Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

Dosen Pengampu : Dra. Erlintan Sinaga, M. Kes

BIODIVERSITAS FLORA DAN FAUNA DI KOMPLEKS UNIMED

Oleh

KELOMPOK 2

6. DESIMA SAMOSIR (4191131009)

7. ELVA DAMAYANTI LUBIS (4191131023)

8. FERI BIDIANA OKTARIA (4193131035)

9. FIRDA NUR HIDAYAH (4191131005)

10. HANISAH HASIBUAN (4191131036)

Tanggal pelaksanaan: Senin, 21 Oktober 2019

JURUSAN KIMIA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Biologi Umum.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.
Kes selaku dosen mata kuliah biologi umum yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis.

Semoga tugas ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Medan, 25 Oktober 2019

Kelompok 2

Desima Samosir

Elva Damayanti Lubis

Feri Bidiana

Firda Nur Hidayah

Hanissa Hasibuan
I. JUDUL : BIODIVERSITAS FLORA DAN FAUNA DI KOMPLEKS UNIMED
I. TUJUAN : 1. Mengetahui jumlah spesies flora yang terdapat di kompleks Unimed
2. Mengetahui jumlah spesies fauna yang terdapat di kompleks Unimed
3. Mengetahui perbandingan jumlah flora dan fauna di kompleks
Unimed
4. Mengetahui lokasi yang lebih banyak memiliki spesies flora dan
fauna
5. Mengetahui kualitas lingkungan di kompleks Unimed
III. TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati disefinisikan sebagai keanekaragaman organisme yang
terdapat di berbagai kawasan dimuka bumi. Keanekaragaman organisme
merupakan kekayaan bumi yang meliputi hewan, tumbuhan, mikroorganisme,
dan semua gen yang terkandung didalamnya, serta ekosistem yang menjadi
habitatnya. Manusia sebagai makhluk hidup banyak merasakan manfaat
keanekaragaman hayati secara langsung. Salah satu manfaat itu dapat terlihat
melalui perbandingan antara lingkungan disekitarnya yang terlihat baik atau
lingkungan sehat dan lingkungan yang rusak atau tercemar.
Istilah keanekaragaman hayati sering disebut juga sebagai ragam hayati,
keanekaan hayati, biodiversitas, dan biodiversiti. Keanekaragaman hayati adalah
salah satu istilah yang dapat menggambarkan kekayaan sumber daya alam hayati
yang beraneka ragam, yang meliputi jumlah gen, jumlah spesies, jumlah
populasi, dan jumlah ekosistem di suatu wilayah tertentu.
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas meliputi semua bagian dari gen,
bagian dari spesies dan juga dari ekosistem di dalam suatu wilayah tertentu.
Indonesia merupakan salah satu dari negara mega biodiversitas yang totalnya
ada sekitar 17 negara, yaitu Amerika Serikat, Afrika Selatan, Australia, Cina,
India, Filipina, Malaysia, Brasil, Ekuador, Meksiki, Peru, Madagaskar,
Kolombia, Venezuela, Kongo, Papua Nugini, dan Indonesia. Keanekaragaman
spesies tertinggi terdapat diwilayah Brazil, Kongo, dan hutan tropis di Indonesia.
2. Macam-Macam Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu :
a. Keanekaragaman tingkat gen
Gen adalah substansi kimia yang menentukan sifat turunan suatu organisme.
Letak gen ada di dalam lokus kromosom. Setiap organisme memiliki
kromosom yang membawa sifat keturunan dari induk anakannya.
Setiap organisme tersusun banyak gen dengan karakter yang berbeda-beda.
Apabila terjadi persilangan antar organisme yang berbeda karakternya dapat
menghasilkan keturunan yang semakin bervariasi. Hal tersebut menyebabkan
keanekaragaman gen adalah keanekaragaman organisme dalam satu jenis
