Dosen Pengampu:
Drs. Radiansyah, M.Pd
Oleh
Kelompok 2
Anita 2310125120030
Luqie Sabila 2310125220060
Musdalifah 2310125320017
Nadia Febrianti 2310125120038
Sri Kurnia Damayanti 2310125220057
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Hidup”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IPA SD 1.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
perbaikan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .......................................................................................... 24
B. Saran .................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mungkin terbayang kumpulan benda yang bermacam macam, baik ukuran, warna,
bentuk, tekstur, dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata
benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, warna,
ada makhluk hidup yang sama persis di dunia ini. Coba perhatikan wajah teman
teman kita di kelas, bahkan mereka yang terlahir kembar, pasti memiliki perbedaan.
Setiap makhluk hidup pasti memiliki sifat, wujud dan perilaku yang berbeda.
hidup yang menunjukkan seluruh variasi gen, spesies dan ekosistem disuatu tempat.
dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor genetik, yang bersifat relatif stabil atau
(fenotipe) organisme.
1
Keanekaragaman makhluk hidup yang ada di bumi kita ini merupakan hasil
proses evolusi yang lama, sehingga melahirkan bermacam macam makhluk hidup.
hidup agar memudahkan kita untuk mengenali dan mengetahui dengan baik tentang
suatu makhluk hidup, serta dengan adanya klasifikasi munculah sistem penamaan
makhluk hidup dan aturan pemberian nama ilmiah suatu makhluk hidup. Jadi disini
B. Rumusan Masalah
berpembuluh?
C. Tujuan
makhluk hidup.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gen adalah substansi kimia sebagai faktor penentu sifat keturunan. Gen
terdapat dalam lokus kromosom, kromosom ada dalam inti sel. Semua mahluk
hidup yang ada dipermukaan bumi ini mempunyai kerangka dasar komponen sifat
satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran
daun, tinggi pohon, dan sebagainya. Variasi dalam spesies ini disebut varietas.
Setiap individu tersusun atas banyak gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan
semakin banyak variasinya. Hal ini terjadi karena pada saat persilangan akan terjadi
3
penggabungan gen-gen dari masing-masing individu melalui sel kelamin. Hal inilah
generasinya.
mahluk hidup antar jenis. Perbedaan antar jenis pada mahluk hidup yang termasuk
pada satu keluarga (family) lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada
perbedaan individu dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman jenis dapat dilihat
dari keluarga kacang-kacangan. Ada kacang kapri, kacang tanah, kacang hijau,
antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara
matahari, air, tanah, cuaca, dan faktor abiotik lainnya. Komponen abiotik yang
4
Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan
pantai.
bumi ini terdapat di Indonesia. Indonesia dilimpahi dengan kekayaan hayati yang
tiada taranya. Hutan yang terbentang di lebih 17.000 pulau memiliki berbagai jenis
flora dan fauna yang tidak dapat dijumpai dibagian bumi lainnya. Menurut data
yang ada di pusat konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lipi mencatat bahwa
terdapat 2 juta spesies tumbuhan di dunia dan 60% nya ada di Indonesia. Oleh
karena itu bangga sekali jika kita menjadi orang Indonesia yang memiliki fauna
makhluk hidup yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropis (iklim sedang)
ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti: ekosistem
pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan
tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain.
5
Berdasarkan garis webber yang membatasi antara hewan/ fauna yang
bertipe Asia terdapat di kawasan barat Indonesia antara lain Sumatera, Jawa, Bali
dan Kalimantan. Hewan- hewan tersebut antara lain gajah, harimau, banteng, dan
Australia terdapat di Kawasan timur donesia antara lain Maluku, Nusa Tenggara,
dan Papua. Hewan –hewan tersebut antara lain biawak, kuskus dan burung
a. Tahapan klasifikasi
makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Mengamati dan
dan fisiologi.
ii. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada ciri yang diamati Hasil
hidup. Dasar pengelompokkannya adalah ciri dan sifat atau persamaan dan
penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan sistem tata
6
nama ganda (Binomial Nomenclature) dan trinomial. Dengan adanya nama
makhluk hidup maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah
dipahami.
