Anda di halaman 1dari 20

PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

DAN HABITAT MAKHLUK HIDUP TINGKAT SPESIES, POPULASI DAN


EKOSISTEM

MATA KULIAH
EKOLOGI

Dosen : Rahayu Winarni, SPd,. MPd

Disusun Oleh:
Kelompok 9
M Mursyid Yahya
Nasya Fatharani
Tania Lifia Rahma

1 D3B – KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


Jln. Hang Jebat III/F3NO.8 RT.4/RW.8 Gunung, Kebayoran Baru. Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120

Tahun 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian
Keanekaragaman Hayati Dan Habitat Makhluk Hidup Tingkat Spesies, Populasi Dan
Ekosistem” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari bahwa yang
diungkapkan dalam makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan kemampuan yang kami miliki, sehingga akan menjadi suatu kehormatan bagi
kami apabila mendapatkan kritik dan saran yang membangun makalah ini sehingga
selanjutnya akan lebih baik dan sempurna.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak dan sebagai media pembelajaran ekologi khususnya dalam segi teoritis sehingga dapat
membuka wawasan ilmu pengetahuan serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa yang
akan datang.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

                                                                                       Jakarta, 8 April 2019

                                                                                              

Penulis

2
3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 5
2.1. Ekosistem Dataran Rendah........................................................................................... 5
2.2. Ekosistem Dataran Tinggi............................................................................................ 6
2.3. Ekosistem Tundra......................................................................................................... 13
2.4. Manfaat Dan Nilai Keanekaragaman Hayati................................................................ 16

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 18


3.1. Kesimpulan................................................................................................................... 18
3.2. Saran............................................................................................................................. 18

DAFTAR PUSAKA........................................................................................................... 19

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keanekaragaman adalah semua kumpulan benda yang bermacam-macam, baik


ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Hayati yaitu menunjukkan sesuatu
yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk
hidup (organisme) penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga
“Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi
karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan
dan sifat-sifat lainnya.

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang


menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Ada dua
faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor
genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme.
Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme.
Lingkungan atau faktor eksternal seperti makanan, suhu, cahaya matahari,
kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang
diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu.

1.2. Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud ekosistem dataran rendah?
 Apa yang dimaksud ekosistem dataran tinggi?
 Apa yang dimaksud ekosistem tundra?
 Apa saja manfaat dan nilai keanekaragaman hayati?

1.3. Tujuan Penulisan


 Untuk mengetahui apa yang dimaksud ekosistem dataran rendah
 Untuk mengetahui apa yang dimaksud ekosistem dataran tinggi
 Untuk mengetahui apa yang dimaksud ekosistem tundra
 Untuk mengetahui apa saja manfaat dan nilai keanekaragaman hayati

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ekosistem Dataran Rendah

Keanekaragaman adalah semua kumpulan benda yang bermacam-macam, baik


ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Hayati yaitu menunjukkan sesuatu yang
hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup
(organisme) penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”.
Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya
perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan


keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Ada dua faktor penyebab
keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif
konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif
stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Lingkungan atau faktor eksternal seperti
makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama
faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip
suatu individu.

Dengan demikian fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara genotip
dengan lingkungannya Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat
kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya
dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak dan tingkat organisasi kehidupan
individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai
ekosistem. Keanekaragam hayati merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai
macam variasi, bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan
ekosistem, tingkatan jenis dan tingkatan genetik.

Keanekaragaman hayati menurut UU no 50 tahun 1994 adalah keanekaragaman


diantara makhluk hidup dari semua sumber yang termasuk diantaranya dataran, ekosistem
ekuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies , antara spesies dan
ekosistem.

6
2.2 Ekosistem Dataran Tinggi

1. Bioma Taiga (Coniferus)

Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara
Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada di
bumi.