makhluk hidup. Adanya keanekaragaman gen menyebabkan variasi antar
organisme sejenis.
b. Keanekaragaman tingkat spesies
Perbedaan atau variasi yang terdapat dari tingkat gen hingga ke spesies
ditemukan pada banyak hewan-hewan mulai dari kingdom protista
(organisme yang seluler) hingga ke manusia (organisme yang multiseluler).
Keanekaraman tersebut terkait dengan stuktur anatomi dan fisiologi individu
atau spesies dari suatu organisme.
Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada
makhluk hidup antarjenis. Perbedaan antarspesies organisme dalam satu
keluarga lrbih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan
antar individu dalam satu spesies.
c. Keanekaragaman tingkat ekosistem
Keanekaragaman ekosistem merupakan komunitas biologi yang berbeda
serta asosiasinya dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing-masing
(Roziaty : 2017).
3. Keanekaragaman Hayati Di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman
hayati yang tinggi. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletal
didaerah katulistiwa dengan keadaan geografis yang beraneka ragam, sehingga
keanekaragaman hayati di Indonesia memiliki keunikan sendiri. Sekitar 30%
spesies yang hidup di bumi berada di Indonesia. Indonesia memiliki jenis
makhluk hidup dari berbagai tipe wilayah yaitu Indomalaya, tipe Orientasi,
Australia, dan peralihannya. Tingginya keanekaragaman hayati terlihat dari
berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti ekosistem pantai,
ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis,
ekosistem air tawar, ekosistem air laut, dan ekosistem sabana. Masing-masing
ekosistem memiliki keanekaragaman hayati tersendiri.
4. Manfaat Keanekaragaman Hayati
1. Manfaat ekonomi
Secara ekonomi keanekaragaman hayati merupakan sumber pendapatan
masyarakat dan devisa negara. Misalnya untuk bahan baku industri, mebel
dan peralatan rumah tangga, bahan obat, bahan makanan, rempah-rempah,
tanaman hias, dan perkebunan. Bahan-bahan tersebut dapat diperdagangkan
baik di dalam negeri maupun untuk ekspor sebagai bentuk kegiatan
ekonomi.
2. Manfaat biologis
Keanekaragaman hayati memiliki manfaat biologis sebagai penunjang
kelangsungan kehidupan semua makhluk hidup. Tumbuhan menghasilkan
gas oksigen pada proses fotosintesis yang digunakan oleh hewan dan
manusia untuk bernapas. Tumbuhan merupakan produsen yang
menghasilkan bahan organik seperti biji, buah, umbi, dan dedaunan sebagai
bahan makanan makhluk hidup lain.
3. Manfaat ekologis
Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat
penting dalam menjaga keseimbangan alam. Setiap komponen ekosistem
saling berinteraksi secara harmonis, sehingga gangguan terhadap salah satu
komponen sapat menyebabkan perubahan ekosistem. Indonesia mempunyai
hutan hujan tropis yang memiliki nilai ekologis yang penting bagi bumi,
antara lain sebagai paru-paru bumi, menjaga kestabilan iklim global, dan
membantu menurunkan tingkat pencemaran udara, serta mengurangi efek
rumah kaca.
4. Manfaat sosial
Keanekaragaman hayati secara alami merupakan bagian sistem sosial dan
budaya masyarakat setempat. Kegiatan mereka tidak dapat terlepas dari
keanekaragaman hayati di lingkungannya. Keanekaragaman hayati juga
dapat berpotensi untuk dikembangkan sebagai tempat rekreasi, olahraga,
hiburan, dan pendidikan.

