Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEANEKARAGAMAN HAYATI

TUGAS KELOMPOK
BIOLOGI

KELOMPOK :

NATASYA RIZKY ARDILLAH

DIANDRA PRIMURDIA

INDAH AMELIA

JORDY TENGGARA

10 IPS 5

SMAN 4 KAB. TANGERANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

I.PEMBUKA

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang disebut sebagai Nusantara. Secara


Astronomis,Indonesia berada pada koordinat 6° LU-11° LS dan 95° BT-141° BT
dipermukaan bumi dan jika dilihat dati letak Geografisnya,Indonesia terletak pada pertemuan
2 rangkaian pengunungan muda yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediternia.

Dengan beriklim tropis dan memiliki tanah yang subur serta mendapatakan kekayaan dari
perapitan 2 Benua dan 2 Samudera menyebabkan Indonesia memiliki Keanekaragaman
hayati.

Keanekaragaman hayati adalah kekayaan atau bentuk kehidupan di bumi, baik tumbuhan,
hewan, mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, maupun ekosistem, serta proses-
proses ekologi yang dibangun menjadi lingkungan hidup (Primak et al dalam 1998 dalam
Kuswanda 2009).

Frasa keanekaragaman hayati sendiri sering pula disebut sebagai biodiversitas. Biodiversitas
ini dapat kita temui di sekitar kita, berbagai makhluk hidup yang kita temui menggambarkan
adanya perbedaan-perbedaan antara makhluk hidup yang saling menyeimbangkan.

Secara garis besar, Keanekaragaman Hayati terbagi menjadi 3 faktor penunjang yaitu :

1.Keanekaragaman Genetik

2.Keanekaragaman Jenis

3.Keanekaragaman Ekosistem
BAB II
ISI

II.PENGERTIAN

A. Keanekaragaman Jenis

Keanekaragaman Jenis adalah keanekaragaman yang ditemukan di antara makhluk


hidup yang berbeda jenis. Keanekaragaman jenis (spesies) merupakan perbedaan yang dapat
ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Di
dalam suatu daerah pasti terdapat bermacam jenis makhluk hidup baik tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme.

Spesies atau jenis adalah suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada
satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi
satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat dengan
anggota kelompok yang lain.

B.Keanekaragaman genetik

Keanekaragaman genetik adalah variasi karakteristik yang ada diwariskan pada


populasi spesies yang sama. Ini melayani peran penting dalam evolusi dengan
memungkinkan spesies untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan untuk melawan
parasit. Mempelajari keragaman genetik pada manusia dapat membantu para peneliti
membentuk teori tentang asal-usul manusia.

Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam suatu jenis atau
spesies makhluk hidup.

C. Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman Ekosistem adalah suatu interaksi antara komunitas dan lingkungan


abiotiknya pada suatu tempat dan waktu tertentu. Komunitas addalah kumpulan populasi
yang berinteraksi pada suatu tempat dan waktu tertentu.

Ekosistem adalah sebuah sistem yang terbentuk akibat adanya hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Pada ekosistem ini terdapat 2 komponen yang penting
yang terlibat, yaitu komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (tidak hidup).
SILABUS :

KEANEKARAGAMAN
HAYATI

KEANEKARAGAMAN JENIS KEANEKARAGAMAN GEN

PENGERTIAN DAN VARIASI PENGERTIAN DAN


SPESIES/JENIS YANG BERBEDA PENJELASAN EKSPRESI GEN
DALAM SATU WILAYAH YANG BERBEDA-BEDA

MACAM-MACAM/CONTOH MACAM-MACAM/CONTOH

KEANEKARAGAMAN
EKOSISTEM

PENGERTIAN DAN
INTERAKSI ANTARA BIOTIK
DAN ABIOTIK DALAM SATU
WILAYAH

CARA PENANGGUALANGAN
KEANEKARAGAMAN
HAYATI
III.CONTOH KEANEKARAGAMAN HAYATI ( FLORA )

1.KEANEKARAGAMAN JENIS.

Sesuai dengan pengertian Jenis atau Spesies, keanekaragaman ini menujukkan banyaknya
spesies organisme yang terdapat dalam suatu Wilayah. Jika di satu wilayah dihuni oleh
banyak banyak spesies yang berbeda maka wilayah tersebut dapat dikatakan memiliki
keanekaragaman jenis yang tinggi.

