Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN PEMBANGKIT


LISTRIK TENAGA SURYA TERHADAP LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 9

NAMA ANGGOTA :

1. KIKI WULANDARI (03041281924049)


2. M. RIZKY ANANDA SYAHPUTRA (03041281924053)

KELAS : TEKNIK ELEKTRO A INDRALAYA


DOSEN PENGAMPU : HJ. RAHMAWATI, ST. MT

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
mata kuliah pengetahuan lingkungan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Analisa Dampak penggunaan Pembangkit


Listrik Tenaga Surya terhadap lingkungan” dapat diselesaikan karena bantuan
banyak pihak. Kami berharap makalah tentang analisis dampak ini dapat dijadikan
referensi kedepannya untuk penggunaan PLTS dimasa yang akan datang.

Penulis menyadari makalah bertema teknologi ini masih memerlukan


penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik
dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.

Inderalaya, 1 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................ 1
D. Manfaat ...................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 2
A. Limbah ....................................................................................... 2
B. Polusi .......................................................................................... 5
C. Sistem Pembangkit Listrik ........................................................ 7
D. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ................................. 9
BAB III METODELOGI ..................................................................... 11
A. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 11
B. Contoh Kasus ............................................................................. 11
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................... 13
A. Dampak Limbah Dan Polusi Pada Pengunaan PLTS ................ 13
B. Solusi Dampak Limbah dan Polusi Pada Penggunaan PLTS .... 14
BAB V PENUTUP ................................................................................ 15
A. Kesimpulan ................................................................................ 15
B. Saran ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan dengan iklim tropis, sehingga
memberikan dampak yang baik dalam menerima cahaya matahari. Untuk
jumlah penduduk Indonesia senediri, saat ini mencapai 220 juta jiwa dengan
40% dari keseluruhannya bertempat tinggal di daerah perkotaan.
Masyarakat perkotaan saat ini sedang gemar gemarnya melakukan
Pengembangan energi terbarukan. Saat ini sudah banyak pengembangan
energi terbarukan terutama pemanfaatan dari energi matahari sendiri untuk
menghasilkan energi listrik. Namun saat ini belum banyak data yang
membuktikan bahwa spesifikasi PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga
Surya sendiri sudah memadai. Selain dari pada itu kebiasaan para pemakai
PLTS harus dimonitor sejalan dengan evaluasi teknis PLTS, karena
keduanya akan saling mempengaruhi keandalan sistem PLTS. Isu teknis
akan mempengaruhi kepuasan pemakai PLTS dan kebiasaan pemakai akan
mempengaruhi umur dari baterai. Dari kebiasaan pemakai PLTS sendiri,
cepat atau lambat dan langsung atau tidak langsung akan memengaruhi
lingkungan pemasangan PLTS itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah dampak limbah dan polusi dari penggunaan PLTS ?
2. Apa Solusi dari dampak dan polusi dari penggunaan PLTS ?
3. Bagaimana realisasi dari penggunaan PLTS ?
C. Tujuan
1. Mengetahui dampak limbah dan polusi dari penggunaan PLTS
2. Mengetahui Solusi dari dampak dan polusi dari penggunaan PLTS
3. Mengetahui realisasi dari penggunaan PLTS
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini ialah untuk menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan khususnya dalam masalah dampak penggunaan
PLTS serta dapat dijadikan bahan pembelajaran dalam bidang pengetahuan
lingkungan.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Limbah
1. Definisi Limbah
Limbah adalah bahan sisa produksi yang sudah tidak mempunyai nilai
guna, sehingga tidak lagi terpakai. Limbah sering disebut juga sebagai
sampah industri, ada pula yang menamainya sisa hasil pabrik. Dalam
pengertian lain limbah adalah buangan yang dihasilkan dari aktivitas-
aktivitas produksi, baik itu domestik ataupun non-domestik.
2. Karakteristik Limbah
Pada dasarnya limbah memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Berukuran mikro
Partikel-partikel penyusun limbah berukuran mikro sehingga bersifat
kasat mata dan sulit untuk dideteksi.
b. Bersifat dinamis
Limbah bersifat dinamis artinya limbah tidak diam di suatu tempat,
namun selalu bergerak dan berubah sesuai kondisi lingkungannya.
c. Berdampak luas
Penyebaran limbah dapat menjangkau wilayah yang luas karena
ukurannya yang kecil/mikro sehingga mudah menyebar dan tidak
mudah terdeteksi secara langsung. Selain itu, dampak dari limbah
tidak hanya tertuju pada satu faktor, namun juga akan mempengaruhi
faktor-faktor lainnya.
d. Berdampak jangka panjang
Pemasalahan/dampak yang ditimbulkan limbah tidak dapat diatasi
dalam waktu yang singkat, namun membutuhkan waktu yang panjang
bahkan diperlukan kerjasama antar generasi untuk mengatasinya.
3. Jenis Jenis Limbah
Berdasarkan sumbernya limbah terbagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Limbah Domestik