Ciri-ciri bioma taiga :


Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan
sangat singkat. Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di
bawah permukaan tanah. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri
dari dua atau tiga jenis tumbuhan. Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah
jenis konifer, sehingga hutan yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan
hutan konifer. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch, dan juniper
dan spruce.
Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum dan
mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Kondisi tersebut
menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga, misalnya
beruang, rubah dan serigala.
Hewan-hewan yang hidup di bioma Taiga Terletak di selatan tundra, yaitu di antara
daerah beriklim sedang dengan kutub. Bioma ini disebut pula bioma dengan hutan berawa
atau hutan boreal.

7
Taiga adalah bioma terestrial terbesar di atas bumi yang meluas dalam suatu berkas
yang lebar melintasi Amerika Utara bagian utara dan Eurasia hingga perbatasan selatan
tundra arktik. Taiga mengalami hujan salju yang lebat selama musim dingin.
Bentuk konikal (kerucut) pada banyak pohon conifer mencegah terkumpulnya salju
pada cabang-cabang pohon yang kemudian mamatahkan cabang-cabang pohon tersebut.
Pekerjaan manusia yang kurang tepat dengan Hutan conifer ditebangi dengan laju
yang sangat menghawatirkan, akan membawa pohon tua yang berdiri di antara pohon-pohon
yang ada mungkin akan segera menghilang.

2. Padang pasir atau Gurun

Bioma Gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan
sangat jarang. Bioma ini paling luas terpust di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai
Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun
Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.

Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


- Curah hujan sangat rendah, kurang dari 25 cm / tahun
- Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
- Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung
berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase
- Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun
yang kecil seperti duri dan berakar panjang.

8
- Interval suhu siang malam tinggi suhu permukaan tanah di atas 60°C selama siang
hari

FLORA (Xerophyt )
Adapatasi
- Daun ditutupi oleh kutikula yang tebal
- Akar yang panjang.
- Sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak air pada batangnya dan
- Daunnya menyempit menjadi duri
Contoh : Kaktus yang berkemampuan menyerap air selama periode basah dan mengandalkan
fotosintesis CAM, suatu adaptasi metabolic untuk menghemat air dalam lingkungan kering
juga terdapat Adaptasi protektif yang menghalangi pemakanan oleh mamalia dan serangga,
seperti duri pada kaktus dan racun pada daun semak

FAUNA
Adaptasi
- Aktifitas malam hari , siang membuat lubang
- mempunyai cadangan penyimpan air
Hewan yang hidup unta, tikus,ular, kadal, kalajengking, dan semut. Beberapa
tikus/mencit gurun tidak pernah minum, tetapi mendapatkan semua kebutuhan airnya dari
perombakan metabolic biji-bijian yang dimakannya.
Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun. Bentang gurun
memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang.
Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari
gurun.
Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di
lingkungan kering (Inggris: 'arid') atau terpapar oleh erosi. Keringnya wilayah gurun
menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta
fosil.

3. Padang rumput
Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah
subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan.

9
Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :
- Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
- Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya
tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga
menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
- Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
- Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia

Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat
bagian barat, Argentina dan Australia. Contoh : Pohon Akasia dan Semak Belukar. Karena
merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa herbifora dan
karnifora.
Pada bioma Padang Rumput ini terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup untuk
menumbuhkan hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan pohon dan semak
terdapat di sepanjang sungai di daerah tersebut.
Padang rumput yang tersebar di bentang bumi yang bisa dijumpai adalah Padang atau
veldt di Afrika Selatan, puszta di Hungaria, pampas di Argentina, steppe di Rusia, dan prairie
di Amerika Utara bagian tengah semuanya adalah padang rumput.
Yang penting bagi padang rumput adalah pada musim kemarau, kebakaran yang
kadang-kadang terjadi, dan makanan rumput oleh mamalia besar. Semuanya itu akan
mencegah pembentukan semak berkayu dan pohon-pohon.
Padang rumput seperti praire rumput tinggi di Kansas sekali waktu menutupi sebagian
besar Amerika Utara bagian tengah. Karena tanah padang rumput sangat kaya akan nutrient,
habitat ini menyediakan lahan subur bagi pertanian.
Macam padang rumput adalah prairi rumput pendek, prairi rumput tinggi dan padang rumput
tropis.
Prairie adalah padang rumput yang luas tanpa pohon. Sebuah padang rumput
merupakan lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu. Dipotong untuk
jerami atau dimakan oleh ternak, domba atau kambing.
Padang rumput abadi adalah salah satu faktor lingkungan yang melarang pertumbuhan
tanaman berkayu, hal ini cukup jelas alasannya karena situasi ekstremlah yang membantu
daratan itu hanya bisa ditumbuhi oleh rumput.
Contohnya: Padang rumput abadi antara lain