5. Pelestarian Sumber Daya Alam


Kebutuhan lahan yang semakin meningkat karena peningkatan populasi manusia
telah menyebabkan perusakan habitat, fragmentasi, penggantian spesies asli yang
sensitif dengan spesies tidak asli, degradasi habitat akuatik yang selanjutnya dapat
menyebabkan masa pemberhentian yang panjang untuk dapat hidup dari
perlindungan area. Apabila hal ini terjadi dalam waktu yang lama maka yang
paling terancam adalah keanekaragaman hayati untuk seluruh negara bukan hanya
di negara maju saja tetapi yang sangat membutuhkan perhatian justru pada negara
berkembang dimana pertambahan penduduk jauh lebih pesat dibanding negara
maju yang pada akhirnya kebutuhan lahan juga semakin meningkat (Nahdi :
2008).
Keanekaragam hayati kini mulai mengalami berbagai erosi. Perusakan habitat
telah menggangu ekosistem yang akan mengancam berbagai spesies. Eksploitasi
spesies flora dan fauna berlebihan akan menimbulkan kelangkaan dan kepunahan
spesies. Penyeragaman varietas tanaman dan ras hewan budidaya menimbulkan
erosi genetik, sehingga menimbulkan krisis keanekaragaman hayati (Sutoyo :
2010).
Kawasan hutan lindung merupakan kawasan hutan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu untuk dilindungi. Fungsi-fungsi
ekologis hutan lindung diharapkan dapat berjalan dan dinikmati manfaatnya oleh
masyarakat di sekitarnya. Undang-undang RI No 41/1999 tentang
Kehutananmenyebutkan Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai
fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur
tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan
memelihara kesuburan tanah. Kawasan hutan lindung merupakan suatu wilayah
yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup
yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. Hutan Lindung
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga kestabilan ekosistem di
sekitarnya. Adapun fungsi hutan lainnya ialah untuk menjaga tingkat
keanekaragaman hayati, karena hutan merupakan gudang plasma nutfah atau
sumber daya genetik dari berbagai jenis tumbuhan dan binatang, termasuk
serangga (Maulana : 2016).

Kerusakan sumber daya alam merupakan tanggung jawab bersama seluruh


bangsa dan negara. Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya
hutan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Tidak menerapkan sistem tebang habis terhadap semua pohon di hutan dengan
semena-mena, melainkan secara terencana dengan sistem tebang pilih
(penebangan selektif), hanya pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu
yang boleh ditebang.
2. Melakukan penghijauan dan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan
kembali hutan yang sudah terlanjur rusak.
3. Menghutankan daerah yang bukan hutan untuk mengganti daerah hutan yang
digunakan untk keperluan untuk keperluan lain.
4. Mencegah kebakaran hutan.
Untuk menjaga kelestarian hewan langka, maka penangkapan perburuan harus
menaati peraturan yang berlaku, diantaranya sebagai berikut.
1. Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu)
2. Senjata untuk berburu harus ditentukan jenisnya.
3. Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan
4. Tidak boleh berburu hewan-hewan langka
5. Mematuhi waktu berburu karena ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada
bulan-bulan tertentu saja
6. Harus mematuhi konvensi dengan baik. Konvensi ialah aturan-aturan yang
tidak tertulis tetapi harus sudah diketahui oleh pemburu (Ramadhani, 2014 )

IV. ALAT DAN BAHAN


1. ALAT
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah
.
1. Patok - 20 buah
2. Tali rafia - 40 meter
3. Buku catatan - 1 buah
4. Alat tulis - 1 buah

2. BAHAN
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
.
1. Flora - 13
2. Fauna - 8

V. PROSEDUR KERJA
No Prosedur Kerja
.
1. Membentuk kelompok kerja sebanyak tujuh kelompok
2. Dengan menggunakan patok dan tali rafia bentuk suatu kuadrat berukuran 1×1
m pada masing-masing lapangan rumput yang ada pada ke tujuh fakultas yang
ada di Unimed. Catatlah jenis-jenis rumput yang ada pada kuadrat tersebut dan
masukkan pada lembar data.
3. Lakukan kegiatan seperti pada nomor 2 untuk data pohon dengan luas kuadrat
10×10 m. Catatlah data-data pohon pada tabel data.
4. Lakukan pengamatan pada bagian daun-daun tumbuhan/tanaman ataupun
pada bagian permukaan tanah dan catatlah jenis fauna yang ditemukan.