2
Limbah domestik adalah limbah yang dihasilkan dari sisa kegiatan
rumah tangga, sekolah pasar dan tempat-tempat umum. Contohnya:
botol plastik, sisa makanan, kaleng, air sabun bekas dll.
b. Limbah Non-Domestik
Limbah non-domestik ini meliputi limbah-limbah yang dihasilkan dari
industri, pabrik, perikanan, peternakan, pertanian, medis dan
sabagainya.
Namun jika dilihat dari segi wujud atau bentuknya, limbah terbagi
menjadi 4 jenis yaitu:
a. Limbah Padat adalah limbah yang berwujud padat dan umumnya
kering. Contoh limbah jenis ini misalnya: sampah, botol bekas, botol
kaca, kertas dll.
b. Limbah Cair adalah limbah yang berasal dari sisa kegiatan yang
berbentuk cair dan mudah larut kedalam air. Contoh limbah cair
diantaranya: sisa detergen air cucian, limbah air tinja, sisa zat pewarna
kain, limbah pabrik produksi tahu dll.
c. Limbah Gas adalah limbah yang terdiri dari beberapa jenis senyawa
kimia yang tercampur dalam gas. Contoh limbah gas: limbah nitrogen,
limbah freon, limbah karbon monoksida dan limbah sulfur oksida.
d. Limbah Suara adalah suatu gelombang atau bunyi yang menganggu
kenyamanan manusia, limbah jenis ini bisa berasal dari suara mesin
pabrik, suara kendaraan dll.
Dan juga limbah bisa bedakan berdasarkan senyawanya. Jika dibedakan
berdasarkan senyawanya limbah terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Limbah Organik
Limbah organik adalah limbah yang mengandung senyawa karbon
yang berasal dari makhluk hidup, seperti kotoran hewan, buah-buahan
yang busuk.
b. Limbah Non Organik
Limbah Non Organik dalah limbah yang sangat sulit untuk terurai
seperti kaca, plastik.
c. Limbah B3 (Bahan Bahaya Beracun)

3
Limbah B3 adalah sisa suatu kegiatan/usaha yang mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi ataupun
jumlahnya dapat merusak dan mencemari sekaligus membahayakan
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
4. Dampak Limbah
Limbah pada dasarnya memiliki dampak yang besar dalam segala aspek
kehidupan seperti :
a. Dampak Limbah Terhadap Kesehatan Manusia
Lingkungan yang tercemar oleh limbah akan menyebabkan kerusakan
keanekaragaman hayati, termasuk dampaknya terhadap manusia.
Beberapa contoh gangguan kesehatan pada manusia, yakni:
1) Menyebabkan kondisi lingkungan kotor dan berbau.
2) Menyebabkan berbagai penyakit dan infeksi, misalnya gangguan
pencernaan, diare, tifus, jamur, gangguan saraf, gangguan nafas,
dan penyakit lainnya.
3) Menyebabkan keracunan.
b. Dampak Limbah Terhadap Alam dan Lingkungan
Tidak hanya dampak bagi manusia, kontaminasi limbah juga
berdampak terhadap alam dan lingkungan sekitar. Kerusakan lahan
dan lingkungan adalah salah satu dampak yang paling sering terjadi.
Selain itu, lingkungan menjadi kurang sehat untuk dihuni.Limbah
yang menyumbat sistem aliran sungai dan drainase juga akan
menyebabkan masalah, seperti banjir. Hewan-hewan akan
mendapatkan dampak, seperti keracunan. Kemudian, tanaman akan
layu jika terpapar limbah.
5. Pengolahan Limbah
Berdasarkan masalah-masalah yang ditimbulkan dari adanya limbah,
maka diperlukan sebuah sistem pengolahan limbah yang baik dan
terintegrasi dengan peraturan pemerintah. Tujuannya, untuk mengurangi
dampak limbah terhadap lingkungan dan kehidupan manusia, serta
makhluk hidup lainnya. Pengolahan limbah tersebut dapat dilakukan
dengan beberapa cara seperti :