dibedakan menjadi tiga, yaitu sistem buatan (artifisial), sistem alami (natural), dan
sistem filogenik.
makhluk hidup. Dasar klasifikasi adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan
tumbuhan ada pohon, semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan tempat hidup, dapat
dikelompokkan hewan yang hidup di air dan hewan yang hidup di darat.
alami, misalnya hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan tidak berkaki, dan
7
iii. Sistem Klasifikasi Filogenik
organisme sejak sel pertama hingga menjadi bentuk organisme dewasa. Sistem
klasifikasi ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teori evolusi. Teori ini
kekerabatan, maka makin banyak persamaan morfologi dan anatomi antar takson.
Semakin sedikit persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti makin jauh
dengan monyet dibandingkan dengan manusia. Hal itu didasarkan pada tes biokimia
kelompok tersebut dapat didasarkan pada ukuran besar hingga kecil dari segi
berdasarkan persamaan dan perbedaan. Urutan kelompok ini disebut takson atau
taksonomi. Kata taksonomi sendiri berasal dari Bahasa Yunani, yaitu taxis
(susunan, penyusunan, penataan) atau taxon (setiap unit yang digunakan dalam
8
tingkatan takson diperlukan untuk pengklasifikasian, yang berurutan dari tingkatan
tinggi yang umum menuju yang lebih spesifisik di tingkatan yang terendah. Urutan
hierarkinya yaitu:
• Kingdom (Kerajaan)
• Classis (Kelas)
• Ordo (Bangsa)
• Familia (Keluarga)
• Genus (Marga)
• Spesies (Jenis)
Dari tingkatan di atas, bisa disimpulkan jika dari spesies menuju kingdom,
maka takson semakin tinggi. Selain itu jika takson semakin tinggi, maka jumlah
organisme akan semakin banyak, persamaan antar organisme akan makin sedikit
spesies, maka takson semakin rendah. Dan jika takson semakin rendah, maka
jumlah organisme akan semakin sedikit, persamaan antar organisme akan makin
i. Kelompok Hewan
Hewan yang terdapat di muka bumi ini sangat beragam, baik dari segi
bertulang belakang).
9
ii. Kelompok Tumbuh-tumbuhan
i. Kingdom Monera
Monera adalah Kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti,
kelompok monera memiliki bahan inti, seperti asam inti, sitoplasma, dan membran
sel. Cara reproduksi monera dapat berlangsung secara aseksual dan seksual. Contoh
mitokondria sebagai alat resporasinya, serta ada juga yang anaerobik. Ada juga
Protista yang fotoautotrof karena memiliki kloroplas, dan ada juga yang hidup
secara heterotrof dengan cara menyerap molekul organik atau memakan organisme
lainnya.
10
iii. Kingdom Jamur (Fungi)
yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora, tidak mempunyai akar, batang,
dan daun. Jamur hidupnya di tempat yang lembap, bersifat saprofit (organisme yang
hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang sudah busuk) dan
parasit organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang
ditempelinya).
(Eukariotik) yang dapat membuat makanannya sendiri dan bersel banyak. Pada
tidak kawin. Memiliki zat warna/kloroplas yang berisi klorofil/ makhluk autotroph.