VI. HASIL PERCOBAAN / PEMBAHASAN


VI.1 Tabel Pengamatan flora dan fauna yang dapat diamati di 7 lokasi pengamatan di
UNIMED
N Lokasi Daftar spesis tumbuhan Daftar sepsis hewan Keterangan
o Pengamatan (flora) (fauna)
1. Fakultas Rumput ilalang, rumput teki, Belalang, semut Flora
Matematika rumput mutiara, rumput merah, nyamuk, berjumlah
dan gajah, rumput kerawatan, kumbang, semut 7 jenis dan
Pengetahuan meniran, rumput bambu hitam, kupu-kupu, fauna
Alam lintah, tawon, lalat berjumlah
9 jenis
2. Fakultas Rumput gajah pahitan, Semut, kucing, lalat, Flora
Teknik legetan (sinedrell nodiflora), kupu-kupu, ulat berjumlah
rumput herbisid glyfos, bulu, nyamuk, 13jenis dan
lumut hati, jamur keong, bekicot fauna
ganoderma, pohon pinisium, berjumlah
bunga daun bahagia, 8 jenis
semanggi(marsiella villosa),
tumbuhan paku sisik
naga,daun sendok,tumbuhan
paku susantievi, bunga
bahagia merah
3. Fakultas Bunga keladi, rumput gajah, Laba-laba, semut Flora
Bahasa dan anakan pohon tamari, bunga merah, jangkrik, berjumlah
Seni kembang sepatu, anak daun semut hitam, 16 jenis,
kates,putri malu, tanaman nyamuk, lalat, dan fauna
paku sarang, rrumput paku, belalang, siput, ulat, berjumlah
rumput bambu, benalu, rayap, kupu-kupu, 18 jenis
lumut, jamur tiram, pohon kumbang, semut
sukun, pohon mahoni, api, semut rangrang,
anakan pohon jeruk, dan kodok, lebah, cicak
pohon saga. pohon, ulat bulu.
4. Fakultas Rumput teki(cyperus Semut rangrang, Flora
Ilmu Sosial rotundus), meniran siput, nyamuk, berjumlah
(Phillanthus), lumut pacet, kupu-kupu, 14jenis dan
(Bryophita), daun belalang, cacing fauna
suruhan(Peperomiapelilusid berjumlah
a), Tapak kuda (ipomea 7 jenis
pellucida), pohon sagu
(Adenathera pohanina),
pohon sukuh(Artocarpus
altilis), pohon manga
(Mangitera Indica),
mangkokan (polysclas
scutellaria), talas, kunyit,
andong merah, mahoni,
anthurium.
5. Fakultas Pucuk merah, bunga kertas, Belalang, kumbang,
Flora
Ilmu pohon mahoni, pohon asoka, semut merah, semut
berjumlah
Pendidikan jamur, rumput gajah lokal, hitam, lalat hijau,
9 jenis dan
meniran, rumput ilalang, ulat bulu, jangkrik,
fauna
rumput bambu, rumput teki, kupu-kupu, cicak,
berjumlah
putri malu, daun kentut. capung, kumbang
12 jenis
6. Fakultas Putri malu, pakis, paku, Jangkrik, semut,
Flora
Ekonomi pohon pinang nyamuk, lalat,
berjumlah
lebah, kupu-kupu,
4 jenis dan
ayam, kumbangfauna
berjumlah
8 jenis
7. Belakang Rumput gajah besar, Oxalles Semut kecil, Flora
Biro Rektor dieni, rumput meniran, belalang, kucing, berjumlah
rumput israel, spigellia, semut merah, kupu- 20 jenis
Wrightia antidytillea, ixora kupu, semut hitam, dan fauna
coccinea, daun asam kecil, capung, siput berjumlah
rumput jagiri, keladi hias, murbay, katak batu, 10 jenis
jukut pendul, tumbuhan nyamuk.
paku, bunga musim semi,
daun afrika, rumput pastura,
pohon palem hati, pohon
palm kincir angin, pakis, sri
rezeki, pohon mahogani
gunung, bunga tasbih.