4
a. Pengurangan limbah
Salah satu cara untuk melakukan pengelolaan limbah adalah berusaha
untuk mengurangi jumlah limbah. Cara ini bisa dilakukan sejak dini
dan dimulai dari diri sendiri, seperti membiasakan menggunakan botol
isi ulang daripada air kemasan sekali minum.
b. Daur Ulang
Daur ulang limbah juga bisa dilakukan untuk mengatasi masalah
lingkungan dari sampah. Sampah-sampah anorganik dapat
dimanfaatkan atau digunakan kembali untuk fungsi lainnya.
Sementara itu, limbah organik dapat dimanfaatkan untuk pupuk
kompos.
c. Pengolahan
Pengolahan untuk limbah berbahaya juga perlu dilakukan. Khususnya
yang berasal dari limbah industri. Pengolahan ini perlu dilakukan dan
disesuaikan dengan senyawa yang terkandung dalam limbah.
d. Pembuangan
Pembuangan limbah harus dilakukan melaluimekanisme yang baik.
Limbah tidak boleh dibuang sembarangan. Semua harus memenuhi
peraturan terkait agar tidak menimbulkan dampak bagi lingkungan.
B. Polusi
1. Definisi Polusi
polusi yaitu adanya suatu zat atau materi yang masuk ke dalam
lingkungan sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak berfungsi
sebagaimana mestinya.Polusi merupakan suatu perubahan kondisi
lingkungan yang merugikan banyak pihak yang disebabkan oleh hasil
aktivitas manusia secara keseluruhan atau sebagian melalui pengaruh
langsung/ tidak langsung.
2. Karakteristik Polusi
Udara yang sudah tercemar dapat dikenali dengan beberapa karateristik
polusi yang dimilikinya. Adapun karakteristik polusi dapat dikenali dari
beberapa hal berikut.
a. Tingginya Kadar Karbondioksida

5
Tingginya kadar karbondioksida dapat diketahui dari aktivitas
manusia yang masih membakar hutan, membakar sampah baik itu
sampah plastik maupun sampah kertas, dan tidak terkendalinya proses
pembuangan asap dari sejumlah kendaraan bermotor dan pabrik.
b. Warna Udara dapat Dilihat
Udara yang berwarna hitam keabu-abuan merupakan indikator telah
tercemarnya udara di wilayah tersebut. Jika udara berwarna sehingga
bisa dilihat, artinya udara tersebut telah tercampur dengan sejumlah
gas atau zat beracun.
c. Berbau Menyengat
Udara atau air yang tercemar akan memiliki bau yang tidak sedap saat
dihirup.Bau udara atau air yang menyengat merupakan indikasi
adanya perubahan kandungan zat yang dapat membahayakan tubuh
manusia.
3. Jenis Jenis Polusi
Polusi terbagi menjadi beberapa jenis, seperti :
a. Polusi udara
Udara merupakan faktor terpenting dalam kehidupan. Namun dengan
meningkatnya pembangunan kota dan pusat-pusat industri, kualitas
udarapun menurun.Padatnya kendaraan bermotor di sejumlah ruas
jalan kota-kota besar sudah menjadi pemandangan sehari-hari.Tidak
heran jika kota-kota besar tersebut menjadi asupan utama penyebar
polusi udara. Peningkatan jumlah kendaraan juga merupakan faktor
utama dalam peningkatan polusi udara.
b. Polusi tanah
Penyebab pencemaran tanah adalah limbah pertanian, limbah industri,
dan limbah rumah tangga. Permukaan tanah yang tercemar zat
berbahaya/ beracun dapat menguapkan zat beracun, terbawa air hujan,
dan masuk ke lapisan tanah dalam.
c. Polusi air
Timbulnya pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan air tanah
akibat kemajuan industri akan mempengaruhi daya dukung