10
Padang rumput Alpen tumbuh di dataran tinggi dan dijaga oleh kondisi iklim ekstrim /
keras.Padang rumput pantai dijaga oleh semburan garam, Padang rumput gurun terjadi
karena kelembaban rendah, Prairie dijaga oleh tahapan kemarau sedang dan dapat mengalami
kebakaran liar. Padang rumput basah adalah wilayah semi-tanah basah yang dihujani
sepanjang tahun.

4. Savana
Padang rumput yang diselingi dengan sebaran pohon yang tumbuh jarang. Hewan
yang hidup pada bioma padang rumput dan savana adalah bison, gajah, jerapah, zebra,
domba, biri-biri, harimau, cheetah, serigala dan ular.
Savana merupakan tempat di mana herbivore besar dan predator (pemangsa)-nya terlihat
dengan jelas. Sesungguhnya, herbivore yang dominan di sini dan pada savana lain adalah
serangga, khususnya semut dan rayap. Rumput dan pohon yang terpencar-pencar merupakan
tumbuhan yang dominan. Kebakaran merupakan komponen abiotik penting, dan spesies
tumbuhan yang dominan adalah spesies yang sudah beradaptasi dengan kebakaran.
Pertumbuhan rumput-rumputan dan forb (tumbuhan kecil berdaun lebar) yang sangat
cepat selama musim hujan menyediakan banyak sumber makanan yang banyak bagi hewan.
Akan tetapi, mamalia pemakan rumput besar harus bermigrasi ke padang rumput yang lebih
hijau dan menyebar mencari sumber air selama periode musim kemarau.

Savana dibedakan menjadi dua, yaitu:


 Sabana murni: sabana yang pepohonan penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis
tumbuhan aja,
 Sabana campuran: sabana yang pepohonan penyusunnya terdiri dari berbagai jenis
tumbuhan.

Bioma Stepa berbeda dengan Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup antara Stepa
dengan Sabana adalah :
Pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan
besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh
kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang ada.

5. Hutan hujan tropis (hutan basah)

11
Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah,
Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan Malaysia. Di
hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari
dan curah hujan yang cukup.

Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain :


- Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
- Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
- Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
- Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu
menembus dasar hutan.
- Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi
(daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)

Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain :


Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan
tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan
basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata, seperti :gorilla-monyet-dan-
simpanseorang-utan-gibbon-siamang

Sebaran hutan tropis


- Vegetasinya tumbuh sangat rapat.

12
- Jenis tumbuhan pada bioma ini sangat beraneka ragam/heterogen, mulai dari
tumbuhan pendek yang hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran tinggi.
- Juga ada tumbuhan epifit (tumbuhan yang tumbuh pada pohon yang mempunyai
naungan/kanopi, seperti anggrek) dan liana (tumbuhan yang memanjat pada tumbuhan
lain, seperti rotan).
- Hewan-hewan yang hidup pada hutan ini antara lain monyet, macan kumbang,
harimau, tapir, gajah, dan bermacam-macam burung.

Hutan hujan tropis memiliki stratifikasi vertical yang sangat jelas. Pohon-pohon pada
kanopi (bagian dedaunan paling atas yang saling bersambungan dalam lingkungan hutan
yang dibentuk oleh tajuk pepohonan) membentuk lapisan yang paling atas.
Kanopi itu sering kali rapat, sehingga hanya sedikit sekali cahaya yang dapat
mencapai tanah di bawahnya. Ketika suatu pembukaan terjadi pada kanopi, barangkali karena
pohon tumbang, pohon lain dan tanaman merambat yang berkayu akan tumbuh secara cepat.
Bersaing untuk mendapatkan cahaya dan ruang ketika mengisis celah tersebut.
Banyak pohon ditutupi oleh epifit (tumbuhan yang tumbuh di atas tumbuhan lain,
bukan di atas tanah), seperti anggrek dan bromelia.Curah hujan yang sangat bervariasi di
daerah tropis, merupakan penentu utama vegetasi yang tumbuh dalam suatu wilayah.
Pada daerah dataran rendah yang memiliki musim kering yang lama atau curah
hujannya jarang, hutan kering tropis akan dominan. Tumbuhan yang ditemukan disini
merupakan campuran pohon dan semak berduri banyak serta tumbuhan berair banyak
(sukulen).

6. Hutan Gugur

13
Terdapat di daerah yang memilki 4 musim (musim semi, panas, gugur dan dingin).
Pohon-pohon gugur yang padat dan tegak berdiri merupakan cirri khas hutan gugur, seperti
hutan di Great Smoky Mountains National Park di North Carolina. Hutan gugur ditemukan di
seluruh garis lintang pertengahan di mana terdapat cukup air untuk menyokong pertumbuhan
pohon-pohon besar. Hutan gugur lebih terbuka dibandingkan hutan hujan. Hutan gugur
memiliki lapisan vertical yang jelas, yang meliputi satu atau dua strata pohon, di bawahnya
terdapat semak, dan di bagian dasar terdapat tumbuhan herba.
Pohon-pohon hutan gugur menggugurkan daunnya sebelum musim dingin, ketika
suhu yang ada terlalu rendah untuk terjadi fotosintesis yang efektif dan kehilangan air melalui
transpirasi tidak dengan mudah digantikan dari tanah yang beku.
Banyak hewan mamalia hutan gugur juga memasuki keadaan dorman musim dingin
yang disebut hibernasi, dan beberapa spesies burung melakukan migrasi ke wilayah dengan
iklim yang lebih hangat. Hampir semua hutan gugur asli di Amerika Utara dirusak oleh
penebangan hutan untuk mendapatkan kayu dan penebangan untuk lahan pertanian serta
pembangunan kota.
Berlawanan dengan bioma yang lebih kering, hutan-hutan ini cenderung pulih setelah
gangguan, dan saat ini kita melihat pohon-pohon gugur mendominasi daerah yang kurang
dikembangkan jauh di atas kisaran sebelumnya.
Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun lebar, seperti pohon oak, elm,
maple dan beech. Pohon-pohon di hutan ini menghijau pada musim panas, dan
menggugurkan daunnya pada musim gugur, dan pada musim dingin daunnya ‘habis’.
Memasuki musim semi pohon-pohon tersebut mulai menumbuhkan daunnya.

2.3 Ekosistem Tundra

Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi
geografis tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas terhadap iklim utama
sehingga tidak ditemukan di daerah lain.
Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak geografis, curah
hujan dan intensitas cahaya mataharinya. Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan
species (terutama tumbuhan) yang dapat hidup di tempat tertentu di muka bumi, tergantung
pada iklim regionalnya.

14
Jadi Bioma adalah kumpulan species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat
tertentu di bumi yang dicirikan oleh vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat
jelas di tempat tersebut.

1. Tundra

Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan
sebagian kecil di selatan . Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang
ada hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar lingkar
Artik , Greenland di wilayah kutub utara. Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartikaa dan
pulau-pulau kecil disekitar Antartika. Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di
daerah beriklim es abadi ( ET) dan iklim Tundra (ET).

