Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIKUM KEANEKARAGAMAN HAYATI

DISUSUN OLEH :

NAMA : MALIKA RITONGA

NPM : 2101070001

DOSEN PEMBIMBING :

FITRI AGUSTINA LUBIS,M.Pd

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yan telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehinggah saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “
Laporan Praktikum Keanekaragaman Hayati “ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Biologi Umum. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang keanekaragaman hayati dikehidupan sehari hari bagi
pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Fitri Agustina Lubis, M.Pd


selaku dosen pembimbing Biologi umum yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya menyadari, tugas saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Padangdisimpuan,, 30 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
Daftar Gambar....................................................................................................iii
BAB I PENDAULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................1
1.2. Tujuan......................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................2
2.1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen.....................................................2
2.2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Species...............................................3
2.3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem...........................................4
2.4. Manfaat Keanekaragaman Hayati............................................................5
BAB III BAHAN DAN METODE.....................................................................7
3.1. Waktu dan Tempat...................................................................................7
3.2. Alat dan Bahan........................................................................................7
3.3. Cara Kerja................................................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................8
4.1. Keanekaragaman Tumbuhan...................................................................8
4.2. Keanekaragaman Hewan.......................................................................11
4.3. Keanekaragaman Manusia.....................................................................14
BAB V PENUTUP............................................................................................16
5.1 Kesimpulan............................................................................................16
5.2 Saran......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................1

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Bunga Bougenville Baby Lauren.....................................................9


Gambar 4.2 Bunga Bougenville Coconut Ice.......................................................10
Gambar 4.3 Bunga Bougenville Chery Blosom...................................................11
Gambar 4.4 Kucing Domestik.............................................................................12
Gambar 4.5 Kucing Persia...................................................................................13
Gambar 4.6 Kucing Anggora...............................................................................14
Gambar 4.7 Keanekaragaman Manusia...............................................................14
Gambar 4.8 Keanekaragaman Manusia..............................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di lingkungan sekitar kita, kita dapat menemui berbagai jenis makhluk
hidup. Berbagai jenis hewan misalnya ayam, kucing, serangga, dan sebagainya, dan
berbagai jenistumbuhan misalnya mangga, rerumputan, jambu, pisang, dan masih
banyak lagi jenistumbuhan di sekitar kita. Masing-masing makhluk hidup memiliki
ciri tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut
dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas.

. Di berbagai lingkungan, kita dapat menjumpai keanekaragaman makhluk


hidup yang berbeda-beda. Keanekaragaman itu meliputi berbagai variasi bentuk,
warna, dan sifat-sifatlain dari makhluk hidup. Sedangkan di dalam spesies yang sama
terdapat keseragaman. Setiap lingkungan memiliki keanekaragaman hayati masing-
masing.Keanekaragaman hayati sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian
makhluk hidup.

Keanekaragaman hayati sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian


makhluk hidup. Keanekaragaman dapat terjadi akibat proses evolusi dan adaptasi.
Evolusi adalah perubahan yang terjadi dalam waktu lama yang akan membentuk
makhluk hidup berbeda dengan asalnya sehingga menimbulkan spesies baru.
Sedangkan adaptasi adalah proses penyesuaian diri terhadap lingkungan yang
berbeda dan akan menghasilkan makhluk hidup yang berbeda pula.

1.2 Tujuan
Tujuan nya agar kita dapat mengetahui keanekaragaman makhluk hidup
seperti tumbuhan, hewan, dan manusia yang meliputi keanekaragaman berbagai
variasi bentuk,warna, dan sifat sifatnya.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Keanekaragaman makhluk hidup adalah suatu istilah pembahasan yang


mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan
menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana
bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi
keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu.
Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem
biologis

Keanekaragaman hayati terjadi dengan tingkatan mulai dari organisme yang


rendah hingga tingkat organisme yang tinggi. Tingkatan tersebut ialah sebagai
berikut:

2.1 KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN

Keanekaragaman tingkatan ini disebabkan variasi gen atau struktur gen


dalam suatu spesies makhluk hidup. Gen sendiri merupakan faktor pembawa sifat
keturunan yang dapat dijumpai di dalam kromosom. Setiap susunan gen akan
memberi penampakan, baik anatomi ataupun fisiologi, pada setiap organisme. Bila
susunannya berbeda, maka penampakannya pun akan berbeda pada satu sifat atau
bahkan secara keseluruhan.

