Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENCEMARAN AIR
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Kimia Lingkungan
Dosen Pengampu: Helda Wika Amini, S.Si., M.Si., M.Sc.

Oleh:
1. Rima Amalia (201910401001)
2. Lailatul Fatma (201910401015)
3. Nor Elisah (201910401020)
4. Nouval Wizzdan Pratama (201901401044)
5. Yosita Elza Defitri (201910401055)
6. Diana Permata Nur Mifdatun (201510601066)
7. Wafiq Rifqi Abdul (201910401090)

TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pencemaran Air ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Kimia Lingkungan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Pencemaran air bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Helda Wika Amini, S.Si., M.Si., M.Sc., selaku
dosen mata kuliah Kimia Lingkungan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 03 Maret 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
1.1 Latar Belakang masalah........................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
2.1 Pengertian Pencemaran Air...................................................................6
2.2 Jenis Pencemaran Air............................................................................6
2.3 Faktor Penyebab Pencemaran Air.........................................................8
2.4 Dampak Pencemaran Air......................................................................8
2.5 Cara Penanggulangan Pencemaran Air.................................................9
2.6 Kasus Pencemaran Air di Indonesia dan Cara Menanggulanginya....10
BAB III PENUTUP...........................................................................................12
3.1 Kesimpulan....................................................................................................12
3.2 Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Salah satu unsur terpenting di dunia adalah air, karena air bisa dibilang sebagai
kebutuhan pokok kehidupan sehari–hari bagi manusia. Air dimanfaatkan sebagai minum,
mandi, mencuci dan lain sebagainya. Tidak hanya manusia saja yang sangat
membutuhkan air tertapi, hewan dan tumbuhan juga membutuhkannya. Sebagian besar
tubuh makhluk hidup tersusun atas air. Setiap reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup juga membutuhkan air. Jika tubuh manusia kekurangan air, maka proses
di dalam sel tubuh akan terganggu.
Pada zaman dahulu, air bersih keadaannya sangat melipah, sumur terpenuhi air,
sungai masih terjaga kebersihannya dan masih berwana putih bening, pada laut juga
masih bersih tanpa terkotori sampah, sehingga keberadaan air bersih melimpah ruah.
Namun, seiring berkembangnya zaman banyak kasus pencemaran air yang terjadi. Kita
jarang menemui sungai yang masih terjaga kebersihannya, laut juga banyak terpenuhi
sampah sehingga mengganggu ekosistem laut. Hal-hal ini dikarenakan oleh limbah-
limbah dari kegiatan rumah tangga seperti limbah sabun yang mencemari sungai dan
limbah dari kegiatan indutri.
Jika pencemaran air bersih terus berlanjut tanpa perbaikan pengolahan limbah
yang dibuang maka akan mengakibatkan kualitas air di seluruh dunia menurun dan air
bersih yang terdapat di seluruh dunia akan habis tidak tersisa, sehingga kehidupan di
dunia akan terancam punah.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dari pencemaran air?
1.2.2 Apa saja jenis-jenis dari pencemaran air?
1.2.3 Apa penyebab pencemaran air terjadi?
1.2.4 Bagaimana dampak yang diakibatkan oleh pencemaran air?
1.2.5 Bagaimana cara penanggulangan pencemaran air?
1.2.6 Apa saja kasus pencemaran air di Indonesia dan bagaimana cara menanggulanginya?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari pencemaran air
1.3.2 Untuk mengetahui jenis-jenis pencemaran air
1.3.3 Untuk mengetahui beberapa faktor penyebab pencemaran air
1.3.4 Untuk mengetahui dampak pencemaran air
1.3.5 Untuk mengetahui cara penanggulangan pencemaran air
1.3.6 Untuk mengetahui Kasus pencemaran air di Indonesia dan mengetahui cara
menanggulangi kasus pencemaran air di Indonesia
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat makalah ini dapat memberikan informasi dan gambaran
bagaimana dampak atau efek yang ditimbulkan oleh pencemaran air bagi kesehatan dan
dapat memberikan pengetahuan atau edukasi bagi masyarakat supaya peduli dan
menjaga lingkungan mereka dari pencemaran air

BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian Pencemaran Air


Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang
dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah
tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga
didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran
lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek
operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh,
melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti
pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara.
Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang
ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997. Dalam PP No.
20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai :
“pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan
atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan
sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab
atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001).

2.2 Jenis Pencemaran Air


Pencemaran air atau polusi air dapat terjadi dimana- mana, yaitu di sungai, di
sumur, di macam- macam danau, di macam- macam laut dan lain sebagainya.
Pencemaran air tidak hanya disebabkan oleh zat- zat yang berbau kimia sana, namun juga
zat- zat alamiah. Oleh karena jenis- jenis pencemaran air ini lebih dari satu, maka
pencemaran air dapat digolongkan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
2.2.1 Pencemaran mikroorganisme
pencemaran mikroorganismeJenis pencemaran air yang pertama adalah
pencemaran mikroorganisme. Pencemaran mikroorganisme merupakan
pencemaran yang dilakukan oleh mikroorganisme yang berada di dalam air. Kita
semua mengetahui bahwa air merupakan tempat hidup bagi banyak makhluk hidup,
tidak hanya binatang- binatang air saja namun juga mikroorganisme lain yang tidak
kelihatan. Beberapa jenis mikroorganisme air antara lain adalah fitoplankton,
zooplankton, dan lain sebagainya. Mikroorganisme ini sebenarnya memiliki
peranan bagi air untuk menjernihkan air dan sebagainya. Namun adakalanya
mikroorganisme ini juga bersifat merugikan atau mencemari. Misalnya ketika
jumlah mikroorganisme ini terlalu banyak justru akan bisa mencemari. Jenis
pencemaran ini ditandai dengan warna air yang keruh karena kekurangan
kandungan oksigen yang ada di dalamnya.
2.2.2 Pencemaran air oleh anorganik nutrisi tanaman
pencemaran nutrisi tanamanJenis pencemaran air yang sekanjutnya adalah
pencemaran air yang disebabkan oleh anorganik nutrisi tanaman. Hal ini sangat
berkaitan erat dengan bidang pertanian. Penggunaan pupuk nitrogen dan juga fosfat
pada bidang pertanian memang telah dilakukan sejak zaman dulu dan semakin
meluas. Banyak petani yang beralih menggunakan pupuk kimia daripada pupuk
alami. Alasannya, selain praktis ternyata pupuk kimia ini memang lebih ampuh
berkali- kali lipat daripada pupuk alami. Tanaman yang dihasilkan dari pupuk kimia
lebih subur, lebih bagus kualitasnya dan tentu hal ini akan sangat menguntungkan
bagi petani. Namun ternyata penggunaan pupuk ini memiliki dampak yang negatif
bagi lingkungan, khususnya air. Bahan- bahan kimia tersebut ternyata sangat
membahayakan bagi kemurnian air dan juga bagi kelnagsungan hidup binatang-
binatang dan juga mikroorganisme air. Hal ini tentu akan berdampak pada manusia
sebagai pengguna air tersebut. Air yang telah terkontaminasi oleh bahan kimia
menjadi tidak bagus untuk dikonsumsi.

2.2.3 Pencemaran oleh bahan kimia anorganik


Selain pencemaran air anorganik nutrisi tanaman, pencemaran air juga
dilakukan oleh bahan kimia anorganik. Hal ini sangat berkaitan dengan aktifitas
manusia sehari- hari. Banyak sekali bahan kimia yang digunakan oleh manusia,
seperti garam, asam dan juga bahan toksik logam seperti timbal, cadmium, merkuri
dengan kadar yang tinggi yang pada akhirnya akan menyebabkan efek pencemaran
yang sangat tinggi. Mungkin manusia tidak sadar bahwa ternyata penggunaan
bahan-bahan tersebut sehari- hari akan mempengaruhi air. Secara tidak sadar,
manusia tiba- tiba akan menuai dampak buruknya setelah kurun waktu tertentu
apabila tidak dilakukan penanganan yang tepat dan juga baik. Pencemaran yang
dilakukan oleh bahan- bahan kimia anorganik tersebut bisa mempengaruhi produksi
tanaman pangan, sehingga tanaman pangan produksi petani akan menurun. Selain
mempengaruhi produksi tanaman, pencemaran ini juga akan merusak alat- alat yang
menyebabkan peralatan mengalami sifat korosif.