Ciri-ciri Bioma Tundra :


- Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es mudahnya gurun es .
- Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan
terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5°
LU/LS.
- Permafrost (tanah bagian bawah yang membeku secara permanen). Suhu yang sangat
dingin,
- Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan
yang sama, yang disebut tundra alpine

15
- Sangat sedikit curah hujan tahunan, air tidak dapat menembus permafrost di
bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang dangkal
selama musim panas yang pendek.
- Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yang mencapai 20 % permukaan
tanah Bumi.
Secara altituda bentang alam vertikal (berdasarkan ketinggian-altimeter) sebenarnya
negara kita Indonesia bisa juga didapatkan Bioma Tundra meskipun di daerah tropis , caranya
mudah kita cari tempat / pegunungan yang sangat tinggi pada semua garis lintang. Pada area
ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut kerak , bryophuta (lumut)
rerumputan, dan pohon dari bangsa conifer, kemudian diakhiri dengan hamparan lichenes
yang tertutup padang , yang disebut Bioma Tundra ( datanglah ke Pegunungan Jaya Wijaya
Irian Jaya Indonesia )
Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak, lumut
Sphagnum, rumput dan tumbuhan pendek lainnya yang biasanya hanya berumur 4 bulan,
mengingat interval matahari muncul hanya 4 bulan selebihnya 8 bulan dingin.

VEGETASI / FLORA TUNDRA


Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumput kapas
dan gundukan gambut (Hylock Tundra ). Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-
tekian, Ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar. Di lereng-lereng batu
terdapat kerak, lumut, algarumput teki, rumput kapas, terna dan ericcaceae.

FAUNA TUNDRA
Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra selalu
bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak
yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat. Contoh fauna di bioma tundra misalnya
rus, rubah, kelinci salju, hewan-hewan pengerat, hantu elang, dan beruang kutub.
Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa, burung elang
dan burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar misalnya
Muscox.
Selain beberapa jenis di atas, di utara bioma tundra juga mempunyai fauna khas yang
lain misalnya penguin , walrus . Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus
putih) dan paus Narwhal (paus bertanduk).

16
Karakter yang bisa digunakan sebagai penanda tundra pada burung yang ada di
tundra,punya deskripsi pada kulitnya / bulu yang berwarna putih dan hitam. Alasan muncul
warna ini juga menunjukkan cara adaptasi Warna putih untuk menahan panas dari tubuh
ketika musim dingin dan hitam untuk meneruskan panas ketika musim panas

2.4 Manfaat Dan Nilai Keanekaragaman Hayati

1. Sebagai Sumber Pangan, Perumahan, dan Kesehatan


Kehidupan manusia sangat bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan
tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung) pada
zaman dahulu merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian dibudidayakan
karena memiliki sifat-sifat unggul yang diharapkan manusia. Misalnya: ayam
dibudidayakan karena menghasilkan telur dan daging. Padi dibudidayakan karena
menghasilkan beras. Hal ini seperti yang tertulisa dalam firman Allah dalam Al-
Qur’an surat Abasa ayat 24-34 diperoleh pengertian bahwa manusia dapat mengambil
manfaat dari tumbuh-tumbuhan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
2. Sebagai Sumber Plasma Nutfah
Beberapa jenis hewan, tumbuhan, dan mikroba yang saat ini belum diketahui
kegunaannya tidak perlu dimusnahkan, karena mungkin saja di masa yang akan
datang akan memiliki peranan yang sangat penting. Misalnya: tanaman mimba
(Azadirachta indica). Dahulu tanaman ini hanya merupakan tanaman pagar, tetapi saat
ini diketahui mengandung zat azadiktrakhtin yang memiliki peranan sebagai anti
hama dan anti bakteri. Adapula jenis ganggang yang memiliki kendungan protein
tinggi, yang dapat digunakan sebagai sumber makanan masa depan misalnya
Chlorella. Buah pace (mengkudu) yang semula tidak dimanfaatkan, sekarang
diketahui memiliki khasiat untuk meningkatkan kebugaran tubuh, mencegah dan
mengobati penyakit tekanan darah. Di hutan atau lingkungan kita, masih terdapat
tumbuhan dan hewan yang belum dibudidayakan, yang mungkin memiliki sifat-sifat
unggul. Itulah sebabnya dikatakan bahwa hutan merupakan sumber plasma nutfah
(sifat-sifat unggul). 
3. Manfaat Ekologi
Selain berfungsi untuk menunjuang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati
memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing

17
jenis organisme memiliki peranan dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat
digantikan oleh jenis yang lain. Misalnya: burung hantu dan ular di ekosistem sawah
merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini dilenyapkan oleh manusia, maka
tidak ada yang mengontrol populasi tikus. Akibatnya perkembangbiakan tikus
meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama tikus.
Tumbuhan merupakan penghasil zat organik dan oksigen, yang dibutuhkan oleh
organisme lain. Selain itu, tumbuh-tumbuhan dapat membentuk humus, menyimpan
air tanah, dan mencegah erosi. Keanekaragaman yang tinggi memperkokoh
ekosistem. Ekosistem dengan keanekaragaman yang rendah merupakan ekosistem
yang tidak stabil. Bagi manusia, keanekaragaman yang tinggi merupakan gudang
sifat-sifat unggul (plasma nutfah) untuk dimanfaatkan di kemudian hari.
4. Manfaat Keilmuan
Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang
sangat berguna untuk kehidupan manusia.
5. Manfaat Keindahan
Keindahan alam tidak terletak pada keseragaman tetapi pada keanekaragaman.
Berbagai jenis tumbuhan digunakan untuk tanaman hias. Beberapa jenis hewan juga
dimanfaatkan manusia karena keindahan atau kemerduan suaranya, misalnya burung.
6. Konservasi (Perlindungan) Keanekaragaman Hayati
Konservasi keanekaragaman hayati atau biodiversitas sudah menjadi kesepakatan
internasional. Objek keanekaragaman hayati yang dilindungi terutama kekayaan jenis
tumbuhan (flora) termasuk di dalmnya lumut dan paku-pakuan dan kekayaan jenis
hewan (fauna) serta mikroorganisme misalnya bakteri, jamur.
Tempat perlindungan keanekaragaman hayati di Indonesia telah diresmikan oleh
pemerintah. Lokasi perlindungan tersebut misalnya berupa Taman Nasional, Cagar Alam,
Hutan Wisata, Taman Hutan Raya, Taman Laut, Wana Wisata, Hutan Lindung, dan Kebun
Raya. Tempat-tempat tersebut memiliki makna yang berbeda-beda meskipun fungsinya sama
yaitu untuk tujuan konservasi.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keanekaragaman adalah semua kumpulan benda yang bermacam-macam, baik


ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Hayati yaitu menunjukkan sesuatu yang
hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup
(organisme) penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”.
Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya
perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.

3.2 Saran

Sebagai kader bangsa, mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan tentang


keanekaragaman hayati dan habitat makhluk hidup tingkat spesies, populasi dan ekosistem.
Dengan demikian mahasiswa akan memiliki kepekaan untuk menjaga, melestarikan, dan
memanfaatkan keanekaragaman di lingkungan secara berkelanjutan.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. https://pengertianahli.id/2013/11/pengertian-keanekaragaman-hayati.html
2. http://www.bhataramedia.com/forum/sebutkan-dan-jelaskan-10-manfaat-dan-nilai-
keanekaragaman-hayati/
3. https://www.google.com/amp/s/ilmugeografi.com/ilmu-bumi/ekosistem-darat/amp

20

Anda mungkin juga menyukai