Keanekaragaman ini cukup mudah dikenali dengan ciri-ciri yang memiliki


variasi, nama ilmiah yang sama, serta perbedaan morfologi yang tidak terlalu
mencolok. Biasanya, keanekaragaman hayati tingkat gen disebut sebagai varietas.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada tumbuhan:

2
 Padi (Oryza sativa) dengan varietas Padi rojolele, padi ciherang, padi
ciliwung, dan lain-lain
 Mangga (Mangifera indica) dengan Varietas Mangga arumanis, mangga
manalagi, mangga golek, dan lain-lain
 Durian (Durio zibethinus) dengan Varietas Durian petruk, durian bawor,
durian monthong, dan lain-lain.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada hewan:

 Anjing (Canis familiaris) dengan ras anjing golden retrieve, anjing bulldog,
anjing german shepherd, dan lain-lain
 Kucing (Felis catus) dengan ras kucing anggora, kucing persia, kucing
sphinx, dan lain-lain
 Sapi (Bos taurus) dengan ras sapi bali, sapi madura, sapi fries holland, dan
lain-lain.

Dalam keanekaragaman hayati tingkat gen, peningkatan dapat terjadi lewat


persilangan alias hibridisasi antarorganisme atau spesies dengan sifat berbeda serta
pembudidayaan hewan dan tumbuhan liar oleh manusia alias domestikasi.

2.2. KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT SPESIES

Keanekaragaman satu ini dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok


berbagai spesies makhluk hidup dalam genus atau famili yang sama di suatu tempat.
Biasanya, semakin jauh dari kehidupan manusia, keanekaragaman tingkat spesies
pun semakin tinggi. Misalnya, di hutan.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada tumbuhan:

 Tingkat genus: Genus Citrus misalnya pada Jeruk bali (Citrus maxima), jeruk
nipis (Citrus aurantifolia), dan jeruk manis (Citrus nobilis). Juga Genus Musa
pada Pisang buah (Musa paradisiaca) dan pisang serat (Musa textilis).

3
 Tingkat family dibagi menjadi Famili Poaceae pada padi (Oryza sativa), jagung
(Zea mays), dan alang-alang (Imperata cylindrical), dan Famili Zingiberaceae
pada kunyit (Curcuma domestica) dan jahe (Zingiber officinalis).

Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada hewan:

 Tingkat genus dibagi menjadi Genus Felis dan Genus Bos. Genus Felis,
diantaranya kucing leopard (Felis bengalensis), kucing rumahan (Felis
silvestris), dan kucing hutan (Felis chaus) dan Genus Bos pada sapi berpunuk
(Bos indicus), sapi potong dan perah di Eropa (Bos Taurus), dan sapi asli
Indonesia (Bos sondaicus).
 Tingkat family, dibagi menjadi Famili Bovidae pada sapi (Bos) dan kerbau
(Bubalus) dan Famili Canidae: Serigala (Canis) dan rubah (Lycalopex).

2.3. KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT EKOSISTEM

Keanekaragaman ini terjadi akibat perbedaan letak geografis yang


menyebabkan perbedaan iklim dan berpengaruh pada perbedaan suhu, curah hujan,
intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran matahari. Dengan sekian banyak
perbedaan tersebut, flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan bervariasi
pula.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem:

 Ekosistem lumut yang terletak di wilayah sekitar puncak gunung atau di daerah
dingin sekitar kutub dan didominasi oleh tumbuhan lumut. Hewan yang dapat
dijumpai di dalamnya ialah hewan-hewan berbulu tebal seperti beruang kutub.
 Ekosistem hutan konifer yang didominasi oleh tumbuhan yang berdaun seperti
jarum, misalnya pinus atau cemara yang di dalamnya, terdapat hewan juga salah
satunya beruang.
 Ekosistem hutan hujan tropis yang ditumbuhi beragam pohon, liana, dan epifit.
Hewan yang hidup di dalamnya misalnya kera.

4
 Ekosistem padang rumput yang terdapat di wilayah kering di ketinggian sekitar
4000 MDPL dan didominasi oleh rumput-rumputan. Pada ekosistem ini, hidup
mamalia besar, karnivora, dan herbivora.
 Ekosistem gurun yang memiliki perbedaan suhu mencolok antara siang dan
malam, angin kencang, iklim panas, dan hujan yang sangat sedikit serta
didominasi oleh kelompok tumbuhan xerofit seperti kaktus. Hewan yang dapat
dijumpai di dalamnya adalah reptil dan mamalia kecil.
 Ekosistem pantai yang didominasi oleh formasi pes-caprae dan barringtonia
berbentuk perdu atau pohon. Di dalamnya, terdapat serangga, burung pantai, dan
lain-lain.