2.2.4 Pencemaran oleh bahan kimia organik


Bahan kimia ternyata ada pula yang sifatnya organik lho. Bahan- bahan
kimia organik ini contohnya plastik, minyak, pestisida. Larutan pembersih, detergen
dan lain sebagainya. Bahan kimia organik lebih banyak digunakan manusia dalam
aktivitasnya sehari- hari. Penggunaan dalam skala kecil namun sering lama
kelamaan akan menyebabkan pencemaran lingkungan secara bertahap, tak terkecuali
pencemaran air ini. Pencemaran air oleh bahan- bahan organik bisa menyebabkan
kematian beberapa tanaman dan juga binatang air, seperti ikan, udang dan lain
sebagainya. Apabila tanaman dan binatang air mati, maka sifat air menjadi jelek dan
kurang sehat. Maka dari itulah sekarang ini banyak beredar alternatif bahan yang
tidak terlalu mengandung unsur- unsur kimia.
2.3 Faktor Penyebab Pencemaran Air
Penyebab pencemaran air, yaitu:
2.3.1 Penyebab Alami
Yang pada dasarnya tidak dapat dihindari oleh makhluk di bumi. Yakni
meningkatnya kadar nutrien atau kandungan zat organik hasil pencernaan makhluk
dan hasil metabolisme, hal ini yang nantinya akan mengakibatkan terjadinya
eutrofikasi, proses ini terjadi dalam jangka waktu yang lama bahkan ribuan tahun.
2.3.2 Sampah Organik
Sampah organik dapat menjadi penyebab terjadinya pencemaran di air,
sampah organik yang menumpuk diselokan-selokan akan menimbulkan cairan berbau
yang lebih dikenal sebagai air comberan, yang berdampak buruk bagi kehidupan.
2.3. 3 Limbah Pabrik Yang Tidak Disaring
Limbah menjadi hal yang sangat menakutkan jika menyebar ke hulu air dan
digunakan oleh manusia. Pencemaran Air oleh limbah sangat berbahaya karena
mengandung banyak unsur kimia yang bukan hanya merusak organ dalam juga akan
merusak bagian luar.

2.4Dampak Pencemaran Air


Sumber air yang berkualitas baik semakin berkurang dengan bertambahnya
kebutuhan manusia dan industri, hal ini berakibat bertambah banyak digunakan air sungai
yang sebenarnya tercemar oleh limbah industri maupun buangan air kotor. Buangan dari
rumah-rumah penduduk sering mengandung pencemar berupa organisme hidup, sebagai
sumber organisme penyebab penyakit. Senyawa-senyawa toksik dari limbah industri juga
sering mencemari air permukaan dan penyebab keracunan pada organisme air maupun
pada hewan ternak dan manusia. Kematian ikan di sungai merupakan indikasi yang
paling mudah terlihat.
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengerusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Ledakan pertumbuhan
menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh
hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi
mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas
bakteri menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :
2.4.1 Dampak Pencemaran Air Terhadap Kehidupan Biota Air
Banyaknya zat pada pencemaran air limbah akan menyebabkan
menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan
kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi
perkembangannya.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air limbah secara
alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air
limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi
kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
2.4.2 Dampak Negatif Pencemaran Air Terhadap Kualitas Air Tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform
telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur
dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya
pencemaran tersebut.
2.4.3 Akibat Pencemaran Air Terhadap Estetika Lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan
perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai
dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika
lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika
lingkungan.

2.5 Cara penangulangan pencemaran air


Cara menangulangi pencemaran air ini dapat membuat lingkungan dan juga air
dapat bersih kembali. Cara penanggulangan ini dapat melalui berbagai cara, diantaranya
yaitu:
2.5.1 IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Pengolahan air limbah dengan IPAL ini menggunakan alat-alat khusus dan
menggunakan tiga tahapan, yakni primary treatment (pengolahan pertama), secondary
treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan)
2.5.2 Pengelolaan Excrexta (Human Excreta).
Pengelolaan ini dapat ditemukan dalam septic tank yang bisa diolah dengan
cara anaerobik menjadi biogas. Setelah itu bisa dimanfaatkan sebagai sumber gas
untuk rumah tangga. Selain dapat mengurangi dan juga menanggulangi pencemaran
air, hasil dari human excreta ini juga bisa menjadi sumber energi terbarukan.
2.5.3 Reboisasi
Melakukan reboisasi berarti menumbuhkan kembali pepohonan, baik itu di
lingkungan sekitar atau pun di hutan. Dengan melakukan reboisasi, keseimbangan air
dapat dijaga berkat adanya pohon yang akan membantu mengikat air di dalam tanah
dan tentunya bisa jadi areal resapan air.
2.5.4 Melakukan Pengolahan Air Limbah
Cara menanggulangi pencemaran air yang selanjutnya adalah melakukan
pengolahan air limbah dengan cara membuat kolam stabilisasi. Dengan begitu, maka
air limbah pabrik yang akan dibuang tidak akan menimbulkan pencemaran air. Air itu
akan menjadi air bersih kembali, meskipun tidak dianjurkan untuk dikonsumsi tetapi
air tersebut tidak akan mencemari lingkungan disekitarnya.
2.5.5 Menjaga Kualitas Air Laut
Menanggulangi pencemaran air yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga
kualitas air laut. Caranya adalah dengan tidak membuang sampah ke laut, tidak
melakukan penangkapan ikan dengan bahan peledak juga tidak menggunakan aliran
sungai bersih sebagai tempat MCK (Mandi Cuci Kakus) atau tempat memandikan
hewan ternak.
2.5.6 Memakai Deterjen Ramah Lingkungan
Cara menanggulangi pencemaran air selanjutnya yaitu dengan cara
menggunakan deterjen yang ramah lingkungan. Penggunaan deterjen yang berlebihan
dan membuangnya langsung ke dalam air akan bermasalah untuk ekosistem di sungai
dan membuat ikan-ikan serta organisme yang hidup di air tidak dapat bertahan hidup.
Jadi, penggunaan deterjen ramah lingkungan ini sangat dibutuhkan untuk
menanggulangi pencemaran air.
2.5.7 Menggunakan Kompos dan Pupuk Organik
Cara menanggulangi pencemaran air yang terakhir yaitu bisa dengan
penggunaan kompos dan pupuk organik yang dapat mengurangi pencemaran air oleh
nitrat dan fosfat. Kompos dan pupuk organik pun dapat memulihkan kandungan
mineral yang berada di dalam tanah juga dapat memperbaiki struktur dan mencegah
eutrofikasi.

