Anda di halaman 1dari 32

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Disusun Oleh
1. Faiz Ali Yafie
(1301070032)
2. Rines Awdora Ady (1301070042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015/2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan

: Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran

: Biologi

Kelas / Semester

: Kelas X/Semester 1

Materi Pembelajaran

: Keanekaragaman Hayati

Alokasi Waktu

: 3 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen,
jenis dan ekosistem) di Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan
tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media
informasi.
C. Indikator
Pertemuan 1
Kognitif

1. Memahami definisi keanekaragaman hayati


2. Menyebutkan 3 pengelompokan tingkatan kenekaragaman hayati
3. Mendiskusikan perbedaan tingkat keanekaragaman hayati
4. Menjelaskan perbedaan tingkat keanekaragaman hayati
5. Mengelompokan makhluk hidup ke dalam tingkatannya
6. Menyimpulkan materi megenai tingkat kenekaragaman hayati
Psikomotor
1. Membuat laporan hasil diskusi yang telah dilakukan

Peretemuan 2
Kognitif
1. Memahami kelestarian lingkungan yang ada di Indonesia
2. Menjelaskan keanekaragaman ekosistem yang ada di Indonesia
3. Menghubungkan dengan penyebab Indonesia memiliki flora dan fauna endemik
4. Menganalisis penyebab kelangkaan flora di Indonesia sesuai literatur
5. Menganalisis penyebab kelangkaan fauna di Indonesia sesuai literatur
6. Menjelaskan cara mngatasi kelangkaan keanekaragaman hayati yang terjadi di
Indonesia berdasarkan literatur secara tepat
7. Menyimpulkan materi pembelajaran mengenai keanekaragaman hayati di Indonesia
Psikomotor
1. Membuat peta persebaran flora dan fauna langka di Indonesia secara berkelompok
2. Menyusun kliping mengenai flora dan fauna langka di Indonesia
Pertemuan 3
Kognitif
1. Memahami peranan sumber daya hayati dalam kehidupan manusia
2. Menghubungkannya dengan peranannya pada kehidupan manusia
3. Memahami tentang klasifikasi makhluk hidup
4. Mengelompokkan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungan
5. Menjelaskan dasar pengelompokan yang klasifikasi makhluk hidup
6. Menyimpulkan tentang klasifikasi makhluk hidup
Psikomotor
1. Membuat kunci detrminasi
2. Mengisi soal tentang pemahaman materi pembelajaran
D. Tujuan
Pertemuan 1
Kognitif
1. Siswa dapat memahami definisi keanekaragaman hayati dengan baik dari hasil
penjelasan guru.
2. Siswa dapat menyebutkan 3 pengelompokan tingkatan kenekaragaman hayati secara
urut.
3. Siswa dapat mendiskusikan perbedaan tingkat keanekaragaman hayati yang telah
disebutkan dengan tepat.
4. Siswa dapat menjelaskan perbedaan tingkat keanekaragaman hayati dari hasil
diskusi
5. Mengelompokan makhluk hidup ke dalam tingkatannya

6. Menyimpulkan materi megenai tingkat kenekaragaman hayati


Psikomotor
1. Membuat laporan hasil diskusi yang telah dilakukan

Pertemuan 2
Kognitif
1. Siswa dapat memahami kelestarian lingkungan yang ada di Indonesia berdasarkan
pemahamannya dan literatur yang digunakan
2. Siswa dapat menjelaskan keanekaragaman ekosistem yang ada di Indonesia
berdasarkan literatur dan sumber media yang digunakan
3. Siswa dapat menghubungkan dengan penyebab Indonesia memiliki flora dan fauna
endemik dengan benar dan baik
4. Siswa dapat menganalisis penyebab kelangkaan flora di Indonesia sesuai literatur
5. Siswa dapat menganalisis penyebab kelangkaan fauna di Indonesia sesuai literatur
6. Siswa dapat menjelaskan cara mngatasi kelangkaan keanekaragaman hayati yang
terjadi di Indonesia berdasarkan literatur secara tepat
7. Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran mengenai keanekaragaman hayati

di Indonesia berdasarkan literatur dan sumber media yang baik


Psikomotor
1. Siswa dapat membuat peta persebaran flora dan fauna langka di Indonesia secara
berkelompok berdasarkan literatur dan sumber media yang baik
2. Siswa dapat kliping mengenai flora dan fauna langka di Indonesia dengan baik

Pertemuan 3
Kognitif
1. Siswa dapat memahami peranan sumber daya hayati dalam kehidupan manusia
dengan baik
2. Siswa dapat menghubungkannya dengan peranannya pada kehidupan manusia dengan
benar
3. Siswa dapat memahami tentang klasifikasi makhluk hidup berdasarkan literatur
dengan benar
4. Siswa dapat mengelompokkan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungan
berdasarkan pengamatan secara teliti
5. Siswa dapat menjelaskan dasar pengelompokan klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan literatur dengan tepat
6. Siswa dapat menyimpulkan tentang klasifikasi makhluk hidup berdasarkan literatur
dan sumber lainnya dengan benar
Psikomotor
1. Siswa dapat membuat kunci detrminasi berdasarkan literatur dan hasil pengamatan
2. Siswa dapat mengisi soal tentang pemahaman materi pembelajaran melalui LKS
dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
Pengantar Keanekaragaman Hayati

Gambar apakah tersebut? Kenapa berbeda-beda? Termaksud dalam hal apakah itu?
Di bumi ini terdapat berbagai macam hewan dan tumbuhan yang hidup pada tempat
yang berbeda-beda. Ada yang hidup di tempat teduh, panas, lembap, kering, atau dalam
air. Semuanya memiliki rupa dan ciri yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu jenis
binatang saja, misalnya semut yang sangat mudah Anda temukan, ternyata banyak sekali
macamnya.
Hasil pengamatan Anda tersebut menunjukkan adanya keanekaragaman hayati yang
memperlihatkan adanya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat
yang berbeda-beda baik di tingkat gen, jenis, maupun ekosistem. Ketiga macam
keanekaragaman itu saling berkaitan sehingga tidak terpisahkan satu dengan yang lain.
Dengan kata lain keanekaragaman hayati merupakan totalitas dari keanekaragaman
tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem.
Tingkatan Keanekaragaman Hayati
1. Keanekaragaman Tingkat Genetik ( gen )
Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom.
Setiap susunan gen akan memberikan penampakan ( fenotipe ), baik anatomi maupun
fisiologi pada setiap organisme.
Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat
atau secara keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu
spesies. Hal ini disebabkan adanya keanekaragaman gen atau struktur gen pada setiap
organisme.
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu
jenis (spesies).
Misalnya :

Variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor


Variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan

sebagainya
Variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung,

dan sebagainya
Variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina
Allium ascolicum (bawang merah), Allium sativum (bawang putih), Allium
fistulosum (locang)

Gambar variasi jenis bunga mawar


2. Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis)
Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan
yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka
kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies.
Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi
yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang
sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaanperbedaan sifat.
Contoh :
Famili Fellidae : kucing, harimau, singa
Famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar
Famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang

kapri
Familia graminae : rumput teki, padi, jagung
Genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea

crassicaulis)
Genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes)

Gambar Famili Papilionaceae

3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem


Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik).
Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik,

lingkungan kimia, tipe

vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik.


Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan
(eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat
terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma
savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
Keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis,
sehingga dapat digambarkan suatu urutan berikut :
Gen > keanekaragaman gen > keanekaragaman jenis

>

keanekaragaman ekosistem

Pertemuan 2
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Indonesia terletak pada garis 6 LU 11 LS dan 95 BT 141 BT. Dengan
demikian, Indonesia terletak di daerah beriklim tropis dan dilewati oleh garis
khatulistiwa. Letak ini menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi. Indonesia juga memiliki berbagai jenis ekosistem, seperti ekosistem perairan,
ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau, terumbu karang, dan ekosistem pantai.

Gambar berbagai jenis hewan dan tumbuhan

Penyebaran hewan (zoogeografi)


Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelompokkan
menjadi 6 daerah, yaitu sebagai berikut.
1) Paleartik meliputi daerah Asia Utara dan Eropa, hewan yang khas adalah beruang
eropa, bison dan rusa kutub.
2) Ethiopia meliputi daerah Afrika, Arab, Madagaskar, hewan yang khas, seperti zebra,
jerapah, gajah, dan gorila.
3) Oriental meliputi daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian barat, hewan yang khas
adalah harimau, gajah, tapir, dan kerbau.
4) Australia meliputi daerah Australia, New Zealand dan Indonesia bagian timur. Hewan
yang khas meliputi hewan yang berkantung, seperti kanguru.
5) Neortik meliputi daerah Amerika Utara, hewan yang khas meliputi, binatang pengerat
besar, yaitu berang-berang.
6) Neotropik meliputi daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, hewan yang khas
meliputi kera dan tapir.
Letak Indonesia termasuk dalam 2 daerah zoogeografi, yaitu oriental dan Australia.
Yang termasuk daerah zoogeografi oriental adalah bagian barat Indonesia, sedangkan
bagian timur termasuk daerah zoogeografi Australia. Menurut sejarahnya, Indonesia

bagian barat menyatu dengan benua Asia dan Indonesia timur menyatu dengan benua
Australia. Sehingga tidak mengherankan jika jenis hewan dan tumbuhan yang ada di
Indonesia barat mirip dengan hewan dan tumbuhan di Asia Tenggara atau oriental. Jenis
hewan dan tumbuhan di Indonesia timur mirip dengan hewan dan tumbuhan yang berada
di daerah biografi benua Australia.
Persebaran tumbuhan
Tumbuhan yang menutupi suatu daerah tertentu disebut vegetasi. Persebaran tumbuhan
ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti ketinggian dan garis lintang) dan curah
hujan. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut dan letaknya semakin jauh dari
garis lintang, di tempat tersebut suhunya semakin menurun. Setiap kenaikan ketinggian
100 meter dari permukaan laut dan kenaikan garis lintang maka sebesar 10 suhu daerah
tersebut akan turun 5C.
Macam-macam vegetasi dan ciri-cirinya sebagai berikut.
1) Tundra, memiliki ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes) dan terdapat
pada daerah Skandinavia, Rusia, Siberia dan Kanada.
2) Taiga, memiliki ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum (konifer) dan terdapat pada daerah
Skandinavia, Alaska, Kanada dan Siberia.
3) Hutan meranggas (4 musim), memiliki ciri-ciri vegetasi hutan yang hijau pada musim
panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin. Terdapat pada daerah iklim
sedang, seperti Eropa, sebagian Asia dan Amerika.
4) Padang rumput, memiliki ciri-ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa rumput
(Graminae). Terdapat pada daerah Hongaria, Amerika Utara, Argentina dan Rusia
Selatan.
5) Vegetasi gurun, memiliki ciri-ciri vegetasi dengan jumlah pohon sangat sedikit yang
tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan kering (xerofit), berbunga dan berbuah dalam
waktu pendek (efermer). Terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC), gurun Sahara
(Afrika Utara), gurun Kalahari (Afrika Selatan).
6) Sabana, memiliki ciri-ciri vegetasi padang rumput dan pepohonan. Terdapat pada
daerah Asia, Australia dan Indonesia.
7) Hutan hujan tropis, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau sepanjang tahun,
pohon- pohon tinggi, jenisnya sangat banyak, terdapat tumbuhan yang menempel
(epifit) dan tumbuhan yang memanjat pohon lain (liana). Terdapat pada daerah Asia,
Afrika, Indonesia, dan Amerika Selatan.