2.4. MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

Adapun manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia dan lingkungannya


yakni :

a) Meningkatkan produktivitas ekosistem masing-masing spesies. Tidak peduli


seberapa kecil, semua memiliki peran penting dalam ekosistem tersebut.
Contohnya, banyak jumlah spesies tanaman yang memiliki potensi sebagai obat-
obatan, mengurangi dampak perubahan iklim, dan sumber makanan.
b) Keanekaragaman spesies yang besar menjamin keberlanjutan alam untuk
mendukung semua bentuk kehidupan ekosistem. Manfaat lainnya ialah berperan
menurunkan risiko berbagai bencana alam, seperti pohon bakau dalam mencegah
abrasi dan tsunami.
c) Ekosistem hutan hujan Indonesia kaya akan keragaman spesies. Hilangnya hutan
bakau akan berdampak negatif karena itu sama saja menghilangkan manfaat
hutan bakau.
d) Terkelolanya sumber daya alam dengan baik akan memberikan banyak manfaat
bagi kesehatan manusia.

5
e) Keragaman hayati yang baik menyediakan sejumlah layanan jasa lingkungan
alam bagi manusia. Hal ini meliputi perlindungan sumber daya air, perlindungan
tanah dari longsor dan banjir, penyimpanan nutrisi (unsur hara).
f) Sumber daya hayati berperan menyerap zat pencemar lingkungan seperti CO2,
menjaga stabilitas iklim, menjaga keseimbangan ekosistem

6
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksankan pada bulan Juni 2022,di Padangsidimpuan, Jln.


Perintis Kemerdekaan Gg. H Dawam.

3.2. Alat dan Bahan

Alat :

Handphone

Bahan :

1. Keanekaragaman tumbuhan Contoh : Bunga kertas

2. Keanekaragaman hewan Contoh : Kucing

3. Keanekaragaman manusia ciri yang diamat

3.3. Cara Kerja

A. Keanekaragaman Tumbuhan : Bunga kertas

Yaitu mengamatai warna bunga, daun, batang serta mengukur diameternya


dan mengamati struktur bunga dan daun

B. Keanekaragaman Hewan : Kucing

Yaitu mengamati warna bulu kucing,macam macam ras kucing beserta


karakteristik setiap jenis kucing

C. Keanekaragaman Manusia

Yaitu mengamati ciri ciri manusia,karena setiap manusia memiliki ciri ciri
yang berbeda.

7
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Keanekaragaman Tumbuhan

A. Bunga Kertas

Bunga Kertas atau Bunga Bougenville atau Bugenvil (Bougainvillea) adalah


salah satu tanaman bunga hias yang termasuk dalam famili Nyctaginaceae. Tanaman
bunga ini berasal dari Amerika Selatan.Penemu bunga kertas yakni Louis Antoine
Bouganville (12 November 1729 – 31 Agustus 1811) merupakan seorang laksamana
dan Penjelajah Perancis.

Klasifikasi ilmiah Bunga Kertas (Bougenville)

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Caryophyllales

Famili: Nyctaginaceae

Genus: Bougainvillea

Spesies : Bougainvillea spinosa, Bougainvillea buttiana, Bougainvillea peruviana,


Bougainvillea spectabills dan Bougainvillea glabra.

Adapun Bunga kertas yang saya amati adalah sebagai berikut :

1. Bougainville Bambino Baby Lauren

Tanaman bougenville dengan jenis Bambino menghasilkan bunga dengan


warna yang lembut, yaitu warna keunguan. Jenis bougenville ini tidak mekar
sepanjang tahun, melainkan di akhir musim semi, awal musim panas, dan akhir
musim gugur.

8
Bunga bougenville memiliki ciri yaitu di mana terdapat batang yang keras
dan berduri tajam serta bercabang-cabang.Batang bunga bougenville ini memiliki
tinggi kurang lebih 5 hingga 15 meter.

Sedangkan, daunnya merupakan daun tunggal yang bertangkai dan duduk


berhadapan serta memiliki bentuk daun yang bulat dan ada juga yang berbentuk elips
dengan ujung daun yang runcing dengan sisi yang sama.

Panjang daunnya sekitar 6 cm dan lebarnya adalah 3,5cm.Bunganya


memiliki bentuk yang kecil dan memiliki 3 kelopak dan di setiap satu bunga ini, pasti
memiliki daun pelindung dengan ukuran yang besar.serta Bunga ini sangat tipis.