VI.2 PEMBAHASAN
 Secara praktek
Dari hasil pengamatan didapat bahwa lokasi unimed merupakan lokasi
yang kaya akan keanekaragaman flora dan fauna. Dimana telah dilakukan
pengamatan secara langsung di 7 lokasi pengamatan yang sudah diamati.
Dari ketuju lokasi tersebut diamati bahwa di lokasi belakang birek
unimed lebih banyak di temukan keanekaragaman flora dan di fakultas bahasa
dan seni terdapat lebih banyak fauna.
Di lingkungan Universitas Negeri Medan, telah dilakukan observasi di tujuh
tempat yaitu FT, FMIPA, FBS, FE, FIS, FIP, dan Biro Rektor. Hasil pengamatan yang
telah dilakukan mendapakan hasil bahwa hampir disetiap lingkungan yang diamati
memiliki flora dan fauna yang hampir sama. Hanya saja jumlah kendaran dan sampah
yang dibuang sembarangan pada taman fakultas di universitas membuat tempat-tempat
tersebut menjadi sarang nyamuk dan merusak lingkungan akibat sampah. Banyak
tumbuhan yang hidup subur d lingkungan Universitas Negeri Medan, tetapi dijadikan
tempat pembuangan sampah.
Beberapa flora seperti tumbuhan pakis, jamur, lumut,bunga kembang
sepatu,putri malu,pohon kapas,dan lain-lain di lingkungan UNIMED menandakan tidak
terlalu terjadi degradasi dan biodiversitas tingkat spesies masih sukar ditemukan. Begitu
juga hal nya engan fauna di lingkungan UNIMED adanya kucing, belalang,
semut,cacing,dan kupu-kupu menandakan bahwa biodiversitas dilingkungan yang
diamati masih bervariasi.
Menurut data yang telat dikumpulkan di tujuh lokasi unimed terdapat total 88
spesies flora dan 77 spesies fauna yang terdapat di komplek UNIMED.
Berikut tabel hasil pengamatan
FMIPA FT FBS FIS FIP FE BELAKAN TOTAL
G BIREK
FLORA 7 13 16 14 9 8 20 88

FAUNA 9 8 18 7 12 8 10 72

JUMLAH 18 21 34 21 21 16 30 100
Berdasarkan tabel pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa tempat
yang paling banyak terdapat flora dan fauna yaitu FBS, dan tempat yang paling sedikit
terdapat flora dan fauna yaitu FMIPA.

 Secara teori
Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman makhluk hidup
pada semua tingkat organisasi kehidupan. Tingkat keanekaragaman hayati
meliputi keanekaragaman hayati tingkat gen, keanekaragaman hayati tingkat
jenis, dan tingkat keanekaragaman hayati tingkat ekosistem. Jadi
keanekaragaman hayati tidak hanya terjadi antarjenis, tetapi dalam satu jenis pun
terdapat keanekaragaman atau variasi. Variasi ini diakibatkan oleh
keanekaragaman gen. Selain itu keanekaragaman lingkungan menjebabkan jenis
makhluk hidup di suatu ekosistem berbeda dengan jenis makhluk hidup di
ekosistem yang lain. Hal ini menyebabkan terjadinya keanekaragaman
ekosistem.
Keanekaragaman tumbuhan , berdasarkan komunitas tumbuhan yang
tumbuh, di Indonesia terdapat empat kelompok utama ekosistem tumbuhan yaitu
sebagai berikut.
 Ekosistem bahari/pantai, terdiri dari ekositem laut dalam, pantai
pasir dangkal, pantai berbakau, dan hutan air payau
 Ekosistem darat alami, meliputi vegetasi dataran rendah, vegetasi
pegunungan, dan vegetasi monsum dan padang rumput
 Ekosistem suksesi, yaitu ekosistem suksesi primer dan ekosistem
suksesi sekunder
 Ekosistem buatan. Misalnya danau, hutan taman, hutan kota, dan
agroekosistem seperti sawah, kolam, tambak, pekarangan, dan
perkebunan.
Keanekaragaman hewan, berdasarkan garis Wallace dan garis weber, perseberan
hewan-hewan di Indonesia meliputi oriental di kawasan barat , daerah autralia di
kawasan timur, dan daerah peralihan.
a. Hewan di daerah oriental, meliputi berbagai hewan asia seperti primate, mamalia
besar, dan jenis burung berkicau.
b. Hewan di daerah Australia, meliputi berbagai mamalia kecil, marsupalia dan
mamalia berkantung dan berbagai jenis burung yang warnanya mencolok.
c. Hewan peralihan, meliputi berbagai jenis hewan dari tipe asia dan Australia,
misalnya tarsius, anoa, babi, opossum, babirusa, burung hantu, dan burung
maleo.