v. Kingdom Animalia
Animalia atau hewan adalah organisme yang memakan makhluk hidup lain
untuk kebutuhan makanannya. Makhluk hidup ini bersel banyak, memiliki inti sel
memiliki pigmen kulit. Animalia terdiri dari dua filum, yaitu: Chordata: Vertebrata
11
B. Keanekaragaman Tumbuhan
Di dunia ini ada berbagai macam tumbuhan dengan bentuk dan ukuran yang
Banyaknya spesies tersebut dikarenakan adanya perbedaan dan persamaan ciri pada
makhluk hidup menurut persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup. Tumbuhan
zat hijau daun atau klorofil yang dapat membuat makanannya sendiri (autrotof)
kecuali tanaman parasite, tidak bisa bergerak aktif, memiliki dinding sel, dan
Sesuai dengan kondisi lingkungannya, flora disuatu tempat dapat terdiri dari
beragam jenis yang masing-masing dapat terdiri dari variasi gen yang hidup di
beberapa (tempat hidup). oleh karena itu, munculah istilah keanekaragaman flora
yang mencakup makna keanekaragaman jenis, genetik dari jenis, dan habitat di
bentuk, penampilan, desnsitas dan sifat yang terlihat dalam berbagai tingkatan
seluruh jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu daerah tertentu. Apabila istilah flora
berbagai istilah seperti Flora pohon (flora berbentuk pohon), Flora semak belukar,
Flora rumput, dan lainnya. apabila istilah flora tersebut dikaitakn dengan nama
12
daerah, maka akan timbul istilah-istilah seperti Flora Jawa, Flora Gunung Halimun,
Sumber alam hayati adalah bagian dari mata rantai tatanan lingkungan
manusia dari generasi ke generasi. Makin beraneka ragam sumber tersebut, semakin
banyaklah hikmah dan pilihan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Begitu banyak jumlah tumbuhan, tetapi tidak sitemukan dua individuyang sama
persis sekalipun anak kembar identic. banyaknya jenis tumbuhan sebagai sumber
dimana keseragaman merupakan efisien dan modern. hal yang sama juga terjadi
hayati. pada saat proses tersebut penyeragaman sudah terjadi pada semua aspek
2005).
sebagai berikut:
13
a. Variasi Perkembangan
Proses ini ditentukan secara genetis. contoh pada tanaman cocor bebek
(Kalanchoe Pinnata) diperoleh daun tunggal dan majemuk menyirip beranak daun
tiga pada satu individu tanaman yang sering kali disebut heterofisme.
disebebakan oleh sinar matahari, air, makanan, suhu, dan tanah. sebagai contoh,
tumbuhan kaktus. Daun tanaman ini berbentuk seperti duri atau jarum dan tebal
karena tumbuh di daerah dengan sinar matahari yang berlebihan seperti padang
pasir atau gurun. Akibatnya supaya tidak terjadi transpirasi secara berlebihan, maka
bentuk daun pada kaktus tidak melebar seperti bentuk daun kebanyakan.
c. Variasi Genetika
i. Mutasi
generasi berikutnya yang bersifat vokal. keturunan yang terjadi berbeda, baik
bentuk ataupun sifatnya dengan induktif mutasi dapat terjadi di alam bebas atau
secara buatan.
baru dari gen yang telah ada. Perpindahan gen dan rekomendasi menyangkut gen-
14
2. Macam Keanekaragaman Tumbuhan Di Indonesia
salah satu negara dengan hutan terluas di dunia (posisi ke-9), memiliki iklim tropus,
terdapat diantara dua benua dan dua samudera, dan terdiri dari wilayah kepulauan,
Jumlah ini terdiri dari tumbuhan berbiji sekitar 25.000 spesies atau sekitar
10% dari total tumbuhan biji dunia, dan lumut dan ganging sebanyak 35.000 jenis.
Hampir 40% total spesies tumbuhan di Indonesia adalah vegetasi endemic yang
tidak dapat ditemui di belahan dunia manapun. Indonesia memiliki jenis anggrek
Selain itu, sebagian besar flora nusantara mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi, seperti hasil hutan berupa kayu dari pohon jati, mahoni, gaharu, meranti dan
lain sebagainya. Salah satu jenis hutan yang ada di Indonesia adalah hutan hujan
tropis. Hutan hujan tropis merupakan hutan yang berada di daerah tropis dengan
curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Intensitas hujan berkisar dari 1.200 mm
per tahun. Dalam hutan hujan tropis ada beberapa kelompok tumbuhan seperti
a. Teratai
Daun teratai biasanya berbentuk bundar. Terdapat jenis teratai dengan daun
15
penguapan air serta fotosintesis tanaman.Teratai tumbuh dari dasar air dengan
tangkai daun yang cenderung tumbuh menjalar sehingga helai daun selalu tampak
mengapung.
muncul dan menyembul keluar dari permukaan air. Akar tanaman teratai terletak di
dalam air. Jika batang atau akar teratai dibelah melintang, akan terlihat lubang-
sebagai pembawa oksigen ke batang dan akar. Sehingga, tumbuhan ini tetap dapat
dapat mencukupi kebutuhannya akan asupan nitrogen jika tidak bergantung pada
nitrogen.