Gambar 4. 1 Bunga Bougenville Baby Lauren

2. Bougainville Coconut Ice


Sesuai dengan namanya, Bougenville Coconut Ice memiliki bunga berwarna
putih. Akan tetapi, pada beberapa varietas jenis Coconut Ice juga menghasilkan
warna bunga lain. Jenis bougenville Coconut Ice termasuk bunga yang mekar
sepanjang tahun. Bunga bougenville memiliki ciri yakni terdapat batang yang
keras dan berduri tajam serta bercabang-cabang. Batang bunga bougenville ini
memiliki tinggi kurang lebih 7 m. Sedangkan, daunnya merupakan daun tunggal
yang bertangkai dan duduk berhadapan warna daun tersebut yaitu percampuran
warna hijau muda dan tua serta memiliki bentuk daun yang bulat dan ada juga
yang berbentuk elips dengan ujung daun yang runcing dengan sisi yang sama.

9
Panjang daunnya sekitar 4.5 cm dan lebarnya adalah 3 cm.Bunganya
memiliki bentuk yang kecil dan memiliki 3 kelopak. Sama seperti bunga kertas
lainnya bunga ini sangat tipis.

Gambar 4. 2 Bunga Bougenville Coconut Ice

3. Bougenville Cherry Blossom


Kelopak bunga Bougenville Cherry Blossom berwarna merah muda dan
pada bagian tertentu berwarna sedikit putih. Terkadang warnanya juga memudar
menjadi mendekati putih secara keseluruhan. Jenis ini juga mekar sepanjang tahun
dan merupakan salah satu jenis bunga bougenville yang paling populer.

Bunga bougenville memiliki ciri yaitu terdapat batang yang keras dan
berduri tajam serta bercabang-cabang.Batang bunga bougenville ini memiliki tinggi
kurang lebih 5-10 meter. Sedangkan, daunnya merupakan daun tunggal yang
bertangkai dan duduk berhadapan serta memiliki bentuk daun yang bulat dan ada
juga yang berbentuk elips dengan ujung daun yang runcing dengan sisi yang sama.

Panjang daunnya sekitar 4.5 cm dan lebarnya adalah 4 cm.Bunganya


memiliki bentuk yang kecil dan memiliki 3 kelopak dan di setiap satu bunga ini, pasti
memiliki daun pelindung dengan ukuran yang besar.

10
Gambar 4. 3 Bunga Bougenville Cherry Blosom

4.2. Keanekaragaman Hewan

A. Kucing

Kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing dalam bahasa
latinnya Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora.

Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan,


tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan.
Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM,
dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM, telah
menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari
lumbung yang menyimpan hasil panen.

1. Kucing Domestik

Kucing domestic atau biasa disebut dengan kucing kampong memiliki nama
latin felis silvestris lybica yang berasal dari periode Neolitik di zaman Mesir kuno.

Ciri ciri kucing kampong bentuk kepalanya, cenderung kecil dan sedikit
lebih lonjong dibanding kucing lainya. Selain itu, kucing kampung memiliki ukuran
telinga yang sedang

11
Kucing jenis ini memiliki bentuk tubuh yang pendek dan leher yang kecil.
Postur tubuhnya juga ramping,kucing ini memiliki bulu yang pendek. kucing
kampung cenderung lebih aktif. Mereka terbiasa mencari makan ataupun berburu
mangsa secara mandiri. Meski tidak diberi makan majikannya, kucing ini masih
mampu bertahan hidup diluar sana. Mereka suka berantem dengan kucing kampung
lain, membuatnya terlihat penuh luka, dan berisik saat sedang bertarung. Selain itu
mereka akan terus kawin dan berkembang biak jika tidak disteril.

Gambar 4. 4 Kucing Domestik

2. Kucing Persia

Sesuai dengan namanya, anabul ini berasal dari Persia, sebuah kerajaan di daerah
Iran dan Afghanistan. Kucing ini mulai populer sejak abad ke-18, khususnya di
Eropa. Banyak bangsawan Eropa yang begitu ingin memelihara kucing ini, nggak
terkecuali Ratu Inggris saat itu, Ratu Victoria. Kucing ini memiliki bentuk tubuh
yang bulat dengan perawakan kekar dan dilindungi oleh bulu panjang dan tebal.
Bagian dada dan pundak kucing tampak lebar. Perut bagian belakang lebih rendah
dari bagian depan. Kucing persia memiliki ekor panjang yang menjuntai ke belakang.

Kaki kucing juga terlihat sangat pendek. Kucing persia memiliki bentuk kepala
dengan ukuran besar dan bulat. Diameternya cenderung lebih besar dibandingkan
dengan kepala kucing lainnya.