8) Hutan bakau, memiliki ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas karena tanah dan
airnya miskin oksigen, contohnya Pohon Bakau (Rhizipora), kayu api (Avicinea) dan
Sonneratia/jenis tumbuhan tahan kering (xerofit). Terdapat di daerah tropik dan
subtropik pada zona pasang surut di tempat landai pada pantai.
9) Hutan lumut, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan lumut dan terdapat di daerah
pegunungan.
Ada eksploitasi hutan tropis menjadi lahan pertanian dan penggundulan hutan,
berdampak besar pada proses hilangnya sumber daya hayati. Indonesia memiliki daftar
panjang jenis tumbuhan dan hewan yang terancam kepunahan. Sudah tercatat paling
tidak, ada 126 jenis burung, 63 jenis hewan mamalia, dan 21 jenis hewan melata yang
dinyatakan terancam punah. Populasi kayu ramin menipis, kayu gaharu, dan kayu
cendana terancam punah. Dengan menurunnya keanekaragaman hayati, manusia perlu
melakukan upaya dan aktivitas yang dapat melestarikan dan mengembangkan
keanekaragaman hayati. Ada dua cara pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia,
yaitu pelestarian In situ dan Ek situ.
1. Pelestarian In situ, yaitu suatu upaya pelestarian sumber daya alam hayati di habitat
atau tempat aslinya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan karakteristik tumbuhan
atau hewan tertentu sangat membahayakan kelestariannya apabila dipindahkan ke
tempat lainnya. Contohnya sebagai berikut :
a. Suaka margasatwa untuk komodo di Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo.
b. Suaka margasatwa untuk badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa
Barat.
c. Pelestarian bunga Rafflesia di Taman Nasional Bengkulu.
d. Pelestarian terumbu karang di Bunaken.
2. Pelestarian ek situ, yaitu suatu upaya pelestarian yang dilakukan dengan memindahkan
ke tempat lain yang lebih cocok bagi perkembangan kehidupannya. Contohnya
sebagai berikut :
a. Kebun Raya dan Kebun Koleksi untuk menyeleksi berbagai tumbuhan langka
dalam rangka melestarikan plasma nuftah.
b. Penangkaran jalak bali di kebun binatang Wonokromo.

Pertemuan 3

Manfaat Sumber Daya Hayati

Untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari keanekaragaman hayati secara


berkelanjutan, manusia harus terus mempelajari keanekaragaman hayati. Manfaat yang
diperoleh dalam mempelajari keanekaragaman hayati, antara lain:
1. mengetahui manfaat setiap jenis organisme;
2. mengetahui adanya saling ketergantungan di antara organisme satu dengan lainnya;
3. memahami ciri-ciri dan sifat setiap organisme;
4. memahami adanya hubungan kekerabatan antar organisme;
5. memahami manfaat keanekaragaman hayati dalam mendukung kelangsungan hidup
manusia.
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup secara sistematis dan bertahap.
Macam-macamnya yaitu :
1). Sistem dua kingdom
2). Sistem tiga kingdom
3). Sistem empat kingdom
4). Sistem lima kingdom
5). Sistem enam kingdom
Tata Nama Makhluk Hidup (Nomenklatur)
Ketentuan-ketentuan pemberian nama dengan sistem tata nama ganda adalah sebagai
berikut.
a. Nama jenis, baik pada tumbuhan maupun hewan harus terdiri atas dua kata tunggal
dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan.
b. Kata pertama merupakan nama takson tingkat marga (genus) dan kata kedua
merupakan petunjuk jenis.
c. Penulisan nama jenis dalam suatu kalimat menggunakan cetak miring atau dengan
memberi garis bawah yang terpisah. Contoh nama tumbuhan: Oryza sativa (padi)
atau Oryzasativa.
F.MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Pendekatan
: Scientific
Model Pembelajaran : STAD

Metode Pembelajaran : ceramah, diskusi kelompok


Pertemuan 2
Pendekatan
: Scientific
Model Pembelajaran : PJBL (Project Based Learning)
Metode Pembelajaran : ceramah
Pertemuan 3
Pendekatan
: Scientific
Model Pembelajaran : Discovery
Metode Pembelajaran : ceramah, diskusi, tanya jawab
G. MEDIA PEMBELAJARAN
Pertemuan 1:

Media
Alat/Bahan
Sumber Belajar

: Ekosistem buatan
: papan tulis, alat tulis
: Buku BSE, Buku Guru, LKS 1

Pertemuan 2:

