Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BIOLOGI

“TINGKATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI”

NAMA KELOMPOK :
 Esa fajri adiyatma
 Zaena agesty
 Umi salma
 Diana putri
 Hanifatul mila
 Fawwaz jagat al ba’

“SMA NEGERI 1 COMAL”


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji Syukur kehadiran Allah SWT. Karna berkat limpahan Rahmat, taufik, dan
hidayahnya kami dapat mengerjakan makalah biologi “tingkatan hayati” dengan
penuh semangat. Sholawat serta salam tak lupa kita ucapkan kepada bimbingan kita
nabi agung nabi besar nabi yaumul kiamah Nabi Muhammad SAW.

Dengan tersusun nya makalah ini semua berkat kerja sama antar teman teman
serta tak lepas dari bimbingan bapak atau ibu guru dan semua pihak yang telah
membantu terlaksananya pembuatan laporan ini.

Kami menyadari bahwa meskipun kami telah bekerja secara maksimal,namun


masih banyak yang perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik
Bapak/ibu guru serta semua pembaca demi perbaikan laporan ini sangat kami butuh
kan.
Kemudian kepada semua pihak yang telah membantu di dalam penyusunan
Makalah Ini kami mengucapkan banyak terima kasih.

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Pemalang,10 oktober 2023


Hormat kami

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………………………..I
Rumusan Masalah………………………………………………………............II
Tujuan………………………………………………………………………….III

BAB II : PEMBAHASAN
Tingkatan Keaneragaman Hayati……………………………………………….A
Tingkat Keragaman
Hayati……………………………………………………...B
1. Keanekaragaman Gen……………………………………………………….
2. Keanekaragaman Spesies……………………………………………………
Tingkat Keragaman
Ekosistem………………………………………………….C

BAB III: PENUTUP


Simpulan………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Tingkatan hayati adalah perbedaan diantara makhluk hidup yang berbeda jenis,
spesiesnya, dan perbedaan ekosistemnya. Bagaimana keanekaragaman hayati terjadi ?
keanekaragaman hayatiterjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti ukuran, bentuk,
warna, fungsi organ, tempat hidup (ekosistem) dan lain – lain.
Tingkatan hayati sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk
hidup. Keanekaragaman dapat terjadi akibat proses evolusi dan adaptasi. Evolusi adalah
perubahan yang terjadi dalam waktu lama yang akan membentuk makhluk hidup yang
berbeda dengan asalnya sehingga akan menimbulkan spesies baru. Sedangkan adaptasi
adalah proses penyesuaian diri terhadap linkungan yang berbeda akan menghasilkan
makhluk hidup yang berbeda pula.
Misalnya burug galatik yang hidup di kepulauan Galapagos, pada mulanya
burung galatik berasal dari tempat yang sama di amerika selatan. Oleh karena hidupnya
berpindah-pindah dan menghuni tempat yang berbeda, lama kelamaan paruh burung
galatik mengalami perubahan sesuai dengan kondisi lingkungan baru.

II. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah tentang Keanekaragaman Hayati ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian keanekaragaman hayati?
2. Keanekaragaman Gen
3. Keanekaragaman Jenis/Spesies
4. Keanekaragaman Ekosistem

III. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Keanekaragaman Hayati ini
adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pengertian keanekaragaman hayati.
2) Untuk mengetahui tingkat keanekaragaman hayati.
3) Untuk mengetahui keanekaragaman hayati di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. TINGKATAN KEANERAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas. Kata ini merupakan serapan


langsung dari kata biodiversity. Keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya
keseragaman (kesamaan) dan keberagaman (perbedaan) sifat atau ciri makhluk hidup.
Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi)
bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk
hidup.
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994, keanekaragaman hayati
merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di
antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta kompleks-
kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup
keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. Berdasarkan definisi
dari undang-undang tersebut, keanekaragaman hayati terdiri atas tiga elemen, yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
Keanekaragaman dapat dilihat antara lain dari perbedaan bentuk, ukuran, warna,
jumlah, dan faktor fisiologis. Makhluk hidup yang ada di dunia ini beraneka ragam
dalam berbagai tingkatan. Makhluk hidup berbeda-beda pada tingkat genetik, spesies,
bahkan pada tingkat yang lebih luas, yaitu pada tingkat ekosistem.

B. TINGKATAN KERAGAMAN HAYATI


Dari sekian banyak organisme yang menghuni bumi, tidak ada sepasang pun yang
benar-benar sama untuk segala hal. Kenyataan tersebut menunjukkan kepada kita,
bahwa di alam raya dijumpai keanekaragaman makhluk hidup atau disebut juga
keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah
keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen,
jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keseluruhan gen, jenis dan ekosistem
merupakan dasar kehidupan di bumi.
Mengingat pentingnya keanekaragaman hayati bagi kehidupan maka
keanekaragaman hayati perlu dipelajari dan dilestarikan. Tingginya tingkat
keanekaragaman hayati di permukaan bumi mendorong ilmuwan mencari cara terbaik
untuk mempelajarinya, yaitu dengan klasifikasi.

1. KEANEKARAGAMAN GEN
Keanekaragaman tingkatan ini disebabkan variasi gen atau struktur gen dalam
suatu spesies makhluk hidup. Gen sendiri merupakan faktor pembawa sifat
keturunan yang dapat dijumpai di dalam kromosom. Setiap susunan gen akan
memberi penampakan, baik anatomi ataupun fisiologi, pada setiap organisme. Bila
susunannya berbeda, maka penampakannya pun akan berbeda pada satu sifat atau
bahkan secara keseluruhan. Keanekaragaman ini cukup mudah dikenali dengan ciri-
ciri yang memiliki variasi, nama ilmiah yang sama, serta perbedaan morfologi yang
tidak terlalu mencolok. Biasanya, keanekaragaman hayati tingkat gen disebut
sebagai varietas.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada tumbuhan:
>Padi (Oryza sativa) dengan varietas Padi rojolele, padi ciherang, padi ciliwung, dan
lain-lain
>Mangga (Mangifera indica) dengan Varietas Mangga arumanis, mangga manalagi,
mangga golek, dan lain-lain
>Durian (Durio zibethinus) dengan Varietas Durian petruk, durian bawor, durian
monthong, dan lain-lain.
-Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada hewan:
>Anjing (Canis familiaris) dengan ras anjing golden retrieve, anjing bulldog, anjing
german shepherd, dan lain-lain
>Kucing (Felis catus) dengan ras kucing anggora, kucing persia, kucing sphinx, dan
lain-lain
>Sapi (Bos taurus) dengan ras sapi bali, sapi madura, sapi fries holland, dan lain-
lain.

2. KEANERAGAMAN SPESIES
Dalam buku yang berjudul Asal-Usul Spesies – On the Origin of Species yang
ditulis oleh Michael Keller, dibahas mengenai asal usul dari spesies yang ada, serta
apakah manusia memang keturunan dari hewan kera. Buku ini merupakan bentuk
adaptasi grafis dari buku karya Chares Darwin yaitu On the Origin of Species by
Means of Natural Selection, or the Preservation of Favoured Races in the Struggle
for Life yang merupakan salah satu buku yang paling terkenal, kontroversial, dan
paling penting sepanjang masa.
Keanekaragaman satu ini dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok
berbagai spesies makhluk hidup dalam genus atau famili yang sama di suatu tempat.
Keanekaragaman tingkat spesies, yaitu variasi antar spesies dalam suatu ekosistem.
Biasanya, semakin jauh dari kehidupan manusia, keanekaragaman tingkat spesies
pun semakin tinggi. Misalnya, di hutan.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada tumbuhan:

1. Tingkat genus: Genus Citrus misalnya pada Jeruk bali (Citrus maxima), jeruk
nipis (Citrus aurantifolia), dan jeruk manis (Citrus nobilis). Juga Genus Musa pada
Pisang buah (Musa paradisiaca) dan pisang serat (Musa textilis).

2. Tingkat family dibagi menjadi Famili Poaceae pada padi (Oryza sativa), jagung
(Zea mays), dan alang-alang (Imperata cylindrical), dan Famili Zingiberaceae pada
kunyit (Curcuma domestica) dan jahe (Zingiber officinalis).
Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada hewan:

1. Tingkat genus dibagi menjadi Genus Felis dan Genus Bos. Genus Felis,
diantaranya kucing leopard (Felis bengalensis), kucing rumahan (Felis silvestris),
dan kucing hutan (Felis chaus) dan Genus Bos pada sapi berpunuk (Bos indicus),
sapi potong dan perah di Eropa (Bos Taurus), dan sapi asli Indonesia (Bos
sondaicus).

2. Tingkat family, dibagi menjadi Famili Bovidae pada sapi (Bos) dan kerbau
(Bubalus) dan Famili Canidae: Serigala (Canis) dan rubah (Lycalopex).

3. Keanekaragaman tingkat jenis dalam satu genus Panthera, yaitu Harimau


(Panthera tigris) dan macan tutul (Panthera pardus). Keduanya memiliki ukuran,
warna bulu, tipe loreng dan lingkungan hidup yang berbeda.

C. TINGKATAN KERAGAMAN EKOSISTEM


Keanekaragaman ini terjadi akibat perbedaan letak geografis yang menyebabkan
perbedaan iklim dan berpengaruh pada perbedaan suhu, curah hujan, intensitas
cahaya matahari, dan lamanya penyinaran matahari. Dengan sekian banyak
perbedaan tersebut, flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan bervariasi
pula. Ekosistem adalah suatu bentuk komunitas dalam satu area tertentu, dapat
berupa daratan maupun perairan. Antarkomponen ekosistem hidup saling
berdampingan tanpa saling mengganggu.

Dikutip dalam buku Biologi SMA/MA Kls X oleh Gunawan Susilowarno,dkk


(2007:138) pengertian keanekaragaman ekosistem yaitu macam-macam yang ada di
permukaan bumi yang disebabkan oleh perpaduan antara unsur biotik yang
bervariasi dengan faktor abiotik yang beranekaragam seperti perbedaan suhu,
kelembapan, pH, salinitas, kecepatan angin, dan topografi. Keragaman hayati tingkat
ekosistem merupakan keanekaragaman habitat, komunitas biotik, dan proses ekologi
di daratan atau lautan yang saling melakukan hubungan timbal balik, baik
antarmakhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungannya.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem:
1. Ekosistem lumut yang terletak di wilayah sekitar puncak gunung atau di daerah
dingin sekitar kutub dan didominasi oleh tumbuhan lumut. Hewan yang dapat
dijumpai di dalamnya ialah hewan-hewan berbulu tebal seperti beruang kutub.
2. Ekosistem hutan konifer yang didominasi oleh tumbuhan yang berdaun seperti
jarum, misalnya pinus atau cemara yang di dalamnya, terdapat hewan juga salah
satunya beruang.
3. Ekosistem hutan hujan tropis yang ditumbuhi beragam pohon, liana, dan epifit.
Hewan yang hidup di dalamnya misalnya kera.
4. Ekosistem padang rumput yang terdapat di wilayah kering di ketinggian sekitar
4000 MDPL dan didominasi oleh rumput-rumputan. Pada ekosistem ini, hidup
mamalia besar, karnivora, dan herbivora.
5. Ekosistem gurun yang memiliki perbedaan suhu mencolok antara siang dan
malam, angin kencang, iklim panas, dan hujan yang sangat sedikit serta didominasi
oleh kelompok tumbuhan xerofit seperti kaktus. Hewan yang dapat dijumpai di
dalamnya adalah reptil dan mamalia kecil.
6. Ekosistem pantai yang didominasi oleh formasi pes-caprae dan barringtonia
berbentuk perdu atau pohon. Di dalamnya, terdapat serangga, burung pantai, dan
lain-lain.

Berdasarkan buku yang berjudul Diversitas Ekosistem Alami Indonesia: Ungkapan


Singkat dengan Sajian Foto dan Gambar yang ditulis oleh Kuswata Kartawinata.
Dijelaskan pula ciri vegetasi ataupun komunitas tumbuhan yang ada pada sebuah
ekosistem merupakan salah satu ciri yang paling mudah digunakan untuk
mengidentifikasi ekosistem di suatu wilayah.

Hal tersebut dikarenakan wujud vegetasi merupakan sebuah cerminan dari


penampakan luar dari interaksi yang terjadi antara tumbuhan, hewan, serta
lingkungannya.
PENUTUP
KESIMPULAN

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris : biodiversity ) adalah


suatuistilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah
dapatdikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen,spesies
tumbuhan, hewan, dan mikroorganismeserta ekosistemdan proses- proses ekologidimana
bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikansebagai kondisi
keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau biomatertentu.Keanekaragaman
hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem biologis.Keanekaragaman
hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi;wilayah tropismemiliki keanekaragaman
hayati yang lebih kaya, dan jumlahkeanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh
dari ekuator. Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran
tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti dalam sains.
Hinggasekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri,
protozoa, dan organisme uniselulerlainnya sebelum organisme multiselulermuncul dan
menyebabkanledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan
eventual jugaterjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar
angkasa. Jenis keanekaragaman hayati

Anda mungkin juga menyukai