Daun kantorng semar berbentuk seperti piala. Dinding dalam piala tersebut
mengeluarkan nektar atau semacam cairan manis pembuat madu yang berfungsi
sebagai pemikat serangga. Serangga terpikar dengan nektar tersebut akan hinggap
pada dinding piala yang licin dan kemudian jatuh kedalam cairan yang terdapat di
dalam daun. Cairan tersebut akan melarutkan serangga yang telah terperangkap di
dalamnya. Kemudian daun akan menyerap nitrogen yang dihasilkan oleh serangga
tersebut.
Selain Kantong Semar, ada juga tumbuhan yang memakan serangga, yaitu
16
menunggu serangga untuk hinggap di atasnya. Saat serangga menyentuh bulu-bulu
peka yang terdapat pada daun tersebut, kedua bagian daun akan otomatis mengatup
c. Bunga Raflesia
asupan makanannya tumbuhan ini hidup sebagai parasit, menumpang pada akar
Bengkulu.Batang tumbuhan bunga Raflesia terdiri atas jaringan benang halus yang
Raflesia merupakan jenis bunga terbesar yang ada di dunia. Memiliki garis
tengah sekitar satu meter. Bunga ini mengeluarkan aroma seperti daging busuk
(bangkai). Kegunaan daripada aroma busuk tersebut adalah untuk menarik lalat
agar mau menghinggap. Selain itu, untuk mengarahkan lalat yang datang, bunga ini
d. Kaktus
Tumbuhan Kaktus sering tumbuh di daerah padang pasir yang panas dan
kering. Di daerah padang pasir, dalam waktu sehari bisa turun hujan dengan jumlah
yang banyak sekali. Selanjutnya, diiringi dengan musing kering yang sangat
panjang.
dengan iklim disekitarnya. Yaitu ketika hujan turun, kaktus akan menyerap air
sebanyak-banyaknya. Kaktus memiliki satu akar yang lurus memanjang dan masuk
17
jauh ked lam tanah dan akar-akar samping yang banyak menyebar. Akar-akar
gemuk. Batang kaktus dilindungi dengan kulitnya yang tebal agar mengurangi
terjadinya pengurangan air karena penguapan. Setelah hujan turun, batang kaktus
seketika mengerut kembali ketika airnya sudah terpakai. Kandungan air di dalam
batang kaktus bisa mencukupi kebutuhan kaktus selama 2 tahun musim kering.
mengurangi kehilangan air karena penguapan. Selain itu duri juga berfungsi
dari akar, batang, dan daun sejati. akar berfungsi untuk alat untuk menyerap air dan
zat-zat mineral. Batang fungsinya sebagai alat transportasi dan pernafasan. Daun
berfungsi untuk organ untuk fotosintesis Kata Tracheophyta sering disebut dengan
Tumbuhan Paku adalah kelompok tumbuhan yang sudah memiliki akar, batang, dan
18
a. Jenis Jenis Tumbuhan Berpembuluh
i. Tumbuhan paku
psilophyta antara lain yaitu psilotum sp. (paku purba berdaun kecil) dan Rhynia sp.
Ciri-ciri: pada batang terdapat dalam tanah cabang beruas-ruas, daun fertil
bifurcatum (Paku tanduk rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Adiantum
19
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) adalah suatu jenis tumbuhan
berpembuluh (Trakheophyta) karena memiliki biji salah satu ciri khas tumbuhan
berbiji (Spermatophyta). dan bunga nya untuk alat reproduksi dan menghasilkan
biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut dengan benangsari dan
Tumbuhan biji terbuka tidak mempunyai bunga yang sesungguhnya. Biji tidak
terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk kerucut yang
disebut dengan strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Tumbuhan
- Daunnya yang berbentuk seperti jarum, kecil tebal dan tipis lebar.
- Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina disebut dengan strobilus yang
mengandung sporangia.
bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada angiospermae ada yang
lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila mempunyai kelopak bunga,
20
mahkota bunga, putik, dan benang sari. Biji terbungkus bakal buah. Setelah terjadi
jarang berpelepah, tulang daun menyirip, atau menjari, dan bunga bersifat
lembaga), berakar serabut, batang sama besar dan tidak bercabang. Daun
dan batang tidak berkambium, xilem dan floem tersebar. Contohnya : pada
Oryza sativa ( padi), Zea mays (jagung), dan Cocos nucifera (kelapa).
mengangkut zat makanan, air, dan mineral. Pengangkutan tidak dilakukan oleh
pembuluh, hanya melalui antar sel. Umumnya pada tumbuhan ini dikenal dengan
nama lumut.
Lumut mepunyai dua macam fase pergiliran keturunan, yakni pada fase
sporofit dan fase gametofit. Pada fase sporofit dihasilkan sebuah spora haploid
21
(aseksual), sedangkan pada fase gametofit dihasilkan sebuah gamet jantan dan
tempat sel telur dibentuk, dan anteridium (jamak: anteridia) tempat sperma
dibentuk. Struktur arkegonia dan anteridia menjaga sel gamet tidak mengalami
suatu kekeringan. Pada beberapa lumut, arkegonia dan anteridia berada di dalam
Pada beberapa spesies lainnya, arkegonia dan anteridia berada pada individu
yang berbeda (dioecious). Pada semua lumut, sperma harus berenang untuk
mencapai sel telur melalui sebuah lapisan air. Sel sperma bisa mencapai lokasi sel
telur karena adanya penarik kimia. Lumut yang hidup di habitat kering harus
menunggu jatuhnya hujan untuk menyalurkan gamet jantan hingga terjadi proses
- Mempunyai akar, batang, dan daun tetapi bukan akar, batang, dan daun sejati.
- Cara Berkembang biaknya dengan kawin atau tak kawin yang disebut dengan
pergiliran keturunan.
bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembap. Tubuh lumut hati mempunyai
22
struktur mirip akar, batang, dan daun. Siklus hidup lumut hati mirip dengan lumut
daun.
Secara aseksual, lumut hati melakukan sebuah reproduksi dengan sel yang
Struktur ini disebut dengan gemma cup. Contohnya: pada Marchantia polymorpha
dan Porella.
dalam tiap selnya. Oleh sebab itu, Anthocerophyta dianggap sebagai lumut primitif.
Siklus hidupnya mrip dengan divisi Bryophyta dan Hepatophyta. Fase gametofitnya
Anthoceros sp.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sandang, dan papan perumahan maupun kebutuhan lainnya. Sumber sumber variasi
diIndonesia sekitar 40.000 jenis tumbuhan hidup di wilayah indonesia. Ciri khusus
kantong semar yang daunnya berbentuk seperti piala, penus yang daunnya
berengsel dan berbulu, bunga Raflesia yang tidak memiliki klorofil dan kaktus yang
24
Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) adalah tumbuhan yang
dari akar, batang dan daun sejati. Adapun jenis jenis tumbuhan berpembuluh adalah
jaringan yang fungsinya mengangkut zat makanan, air dan mineral. Jenis-jenis
B. Saran
penulisan ini jauh dari kata sempurna, minimal kita bisa mengimplementasikan
tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karena kami
manusia yang adalah tempat salah dan dosa dalam Hadist “Al insanu minal
khotto’wannisa”, dan kami juga butuh saran/kritikan agar bisa menjadi motivasi
untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami juga
mengucapkan terima kasih atas dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pengetahuan
Alam SD 1, Bapak Drs. Radiansyah, M.Pd yang telah memberi kami tugas
25
DAFTAR PUSTAKA
26