Media
Alat/Bahan
Sumber Belajar

: Power Point, video,


: Laptop, LCD, alat tulis
: Buku BSE, internet

Pertemuan 3:

Media
Alat/Bahan
Sumber Belajar

: Power Point, Video


: Laptop, LCD, alat tulis
: Buku Kunci Determinasi, Buku BSE

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
KEGIATAN
PENDAHULUA

SINTAK MODEL

DESKRIPSI

WAKTU
Guru mengulas materi sebelumnya yaitu 5 menit
tentang

ALOKASI

fungi

yang

termasuk

dalam

keanekaragaman hayati.
Guru memberikan contoh keanekaragama

hayati dilingkungan sekitar, supaya siswa

INTI

1. Membentuk
kelompok secara

dapat lebih bersukur kepada sang pencipta.


Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran
Mengamati

heterogen

Guru

Menanya

prestasi, jenis

kelamin, suku, dll)


pelajaran

Guru menayakan kepada siswa contoh

Menoba

Guru meminta siswa untuk mendiskusikan


tingkat keanekaragaman hayati

kepada kelompok

Mengkomunikasikan

untuk dikerjakan

anggota kelompok.
Anggotan yang tahu
menjelaskan pada

secara

keanekaragaman hayati dilingkungan sekitar

3. Guru memberi tugas

oleh anggota-

kelompok

heterogen menjadi 3 kelompok

(campuran menurut

2. Guru menyajikan

membentuk

35 menit

Guru menyuruh siswa mengkomunikasikan


hasil diskusi bersama kelompoknya.

Menyimpulkan

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil


pembelajaran

anggota lainnya

tentang

keanekaragaman

hayati.

sampai semua
anggota dalam
kelompok itu
mengerti.
4. Guru memberi
kuis/pertanyaan
kepada seluruh
siswa. Pada saat
menjawab kuis tidak
boleh saling
membantu
5. Memberi evaluasi
6. Kesimpulan
PENUTUP

Guru memberikan pertanyaan kepada siswa 5 menit

tentang keanekaragaman hayati


Guru memberikan penghargaan kepada

siswa yang mampu menjawab pertanyaan

dari guru dengan benar


Guru menyuruh siswa mempelajari materi
selanjutnya.

Pertemuan 2

Kegiatan

Sintak Model

PENDAHULUAN

Deskripsi

Alokasi

Menyiapkan peserta didik secara psikis dan

fisik untuk mengikuti pembelajaran


Menanyakan kembali kepada siswa tentang

Waktu
5 menit

apa yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya
Mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan
hayati

tentang

di

keanekaragaman

Indonesia

beserta

cara

pelestariannya dan tugas-tugas yang akan


dikerjakan
mandiri

pada

pembelajaran

maupun

menyampaikan

kelompok

secara

berkelompok,
yang

sudah

dibentuk untuk bekerja sama pada saat


kegiatan mengisi LKS dan menjelaskan
tujuan pembelajaran atau KD yang akan

dicapai.
Menyampaikan garis besar cakupan materi
(keanekaragaman hayati di Indonesia dan
cara pelestariannya) dan kegiatan yang akan
dilakukan

peserta

didik

untuk

menyelesaikan permasalahan atau tugas


INTI

1. Starts With

Mengamati
35 menit
Guru menayangkan video tentang kerusakan

the Essential
Question
Pembelajaran
diawali dengan
suatu
pertanyaan

keanekaragaman hayati di Indonesia


Menanya
Guru menanyakan permasalah apa saja yang
terjadi pada keanekaragam hayati di
Indonesia
Mencoba
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
memberikan beberapa contoh makhluk

esensial
2. Design a Plan

hidup yang mengalami kepunahan sebagai

for the Project

salah satu permasalahan dalam

Pada tahap ini,

keanekaragaman hayati dengan membuat

siswa

kliping
Guru menyuruh siswa untuk siswa utuk

bersama-sama

guru secara

mencari solusi dari permasalahan yang telah

kolaboratif

diketahui berdasarkan video yang telah

merencanakan

ditayangkan

sebuah proyek
untuk
menyelesaikan
pertanyaan
yang telah

Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengkomunikasikan hasil
pekerjaannya dengan teman yang lain
Menyimpulkan
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

dirumuskan

pembelajaran tentang permasalahan

pada tahap

keanekaragaman hayati yang telah

pertama.
3. Creates a
Schedule
Pada tahap ini,
siswa
membuat
jadwal
pelaksanaan
proyek dan
sekaligus
menjalankan
proyek di

dilakukan

bawah monitor
guru
4. Assess the
Outcome.
menguji hasil
proyek yang
telah dibuat
oleh siswa
5. Evaluate the
Experience.
Pada akhir
proses
pembelajaran,
guru dan siswa
melakukan
refleksi
terhadap
aktivitas dan
hasil proyek
yang sudah
dijalankan.
PENUTUP

Guru memberikan pertanyaan kepada siswa 5 menit

tentang keanekaragaman hayati


Guru memberikan penghargaan kepada
siswa yang mampu menjawab pertanyaan

dari guru dengan benar


Guru menyuruh siswa mempelajari materi
selanjutnya.