6
lingkungan terhadap makhluk hidup. Air yang telah tercemar oleh
senyawa organik maupun anorganik akan mudah menjadi media
berkembangnya berbagai penyakit.
4. Pencegahan dan Penanggulangan Polusi
Pencegahan terjadinya polusi dapat dilakukan dengan tidak membuang
bahan-bahan atau limbah langsung ke laut atau sungai yang berasal dari
kegiatan manusia yang dapat menyebabkan tercemarnya suatu perairan
atau sumber air sehingga keseimbangan lingkungan tidak terganggu dan
tidak membahayakan kehidupan mikroorganisme. Sedangkan
penanggulangan dapat dilakukan dengan cara mengambil inisiatif untuk
memberikan informasi tentang tipe polusi yang terjadi serta melapor ke
pemerintah setempat.
C. Sistem Pembangkit Listrik
1. Definisi Pembangkit Listrik
Pada dasarnya pembangkit adalah sesuatu yang membangkitkan atau alat
untuk membangkitkan sesuatu. Sehingga pembangkit tenaga listrik dapat
diartikan sebagai suatu alat/peralatan yang berfungsi untuk
membangkitkan tenaga listrik dengan cara mengubah energi potensial
menjadi tenaga mekanik, selanjutnya menjadi tenaga listrik. Pembangkit
listrik juga dikenal dengan sebutan pusat tenaga listrik.
2. Jenis Jenis Pembangkit Listrik
Pembangkit listrik terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu
a. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit listrik
yang menggunakan aliran air untuk menggerakkan turbin pada
generatornya.
b. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik
yang memanfaatkan uap hasil pemanasan ketel uap alias boiler untuk
menggerakkan turbin pada generator.
c. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

7
cara kerja dari pembangkit listrik tenaga surya adalah memanfaatkan
panel surya untuk menyimpan energi listrik dari panas ke dalam
baterai.
d. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) adalah pembangkit listrik
listrik yang memanfaatkan gas sebagai bahan utamanya untuk
menggerakan turbin generator.
e. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah pembangkit
listrik yang memanfaatkan panas uap bumi untuk menggerakkan
turbin.
f. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik
yang menggunakan bahan bakar solar. Putaran pada poros diesel dapat
menggerakkan generator sehingga menghasilkan energi listrik.
g. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan pembangkit
listrik yang bahan bakarnya menggunakan reaksi pembelahan inti
urianium dalam reaktor nuklir.
h. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) adalah pembangkit
listrik yang memanfaatkan tenaga angin. Turbin angin yang digunakan
akan berputar sehingga generator akan berputar dan kemudian akan
menghasilkan energi listrik
i. Pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM)
Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) adalah
fermentasi aneka bahan biomassa yang telah memenuhi syarat dalam
digester atas segala jenis biomassa akan menghasilkan biogas. Setelah
dilewatkan pemurnian, biogas akan menjadi biometan Biometan,
adalah bahan bakar terbarukan, yang menggantikan secara sempurna
BBM dalam menjalankan generator listrik.
j. Pembangkit listrik gas dan uap (PLTGU)

8
Merupakan kombinasi dari PLTG dan PLTU. Gas buang bersuhu
tinggi dari PLTG akan dimanfaatkan kembali sebagai pemanas uap di
bioler untuk menghasilkan uap bertekanan tinggi yang akan
menggerakkan turbin pada generator sehingga menghasilkan energi
listrik
k. Pembangkit listrik tenaga ombak (PLTO)
Adalah pembangkit yang memanfaatkan ombak laut. Gerakan ombak
laut yang menggulung serta naik turun merupakan sumber energi yang
cukup besar. Sehingga memungkinkan menjadi sumber energi
terbarukan.
l. Pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa)
Pada pembangkit listrik ini sampah dipilah mana yang bisa di daur
ulang dan tidak. Sampah yang tidak bisa didaur ulang akan
dimasukkan kedalam tungku insinerator dengan suhu diatas 1300oC
dan diolah menjadi energi listrik.
D. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
1. Definisi PLTS
Pembangkit listrik tenaga surya merupakan salah satu aplikasi yang
memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi listrik, dengan
menggunakan teknologi sel surya (fotovoltaik) untuk mengkonversi
cahaya radiasi matahari menjadi energi listrik. Sel surya yang disusun
dalam sebuah rangkaian ini lah yang disebut sebagai panel surya.
Kapasitas panel surya yang diukur dalam watt peak, dihasilkan
berdasarkan berapa banyak jumlah sel surya yang dirangkai menjadi
sebuah panel surya. Selanjutnya panel surya disusun dan dikoneksikan
secara seri dan pararel untuk membangun sebuah pembangkit listrik
tenaga surya.
2. Bahan Bakar PLTS
Pemangkit listrik tenaga surya ini pada dasarnya tidak memerlukan bahan
bakar seperti layaknya pembangkit listrik lainya. Pada pembangkit listrik
tenaga surya ini menggunakan atau memanfaatkan sinar matahari sebagai
pengganti bahan bakar untuk menghasilkan energi.