Contohnya dalam satu wilayah kita bisa melihat berbagai macam tumbuhan dengan jenis
yang berbeda-beda seperti pohon rambutan, pohon beringin ,pohon jambu, pohon mangga
dan lain sebagainya. Perbedaan jenis pohon inilah yang menunjukkan keanekaragaman jenis.

POHON MANGGA

POHON JAMBU POHON RAMBUTAN


2.KEANEKARAGAMAN GENETIK.

Contoh keanekaragaman genetik adalah mangga. Mangga memiliki berbagai macam varietas
yaitu: mangga manalagi, mangga cengkir, mangga golek, mangga gedong, mangga apel,
mangga kidang, dan mangga bapang.

Bisa dilihat dari contoh yang telah diberikan bahwa dari satu mangga saja memiliki genetika
yang berbeda-beda, memiliki varietas yang berbeda-beda. Untuk membuktikan, mari kita
bandingkan dengan 2 buah mangga yaitu mangga harum manis dengan mangga apel.

Mangga harum manis memiliki ciri sebagai berikut :

 Kulitnya berwarna hijau tua dan dilindungi oleh lapisan lilin yang menjadikan
warnanya sedikit Kelabu. Pada pangkal buahnya, terdapat warna hijau kekuningan.

 Terdapat bintik-bintik berwarna hijau keputihan di seluruh permukaan kulitnya.

 Mangga ini memiliki daging buah yang tidak berserat, tebal, dan rasanya manis.

 Bila sudah masak, aromanya sangat harum dan manis.

Mangga Apel memiliki ciri sebagai berikut :

 Mangga Apel (Mangifera Indica) adalah mangga yang manis rasanya,

 Bentuknya bulat seperti apel

 kulitnya rada kemerah-merahan dan ada juga yang Merah penuh.

 Aromanya harum ketika sudah matang.

Rumusan Pertanyaan :

Mengapa ada persamaan dan perbedaan dalam ciri kedua mangga tersebut ?

Jawabannya adalah Genetik. Keanekaragaman Genetik menyebabkan bervariasinya susunan


genetik sehingga berpengaruh pada Genotipe (Sifat) dan Fenotipe (Penampakan luar). Variasi
dalam satu spesies dapat terjadi karena dua hal yaitu faktor bawaan dan lingkungan.

A.) Faktor Bawaan yaitu gabungan sifat dari 2 induk sehingga terbentuk kombinasi sifat pada
anaknya.

B.) Faktor lingkungan yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan sehingga mampu merubah
bentuk tubuh, fungsi, kerja tubuh.
MANGGA MADU

MANGGA FALAN

MANGGA ARUM MANIS

MANGGA APEL
3.KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM

Kita ambil contoh pohon mangga. Dalam keberlangsungan hidupnya, pohon mangga
membutuhkan sebuah tempat tinggal atau habitat.

Berikut Ekosistem yang sesuai dengan pertumbuhan pohon mangga :

1.) Tanaman Mangga dapat tumbuh dan berproduksi di daerah tropik maupun sub-tropik.

2.) Suhu udara yang ideal adalah antara 270-340 C dan tidak ada angin kencang atau angin
panas. Disamping itu, untuk mendapatkan produksi yang optimal, tanaman mangga
membutuhkan penyinaran antara 50%-80%.

3.) Prosentase pembagian curah hujan sangat penting pengaruhnya terhadap proses
pertumbuhan dan pembungaan. Sebab masa primordial bunga akan terjadi setelah musim
hujan, sekurang-kurangnya setiap tahun kira-kira 10.000 mm, dan musim kering lebih kurang
4-6 bulan dengan curah hujan rata-rata 60 mm/bulan.

4.) Keadaan tanah yang ideal untuk tanaman mangga adalah subur, gembur, banyak
mengandung banyak bahan organik, drainasenya baik, dan pH optimum antara 5,5-6,0. Air
tanah yang ideal adalah tidak lebih dari 50 cm dari permukaan tanah.

EKOSISTEM MANGGA :
IV. CONTOH KEANEKARAGAMAN HAYATI ( FAUNA )

1. KEANEKARAGAMAN JENIS.

Kita telah mengenal contoh keanekaragaman jenis dalam flora, sekarang kita pelajari
keanekaragaman jenis dalam fauna. Kita tahu bahwa banyak sekali Jenis-jenis hewan di
dunia ini. Kita bisa ambil contoh dengan hewan yang sering kita lihat atau dengar di sekitar
kita.

Contohnya seperti kucing, anjing, semut, burung, serangga, ular, singa dan lain sebagainya.
Perbedaan jenis hewan-hewan inilah yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman jenis
Fauna di Dunia,khususnya Indonesia.

SINGA

KUCING ANJING
2.KEANEKARAGAMAN GENETIK.

Dalam satu Jenis atau Spesies, terdapat pula Keanekaragaman Genetik yang menghiasi satu
spesies hewan. Kita ambil contoh singa. Dalam satu spesies singa, terdapat berbagai macam
jenis seperti singa asia, singa masai, singa kalanga, singa afrika barat dan lain-lain.

Perbedaan jenis singa ini didasarkan pada genetika yang ada ditubuh mereka. Setiap jenis
singa memiliki ciri-ciri yang berbeda.

SINGA ASIA SINGA MASAI

SINGA KALANGA
SINGA AFRIKA BARAT
3. KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM

Singa habitatnya di padang pasir. Hewan ini tergolong noktural, dalam sehari 20 jam
berbaring di bebatuan atau di bawah pohon yang teduh. Singa dapat ditemukan Di Afrika
terutama di Angola, Botswana, Mozambik, Tanzania, Republik Afrika Tengah, Sudan
Selatan dan bagian lain dari sub-Sahara Afrika. Mereka berkeliaran di wilayah seluas 100 mil
persegi (259 kilometer persegi), menurut National Geographic. Wilayah ini terdiri dari semak
belukar, padang rumput atau hutan terbuka.

Di Asia ditemukan juga di Taman Nasional Gir Forest di India. Taman ini adalah suaka
margasatwa di atas tanah 1.412 km². Tanah meliputi hutan gugur, padang rumput, semak
belukar dan bukit berbatu.

SEMAK BELUKAR

PADANG RUMPUT

BUKIT BERBATU
V. CONTOH KEANEKARAGAMAN HAYATI ( MANUSIA )

1. KEANEKARAGAMAN JENIS.

Kita tahu bahwa manusia terbagi menjadi berbagai macam latar belakang ras dan suku.Kita
ambil contoh Negara Indonesia,Indonesia memiliki banyak suku dan ras didalamnya seperti
Suku Batak dari Sumatera Utara, Suku Betawi dari DKI Jakarta, Suku Sunda dari Jawa Barat,
Suku Baduy dari Banten,dan masih banyak lagi.

Indoensia juga memiliki berbagai macam ras,seperti Ras Mongoloid Barat dan Ras
Australoid Barat, Ras Negroid, Ras Weddoid, Ras Melayu Mongoloid,dan masih banyak lagi.

Keanekaragaman inilah yang membuat Indonesia kaya akan keanekaragaman Hayati.

SUKU BATAK

SUKU BETAWI

SUKU BADUY
2.KEANEKARAGAMAN GENETIK

Setiap suku pasti memiliki penampilan fisik dan perilaku yang berbeda yang disebabkan
dengan faktor lingkungan dan faktor bawaan serta beberapa faktor penunjang
lainnya.Contohnya dalam suku baduy,terdapat perbedaan-perbedaan yang membedakannya
dengan suku-suku lain.

Suku Baduy terbagi menjadi 2 yaitu,suku baduy dalam dan suku baduy luar. Suku Baduy
DalamKelompok Baduy dalam atau Tangtu ini adalah kelompok yang tinggal di dalam hutan
dan juga paling patuh pada aturan yang sudah ditetapkan oleh kepala adat mereka.Ciri khas
dari suku Baduy dalam ini adalah pakaiannya yang tidak berkancing dan berkerah, tidak
memakai alas kaki, dan pakaiannya berwarna putih atau biru tua.

PENAMPILAN FISIK DAN PERILAKU SUKU BADUY


3. KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM

Suku Baduy adalah kelompok kehidupan yang begitu patuh pada adat, ritual dan agama yang
mereka anut. Nama masyarakat Baduy sebenarnya adalah URANG KENEKES. Mereka
adalah suku bangsa Indonesia yang bertempat tinggal di Pegunungan Kendeng Kabupaten
Lebak (Jawa Barat).

DESA KANEKES

TEMPAT TINGGAL

LINGKUNGAN
VI. CARA PENANGGULANGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Dalam rangka melindungi Keanekaragaman Hayati ,maka Indonesia melakukan


berbagaimacam cara penanggulangan yang terbagi menjadi dua bentuk yaitu In situ dan Ex
xitu.

1. ) Pelestarian In Situ

Pelestarian in situ adalah usaha pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan di habitat
aslinya. Contoh pelestarian hewan dan tumbuhan di habitat aslinya berupa:

A. Cagar Alam

Cagar alam adalah daerah yang kelestarian tumbuhan dan hewan di dalamnya dilindungi oleh
undang-undang dari ancaman kepunahan. Cagar alam berfungsi untuk kawasan perlindungan
bagi seluruh komponen ekosistem baik flora, fauna, maupun habitatnya.

Semua proses dalam cagar alam dibiarkan terjadi secara alami tanpa adanya campur tangan
manusia. Contoh cagar alam yang ada di Indonesia seperti Cagar Alam Penanjung di Jawa
Barat dan Cagar Alam Lembah Anai di Sumatra Barat.

B. Suaka Margasatwa

Suaka margasatwa adalah kawasan perlindungan khusus bagi hewan yang terancam punah.
Hewan-hewan yang terancam punah dapat disebabkan karena banyak faktor diantaranya
perburuan, sulitnya berkembang biak, dan bencana alam.

Contoh suaka margasatwa diantaranya Suaka Margasatwa Muara Angke di Jakarta Utara.

C. Taman Nasional

Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli dan
dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan menunjang
budidaya.

Contoh taman nasional diantaranya Taman Nasional Baluran di Jawa Timur, Taman Nasional
Bukit Barisan di Sumatera, dan Taman Nasional Gunung Leuser.

D. Hutan Lindung

Hutan lindung adalah kawasan hutan yang bersifat alami dan difungsikan sebagai pengatur
tata air, pencegah banjir dan erosi, serta pemelihara kesuburan pada tanah.

Contoh hutan lindung diantaranya Hutan Lindung Sesaot di Lombok dan Hutan Lindung
Sungai Wain di Balikpapan.
2. Pelestarian Ex Situ

Pelestarian ex situ adalah usaha pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan di luar
habitat aslinya. Contoh pelestarian hewan dan tumbuhan di luar habitat aslinya berupa:

a. Kebun Binatang

Kebun binatang adalah tempat untuk memelihara, merawat, dan menjaga kelestarian hidup
binatang. Selain berfungsi sebagai tempat melestarikan hewan, kebun binatang juga berfungsi
sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan konservasi satwa terancam punah.

Contoh kebun binatang diantaranya Kebun Binatang Gembira Loka di Daerah Istimewa
Yogyakarta.

b. Taman Safari

Taman safari adalah tempat wisata keluarga berwawasan lingkungan yang berorientasi pada
habitat satwa di alam bebas.

Contoh taman safari diantaranya Taman Safari Cisarua di Bogor, Jawa Barat.

c. Kebun Botani

Kebun botani adalah lahan yang ditanami berbagai macam tumbuhan yang ditujuan untuk
penelitian, koleksi, dan konservasi di luar habitat aslinya. Selain itu kebun botani berfungsi
sebagai sarana wisata dan pendidikn.

Contoh kebun botani diantaranya Kebun Botani di Kebun Raya Bogor.


BAB III
PENUTUP

VI.KESIMPULAN

Indonesia merupakan Negara dengan kenekaragaman yang tinggi dimulai dari


Keanekaragaman Jenis, dilanjut dengan keanekaragaman genetik dan berakhir pada
keanekaragaman ekosistem. Begitu banyak fauna dan flora di Indonesia yang membuat
Negara ini kaya akan sumber hayati.

Sebagai Warga Negara, marilah kita menjaga sekaligus ikut melestarikan keanekaragaman
Negara ini dengan melakukan berbagai macam cara agar negara kita senantiasa berkembang
dan penuh akan kelestariannya.

VI.KATA PENUTUP.

Demikian Makalah yang telah kami susun dengan sebaik-baiknya. Kami sadar bahwa
Makalah ini jauh dari kata sempurna karena itu bilamana terdapat kesalahan dalam penulisan
atau penyampaian, mohon untuk dimaafkan.

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai