Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Pengetahuan
Lingkungan
Keanekaragaman Hayati
(Evolusi dan Interaksi Spesies)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Teknik Teknik Industri 190571001 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M

Abstract Kompetensi
Modul ini membahas mengenai Mahasiswa mampu menjelaskan
definisi keanekaragaman hayati definisi keanekaragaman hayati serta
serta manfaatnya dalam lingkungan manfaatnya dalam lingkungan hidup
hidup
Keanekaragaman Hayati

Indonesia menjadi salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia dan dikenal sebagai
Negara megabiodiversity Keanekaragaman hayati yang tinggi tersebut merupakan kekayaan
alam yang dapat memberikan manfaat serbaguna dan mempunyai manfaat yang vital dan
strategis, sebagai modal dasar pembangunan nasional serta merupakan paru-paru dunia yang
mutlak dibutuhkan baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang (Suhartini,
2009). Data Bappenas (2003) meperkirakan terdapat 38.000 jenis tumbuhan (55% endemik)
di Indonesia, sedangkan untuk keanekaragaman hewan bertulang belakang diantaranya 515
jenis hewan menyusui (39% endemik), 511 jenis reptilia (30% endemik), 1531 jenis burung
(20% endemik) dan 270 jenis amphibi (40% endemik). Tingginya keanekaragaman hayati
dan tingkat endemisme itu menempatkan Indonesia sebagai laboratorium alam yang sangat
unik untuk tumbuhan tropik dengan berbagai fenomenanya.
Keanekaragaman Hayati Kanekaragaman hayati menurut World Wildlife Fund dalam
Mochamad Indrawan dkk (2007) adalah jutaan tumbuhan, hewan dan mikroorganisme
termasuk yang mereka miliki serta ekosistem rumit yang mereka bentuk menjadi lingkungan
hidup. Keanekaragaman hayati dapat digolongkan menjadi tiga tingkat yaitu :
1. Keanekaragaman spesies, hal ini mencakup semua spesies di bumi, termasuk bakteri dan
protista serta spesies dari kingdom bersel banyak (tumbuhan, jamur, hewan yang bersel
banyak atau multiseluler).
2. Keanekaragaman genetik. Variasi genetik dalam satu spesies baik diantara populasi –
populasi yang terpisah secara geografis,maupun diantara individuindividu dalam satu
populasi.
3. Keanekaragaman komunitas. Komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya dengan
lingkungan fisik (ekosistem) masing-masing

Jatna Supriatna ( 2008) menyatakan Indonesia sebagai negara megabiodiversity


berdasarkan keanekaragaman jenis menempati urutan papan atas, yakni :
 Urutan kedua setelah Brasil untuk keanekaragaman mamalia, dengan 515 jenis yang
99% diantaranya merupakan endemik
 Urutan keempat untuk keanekaragaman reptil (511 jenis, 150 endemik)

‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Dosen Pengampu
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
 Urutan kelima untuk keanekaragaman burung (1531 jenis, 397 endemik) bahkan khusus
untuk keanekaragaman burung pruh bengkok, Indonesia menempati urutan pertama 75
jenis 38 endemik)
 Urutan keenam untuk keanekaragaman amfibi(270 jenis, 100 endemik)
 Urutan keempat dunia untuk keanekaragaman duna tumbuhan (38000 jenis)
 Urutan pertama untuk tumbuhan palmae(477 jenis, 225 endemik)
 Urutan ketiga utuk keanekaragaman ikan tawar (1400 jenis) setelah Brazil dan
Columbia.

Manfaat Keanekaragaman Hayati


Biodiversitas atau keanekaragaman hayati di dalam bumi memiliki manfaat yang vital
bagi berlanjutnya hidup seluruh makhluk yang tinggal. Keragaman hewan dan tumbuhan
serta organisme di dalam bumi memenuhi segala macam kebutuhan yang diperlukan oleh kita
sebagai manusia. Kebutuhan yang dipenuhi oleh ketiganya tak hanya mencakup kebutuhan
primer, namun juga kebutuhan sekunder.

