Dela Anisa
(18129236)
Seksi : 18 BKT 09
Dosen Pengampu :
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Keanekaragaman Makhluk Hidup............................................ 3
a. Pengertian Keanekaragaman Makhluk Hidup...................... 3
b. Faktor Terjadinya Keanekaragaman Makhluk Hidup.......... 4
c. Pengertian Keanekaragaman Gen......................................... 5
d. Pengertian Keanekaragaman Jenis....................................... 6
e. Pengertian Keanekaragaman Ekosistem............................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 9
B. Saran ......................................................................................... 9
DAFTAR RUJUKAN............................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
konsep keanekaragaman ekosistem, konsep keanekaragaman jenis, konsep
keanekaragaman genetik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi sangat melimpah,
namun tidak ada satu pun makhluk hidup yang benar-benar sama untuk
segala hal, sekalipun kembar. Mengingat pentingnya keanekaragaman hayati
bagi kehidupan maka keanekaragaman hayati perlu dipelajari dan
dilestarikan. Karena tingginya tingkat keanekaragaman hayati, cara terbaik
untuk mempelajarinya, yaitu dengan klasifikasi. Keanekaragaman hayati
pada umumnya dianggap memiliki tiga tingkatan yang berbeda yaitu
keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies dan keanekaragaman
ekosistem. Perubahan secara evolusi menghasilkan proses diversifikasi terus
menerus di dalam makhluk hidup. Keanekaragaman hayati meningkat ketika
variasi genetik baru dihasilkan, spesies baru berevolusi atau ketika satu
ekosistem baru terbentuk Keanekaragaman hayati akan berkurang dengan
berkurangnya spesies, satu spesies punah atau satu ekosistem hilang maupun
rusak. Konsep ini menekankan sifat keterkaitan dunia kehidupan dan proses-
prosesnya. (Hendry Baiquni, 2007: 4)
4
b. Keadaan Lingkungan
Makhluk hidup tersusun atas unit satuan terkecil yang kita kenal
sebagi sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen.
Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda.
Pada prinsipnya bahan penyusun Gen setiap makhluk hidup adalah sama,
namun jumlah dan susunanya yang berbeda-beda sehingga menampilkan
sifat-sifat yang berbeda-beda pula.
5
tersusun oleh ribuan faktor pengatur kebakaan. Faktor inilah yang
menentukan apakah suatu bibit jagung itu berbiji putih, kuning, merah, ungu
atau lainnya atau apakah seekor ayam itu akan berbulu hitam, cokelat, putih,
abu-abu atau totol. Untuk setiap sifat yang nampak tadi atau yang tidak jelas
terlihat, akan ada satu faktor pengaturnya yang disebut gen.
4. Keanekaragaman Jenis
6
adanya rekombinasi (pencampuran) gen- gen dalam jenis tersebut sehingga
melahirkan va riasi yang lebih beragam.
7
Keanekaragaman ekosistem dapat dilihat dari variasi ekosistem berdasarkan
batas geografi.
Jika kita lihat dari komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam
ekosistem, ditentukan oleh hubungannya dengan jenis lain yang tinggal
dalam ekosistem tersebut. Selain itu, keberadaannya ditentukan pula oleh
lingkungan fisik dan kimia di sekitarnya. Dengan demikian, interaksi
antarorganisme ditentukan oleh keseluruhan jenis, faktor-faktor fisik dan
kimia yang menyusun ekosistem itu.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keanekaragaman makhluk hidup merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya
berbagai macam keragaman bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat
pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk, yaitu tingkatan ekosistem,
tingkatan jenis, dan tingkatan genetik. Ekosistem adalah suatu satuan lingkungan
yang terdiri dari unsur- unsur biotik (jenis-jenis makhluk hi dup) dan abiotik,
yaitu faktor-faktor fisik (iklim, tanah, air), dan kimia (keasaman, salinitas) yang
saling berinteraksi satu sama lainnya. Ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai
jenis dengan berbagai macam kombinasi lingkungan (fisik dan kimia) yang
beraneka ragam pula maka jika susunan komponennya berbeda, ekosistem yang
dihasilkannya akan berlainan pula. Indonesia paling tidak memiliki sekitar 40 tipe
jenis ekosistem alam yang khas.
B. Saran
Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber penulis akan memperbaiki
makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
9
DAFTAR RUJUKAN
Musthafa, Aziz. 2001. Kloning Manusia Abad XXI antara Harapan, antangan dan
Pertentangan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Syamsuri, Istamar dkk. 2002. IPA Biologi untuk SLTP kelas 1. Malang. Erlangga.
Sugiarto, Teguh dan Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta.
Pusat Perbukuan.
10