).
"Ganggang dari jenis Chaetoceros sp. dengan jumlah sel awal 40.000 sel per
mililiter setelah diberi CO2 menjadi sebesar 780.000 sel per ml dalam 15 hari,
bahkan Chlorella sp. dengan jumlah sel awal 40.000 sel per ml menjadi sejuta sel
per ml dalam 15 hari."
Padang lamun mampu menyerap karbon sebesar 83.000 metrik ton setiap Km²
Berdasarkan penelitian DKP tahun 2007 menyatakan bahwa terumbu karang kita
mampu menyerap 65,7 juta ton/tahun. Padang lamun sebanyak 50,3 juta ton/tahun.
Fitoplankton sebanyak 36,1 juta ton/tahun dan hutan bakau sebanyak 67,7 juta
2
ton/tahun. Secara keseluruhan potensi laut kita menyerap CO sebesar 219,8 juta
ton/tahun.
Jika kehati tidak lestari atau terusik eksistensinya apakah yang akan terjadi? Secara
umum jika kehati terganggu maka yang akan terjadi adalah ketidak stabilan atau gangguan
terhadap aspek ekonomi, aspek ekologi, aspek sosial dan budaya.