9
3. Perangkat- Perangkat PLTS
PLTS memiliki beberapa komponen inti yang digunakan agar dapat
berfungsi sesuai kebutuhan, yaitu:
a. Panel Surya
Panel surya merupakan komponen utama yang harus ada dalam
sebuah sistem PLTS. Seperti disebutkan sebelumnya, PLTS terdiri
dari satu atau beberapa panel surya yang dirangkai secara seri dan
pararel. Jenis panel surya yang banyak dijual di Indonesia merupakan
jenis crystalline, baik tipe monocrystalline ataupun polycrystalline.
b. Controller dan Inverter
Controller berfungsi mengatur catu energi (charging) yang dilakukan
panel surya dan pelepasan energi (discharging) ke beban. Selain itu,
Controller melakukan fungsi proteksi terhadap sistem secara
keseluruhan. Controller merupakan otak dari berjalan atau tidaknya
sistem PLTS. Sedangkan inverter berfungsi untuk memaksimalkan
fungsi tengangan DC ke DC dan/atau merubah tegangan DC ke AC.
Inverter dapat menjadi satu kesatuan di sebuah produk controller
ataupun dapat menjadi produk terpisah.
c. Sistem Penyeimbang (atau Balance of System – BOS)
Merupakan komponen pelengkap seperti kabel, konektor, proteksi
MCB/MCCB, surge arester, pentanahan, penyangga panel surya dan
kelengkapan lain yang dapat mendukung berfungsinya sistem PLTS
secara optimal.
d. Baterai
Untuk beberapa kebutuhan, baterai dapat menjadi pilihan tambahan
pada sistem PLTS. Misalkan untuk kebutuhan cadangan daya ketika
listrik PLN padam ataupun untuk mendukung penggunaan 24 jam
listrik di lokasi pedalaman dan terpencil. Baterai berfungsi sebagai
tempat penyimpanan daya, sehingga dapat digunakan pada saat
matahari tidak bersinar, seperti pada malam hari, ketika mendung atau
hujan, dan ketika kondisi tertentu yang tidak memungkinkan
mendapatkan sinar matahari

10
BAB III
METODELOGI
A. Metode Pengumpulan Data
Pada penulisan makalah ini kami menggumpulkan data dengan metode studi
literatur. Yakni dengan menggumpulkan data data dari berbagai sumber
seperti e-jurnal, artikel- artikel, dan situs internet lainnya. Dari data data
yang kami dapatkan berdasarkan beberapa sumber tersebut kami olah guna
memperoleh informasi yang kemudian akan kami analisa terkait adanya
dampak polusi dan limbah dari penggunaan pembangkit listrik tenaga surya
atau PLTS.
B. Contoh Kasus
Ribuan panel surya membentang di atas ladang seluas 248 hektare di
Datong County, China Utara. Jika memiliki kesempatan untuk terbang di
atasnya, Anda akan melihat dua panda raksasa. Ya, dua panda raksasa.
Ribuan panel surya yang merupakan pembangit listrik berkapasitas 100
megawatt itu membentuk dua panda raksasa, hewan asli Tiongkok.
Panda Green Energy, perusahaan yang membangun ladang panel
surya tersebut, menganggapnya sebagai citra harta nasional China. Dan, tak
hanya di dalam negri, China juga memiliki banyak ladang tenaga surya di
negara lain seluruh dunia.Bahkan, jika ladang panel surya itu menghasilkan
listrik sekaligus, maka bisa memasok kebutuhan seluruh Inggris.
Pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia saat ini berada di Gurun
Tengger, China, dengan kapasitas lebih dari 1.500 megawatt.
Melansir BBC, menurut Badan Energi Internasional (IEA), lebih dari
60% panel surya di dunia merupakan buatan China. Beberapa ladang panel
surya raksasa saat ini juga tengah China bangun di seluruh dunia, dengan
India mendapat porsi banyak. Panda Green Energy bahkan memiliki
Program 100 Panda yang bertujuan untuk membangun ladang-ladang panel
surya di negara lain. Uniknya, desain dari ladang-ladang tersebut tetap harus
memperlihatkan simbol panda. Contoh, ladang panel surya yang Panda
Green Energy bangun di Fiji membentuk panda dan rugby. Sementara di