VII. KESIMPULAN
1. Terdapat 88 jenis spesies flora di kompleks unimed dimana diantaranya terdapat
jamur, lumut, pohon, bunga dan tumbuhan lainnya.
2. Terdapat 72 jenis fauna dikompleks unimed dimana dantaranya terdapat
cacing,belalang,semut, kucing,dan lainnya.
3. Perbandingan flora dan fauna di kompleks unimed tidak terlalu signifkan yaitu 2:1
antar flora dan faunanya.
4. Lokasi yang memiliki banyak spesies flora dan fauna menurut hasil pengamat yang
telah dilakukan adalah FBS.
5. Kualitas lingkungan di UNIMED cukup bagus karena masih banyak terdapat spesies
flora dan fauna yang beragam yang terdapat di kompleks UNIMED.

VIII. JAWABAN PERTAYAAN DAN TUGAS


1. Berapa banyak jumlah spesies flora dan fauna yang dapat kamu amati dan
catatkan pada tujuh lokasi pengamatan di kompleks Universitas Negeri Medan?
Jawab:
Pada lokasi pengamatan di Fakultas MIPA diperoleh data bahwa ada 7 jenis
flora dan 9 jenis fauna. Pada lokasi pengamatan di Fakultas Teknik diperoleh
data bahwa ada 13 jenis flora dan 8 jenis fauna. Pada lokasi pengamatan di
Fakultas Bahasa dan Seni diperoleh bahwa terdapat 16 jenis flora dan 18 jenis
fauna. Pada lokasi pengamatan di Fakultas Ilmu Sosial diperoleh hasil bahwa
terdapat 13 jenis flora dan 7 jenis fauna. Pada lokasi pengamatan di Fakultas
Ilmu Pendidikan diperoleh hasil bahwa terdapat 8 jenis flora dan 12 jenis fauna.
Pada lokasi pengamatan di Fakultas Ekonomi diperoleh hasil bahwa terdapat 4
jenis flora dan 8 jenis fauna. Dan terakhir, pada lokasi pengamatan di belakang
Biro Rektor diperoleh hasil bahwa terdapat 20 jenis flora dan 10 jenis fauna.
2. Di lokasi mana didapatkan jumlah spesies flora dan fauna yang lebih banyak?
Jawab:
Jumlah spesies flora paling banyak terdapat di lokasi pengamatan di belakang
Biro Rektor yaitu sebanyak 20 spesies. Dan jumlah spesies fauna paling banyak
terdapat di lokasi pengamatan Fakultas Bahasa dan Seni yaitu sebanyak 16
spesies.
3. Dalam bentuk grafik tampilkanlah perbandingan jumlah flora dan fauna yang
lebih banyak!
Jawab:
PENGAMATAN FLORA DAN FAUNA
25

20

15

10

0
FMIPA FT FBS FIS FIP FE BELAKANG
BIREK

FLORA FAUNA

4. Bagaimana kamu dapat menjelaskan mengapa kekayaan spesies flora dan fauna
pada tujuh lokasi pengamatan yang terdapat di kompleks Unimed berbeda-beda?
Jawab:
Kekayaan flora dan fauna di lokasi unimed dapat berbeda beda karena
disebabkan kondisi fisik lingkungan, iklim, seleksi alam, adaptasi, makanan, dan
manusia. Kondisi fisik yang dimaksud yaitu bagaimana keadaan tanah,
bagaimana keadaan air dan lingkungan. Iklim di fakultas MIPA belum tentu
sama dengan iklim di Fakultas Ekonomi walaupun berada dalam satu
lingkungan yaitu kompleks Unimed. Hal ini dapat menyebabkan adanya
perbedaan flora dan fauna antara satu tempat dengan tempat yang lainnya.
Misalnya, semut merah lebih banyak berada di fakultas Bahasa dan Seni
dibandingkan dengan di belakang biro rektor. Karena iklim di fbs lebih
mendukung pertumbuhan semut karena iklimnya tidak terlalu panas dan tidak
juga banyak hujan, sehingga mendukung pertumbuhan semut. Seleksi alam
maksudnya adalah mahluk yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya
akan punah. Misalnya jika seekor jangkrik tidak mampu bertahan di tempat yang
panas atau kurang air maka jangkrik akan punah, demikianlah seleksi alam.
Selanjutnya ada adaptasi, agar dapat hidup dalam suatu lingkungan maka spesies
harus mampu beradaptasi. Misalnya, saat cicak terancam, maka cicak akan
memutuskan ekornya agar terlepas dari bahaya. Selanjutnya ada adaptasi lain
misalnya pohon mahoni diciptakan dengan akar lebat agar mampu menyimpan
cadangan air. Selanjutnya ada makanan. Seekor semut mampu bertahan di suatu
tempat karena ada makanan. Bila makanan tidak ada, maka semut akan
berpindah ke tempat yang lain untuk mencari makanan. Yang terakhir yang
dapat memengaruhi keberadaan spesies flora dan fauna di unimed adalah
manusia. Jika manusia melestarikan flora dan fauna, maka persebarannya akan
meningkat. Sebagai contoh, jika pohon mahogani ditanam dan dirawat dengan
baik serta pertumbuhannya diperhatikan maka akan meningkatkan jumlah pohon
mahogani yang ada di Unimed.
5. Nilai atau manfaat apa yang dapat diperoleh dari flora dan fauna yang ditemukan
di kompleks Unimed?
Jawab:
Manfaat yang dapat diperoleh dari flora dan fauna yang ada di Unimed antara
lain sebagai berikut.
 Flora berfungsi sebagai penghasil oksigen. Tidak dapat dipungkiri bahwa
keberadaan tumbuhan sangat penting dalam kehidupan kita. Dengan adanya
tumbuhan di unimed, maka kita dapat menghirup udara segar.
 Flora dan fauna dapat dijadikan sebagai objek keindahan. Kita dapat melihat
betapa indahnya flora dan fauna yang ada di unimed.
 Flora dapat dijadikan sumber pangan. Misalnya pohon melinjo yang ada di
Unimed akan menghasilkan buah dan buah itu dapat dijadikan sumber
makanan.
 Flora dapat dijadikan komoditas berharga. Misalnya pohon jati yang ada di
Unimed dapat dijadikan komoditas berharga untuk pembuatan kursi atau
meja.
 Fauna di unimed misalnya ulat sutera dapat dijadikan bahan dasar
pembuatan kain.
6. Bagaimana pendapatmu tentang kualitas lingkungan di Unimed? Apakah terjadi
degradasi lingkungan? Dan bagaimana hal itu dapat dijelaskan?
Jawab:
Kualitas lingkungan di unimed sudah cukup baik. Semua komponen abiotik dan
biotik sudah terlihat cukup seimbang. Komponen biotik yaitu hewan, tumbuhan
dan manusia telah memanfaatkan komponen abiotik yaitu tanah, air, udara dll.
Misalnya komponen biotik menggunakan air sebagai sumber utama yang
penting. Manusia dan hewan memerlukan air bagi tubuh, begitu pula dengan
tumbuhan. Manusia mulai menjaga kelestarian udara dengan cara menanam
pohon di kompleks Unimed.
Degradasi lingkungan di unimed mungkin masih terjadi. Hal ini tampak dari
tindakan individu yang menggunakan kendaraan bermotor saat datang ke
unimed. Kendaraan bermotor dapat menyebabkan polisi yang dapat merusak
kebersihan udara. Selain itu penggunaan sampah plastik yang dibuang
sembarangan juga dapat menyebabkan degradasi lingkungan. Bila sampah
dibuang sembarangan maka akan menyebabkan tercemarnya air dan tanah. Bila
kita menggunakan air yang tercemar maka dapat menimbulkan penyakit bagi
tubuh.