Pertemuan 3

Kegiatan
PENDAHULUAN

Sintak Model

Deskripsi

Menyiapkan peserta didik secara psikis

Alokasi
Waktu
5 menit

dan fisik untuk mengikuti pembelajaran


Menanyakan kembali kepada siswa
tentang apa yang telah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya
Mengantarkan peserta didik kepada
suatu

permasalahan

tentang

keanekaragaman hayati di Indonesia


beserta cara pelestariannya dan tugastugas

yang

akan

dikerjakan

pada

pembelajaran secara mandiri maupun


berkelompok, menyampaikan kelompok
yang sudah dibentuk untuk bekerja sama
pada saat kegiatan mengisi LKS dan
menjelaskan tujuan pembelajaran atau

KD yang akan dicapai.


Menyampaikan garis besar cakupan
materi

(keanekaragaman

hayati

di

Indonesia dan cara pelestariannya) dan


kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik

untuk

menyelesaikan

permasalahan atau tugas


INTI

1. Stimulation
(stimulasi atau
pemberian
rangsangan)
2. Problem statemend
(pernyataan/identifi
kasi masalah
3. Data collection

Mengamati
Guru memberi sedikit materi tentang

dasar pengelompokan makhluk hidup


Menanya

processing(pengola
han data)

Guru menanyakan kpada siswa tentang


contoh contoh makhluk hidup yang ada

(pengumpulan
data)
4. Data

manfaat sumber daya hayati


Guru menyampaikan materi tentang

di sekitar lingkungan sekolah


Guru menanyakan kepada siswa cara
mengelompokkan makhluk hidup

35 menit

5. Verivication

Mencoba

(pembuktian)
6. Generalization

makhluk hidup yang ada di sekitar

( menarik
kesimpulan)

guru meminta siswa untuk mengamati

sekolah
guu meminta siswa untuk
mengelompokan salah satu macam
tumbuhan yang diamati menggunakan
kunci determinasi

Mengkomunikasikan

guru memberi kesempatan kepada siswa


untuk mengkomunikasikan hasil
pekerjaan berdasarkan pengamatan

Menyimpulkan

guru bersama siswa menyimpulkan hasil


pembelajaran yang telah dilakukan

PENUTUP

Guru memberikan pertanyaan kepada 5 menit

siswa tentang keanekaragaman hayati


Guru memberikan penghargaan kepada
siswa

yang

mampu

menjawab

pertanyaan dari guru dengan benar


Guru menyuruh siswa mempelajari
materi selanjutnya.

I. Penilaian
1. Jenis/ Teknik Penilaian
a. Jenis
: Portofolio, pengamatan, tanya jawab
b. Bentuk
: Lisan dan tertulis
2. Bentuk Instrumen
Kisi-kisi soal
Materi

Indikator

Bentuk

No. Soal

Mengetahui pengertian keanekaragaman

Soal
PG

PG dan

3,4 dan

hayati
Mengkategorikan

tingkatan

keanekaragaman hayati
Menganalisis

keanekaragaman

ekosistem yang ada di Indonesia

Uraian

Uraian

PG dan

no. 1
6, 7, 8, 9,

Uraian

10 dan
Uraian

Memahami klasifikasi makhluk hidup

Menyimpulkan

materi

PG dan

no. 2, 3, 4
1, 2 dan

Uraian

Uraian

PG

no. 5
7, 9

mengenai

keanekaragaman hayati
3. Format Skor
Bentuk Soal
Pilihan Ganda (PG)
Uraian / essay

Nomor Soal
1 s.d 10
1
2
3
4
5
Total skor maksimal

Skor Tiap Butir Soal /


Bobot tiap soal
1
2
3
5
5
5

Skor Total
10

20
30

4. Bentuk Soal
Pilihan Ganda
1. Jika kamu seorang ahli klasifikasi dan menemukan organisme yang memiliki ciri-ciri,
termasuk organisme multiseluler, tidak dapat berfotosintesis, memperoleh makanan
dengan menyerapnya dari lingkungan, terdiri dari sel eukariotik dan memiliki dinding
sel. Ke dalam kingdom manakah kamu akan mengklasifikasikan organisme tersebut?
a. Kingdom animalia
d. Kingdom monera
b. Kingdom protista
e. Kingdom fungi
c. Kingdom plantae
2. Tingkat takson hewan yang terbesar adalah ....
a. Phyllum
b. Species
c. Divisio
d. Genus
e. Familia
3. Keanekaragaman hayati terbangun oleh tiga tingkatan keanekaragaman yaitu
keanekaragaman ....

a. individu, populasi, komunitas


b. sel, jaringan, organ
c. gen, jenis, ekosistem
d. gen, genotip, fenotip
e. gen, jenis, populasi
4. Bermacam-macam mangga seperti mangga madu, golek, dan gadung merupakan
keanekaragaman tingkat ....
a. gen
b. jenis
c. populasi
d. ekosistem
e. komunitas
5. Mempelajari keanekaragaman hayati bermanfaat seperti tersebut di bawah ini, kecuali
....
a. mengenal jenis-jenis makhluk hidup
b. mengetahui manfaat jenis-jenis makhluk hidup
c. mengetahui kekerabatan antar makhluk hidup
d. mengenal ciri-ciri makhluk hidup
e. mengetahui harga pasar untuk jenis-jenis makhluk hidup
6. Berikut yang merupakan flora khas Papua adalah ....
a. bunga rafflesia dan kayu eboni
b. matoa dan cendana
c. kruing dan kayu ulin
d. durian dan matoa
e. matoa dan buah merah
7. Hutan Indonesia menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.
Banyak mamalia besar hidup di kawasan hutan Kalimantan. Yang tergolong fauna
arboreal adalah ....
a. banteng, gajah, badak
d. burung, angsa, ayam
b. harimau, singa, serigala
e. anoa, kambing hutan, rusa
c. orang utan, siamang, monyet
8. Upaya pelestarian satwa langka di kebun binatang dan taman safari tergolong
pelestarian secara ....
a. eksitu
b. insitu
c. domestikasi