12
Tulang rahang kucing sangat kokoh, dengan tulang pipi yang sedikit menonjol.
Bentuk dahi, hidung dan dagu tegak lurus dengan leher yang tebal dan pendek.
Ukuran telinga kucing persia juga kecil dan tipis dengan bentuk yang bulat serta
cenderung maju ke depan. Kucing persia yang membuatnya terkenal adalah bulu
yang tebal dan panjang. Panjang bulunya sekitar 5-10 cm sehingga membuat kucing
persia terlihat sangat anggun, menawan, dan elegan. Warna bulu kucing persia bisa
saja polos ataupun terdiri dari beberapa warna dengan pola yang berbeda.

Gambar 4. 5 Kucing Persia

3. Kucing Anggora

Anggora merupakan salah satu ras kucing yang banyak diminati untuk
dijadikan hewan peliharaan. Anggora asal katanya adalah Ankara (ibukota Turki).
Ras kucing ini memang berasal dari wilayah ini. Tetapi kemudian dikembangbiakkan
di provinsi lain juga. Misalnya di provinsi Dogubeyazit

Kucing anggora memiliki bulu lebat namun tidak selebat kucing persia.
Bulu di bagian wajah anggora juga tidak terlalu panjang. Namun, bulu di bagian ekor
bisa sangat lebat dan panjang. Kucing Anggora memiliki kontur wajah segitiga
dengan hidung sedikit runcing. Persia memiliki wajah datar dan hidung yang sangat
pesek. kucing anggora memiliki bentuk kepala seperti almond, kucing Anggora
memiliki telinga yang lebih panjang dan runcing. Telinga kucing anggora panjang
dan bersudut lancip dengan bentuk seperti segitiga. Telinganya berdekatan, tegak dan

13
berjumbai. Anggora termasuk kucing yang aktif dan gesit. Energi kucing ini cukup
tinggi, cerdas, dan suka bermain. Kucing yang gesit ini menyukai tempat tinggi,
karena ia suka melompat.

Gambar 4. 6 Kucing Anggora

4.3. Keanekaragaman Manusia

Dapat saya analisis kedua cowok ini adalah abang saya sendiri yang
membedakan nya adalah karakteristik dan ciri ciri mereka.

1. Ini adalah abang saya yang pertama.Dia yang memiliki rambut keriting, Mata
sipit.hidung mancung, mata berwarna coklat,kulit putih,,bibir tipis, berbadan
tinggi.Cowok ini memiliki ciri ciri dominan ke ibu saya.Tetapi karakteristik
nya dominan ke ayah saya.

Gambar 4.7 Keanekaragaman Manusia

14
2. Sedangkan yang ini adalah abang kedua saya. Dia memiliki rambut
lurus,Mata yang sedikit sipit,hidung pesek,mata berwarna hitam.kulit sawo
mateng.bibir tebal,berbadan tinggi.abang saya yang kedua ini ciri cirinya
dominan ke ayah saya,tetapi karakteristik serta kebiasaan nya mirip sekali
dengan ibu saya

Gambar 4.8 Keanekaragaman Manusia

15
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Keanekaragaman makhluk hidup adalah suatu istilah pembahasan yang


mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan
menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana
bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi
keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu.
Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem
biologis

Keanekaragaman hayati terjadi dengan tingkatan mulai dari organisme yang


rendah hingga tingkat organisme yang tinggi. Tingkatan tersebut ialah gen,spesies,
dan ekosistem.

5.2. Saran

Didalam kehidupan di dunia ini terdapat berbagai jenis keanekaragaman


hayati, yaitu terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan yang beranekaragam.
Adapun beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan
keanekaragaman hayati tersebut seperti penghijauan (reboisasi) pemuliaan,
pelestarian in situ maupun ex situ serta penegakan hokum dan kebijakan. Untuk
mencegah kepunahan maka diperlukan usaha bersama antara pemerintah dan
masyarakat dalam upaya melestarikannya, dan memberi sanksi yang tegas kepada
pihak-pihak yang bertanggung jawab atas perbuatan tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com

https://www.ruangguru.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Bougenville

http://dianovaanwar.blogspot.com/2013/06/aneka-jenis-dan-macam-bunga-kertas

www.RimbaKita.com

https://kucingindonesia.com

Anam, C. (2009). Pertumbuhan Bunga Bougenville

Remington, 2007 Keanekaragaman pada kucing

17

Anda mungkin juga menyukai