Contoh kebutuhan primer manusia yang terpenuhi oleh adanya makhluk hidup lain di
alam ialah kebutuhan papan, sandang dan pangan. Kebutuhan papan dipenuhi oleh aneka
tumbuhan seperti pohon kayu yang diolah hingga menjadi bahan utama pembuatan rumah.
Lalu kebutuhan sandang seperti pakaian dipenuhi oleh tumbuhan seperti pohon kapas dan
hewan domba serta ulat sutera. Sedangkan kebutuhan pangan dipenuhi oleh berbagai jenis
tumbuhan dan hewan seperti daging, susu, dan sayur serta aneka buah. Kemudian untuk
kebutuhan sekunder, biodiversitas yang tinggi membantu manusia dalam memenuhi
kebutuhan nomor kedua tersebut. Kebutuhan sekunder seperti alat transport dipenuhi oleh
hewan seperti sapi, kuda dan hewan unta di kawasan padang pasir.

Untuk memperjelas, manfaat dari keanekaragaman hayati, yaitu:

1. SUMBER PANGAN DAN SANDANG


Pangan adalah salah satu hal yang wajib dilakukan seluruh makhluk hidup yang ada di
bumi agar hidupnya terus berjalan. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa
biodiversitas memiliki manfaat sebagai bahan pangan yang berguna untuk pemenuh

‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Dosen Pengampu
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
energi dan nutrisi. Makhluk hidup khususnya manusia wajib memiliki energi yang cukup
untuk melakukan aktivitas mereka.
Keanekaragaman hayati tumbuhan dan hewan memberi pilihan bagi manusia dalam
memilih makanan jenis apa yang dibutuhkan. Sesuai suatu penelitian, negara kita
setidaknya punya ratusan jenis tanaman penghasil bahan pangan seperti sayur dan buah.
Tercatat 400 spesies penghasil buah dan 370 spesies penghasil sayuran serta 55 penghasil
rempah dan yang lainnya.
Tercatat pula bahwa di negara kita tumbuh 70 jenis spesies penghasil umbi yang
tentunya makin menambah keanekaragaman yang ada. Biodiversitas hewan pun tak
kalah menakjubkan karena disini tinggal ratusan spesies hewan penghasil daging dan
susu serta kulit. Manusia dapat memperoleh sumber karbohidrat dari jagung, gandum
dan berbagai jenis umbi seperti talas.
Selanjutnya manusia dapat memenuhi kebutuhan proteinnya dari hasil hewan yaitu telur
dan daging ikan serta aneka hewan laut yang lain. Pemenuh gizi dan mineral akan
didapatkan dari berbagai jenis buah dan sayur seperti sayur bayam dan buah jeruk. Tak
hanya itu saja, susu dan air kelapa juga akan menambah asupan protein yang dibutuhkan
oleh tubuh manusia. Sedangkan sebagai sumber sandang, tanaman yang dijadikan bahan
pembuat sandang yaitu pohon kapas dan untuk hewan yaitu biri-biri. Tak hanya itu saja,
bulu dari hewan domba kerap dijadikan bahan utama pembuatan jaket yang biasa
digunakan pada musim dingin. Selain itu, serat yang dihasilkan ulat sutera dijadikan
bahan utama pembuatan kain.

2. SUMBER OBAT
Tumbuhan yang dapat dijadikan obat tumbuh sebanyak 940 jenis spesies di Indonesia
dan 250 diantaranya menjadi obat herbal. Aneka tumbuhan yang biasa dipakai untuk
obat yaitu pohon kina dengan fungsi sebagai obat penyakit malaria karena kandungan
alkaloidnya. Selain itu ada pula buah mengkudu yang memiliki peran penurun tekanan
darah yang tinggi. Tak hanya itu saja, daging dari hewan buas dengan bisa yaitu ular juga
bermanfaat untuk obat kulit seperti kulit gatal. Bahkan lemak dari daging ular juga
dipercaya memiliki khasiat dalam penyembuhan berbagai penyakit kulit yang kerap
diderita sebagian besar orang. Contoh lain yaitu madu yang dipercaya akan
meningkatkan daya tahan tubuh siapa pun yang meminumnya.

3. SUMBER KOSMETIK

‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Dosen Pengampu
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Manfaat dari keanekaragaman hayati tak hanya terhenti sampai bahan sandang dan
pangan serta obat saja. Ia juga memiliki manfaat di bidang yang paling disukai para
wanita yaitu bidang kosmetika dan perawatan tubuh serta perawatan kulit. Tumbuhan
yang kerap digunakan untuk bahan kosmetik yaitu lidah buaya, pandan dan aneka bunga
seperti mawar dan melati.

4. SUMBER PENGHASILAN
Nyatanya keberagaman yang melimpah di negara ini memberikan efek dan dampak yang
luar biasa bagi perekonomian warganya. Hampir 80% penduduk Indonesia yang bekerja
sebagai petani memang menjadi salah satu alasan yang kuat dalam hal ini. Tak hanya
petani saja, para peternak dan pengolah perkebunan juga merasakan dampak yang
tentunya sama.
Para petani memasarkan hasil panennya seperti tanaman padi yang kemudian akan diolah
jadi nasi yang merupakan bahan pangan pokok. Para peternak dapat memasarkan telur
dan daging serta susu dari hasil hewan yang mereka rawat dalam jangka waktu tertentu.
Para pengolah perkebunan juga akan menghasilkan rupiah dari hasil panen teh, umbi dan
palawija.

5. SUMBER PLASMAH NUFTAH


Plasma nuftah adalah seluruh organisme yang meliputi tumbuhan dan hewan serta
organisme lain yang berkemampuan mewariskan sifat dari gen. Plasma nuftah
mempunyai manfaat yang beragam diantaranya sebagai penghasil organisme baru yang
unggul seperti padi rojo lele. Padi jenis ini dikenal memiliki rasa yang pulen dan lezat
apabila telah selesai dimasak.

Tingkatan Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati terjadi dengan tingkatan mulai dari organisme yang rendah hingga
tingkat organisme yang tinggi. Tingkatan tersebut ialah sebagai berikut:

1. GEN
Gen merupakan tingkatan biodiversitas yang paling rendah dan ia memengaruhi jenis
pada suatu spesies tumbuhan maupun spesies hewan. Sebagai contoh pada tumbuhan
padi memiliki jenis atau varietas yang beragam seperti rojo lele, IR, kapuas, IPB dan
cianjur. Contoh lain pada tumbuhan mangga yang memiliki ragam gen madu, harum

‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Dosen Pengampu
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
manis dan manalagi. Bila biodiversitas tingkat gen lebih diperjelas lagi, hal ini sangat
mudah ditemukan pada diri kita sebagai manusia. Kita masuk dalam spesies yang
sama yaitu Homo sapiens, namun kita mempunyai bentuk dan sifat yang berbeda satu
sama lain. Sehingga, hal ini diartikan bahwa biodiversitas tingkat gen akan
menunjukkan perbedaan dari setiap individunya.

2. SPESIES
Keanekaragaman hayati tingkat ini lebih menampilkan perbedaan yang mencolok dari
tingkat gen seperti perbedaan kucing dan macan. Dua hewan ini bila dilihat sekilas
mempunyai kekerabatan yang dekat, namun morfologi yang mereka miliki cukup
berbeda. Sebagai contoh lain yaitu perbedaan antara kerbau dan banteng yang juga
termasuk biodiversitas tingkat spesies.

3. EKOSISTEM
Ekosistem merupakan suatu ruang lingkup yang mencakup faktor biotik dan abiotik,
kedua faktor ini kemudian menjalin suatu interaksi. Faktor biotik yang ada pada suatu
ekosistem yaitu seluruh makhluk hidup sedangkan abiotik yaitu batu, udara, cahaya,
air dan tanah. Karena kedua faktor tersebut memiliki keragaman yang berbeda,
ekosistem dibagi ke dalam beberapa jenis.
 Ekosistem sawah
 Ekosistem laut
 Ekosistem hutan
 Ekosistem danau
 Ekosistem padang rumput, dan lain-lain.