d. pelestarian di habitat aslinya


e. karantina

9. Istilah yang menunjukkan gambaran kekayaan keanekaragaman hayati suatu wilayah


adalah ....
a. bioprospeksi
b. biopestisida
c. bioteknologi
d. biodiversitas

e. biodegradasi
10. Kebun pemeliharaan jenis-jenis flora langka dan kerabat liarnya adalah ....
a. kebun biologi
b. kebun plasma nutfah
c. kebun botani
d. kebun koleksi
e. kebun raya

Uraian
1. Sebutkan dua unsur yang mendasari terbentuknya keanekaragaman tingkat jenis!
2. Apa tujuan pemerintah mendirikan cagar alam?
3. Mengapa keanekaragaman hayati perlu dilestarikan?
4. Apa saja kegiatan manusia yang mempengaruhi penurunan keanekaragaman hayati?
5. Jelaskan pengertian sistem binomial nomenklatur!
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda (PG)
1. E

6. E

2. A

7. C

3. C

8. A

4. A

9. D

5. E

10. B

Uraian
1. Yaitu gen dan keturunan yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan
keturunan)
2. Tujuan didirikannya cagar alam adalah untuk melindungi flora (tumbuhan) dan fauna
(hewan) yang ada di dalamnya. Tujuan utama membangun sebuah cagar alam adalah
melindungi ekosistem yang ada diwilayah cagar alam agar tetap lestari dan jangan punah.
3. Karena bila keanekaragaman hayati ini punah akan terjadi suatu kepunahan terhadap flora
dan fauna yang ada di bumi ini, dan itu akan berdampak besar pada proses hilangnya

sumber daya hayati. Indonesia memiliki daftar terpanjang jenis tumbuhan dan hewan yang
terancam kepunahan. Sudah tercatat paling tidak, ada 126 jenis burung, 63 jenis hewan
mamalia, dan 21 jenis hewan melata yang dinyatakan terancam punah. Populasi kayu
ramin menipis, kayu gaharu, dan kayu cendana terancam punah. Dengan menurunnya
keanekaragaman hayati, manusia perlu melakukan upaya dan aktivitas yang dapat
melestarikan dan mengembangkan keanekaragaman hayati.
4. Kegiatan manusia yang menyebabkan turunnya keanekaragaman hayati, yaitu :
a. Perburuan Liar
Beberapa satwa ditangkap sebagai simbol kejayaan, misalnya harimau. Selain
sebagai simbol kejayaan, satwa diburu untuk diperdagangkan, diambil minyak dari
lemaknya, obat-obatan, makanan manusia dan hewan, serta diperjualbelikan.
Perburuan

tersebut

memusnahkan

jenis-jenis

tertentu

sehingga

menurunkan

keanekaragaman hayati.
b. Pembakaran Hutan
Pembakaran hutan akan menyebabkan punahnya hewan maupun tumbuhan secara
langsung. Dampak tidak langsung dari pembakaran hutan adalah rusaknya habitat dan
hilangnya sumber makanan. Perusakan habitat menyebabkan kepunahan jenis hewan
yang terdapat di dalamnya.
Selain pembakaran hutan, kegiatan manusia yang dapat melenyapkan habitat
adalah praktik ladang berpindah dan pembukaan hutan untuk permukiman, industri,
jalan, lahan pertanian, dan sebagainya.
c. Penebangan Hutan Secara Liar
Penebangan hutan yang menyebabkan hilangnya pohon-pohon besar dan tinggi
akan melenyapkan habitat bagi burung dan berbagai hewan mamalia yang hidup di
dalamnya.
d. Penggunaan Racun
Peningkatan populasi manusia, berarti kebutuhan bahan pangan makin meningkat.
Akibatnya, berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan produksi pangan, misalnya
penggunaan racun dalam teknik pertanian untuk membunuh hama. Herbisida
digunakan untuk membunuh tumbuh-tumbuhan pengganggu atau gulma, insekstisida,
dan DDT (dichloro diphenyl trichloretan) untuk membunuh hama tanaman. Dampak
negatif dari penggunaan racun adalah sisa-sisa racun yang sukar terurai tertimbun di
lahan. Racun yang hanyut ke perairan akan masuk ke tubuh organisme dan berpindah
dari satu organisme ke organisme lain. Selain itu, penggunaan racun dapat membunuh
mikroorganisme sehingga tanah tidak subur lagi.
e. Pemupukan dengan Bahan Kimia

Pupuk kimia yang dipakai untuk meningkatkan hasil panen sebagian akan hanyut
ke sungai. Akibatnya, pupuk itu akan menyuburkan tumbuhan air dan menimbulkan
eutrofikasi. Penguraian tumbuhan air yang mati membutuhkan oksigen dalam jumlah
besar. Akibatnya, kehidupan di air akan terganggu karena kekurangan oksigen.
f. Pengembangan Bibit Unggul
Manusia berusaha menemukan bibit tanaman dan hewan yang unggul untuk
meningkatkan produksi pangan. Akan tetapi, penemuan bibit unggul dapat mendesak
bibit lokal yang merupakan sumber plasma nutfah. Hal ini dapat menurunkan
keanekaragaman hayati.
5. Sistem binomial nomenklatur (juga disebut tata nama binominal nomenklatur atau biner)
adalah sistem formal penamaan spesies makhluk hidup dengan memberikan masingmasing nama terdiri dari dua bagian, yang keduanya menggunakan bentuk-bentuk tata
bahasa Latin, meskipun mereka dapat didasarkan pada kata-kata dari bahasa lain. Nama
seperti itu disebut nama binomial (yang dapat disingkat menjadi hanya binomial),
binomen atau nama ilmiah; lebih informal ia juga disebut nama Latin. Bagian pertama dari
nama tersebut mengidentifikasi genus mana spesies milik; bagian kedua mengidentifikasi
spesies dalam genus. Sebagai contoh, manusia termasuk dalam genus Homo dan dalam
genus ini untuk spesies Homo sapiens.
5. Rubrik Penilaian
No.
Soal
1.
2.

3.

Kriteria Jawaban

Skor

a. Jika menjawab dan menyebutkan dengan benar 2 unsurnya


b. Jika menjawab, tetapi yang disebutkan hanya benar 1
c. Jika jawabannya salah
a. Jika menjawab dengan benar dan lengkap
b. Jika jawaban yang dijelaskan hanya sebagian yang
mengenai dengan pertanyaan yang ditanyakan
c. Jika jawaban hanya disebutkan, tetapi penjelasannya tidak
ada
d. Jika jawabannya salah
a. Jika menjawab dengan benar dan lengkap penjelasannya
beserta contoh dari dampaknya
b. Jika menjawab dengan benar dan lengkap penjelasannya,
tetapi tidak ada contoh dari dampaknya
c. Jika menjawab benar, tetapi yang dijelaskan hanya
sebagian yang mengenai dari pertanyaan yang ditanyakan
dan contoh dari dampaknya tidak ada

2
1
0
3
2

Total
Skor
2

3
1
0
5
4
3

4.

5.

d. Jika menjawab lebih dari 1 yang disebutkan, tetapi


penjelasan dan contoh dari dampaknya tidak ada
e. Jika jawabannya hanya disebutkan, tetapi penjelasan dan
contoh dari dampaknya tidak ada
f. Jika jawabannya salah
a. Jika menjawab dengan benar dan lengkap beserta
penjelasannya
b. Jika menjawab dengan benar dan lengkap, tetapi tidak ada
penjelasannya
c. Jika menjawab benar, tetapi yang dijelaskan hanya sebagian
d. Jika menjawab lebih dari 1 yang disebutkan, tetapi
penjelasannya tidak tepat
e. Jika jawaban hanya disebutkan, tetapi penjelasannya tidak
ada
f. Jika jawabannya salah
a. Jika menjawab dengan benar dan lengkap penjelasannya
beserta contohnya
b. Jika menjawab dengan benar dan lengkap penjelasannya,
tetapi tidak ada contohnya
c. Jika menjawab benar dan ada penjelasan, tetapi contohnya
salah
d. Jika menjawab dengan penjelasan dari yang disebutkan,
tetapi contohnya tidak ada
e. Jika jawaban hanya disebutkan, tetapi penjelasannya tidak
ada
f. Jika jawabannya salah

2
1
0
5
4
3
2

1
0
5
4
3

2
1
0

6. Pedoman Penilaian
a. Penilaian Sikap (Pengamatan)
No.

Nama
Kerjasama

Kedisiplinan

Aspek yang dinilai


Ketepatan Penilaian

saat

Waktu

Hasil

Pengamatan

dalam

Kerja

Menyelesai
kan Tugas

Keterangan :
Amat Baik (A) = 4
Baik (B)
= 3

Jumlah

Rata
-rata

Ket.

Cukup (C)
Kurang (K)

= 2
= 1

Penilaian :
Amat bagus
Bagus
Cukup
Kurang bagus

=
=
=
=

90 100 (A)
80 89 (B)
70 79 (C)
60 69 (D)

LEMBAR KERJA SISWA 1


TINGKATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan
ekosistem) di Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan
tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

Indikator : - Menyebutkan tingkatan keanekaragaman hayati melalui gambar sesuai dengan


-

LKS 1
Membedakan tingkatan keanekaragaman hayati melalui hasil pengamatan
gambar sesuai dengan LKS 1

Materi
Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi)
bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.
Macam-macam tingkatan keanekaragaman hayati, yaitu :
1. Keanekaragaman Tingkat Genetik (gen)
Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom.
Setiap susunan gen akan memberikan penampakan (fenotipe), baik anatomi maupun
fisiologi pada setiap organisme.
Misalnya :
Variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor
Variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan
sebagainya
2. Keanekaragaman Tingkat Species (jenis)
Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi
yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang

sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaanperbedaan sifat.
Contoh :
Famili Fellidae : kucing, harimau, singa
Famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar
3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik).
Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik,

lingkungan kimia, tipe

vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk


hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan
jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini
disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan
(eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat
terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma
savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
Adapun ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem
laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang.

Kelompok
Anggota

Tujuan

: Mengetahui dan membedakan keanekaragaman hayati

: -

Soal!
1. Isilah table dibawah ini dengan tanda centang (V) manakah yang termasuk
keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, ekosistem., serta berikan alasannya!
NO.

GAMBAR

GEN

JENIS

EKOSISTEM

1.

2.

3.

LEMBAR KERJA SISWA 2


KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
Kompetensi Dasar :

ALASAN

3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan
4.2

ekosistem) di Indonesia.
Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan
tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

Indikator : - Menjelaskan keanekaragaman hayati di Indonesia sesuai dengan LKS 2


Materi
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman hayati
yang tinggi. Dua negara lainnya adalah Brasil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil
dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah di samping memiliki
tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki areal tipe indo-malaya yang
luas, juga tipe oriental, australia, dan peralihannya. Selain itu, di Indonesia terdapat banyak
hewan dan tumbuhan langka, serta spesies endemik.
Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub).
Keanekaragaman tinggi di Indonesia dapat dijumpai di dalam lingkungan hutan tropik. Jika
di hutan iklim sedang dijumpai satu atau dua jenis pohon, maka di areal yang sama di dalam
hutan hujan tropik memiliki keanekaragaman hayati sekitar 300 kali lebih besar dibandingkan
dengan hutan iklim sedang. Di dalam hutan hujan tropik terdapat berbagai jenis tumbuhan
(flora) dan fauna yang belum dimanfaatkan, atau masih liar. Di dalam tubuh hewan dan
tumbuhan itu tersimpan sifat-sifat unggul, yang mungkin dapat dimanfaatkan di masa
mendatang.

Kelompok
Anggota

:
: -

Tujuan
: Mengetahui keanekaragaman hayati di Indonesia
Alat dan Bahan :
1. Buku paket

2. Alat tulis
Cara Kerja
:
1. Mengerjakan LKS 2 secara berkelompok.
2. Mencari informasi yang terkait dengan tabel menggunakan buku paket.
3. Mengisi tabel pengamatan.
4. Berdasarkan hasil pengamatan, apakah tumbuhan atau hewan tersebut bersifat endemik
atau kosmopolit?
Soal

1. Diskusikan dan isilah tabel dibawah ini! Pilih salah satu sifatnya ( ).

No.

Nama

Bersifat
Kosmopolit

1.

Badak

2.

Gajah Sumatera

3.

Pohon Pinus

4.

Pohon Cemara

Alasan
Endemik

2. Buatah peta persebaran flora dan fauna langka di Indonesia


3. Susunlah kliping mengenai flora dan fauna langka di Indonesia
LEMBAR KERJA SISWA 3
MANFAAT SUMBER DAYA HAYATI
Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan
ekosistem) di Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan
tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

Indikator

: - Menganalisis manfaat sumber daya hayati sesuai


- Mengelompokan klasifikasi makhluk hidup

Materi
Sumber daya alam hayati memiliki manfaat yang penting bagi kehidupan manusia, antara
lain dalam bidang ekonomi, biologi, dan bagi lingkungan. Semua itu sangat membantu
manusia karena sumber daya alam hayati karna meliputi ragam hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme. sumber daya alam hayati termasuk sumber daya alam yang dapat

diperbarui. Berbagai kebutuhan manusia untuk hidup sehari-hari diperoleh dari sumber daya
hayati tersebut. Walaupun sumber daya alam hayati dapat diperbaharui disadari bahwa
kemampuan untuk memperbaharui terbatas, Oleh karna itu, perlu adanya keseimbangan
antara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam hayati agar generasi-generasi
mendatang dapat menikmatinya. sehingga sumber daya alam hayati sangat penting bagi
manusia yang sangat berfungsi menghidupi segala keperluan manusia, sehingga sumber daya
alam hayati sangat bermanfaat.
Klasifikasi (pengelompokan) merupakan suatu cara memilah dan mengelompokkan
makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari
tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain (Daerah), Kingdom
(Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa),
familia (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah

untuk

mempermudah

mengenali,

membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari


persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki
makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang
memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan.

Kelompok
Anggota

:
: -

Tujuan

: Mengetahui manfaat sumber daya hayati beserta nilai yang dimilikinya


Mengeompokan klasifikasi makhluk hidup
Alat dan Bahan :
1. Buku paket
2. Alat tulis
Cara Kerja
:
1. Mengerjakan LKS 3 secara berkelompok.
2. Mencari informasi yang terkait dengan soal menggunakan buku paket dan literatur yang
lain
3. Mengisi soal dengan jawaban yang jelas dan benar
4. Memaparkan hasil diskusi di depan kelas.
Kejakan soal berikut ini!
1. Apakah manfaat dari sumber daya hayati di bawah ini :
a. Hutan
b. Ayam
c. Sapi
d. Solar
2. Berdasarkan sifat sumber daya hayati diatas. Kelompokkanlah yang mempunyai sifat
terbatas atau tidak terbatas!
3. Bagaimanakah nilai yang dimiliki terhadap sumber daya hayati pada nomor 1?
4. Buatah kunci determinasi dari padi dan kacang berdasarkan hasil pengamatanmu?

5. Perhatikan gambar dibawah ini!

Dari gambar di atas tentukanlah :


a. Apakah ada persamaan atau perbedaan dari hewan tersebut?
b. Bagaimana klasifikasi dari hewan tersebut?
c. Apa manfaat yang Anda peroleh setelah dapat mengklasifikan hewan tersebut?

Anda mungkin juga menyukai