2.6 Kasus Pencemaran Air dan cara menanggulanginya


Pencemaran air yang terjadi di Indonesia dalam tingkat memprihatinkan. Apalagi
di masa pandemi virus Covid-19 yang melanda Indonesia. Jumlah kasus Covid-19 di
Indonesia yang belum menunjukkan tren penurunan mengakibatkan peningkatan limbah
medis. Limbah medis berupa masker, alat pelindung diri, sarung tangan, suntikan hingga
bekas alat uji Swab. Bahan limbah medis mengandung bahan infeksius atau berpotensi
menularkan penyakit. Limbah medis sendiri termasuk dalam Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) yang pengelolaan dan pembuangannya tidak boleh sembarangan.
Kasus penemuan limbah medis ditemukan di beberapa daerah. Salah satunya
ditemukan di Tangerang pada aliran sungai Cisadane. Hal ini membuat masyarakat
sekitar aliran sungai Cisadane khawatir karena pencemaran air ini disebabkan oleh
limbah medis bekas penyakit yang penyebarannya masih tinggi. Pencemaran air oleh
limbah medis ini dapat terjadi karena peningkatan penggunaan alat medis seperti masker,
alat pelindung diri (APD), sarung tangan, dan lain-lain tidak diimbangi dengan
pengelolaan limbah yang baik.
Sebagian rumah sakit rujukan pasien covid-19 yang ditunjuk oleh pemerintah
hanya sedikit yang memiliki insinerator berizin, ada juga rumah sakit yang memiliki
insinerator namun belum memiliki izin, dan tidak sedikit pula rumah sakit yang tidak
memiliki fasilitas insinerator. Sehingga pengelolaan limbah B3 atau limbah medis belum
baik. Bukan hanya itu saja, peningkatan pemakaian masker sekali pakai di lingkungan
rumah tangga juga meningkat. Pembuangan masker bersamaan dengan sampah rumah
tangga yang dibuang secara sembarangan ke sungai dapat membahayakan masyarakat
dan ekosistem disana.
Dengan adanya hal tersebut diperlukan solusi dalam pengelolaan limbah medis
dan tanggung jawab pemerintah, masyarakat, dan pihak yang terkait. Solusi yang oleh
pemerintah adalah KLHK mengeluarkan surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 02 Tahun 2020 pada tanggal 24 Maret 2020 tentang Pengelolaan
Limbah Infeksius dan Sampah Rumah Tangga dan Penanganan Corona Virus Desease
(Covid-19). Isi surat tersebut memuat 4 poin :
1. Rumah sakit yang memiliki insinerator namun tidak memiliki izin diperbolehkan untuk
mengoperasikan insinerator selama pandemi Covid-19 dengan suhu minimal 800°C
2. Pemusnahan limbah medis covid-19 dapat dilakukan di rumah sakit terdekat yang
memiliki insinerator
3. Abu insinerator dapat disimpan di TPA Limbah B3 dengan memperhatikan kapasitas
4. Pabrik semen diperbolehkan menggunakan insinerator untuk memusnahkan limbah
medis covid-19.
Pengelolaan limbah medis covid-19 dapat menggunakan teknologi autoclave.
Pencegahan pencemaran air yang disebabkan oleh limbah medis covid-19 dengan
memberikan pembinaan dan pendampingan kepada masyarakat atau fasilitas pelayanan
kesehatan mengenai pengendalian pencemaran air dan pengelolaan limbah B3.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi
dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (mengacu pada UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.
Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air).
2. Jenis-jenis pencemaran air antara lain pencemaran oleh mikroorganisme, anorganik
nutrisi tanaman, bahan kimia organik, dan bahan kimia anorganik.
3. Faktor-faktor penyebab pencemaran air antara lain dari alam dan mahkluk hidup
(bersifat alami),sampah organik, dan limbah pabrik yang tidak disaring.
4. Dampak dari pencemaran air ini berimbas kepada 4 hal yaitu terhadap kehidupan
biota air, kualitas air tanah, Kesehatan, dan estetika lingkungan.
5. Kasus pencemaran air yang baru-baru ini terjadi yaitu pencemaran air pada sungai
Cisadane yang diakibatkan oleh limbah rumah sakit dalam menangani kasus covid
saat ini. Lalu untuk solusinya sendiri pemerintah mengeluarkan surat edaran yang
berisi aturan penggunaan insinerator oleh Rumah Sakit, Pemusnahan limbah medis
dapat dilakukan dengan insinerator, Abu insinerator dapat disimpan di TPA limbah
B3, dan Pabrik semen diperbolehkan menggunakan insinerator.