Keanekaragaman hayati yang ada di alam telah terancam punah oleh berbagai cara.
Suhartini (2009) menyatakan ancaman terhadap keanekaragaman hayati dapat terjadi melalui
barbagai cara berikut :
1. Perluasan areal pertanian dengan membuka hutan atau eksploitasi hutannya sendiri
akan mengancam kelestarian varietas liar/lokal yang hidup di hutan (seperti telah
diketahui bahwa varietas padi liar/lokal banyak dijumpai di hutan belukar, hutan jati
dan hutan jenis lain). Oleh karena itu sebelum pembukaan hutan perlu dilakukan
ekspedisi untuk pengumpulan data tentang varietas liar/lokal.

‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Dosen Pengampu
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
2. Rusaknya habitat varietas liar disebabkan oleh terjadinya perubahan lingkungan
akibat perubahan penggunaan lahan.
3. Alih fungsi lahan pertanian untuk penggunaan di luar sektor pertanian menyebabkan
flora yang hidup di sana termasuk varietas padi lokal maupun liar, kehilangan tempat
tumbuh.
4. Pencemaran lingkungan karena penggunaan herbisida dapat mematikan gulma serta
varietas tanaman budidaya termasuk padi.
5. Semakin meluasnya tanaman varietas unggul yang lebih disukai petani dan
masyarakat konsumen, akan mendesak/tidak dibudidayakannya varietas lokal.
6. Perkembangan biotipe hama dan penyakit baru yang virulen akan mengancam
kehidupan varietas lokal yang tidak mempunyai ketahanan.

Evolusi Sebagai Penyebab Keragaman Makhluk Hidup


Seluruh makhluk hidup yang sangat beragam ternyata memiliki kesamaan yang
universal. Para ahli dahulu mencoba menjelaskan kenapa hal tersebut dapat terjadi. Akhirnya
pada bulan November 1859, seorang naturalis berkebangsaan Inggris yang bernama Charles
Darwin mempublikasikan sebuah buku berjudul On the Origin of Species by Means of
Natural Selection. Dalam buku tersebut, Darwin menjelaskan teori yang ia susun bersama
Alfred Wallace, seorang naturalis Inggris yang melakukan penelitian di Indonesia. Terdapat
dua hal penting dalam buku tersebut:
A. Spesies yang hidup saat ini merupakan keturunan dan hasil evolusi dari spesies yang
sebelumnya ada. Darwin menggunakan istilah descent with modification, atau dapat
diartikan sebagai penurunan dengan modifikasi. Istilah tersebut menggambarkan
bahwa seluruh makhluk hidup itu sama (berasal dari nenek moyang bersama) dan
beraneka ragam (merupakan modifikasi menjadi spesies dari nenek moyangnya).
B. Mekanisme dari evolusi adalah seleksi alam. Apabila terdapat variasi-variasi di dalam
suatu populasi, maka yang menentukan apakah variasi tersebut menguntungkan atau
merugikan adalah lingkungannya. Apabila menguntungkan, maka variasi tersebut
dipertahankan, begitu pula sebaliknya.
Darwin berpendapat bahwa variasi-variasi kecil di dalam populasi yang disebabkan
seleksi alam pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan yang besar pada spesies.
Menurutnya spesies baru akan berevolusi sebagai hasil dari akumulasi perubahan secara
bertahap dalam waktu yang lama. Hasil akhir dari perubahan tersebut adalah struktur dan

‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Dosen Pengampu
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
fungsi tubuh yang adaptif terhadap lingkungan, sehingga spesies tersebut mampu melakukan
reproduksi dengan lebih baik.