Refleksi diri

1. Mengapa dan untuk apa kita perlu mempelajari topik biodiversitas dan degradasi
lingkungan?
Jawab:
Kita perlu mempelajari materi biodiversitas dan degradasi lingkungan agar kita
mengetahui apa apa saja keanekaragaman hayati itu, mengetahui pemanfaatan
untuk memberikan pemahaman mengenai konsep-konsep dasar tentang manusia
dan lingkungannya; Untuk mengetahui dasar-dasar kemampuan untuk
melakukan analisis mengenai permasalahan lingkungan aktual baik yang terjadi
di tingkat lokal, regional ataupun global; Untuk memahami contoh-contoh
solusi alternatif tentang bagaimana mengatasi permasalahan lingkungan melalui
pendekatan ekologis dan penerapan teknologis.
2. Manfaat apa yang dapat kamu peroleh bagi dirimu, masyarakat dan negara
setelah mempelajari topik ini?
Jawab:
Manfaat yang dapat saya peroleh setelah mempelajari materi ini yaitu untuk
mengetahui seberapa besar kekayaan alam yang diciptakan Tuhan, dapat
mengetahui dan memahami tentang cara mengelola dan memanfaatkan sumber
daya alam yang tersedia secara berkelanjutan serta agar dapat mengetahui cara
melestarikan lingkungan dengan baik. Selain itu manfaat lain yang saya peroleh
setelah mempelajari biodiversitas yaitu dapat mengetahui jenis jenis spesies
yang ada di Unimed, mengetahui adanya saling ketergantungan di antara
organisme satu dengan lainnya; memahami ciri-ciri dan sifat setiap organisme;
memahami adanya hubungan kekerabatan antar organisme; memahami manfaat
keanekaragaman hayati dalam mendukung kelangsungan hidup manusia.

IX. DAFTAR PUSTAKA


1. Roziaty, Elfi, dkk. 2017.Biologi Lingkungan. Surakarta : Muhammadiyah
University Press.
2. Chaniago, ramadhani.2014.Biologi.Yogyakarta: innosain
3. Maulana, Ade Moch. Iqbal, dkk. 2016.keanekaragaman jenis serangga di kawasan
hutan lindung karangkamulyan kabupaten ciamis. jurnal pendidikan biologi (bioed).
vol.4.no.1 : 69-74.
4. Sutoyo. 2010. keanekaragaman hayati indonesia. Jurnal buana sains. vol.10.no.2 :
101-106.Nahdi, maizer said. 2008.
5. konservasi ekosistem dan keanekaragaman hayati hutan hujan tropis berbasis
masyarakat. Jurnal kaunia. vol.IV.no.2 : 159-172.

Medan, Senin 28 Oktober 2019

ASISTEN PRAKTIKAN

(JESIKA PRATIWI .U SIMANJUTAK) KELOMPOK 2


NIM: 4163341032

Anda mungkin juga menyukai