3.2 Saran
Kami berharap bahwa kesadaran semua pihak untuk turut menangani
pencemaran ini harus lebih ditegakkan lagi. Pemerintah melalui kebijakan dan aturan
harus mampu mengatur industi dalam pengolahan limbah, pihak industri maupun
instansi lainnya harus menyadari peranan pencemarannya yang sangat besar sehingga
harus mau membangun pengolahan limbah. Kami juga menghimbau kepada
masyarakat untuk tidak membuang sampah rumah tangganya ke sungai maupun
selokan.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih Dr.,M.Si. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta: ANDI Yogyakarta.Anonim.


2013. Dampak Pencemaran Air Terhadap Lingkungan.
http://nanosmartfilter.com/dampak-pencemaran-air-terhadap-lingkungan/
http://masdianibancin.blogspot.com/2014/03/makalah-rumusan-masalah-tujuan-dan.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/01/154500269/mengapa-energi-air-sangat-
penting-bagi-makhluk-hidup?
Lina Warlina.2004.Pencermaran Air: Sumber, Dampak, dan Penanggulannya. Pengantar ke
Falsafah sain (PPS702)
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/48628672/lina_warlina.pdf?1473216677=&response-
content-disposition=inline%3B+filename
%3DLina_warlina.pdf&Expires=1614856922&Signature=gwWkBa1fcgx3Mwvd1NHBJk7Z
RVbNCrrGt-
htQ0XFZZGzNjcwh0LPb51i2OqGB7EHuCwSIIhH3KiIHLLMiSlsjNKSQP7gf5vglB0ZyXg
0R5Kiob9ET6QI8GRDTDHEz2cXfYpfak04sXR-
tWBcHc~R1cM1tzn6rDN~X~vTC7JYrKz1MIqyj6Hw3RhVUb2QJZBIljtiHR~5T5g2in4wL
hldsZXBcBTiZzzrRJSPp8yQCxARVpmEuw4orayo640kx4pI00z65XhC6Z78~wDB62wEkN
cDyTDyHIHFIP-
Bk1j0bJrNXDoIrjsiEmcEXL0oU9Xk12AUozdlLUv5qNYHndtt3w__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
http://lipi.go.id/siaranpress/mewaspadai-dampak-lingkungan-dari-sampah-dan-limbah-medis-
covid-19/21996
https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XII-9-I-P3DI-Mei-2020-
223.pdf
https://www.siej.or.id/masalah-limbah-di-tengah-wabah/
https://environment-indonesia.com/pencemaran-air-akibat-limbah-medis-covid-19-di-
indonesia/
https://www.jpnn.com/news/pemerintah-diminta-serius-tangani-pencemaran-laut-akibat-
limbah-medis-covid-19
https://kimiacakep.blogspot.com/2016/10/makalah-kimia-lingkungan-pencemaran.html
https://www.papermakalah.com/2017/09/makalah-pencemaran-air.html
https://www.99.co/id/panduan/cara-menanggulangi-pencemaran-air

Anda mungkin juga menyukai