Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR IPA BIOLOGI

“KEANEKARAGAMAN HAYATI”
DOSEN PENGAMPU
WAWAN SUPRIANTO NADRA

OLEH

WILDA JAINURI

03302211080

1/B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2022
KATA PENGANTAR

Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur saya panjatkan kehadira Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-nya kepada saya sehingga diberikan kelancaran dalam
membuat dan dapat menyelesaikan makalah ini yang alhamduliillah tepat pada
waktunya, yang berjudul “Keanekaragaman Hayati” dalam bentuk maupuun
isinya yang sangat sederhana. Taklupa pula kita hanturkan sholawat serta salam
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawah kita dari
dunia kegelapan hingga dunia yang terang menerang ini.

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas dari dosen
pengampu Wawan Suprianto Nadra pada mata kuliah Konsep Dasar Ipa Biologi,
sebagaimana yang telah disebut diatas saya berusaha mengupas penjelasan tentang
keanekaragaman hayati pada semester 1(ganjil) melalui makalah ini. Selain itu,
makalah ini dibuat agar para pembaca dapat menambah pengetahuan tentang apa
itu Keanekaragaman Hayati.

Taklupa pula saya mengucapkan Terimah Kasih banyak kepada Bapak


Wawan Suprianto Nadra selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar Ipa
Biologi yang telah membekali saya dengan ilmu pengetahuan tentang
keanekaragaman hayati sehingga menambah wawasan dan pengetahuan saya.

Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan kata maupun


kalimat dalam pembuatan makalah ini saya minta maaf sebesar-besarnya. Saya
menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih jauh dari kata sempurna, maka
saya masih sangat membutukan saran dam kritik yang membangun sangat
diharapkan dalam rangka prnyempurnaan makalah ini.

Ternate, 12 Oktober 2022


DAFTAR ISI

Cover

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian keanekaragaman hayati.


B. Tingkat keanekaragaman hayati.
C. Keanekaragaman hayati Indonesia.
D. Manfaat dan nilai keanekaragaman hayati
E. Penyebab hilangnya keanekaragaman hayati
F. Usaha pelestarian keanekaragaman hayati

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keanekaragaman hayati yang terdapat di suatu wilayah berbedah-bedah.
Keanekaragaman hayati sangat diperlukan untuk kelestarian hidup organisme dan
berlangsungnya daur materi (aliran energi). Namun demikian, kualitas dan
kuantitas keanekaragaman hayati diseluruh wilaya dapat menurun atau bahkan
dapat menghilang.
Keberagaman makhluk hidup dan ekosistemnya membentuk
keanekaragaman hayati. Makhluk hidup dan lingkungannya saling bergantung
satu sama lain, misalkan untuk mendapatkan udara, air, makanan, dan kebutuhan
lainnya. Sayangnya, aktivitas manusia secara perlahan tertapi pasti mulai
mengurangi keanekaragaman hayati, spesies-spesies hewan dan tumbuhan
semakin berkurang.

B. Rumusan maasalah
1. Dampak dari aktivitas manusia terhadap keanekaragaman hayati.
2. Manfaat dari mengembangkan/pegembangan terhadap
keanekaraagaman makhluk hidup.
3. Usaha pelestarian keanekaragaman makhluk hidup.