Jenis Interaksi Antar Spesies


Interaksi dalam sebuah ekosistem digolongkan menjadi 5, dimana semuanya memiliki
perannya masing-masing, interaksinya adalah sebagai berikut:

1. NETRAL
Jika makhluk hidup berinteraksi tetapi tidak mengganggu satu sama lain, maka
interaksi yang terjadi adalah netral. Mereka hanya hidup di dalam ekosistem yang
sama, tidak ada persaingan dan mangsa-memangsa dalam interaksi ini. Contoh
interaksinya adalah zebra dan singa di padang savana Afrika. Dengan adanya singa
sebagai predator, singa berfungsi untuk mengontrol populasi zebra agar tidak terlalu
banyak, sehingga zebra tidak mengalami ledakan populasi dan menggangu jalannya
ekosistem.

2. SIMBIOSIS
Simbiosis adalah interaksi antara 2 makhluk hidup berbeda spesies yang saling
berhubungan, dalam hubungan ini ada 3 bentuk interaksi, ada yang menguntungkan
satu sama lain, menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain, serta
menguntungkan satu pihak, tetapi pihak lainnya tidak dirugikan. Simbiosis kemudian
terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
 Simbiosis Mutualisme
Simbiosis ini adalah jenis simbiosis dimana 2 makhluk hidup yang berbeda
spesies memberikan keuntungan satu sama lain. Contohnya adalah lebah madu
dan tanaman berbunga. Lebah madu mendapatkan makanan berupa madu dari
bunga, sedangkan bunga mendapatkan keuntungan dalam berkembang biak
karena proses penyerbukan dilakukan oleh lebah madu, sehingga
memungkinkan daerah penyerbukan yang lebih luas.
 Simbiosis Parasitisme
Dalam simbiosis ini satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan tetapi
merugikan makhluk yang menjadi teman simbiosisnya. Hal ini terjadi karena
biasanya salah satu makhluk tersebut tidak bisa melakukan sesuatu karena
kekurangan organ atau enzim, tetapi membutuhkannya untuk bertahan hidup.

‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Dosen Pengampu
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Contohnya adalah tumbuhan tali putri. Tumbuhan ini tidak memiliki klorofil
atau zat hijau daun yang diperlukan untuk proses fotosintesis, sehingga
tumbuhan ini menempelkan dirinya pada tumbuhan lain untuk mengambil sari-
sari makanan.
 Simbiosis Komensalisme
Dalam interaksi ini satu organisme mendapatkan keuntungan sedangkan yang
lainnya tidak mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah anemon laut dengan
ikan badut. Ikan badut memiliki zat yang melapisi tubuhnya sehingga kebal
dengan sengatan anemon laut. Sementara ikan badut tinggal di sela-sela anemon
untuk mencari perlindungan dari predator. Anemon tidak mendapatkan
gangguan atau keuntungan dari hal ini.

3. ANTISIMBIOSIS
Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup dimana makhluk hidup yang satu
menghambat pertumbuhan makhluk hidup lainnya. Contohnya adalah jamur
penicillium, jamur ini menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri sehingga
tidak bisa berkembang biak di sekitarnya, jamur ini digunakan oleh manusia sebagai
obat antibiotik dengan nama penisilin.

4. KOMPETISI
Adalah interaksi 2 jenis makhluk hidup yang saling bersaing untuk mendapatkan atau
memperebutkan sebuah hal yang sama. Misalnya persaingan antara kerbau dan
kambing untuk mendapatkan rumput dalam sebuah ekosistem padang rumput.

Daftar Pustaka

1. Triyono, K., 2013. Keanekaragaman hayati dalam menunjang ketahanan


pangan. Jurnal Inovasi Pertanian, 11(1), pp.12-22.

2. Walujo, E.B., 2011. Keanekaragaman Hayati Untuk Pangan. Makalah KIPNAS X.


Disampaikan pada konggres Ilmu Pengetahuan Nasional X, Jakarta, pp.8-10.

‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Dosen Pengampu
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
3. Kusmana, C. and Hikmat, A., 2015. Keanekaragaman hayati flora di
Indonesia. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of
Natural Resources and Environmental Management), 5(2), p.187.

‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Dosen Pengampu
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai