Anda di halaman 1dari 13

ILMU KEALAMAN DASAR

“Keanekaragaman Makhluk Hidup”

Dela Anisa

(18129236)

Seksi : 18 BKT 09

Dosen Pengampu :

Dr. Ir. Hj. Risda Amini, M.P

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang Maha


Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya yang telah
memberikan beribu nikmat sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Keanekaragaman Makhluk Hidup” tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar.
Ucapan terima kasih Saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
Saya dalam menyusun makalah ini, sehingga Saya bisa menyelesaikan makalah ini
dengan semaksimal mungkin.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,


dengan adanya kekurangan tersebut Saya senantiasa bersedia menerima dengan
lapang dada semua kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi mereka yang membaca. Aamiin.

  

Pasaman Barat, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Keanekaragaman Makhluk Hidup............................................ 3
a. Pengertian Keanekaragaman Makhluk Hidup...................... 3
b. Faktor Terjadinya Keanekaragaman Makhluk Hidup.......... 4
c. Pengertian Keanekaragaman Gen......................................... 5
d. Pengertian Keanekaragaman Jenis....................................... 6
e. Pengertian Keanekaragaman Ekosistem............................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 9
B. Saran ......................................................................................... 9
DAFTAR RUJUKAN............................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Makhluk hidup merupakan benda hidup yang memiliki keanekaragaman.


Makhluk hidup  di dunia ini sangat beranekaragam baik tumbuhan maupun hewan.
Keanekaragaman disini meliputi jenis-jenis makhluk hidup dan genetika dari
tumbuhan serta makhluk hidup. Adapun faktor penyebab terjadinya keanekaragaman
makhluk hidup itu sendiri.  Keanekaragaman makhluk hidup merupakan ungkapan
pernyataan berbagai macam keragaman bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang
terlihat pada berbagai tingkatan makhluk hidup, yaitu tingkatan ekosistem,tingkatan
jenis,dan tingkatan genetika. Diberbagai lingkungan juga dapat kita jumpai
keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman itu meliputi variasi bentuk ukuran,
warna dan sifat-sifat lain dari makhluk hidup. Setiap lingkungan memiliki
keanekaragamannya masing-masing. Makhluk hidup dari spesies yang sama memiliki
ciri yang sama misalnya ayam di Indonesia dengan ayam yang ada di Negara lain
memiliki ciri yang sama . Sebaliknya, ciri suatu spesies berbeda dengan spesies
lainnya. Jadi dalam spesies yang sama terdapat keseragaman ciri makhluk
hidup,sedangkan antar spesies yang berbeda terdapat keanekaragaman.

Keanekaragaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan


kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian
yang tinggi ,terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang
memiliki kelestarian rendah,terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah.
Keanekaragaman disini meliputi jenis-jenis makhluk hidup dan genetika dari
tumbuhan serta makhluk hidup. Adapun factor penyebab terjadinya
keanekaragaman  makhluk hidup itu sendiri. Untuk mempelajari lebih lanjut, kita
dapat mengamati beberapa contoh hewan dan tumbuhan berdasarkan kesamaan ciri
dengan cara mengkelompokan, cara pengelompokannya dapat dilihat dari jenis serta
genetika makhluk hidup tersebut, hal ini bertujuan agar mempermudah peneliti dalam
mengenal objek yang beraneka ragam dengan cara mencari persamaan dan perbedaan
ciri serta sifat pada objek tersebut. Untuk lebih jelasnya disini kami akan membahas

1
konsep keanekaragaman ekosistem, konsep keanekaragaman jenis, konsep
keanekaragaman genetik.

B.     Rumusan Masalah

1.  Apa yang dimaksud dengan Keanekaragaman makhluk hidup?

2.  Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman makhluk hidup?

3.  Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman gen?

4.   Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman jenis?

5.   Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman ekosistem?

C.     Tujuan Masalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari keanekaragaman makhluk hidup.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman


makhluk hidup.

3. Untuk mengetahui pengertian dari keanekaragaman gen.

4. Untuk mengetahui pengertian dari keanekaragaman jenis.

5. Untuk mengetahui pengertian dari keanekaragaman ekosistem.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keanekaragaman Makhluk Hidup

1. Pengertian keanekaragaman makhluk hidup

Istilah keanekaragaman hayati atau “biodiversitas” menunjukkan


sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup baik variasi gen, jenis dan
ekosistem yang yang di suatu lingkungan tertentu. Keanekaragaman hayati
yang ada di bumi kita ini merupakan hasil proses evolusi yang sangat lama,
sehingga melahirkan bermacam-macam makhluk hidup.

Keanekaragaman hayati adalah kelimpahan berbagai jenis sumber


daya alam hayati (tumbuhan dan hewan) yang terdapat di muka bumi (Ani
Mardiastuti, 1999: 1). Keanekaragaman hayati merupakan dapat dilihat
dengan adanya persamaan dan perbedaan ciri diantara makhluk hidup.
Kesamaan yang tampak pada semua makhluk hidup yaitu memiliki ciri-ciri
sebagai makhluk hidup, namun selain kesamaan tersebut, berbagai makhluk
hidup juga memiliki perbedaan (beraneka ragam) yang dapat dilihat dari ciri
morfologi, anatomi, fisiologi dan ciri lain. Keanekaragaman hayati
merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keanekaan bentuk
kehidupan di bumi, interaksi di antara berbagai makhluk hidup serta
interaksi dengan lingkungannya. (Bappenas, 2004: 6).

Melalui pengamatan, dapat dibedakan jenis-jenis makhluk hidup.


Pembedaan makhluk hidup dapat dibuat berdasarkan bentuk, ukuran, warna,
tempat hidup, tingkah laku, cara berkembang biak, dan jenis makanan.
Keanekaragaman hayati dapat dipengaruhi oleh faktor abiotik. Perbedaan
keadaan udara, cuaca, tanah, kandungan air, dan intensitas cahaya matahari
menyebabkan adanya perbedaan hewan dan tumbuhan yang hidup. Oleh
karena itu, keanekaragaman hayati digunakan untuk derajat keanekaragaman
sumberdaya alam hayati, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem,
spesies, maupun gen di suatu daerah.

3
Jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi sangat melimpah,
namun tidak ada satu pun makhluk hidup yang benar-benar sama untuk
segala hal, sekalipun kembar. Mengingat pentingnya keanekaragaman hayati
bagi kehidupan maka keanekaragaman hayati perlu dipelajari dan
dilestarikan. Karena tingginya tingkat keanekaragaman hayati, cara terbaik
untuk mempelajarinya, yaitu dengan klasifikasi. Keanekaragaman hayati
pada umumnya dianggap memiliki tiga tingkatan yang berbeda yaitu
keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies dan keanekaragaman
ekosistem. Perubahan secara evolusi menghasilkan proses diversifikasi terus
menerus di dalam makhluk hidup. Keanekaragaman hayati meningkat ketika
variasi genetik baru dihasilkan, spesies baru berevolusi atau ketika satu
ekosistem baru terbentuk Keanekaragaman hayati akan berkurang dengan
berkurangnya spesies, satu spesies punah atau satu ekosistem hilang maupun
rusak. Konsep ini menekankan sifat keterkaitan dunia kehidupan dan proses-
prosesnya. (Hendry Baiquni, 2007: 4)

Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan atas keanekaraman


gen, jenis dan ekosistem,sebagai berikut :

2. Penyebab Terjadinya Keanekaragaman Makhluk Hidup

Faktor yang mempengaruhi terjadinya keanekaragaman hayati ada


dua macam, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik
merupakan penurunan sifat dari induk kepada anaknya. oleh karenanya,
faktor genetik amat ditentukan oleh gen. Sementara faktor lingkungan adalah
faktor yang muncul dari lingkungan fisik, kimia, dan abiotik seperti suhu,
cahaya, makanan, mineral, air, dsb. 
a. Perkawinan Silang
Perkawinan termasuk ke dalam faktor genetik karena dengan
adanya perkawinan antar individu, maka akan dihasilkan individu baru
yang memiliki sifat berbeda. Begitu juga dengan persilangan yang
biasanya terjadi pada tumbuhan. dengan melakukan persilangan dapat
dihasilkan tanaman baru yang memiliki sifat-sifat unggul. dengan
bemunculannya spesies atau varietas baru tersebut, maka terciptalah
keanekaragaman makhluk hidup.

4
b. Keadaan Lingkungan

Selain faktor genetik, lingkungan juga memgang peranan yang


penting dalam mempengaruhi keanekaragaman hayati. Contohnya, di
daerah yang lebih subur biasanya akan terdapat lebih banyak jenis
makhluk hidup bila dibandingkan dengan daerah yang gersang. Itu
membuktikan bahwa faktor kesuburan tanah berpengaruh terhadap
keanekaragaman makhluk hidup di suatu daerah

3. Keanekaragaman Tingkat Gen

Makhluk hidup tersusun atas unit satuan terkecil yang kita kenal
sebagi sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen.
Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda.
Pada prinsipnya bahan penyusun Gen setiap makhluk hidup adalah sama,
namun jumlah dan susunanya yang berbeda-beda sehingga menampilkan
sifat-sifat yang berbeda-beda pula.

Ayam merupakan contoh dari satu jenis hewan, yakni jenis


ayam.Ternyata dalam jenis yang sama ini masih kita temukan banyak
keragaman, baik dalam bentuk, penampilan maupun sifat-sifatnya. Anda
mengenal yang dinamakan ayam bangkok, ayam pelung, ayam buras, ayam
hutan, ayam bekisar, ayam kinantan, ayam katai, ayam lampung, ayam
cemara, ayam broiler, ayam cemani, ayam nunukan, dan ayam-ayam yang
lainnya. Ini merupakan bukti masih terdapat keanekaragaman di dalam
lingkup jenis keanekaragaman ini dinamakan keanekaragaman genetik atau
keanekaragaman plasma nutfah. Mari kita kaji lebih dalam, apa itu
keanekaragaman genetik!

Setiap jenis, umumnya terdiri atas beberapa populasi yang tersusun


dari sekumpulan individu yang banyak sekali jumlahnya. Seperti telah kita
pelajari bersama, seluruh individu suatu jenis itu memiliki kerangka dasar
komponen genetik yang sama. Akan tetapi, setiap kerangka dasar tadi

5
tersusun oleh ribuan faktor pengatur kebakaan. Faktor inilah yang
menentukan apakah suatu bibit jagung itu berbiji putih, kuning, merah, ungu
atau lainnya atau apakah seekor ayam itu akan berbulu hitam, cokelat, putih,
abu-abu atau totol. Untuk setiap sifat yang nampak tadi atau yang tidak jelas
terlihat, akan ada satu faktor pengaturnya yang disebut gen.

Sekalipun individu-individu suatu jenis itu memiliki kerangka dasar


komponen genetik yang sama, setiap individu ternyata memiliki komponen
faktor yang berbeda-beda, bergantung kepada penurunnya. Susunan
perangkat faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu yang
bersangkutan. Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh
keanekaragaman susunan faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang
bersangkutan.

Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan


faktor genetik yang tidak sama dengan susunan genetik individu yang lain
meskipun dalam jenis yang sama. Selain ditentukan oleh faktor genetiknya,
sifat yang terlihat dari luar pada masing-masing individu, ditentukan pula
oleh keadaan lingkungan atau perpaduan keduanya. Dua individu yang
mempunyai susunan genetik yang sama akan menunjukkan sifat luar yang
sangat berbeda. Jika masing-masing lingkungan hidupnya sangat berbeda.
Sebaliknya, dua individu yang memiliki susunan genetik yang berbeda boleh
jadi akan menunjukkan beberapa sifat luar yang mirip bila keduanya hidup
dalam lingkungan yang sama.

Walaupun masing-masing individu itu memiliki susunan genetik


yang berbeda, di dalam tingkat jenisnya akan terdapat pengelompokan yang
memungkinkan adanya kisaran kesamaan dalam taraf-taraf tertentu,
membentuk lungkang (pool) individu yang mempunyai kesamaan dalam
kisaran lingkungan itu

4. Keanekaragaman Jenis

Variasi warna pada ikan dan warna bunga menunjukkan adanya


variasi dalam tingkatan jenis makhluk hidup. Variasi ini disebabkan karena

6
adanya rekombinasi (pencampuran) gen- gen dalam jenis tersebut sehingga
melahirkan va riasi yang lebih beragam.

Keanekaragaman tingkat jenis tentunya merujuk kepada keragaman


jenis-jenis makhluk hidup. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik hewan
maupun tumbuhan serta mikroba. Keanekaragaman tingkat jenis atau spesies
adalah keanekaragaman atau keanekaan spesies organisme yang menempati
suatu ekosistem, di darat maupun di perairan. Dengan demikian, masing-
masing organisme mempunyai ciri yang berbeda satu dengan yang lain.
(Bappenas, 2004: 6).

Perbedaan yang terdapat di antara organisme berbeda jenis lebih


banyak dibandingkan dengan di antara organisme satu jenis. Dua organisme
yang berbeda jenis mempunyai perbedaan susunan gen yang lebih banyak
daripada yang tergolong dalam satu jenis. Antara singa, harimau, dan kucing
didasarkan pada adanya variasi namun tetap dapat dikenali bahwa mereka
adalah satu keluarga, yaitu keluarga (genus) Felis, karena memiliki
kesamaan ciri yang membentuk satu pola tertentu. Variasi antara jenis singa
dengan harimau atau antara jenis singa dengan kucing merupakan suatu
bentuk keanekaragaman tipe, yang menyebabkan mereka dapat dipisahkan
antara satu jenis dengan jenis lainnya. Sedangkan diantara masing-masing
jenis, singa, harimau dan kucing tersebut memiliki kesamaan pola, sehingga
mereka dengan mudah dikelompokan menjadi satu keluarga Demikian juga
didalam satu jenis makhluk hidup, misalnya jenis kucing rumah, dapat
dilihat banyaknya jenis variasi. Variasi tersebut dapat menyangkut hal-hal
yang berkaitan dengan struktur tubuh misalnya, ukuran tubuh, bentuk muka,
kelebatan bulu, atau yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan
perilaku (IGP Suryadharma, dkk.1997:27).

5. Keanekaragaman tingkat ekosistem

Suatu ekosistem terdiri dari komunitas hewan, tumbuhan dan


mikroorganisme beserta lingkungan abiotik dimana semua makhluk hidup
tersebut berada. Kedua komponen ini saling berinteraksi satu dengan lainnya
dengan berbagai cara yang berperan dalam siklus materi dan energi.

7
Keanekaragaman ekosistem dapat dilihat dari variasi ekosistem berdasarkan
batas geografi.

Ekosistem merupakan suatu satuan lingkungan, yang terdiri dari


unsur-unsur biotik, yaitu jenis-jenis makhluk hidup, serta unsur abiotik, yaitu
faktor-faktor fisik (iklim, air, tanah) dan kimia (keasaman, salinitas) yang
saling berinteraksi satu sama lainnya. Gatra yang dapat kita gunakan sebagai
ciri keseluruhan ekosistem adalah energitika (taraf trofi atau makanan, yaitu
produsen, konsumen, dan redusen), pendauran hara (peran pelaksana taraf
trofi) dan produktivitas (hasil keseluruhan sistem).

Jika kita lihat dari komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam
ekosistem, ditentukan oleh hubungannya dengan jenis lain yang tinggal
dalam ekosistem tersebut. Selain itu, keberadaannya ditentukan pula oleh
lingkungan fisik dan kimia di sekitarnya. Dengan demikian, interaksi
antarorganisme ditentukan oleh keseluruhan jenis, faktor-faktor fisik dan
kimia yang menyusun ekosistem itu.

Karena ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, dengan


berbagai macam kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang beraneka ragam
maka jika susunan komponen jenis dan susunan faktor fisik serta kimianya
berbeda, ekosistem yang dihasilkannya pun akan berbeda pula. Perbedaan ini
juga akan terlihat pada gatra pencirian ekosistem, yaitu perbedaan energitika,
pendauran hara, dan produktivitasnya. Dari kenyataan ini, memberikan
kejelasan kepada kita adanya keanekaragaman ekosistem karena tidak
mungkin semua ekosistem yang ada itu tersusun dari organisme-organisme
yang sama dengan unsur-unsur lingkungan fisik dan kimia yang sama pula.
Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tertentu akan terdiri dari kombinasi
organisme dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan
kombinasi ekosistem yang lain.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keanekaragaman makhluk hidup merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya
berbagai macam keragaman bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat
pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk, yaitu tingkatan ekosistem,
tingkatan jenis, dan tingkatan genetik. Ekosistem adalah suatu satuan lingkungan
yang terdiri dari unsur- unsur biotik (jenis-jenis makhluk hi dup) dan abiotik,
yaitu faktor-faktor fisik (iklim, tanah, air), dan kimia (keasaman, salinitas) yang
saling berinteraksi satu sama lainnya. Ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai
jenis dengan berbagai macam kombinasi lingkungan (fisik dan kimia) yang
beraneka ragam pula maka jika susunan komponennya berbeda, ekosistem yang
dihasilkannya akan berlainan pula. Indonesia paling tidak memiliki sekitar 40 tipe
jenis ekosistem alam yang khas.

B. Saran
Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.  Dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber penulis akan memperbaiki
makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

9
DAFTAR RUJUKAN

Musthafa, Aziz. 2001. Kloning Manusia Abad XXI antara Harapan, antangan dan
Pertentangan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Ridhwan, M. 2012. Tingkat Keanekaragaman Hayati dan Pemanfaatannya di


Indonesia. Biology Education. Vol 1, no.1,(Online),
(http://ojs.serambimekkah.ac.id diakses 9 Oktober 2020)

Santoso, Begot. 2006. Biologi. Jakarta:Erlangga.

 Syamsuri, Istamar dkk. 2002. IPA Biologi untuk SLTP kelas 1.   Malang. Erlangga.

Sugiarto, Teguh dan Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta.
Pusat Perbukuan.

10

Anda mungkin juga menyukai