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu keanekaragaman hayati.
2. Mengenal tingkat keanekaragaman hayati.
3. Mengenal keanekaragaman hayati Indonesia.
4. Manfaat dari keanekaragaman hayati.
5. Dan cara pelestariannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian keanekaragaman hayati
Variasi organisme hidup pada tiga tingkatan yaitu tingkat gen, spesies, dan
ekosistem adalah keanekaragaman hayati atau biodiversitas (biodiversity).
Menurut soejani (1996), keanekaragaman hayati mencangkup keunikan suatu
spesies dan genetik dimana makhluk hidup tersebut berada. Keanekaragaman
hayati terbentuk karena adanya keseragaman dan keberagaman sifat atau ciri
makhluk hidup. Di dalam suatu spesies (jenis) makhluk hidup juga dijumpai
adanya berbedaan atau keberagaman. Perbedaan sifat dalam suatu spesies disebut
dengan variasi (Revan et al.2004).
Mengapa seojani mengatakan unik karena spesies hidup di suatu habitat
yang khusus atau makanan yang dimakanana sangat khas. Contohnya Komodo
(varanus komodoensis) hanya ada di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili, Motang,
Gili Dasami, dan Padar, panda (Ailuropoda melanoleuca) yang hidup di china
hanya memakan daun bambu dan koala (Phascolarctos cinereus) yang yang hidup
di Australia hanya memakan daun eucalyptus (kayu putih).
Setiap hari kita dapat menyaksikan berbagai maacam makhluk yang ada di
sekitar kita. Misalnya, di halama rumah, halaman sekolah, kebun, sawah sungai
atau di batang pepohonan. Di sana dapat kita temukan berbagai makhluk hidup.
Misalnya semut, rerumputan, pohon jambu, ulat, laba- laba, nyamuk, lalat, kupu-
kupu, dan beberapa makhluk hidup remik seperti bakteri.
Tiap makhluk hidup tentu memiliki ciri dan tempat hidup yang berbeda.
Melalui pengamatan, kita dapat membedakan mereka satu terhadap lainnya.
Misalnya berdasarkan bentuk tubuh, ukuran tubuh, warna tubuh, tempat hidup,
tingkah laku, bentuk interaksi, cara reproduksi, dan jenis makanannya. Pada
akhirnya, kita akan memperoleh suatu gambaran umum bahwa ada keragaman di
antara makhluk hidup. Keberagaman makhluk hidup itulah yang kita kenal
sebagai keanekaragaman hayati atau biodiversitas.
B. Tingkat keanekaragaman hayati
Telah dijelaskan bahwa keanekaragaman hayati ditandai dengan adanya
mahkluk hidup yang beraneka ragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut
dapat dilihat dari adanya berbagai variasi dari makhluk hidup. Misalnya berupa
keberagaman dalam hal bentuk, penampilan, sifat hidup, tempat hidup, dan
jumlahnya
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat,
yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies (jenis), dan keanekaragaman
ekosistem.

1. Keanekaragaman gen
Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan gen yang terjadi pada
suatu jenis atau spesies makhluk hidup. Contonya, buah durian, (Durio zibethinus)
ada yang berkulit tebal, berkulit tipis, berbiji besar, atau berbiji kecil. Demikian
pulah buah pisang (Musa paradisiaca) memiliki ukuran, bentuk, warna, tekstur
dan rasa daging buah yang berbeda-beda. Pisang memiliki berbagai variasi, antara
lain pisang raja sereh, pisang raja uli, pisang raja molo, dan pisang raja jambe.
Varientas mangga(Mangifera indica), misalnya mangga manalagi, cengkir, golek,
gedong, apel, kidang, dan bapang. Sementara keanekaragaman gen pada spesies
hewan, misalnya warna bulu pada kucing(Felis silverstis catus), ada yang
berwarna hitam, putih, abu-abu, dan coklat.
Kita pasti sudah sering memdengar kata kata genetik. Genetik adalah salah
satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tantang pewarisan sifat-sifat makhluk
hidup dari induk kepada keturunannya. Namun demikian, ekspresi gen suatu
organisme juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya.
Peningkatan keanekaragaman gen dapat terjadi melalui hibridisasi (perkawinan
silang) antara organisme suatu spesies yang berbeda sifat, atau melalui proses
domestikasi(budidaya hewan atau tubuhan liar oleh manusia).
2. Keanekaragaman jenis (spesies)
Keanekaragaman jenis (speseis) adalah perbedaan yang dapat di temukan
pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di berbagai tempat.
Pada umumnya, kita dapat mengenal makhluk hidup berdasarkan cici-ciri yang
dimilikinya. Misalnya, melalui peengamatan ciri morfologi, habitat, cara
berkembang biak, tingkah laku, jenis makanan, dan beberapa ciri lainnya. Melalui
pengenalan ciri-ciri tersebut kita dapat dengan mudah membedakan tubuhan
dengan hewan, jenis hewan satu dengan yang lain, atau jenis tumbuhan satu
dengan yang lain.
Beberapa jenis organisme ada yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir
sama, contohnya pada tubuhan palem(palmae) memiliki daun seperti pita namun
masing-masing memiliki fisik yang berbeda dan hidup ditempat yang berbeda
pula. Misalnya, kelapa tumbuh dipantai, kurma tumbuh di daerah kering, dan sagu
tumbuh dipegunugan basah(rawa gambut). Contoh pada hewan variasi antara
kucing, harimau, dan singa. Ketiga hewan tersebut termasuk dalam suatu
kelompok kucing. Meskipun demikian, antara kucing, harimau, dan singa terdapat
perbedaan fisik, tingkah laku, dan habitat

3. Keanekaragaman ekosistem
Makhluk hidup dalam kehidupanya selalu mengadakan interaksi dengan
lingkungannya, baik dengan lingkungan abiotik maupun lingkungaan biotik.
Bentuk interaksi tersebut pada akhirnya akan membentuk suatu sistem yang
dikenal dengan istilah ekosisteam. Faktor biotik meliputi berbagai jenis makhluk
hidup, misalnya tumbuhan atau hewan lain. Factor abiotic misalnya iklim, cahaya,
suhu, air, tanah, kelembapan (disebut juga faktor fisik);serta salinitas, tingkat
keasaman, dan kandungan mineral (disebut juga faktor kimia). Baik factor biotik
maupun faktor abiotic sangat bervariasi.
Ekosistem bervariasi sesuai spesies pembentuknya. Ekosistem alami
antara lain hutan, rawah, terumbuh karang, laut dalam, padang lamun, (antara
terumbu karang dengan mangrove), mangrove (hutan baakau), pantai pasir, pantai
batu, estuari (muara sungai) danau, sungai, padang pasir, dan padang rrumput,.
Ada pula ekosistem yang dibuat oleh manusi misalnya agroekosistem dalam
bentuk sawah, ladang, dan kebun.

C. Keanekaragaman Hayati Indonesia


Idonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia; terdiri atas 18.110
pulau (LAPAN-2003) yang teersebar dari sabang sampai Merauke. Indonesia
termasuk salah satu negara tropis. Berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya,
Indonesia terletak pada 6 LU sampai 11 LS dan 95 BT sampai 141 BT. Sebagai
negara tropis, Indonesia keanekaragaman hayati tertimggi di dunia setelah barazil.

1. Memiliki tubuhan (Flora) bertipe melesiana


Melesiana merupakan suatu Kawasan botani dunia yang meliputi
Indinesia, Malaysia, Filipina, Papau New Guini, dan kepulauan solomon. Flora
melesiana memiliki tingkat kenekaragaman yang tinggi dan didominan oleh
pohon-pohon yang aktif melakukan fotosintesis. Hal tersebut diakibatkan oleh
kondisi daerah yang terletak di daerah khatulistiwa. Kondisi daerah demikian
merupakan Kawasan hutan-hutan tropis dengan potensi sinar matahari sepanjang
hari dan curah hujan yang tinggi.
Dikawasan malesiana, termasuk Indonesia, teerdapat beberapa jenis
tumbuhan yang khas. Misalnya, pohon kayu ramin yang tersebar di Sumatra,
Kalimantan, Maluku; meranti rawa, kuning rawa, dan beberapa jenis tumbuhan
memanjat di Kalimantan. Selain itu, juga banyak ditemukan jenis tumbuhan
seperti durian, mangga, dan sukun yang tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan,
dan Sulawesi.
2. Memiliki hewan dan tumbuhan endemik
Di Indonesia terdapat berberapa jenis hewan dan tumbuhan endemik, yang
tidak terdapat di negara-negara lain. Beberapa contoh hewan tersebut adalah
komoda di pulau Komodo dan dipulau-pulau sekitarnya; badak bercula satu di
ujung kulon-banten; babi rusa, musang Sulawesi, tersiur, dan burung maleo di
Sulawesi.
Adapun contoh tumbu-tumbukhan yang bersifat endemiik antara lain
adalah bunga reslesia (Rafflesia arnoldii) di hutan-huran Bengkulu, Sumatra
barat, dan jambi; rafflesia borneenissdi kalimanttan; matoa, dan ratu sulung
permata hijaau dipapua.

3. Memiliki hewan dan tumbuhan berstatus Langkah


Keunikan lain dari biodiversitaas di Indonesia adalah banyaknya hewan
dan tumbuhan yang berstatus langkag sehingga harus dilindungi. Sebagian dari
hewan-hewan yang bersatus Langkah tersebut sudah terdaftar di IUCN Red Data
Book, yaitu suatu badan konservasi dunia.
Jenis-jenis hewan yang termasuk langkah antara lain adalah badak
Sumatra, harimau Sumatra, tapir, elang, rangkong, orang utan,, Komodo, beruang
madu, bekantan, buaya muara, baadak cula satu, macan tutul, gajah sumatrah,
penyu hijau, jalak bali putih, cendrawasi, maleo, kaka tua raja, kasuari, dan ulaar
sanca hijau.
Adapun jenis tubuhan yang berstatus Langkah dan terancam punah antara
lain adalah matoa, gandaria, badali, kepuh, kiuwak, bendo dan sawo kecil.

D. Manfaat keanekaragaman hayati


Keanekaragaman hayatitelah memberikan manfaat tersendiri bagi
masyarakat Indonesia, baik secara ekonomi, social, maupun budaaya. Berikut ini
beberapa manfaat dari kenekaragam hayati dalam kehidupan.
1. Sebagai penghasil sumber daya alam hayati
Berbagai jenis flora dan fauna yang terdapat diwilayah Indonesia
merupakan sumber daya alam hayati yang dapat diperbaruhi dan dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan. Berikut ini beberapa bentuk manfaat sumber
daya alam hayati.

a. Sumber kayu; sumber karbohidrat dan protein; serta sumber bahan


obat obatan dan kosmetik
Beberapa jenis kayu memiliki manfaat yang tinggi bagi kepentingan
masyarat Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor,. Kayu-kayu yang
di ambil dari hutan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai kayu gergajian,
kayu bakar, dan bahan bangunan. Jenis-jenis kayu tersebut antara lain
adalah kayu ramin, meranti rawa, dan keruning rawa.
Beberapa jenis tumbuhan yang dapat menghasilkan non kayu adalah
berbagai sumber karbohidrat, protein, dan energi. Bebrapa jenis tumbuhan
lainnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat obatan dan
kosmetik, baahan industri kertas, anyaman, dan menyemangat kulit.

b. Sumber plasma nutfah


Selain berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang sudah kita bahas
sebelumnya, , sebenarnya masih banyak lagijenis makhluk hidup lainnya
yang mungkin belum kita ketahui manfaatnya. Beberapa jenis makhluk
hidup tersebut dapat berfungsi sebagai sumber plasma nutfah (sumber gen)
yang berpotensi untuk meningkatkan hasil hasil pertanian, peternakan,
perikanan, memperbaiki kualitas tanaman dan hewan-hewan bududaya,
dan dapat menghasilkan bahan obat-obataan.
c. Sumber perikanan
Wilayah Indonesia yang dua pertiga bagian luasnya berupa perairan
merupakan sumber perikanan yang bernilai ekonomis. Laut, sungai, danau,
tambak, serta kolam merupakan sumber-sumber perikanan yang berpotensi
ekonomis. Beberapa jenis diantaranya dikenal sebagai sumber bahan
makanan berprotein tinggi, misalnya ikan, udang, kepiting, dan kerang.

2. Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan, Pendidikan,


rekreasi, dan wisata
Kekayaan aneka jenis flora dan fauna sudah lama dimanfaaatkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan
tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan
demikian, keadaan ini masih dapat di manfaatkan sebagai sarana pengembangan
pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti
biologi, ekologi, dan aseanologi.
Kebun binatang, kebun raya, dan hutan wisata sering dimanfaatkan
sebagai tempat perlindungan sekaligus penangkaran bagi spesies hewan dan
tumbuhan yang Langka dan mulai terancam punah. Selain itu, ketiga tempat itu
juga dapat digunakan sebagai sarana Pendidikan, rekresi, dan wisata bagi
masyarakat sekaligus juga sebagai sarana untuk menanamkan rasa cinta da perduli
terhadap keanekaragaman hayati.

3. Manfaat dari aspek social dan budaya masyarakat


Indonesia selain kaya raya dengan tumbuhan daan hewaan, juga kaya akan
kenekaragaman social dan budaya. Sebagian masyarakat ada yang tinggal di
daerah pinggir hutan, ditepi pantai atau di tepi danau. Masyarakat tersebut telah
biasa menyesuaikan diri dan menyatuh dengan lingkungannya sehingga berbagai
kegiatan, seperti menangkap ikan dan memanen hasil hutan sudah menjadi budaya
yang khas dari mesyarakat tersebut.
E. Penyebab hilangnya keanekaragaman hayati
Menghilangnya kenekaragaman hayati di suatu wilayah dapat disebebkan
oleh beberapa faktor berikut ini.

1. Hilangnyaa habitat
Daftar merah IUCH (International Union For Conservation Of Nature)
menunjukan bahwa hilanngnya habitat yang diakibatkan manajemen pertanian
dan hutan yang tidak berkelanjutan menjadi penyebab besar hilangnya
keanekaragaman hayati. Bertambahnya jumlah penduduk semakin bertanbah
pulah kebutuhan yang harus dipenuhi. Lahan yang tersedian untuk kehidupan
tumbuhan dan hewan semakin sempit karena digunakan untuk tempat tinggal
penduduk, dibabat untuk digunakan sebagai lahan pertanian atau lahan industri.

2. Pencemaran tanah, udara, dan air


Zat pencemar(polutan) adalah produk buangan yang dihasikan dari
aktvitas manusia. Pooluttan tersebut dapat mencemari air, tanah, dan udara.
Beeberapa polutan berbahaya bagi organisme. Nitrogen dan sulfut oksida yang
dihasilkan dari kendaaraan bermotor jika bereaksi dengan air akan membentuk
hujan asam yang merusak ekosistem.

3. Perbuhan iklim
Salah satu perubahan iklim adalah pencemaran udara oleh gas kaarbon
dioksida (CO2) yang menumbulkan efek rumah kaca. Menurut Raven (1995), efek
runah kaca meningkatkan suhu udara 1-3oC dalam kurun waaktu 100 tahun.
Kenaikan suhu tersebut menyebabkan pencairan es dikutup dan kenaikan
permukaan air laut sekitar 1-2 m yang berakbibat terjadinya perubahan struktur
dan fungsi ekosistem lautan.
4. Eksploitasi tanaman dan hewan
Eksploitasi hewan dan tumbuhan secara besar-besaran biasanya dilakukan
terhadap komuditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi, misalnya kayu hutan
yang digunakan untuk bahan bangunan dan ikan tuna sirip kuning yang harganya
mahal dan banyak diminati oleh pecinta makanan laut. Eksploitasi yang
berlebihan dapat menyebabkan kepunahan spesies-spesies tertentu tertentu,
apabila tidak diimbangi dangan pegembangbiakannya.

5. Adanya spesies pendatang


Masuk spesies dari luar ke suatu daerah seringkali mendesak spesies local
yang yang sebenarnya merupakan spesies penting dan laangkaah didaerah
tersebut. Beberapa spesies asing tersebut dapat meenjadi spesies invasif yang
menguasai ekosistem. Contohnya ikan Pelangi merupakan spesies edemik danau
ayamaru, papua barat. Ikan Pelangi terancam punah karena di mangsa oleh ikan
mas yang dibawah dari jepang dan menjadi spesies inivasif di danau tersebut

6. Industrialisasi pertanian dan hutan


Para peteni cenderung menanam tumbuhan ataau memeliha hewan yang
bersifat unggul dan menguntungkan sedangkan tumbuhan dan hewan yang kurang
unggul dan kurang menguntungkan akan disingkirkan. Selain itu, suatu lahan
pertanian atau hutan industri umumnya hanya ditanami satu jenis tanaman
(monokultur), misalnya the, karet, dan kopi. Hal ini dapat nenurunkan
keanekaragaman hayati tinggkat spesies.

Anda mungkin juga menyukai