11
Kanada, ladang panel surya mereka membentuk panda dan daun maple khas
Kanada.
Tapi, Program 100 Panda bukan tanpa masalah. Kelak, pembangkit
listrik tenaga surya raksasa berupa ladang panel surya akan membawa efek
mengerikan di masa depan. Dampak mengerikan itu adalah limbah panel
surya. Sebab, panel-panel surya hanya bisa bertahan sekitar 30 tahun,
setelah itu harus diuraikan. Masalahnya, bukan perkara gampang untuk
mendaur ulang panel surya lantaran mengandung bahan kimia berbahaya
seperti asam sulfat. Nah, China bakal mengalami ledakan limbah panel
surya tiba-tiba pada 2040 mendatang, dan saat ini tidak ada solusi untuk
masalah itu. Memang, mungkin limbah panel surya bukan masalah yang
sangat serius semacam limbah nuklir. Tetapi, tetap menjadi masalah ketika
tidak memastikan ladang tenaga surya raksasa ini tak menerapkan teknologi
hijau ramah lingkungan.

12
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Dampak Limbah Dan Polusi Pada Pengunaan PLTS
Penggunaan pembangkit lisrik tenaga surya atau PLTS ini memanglah
memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan penggunaan pembangkit
listrik lainnya. Karena pada dasarnya energi matahari merupakan sumber
energi yang terbarukan sehingga tidak akan pernah habis. Dengan
menggunakan pembangkit listrik tenaga surya ini pula kita dapat mencengah
penggunaan bahan bakar fosil yang semakin menipis. Selain itu pembangkit
listrik tenaga surya juga hanya membutuhkan sedikit perawatan. Setelah
instalasi dan dioptimasi, panel surya dapat menciptakan listrik dengan
luasan hanya beberapa milimeter dan tidak memerlukan perawatan yang
berarti. Tak hanya itu saja, panel surya juga memproduksi energi dalam
diam, sehingga tak mengeluarkan bunyi bising dan lainnya. Dan yang paling
utama pembangkit listrik tenaga surya ini lebih ramah lingkungan. Karena
pada pemangkit listrik tenaga surya ini tidak menghasilkan emisi karbon
dari hasil pembakaran seperti pada pembangkit listrik lainnya
Namun disamping itu semua pembangkit listrik tenaga surya ini
tetaplah memiliki kelemahan seperti, panel surya pada PLTS ini ternyata
cukup berbahaya bagi lalu lintas udara. Seperti contoh kasus yang telah
kami hadirkan di atas. Cina berusaha membangun panel surya raksasa
berbentuk panda di beberapa negara yang dikenal dengan program 100
panda. Pemangunan panel surya raksasa tersebut tentunya dapat
mengganggu lalu lintas udara. Karena pada dasarnya Panel surya tidak dapat
menyerap sinar matahari secara menyeluruh. Sinar matahari yang tidak
terserap tersebut terpantul dan terkosentrasi ke atas. Sinar yang dipantulkan
tersebut sangatlah panas dan mengganggu lingkungan sekitar, terutama
ekosistem udara sehinnga menyebabkan terjadinya polusi udara. Sinar yang
panas tersebut dapat membuat hewan-hewan yang terkena sinar pantulan
panel surya mati kepanasan.
Dan yang paling berbahaya dari penggunaan pembangkit listrik tenaga
surya atau PLTS ini adalah bahan baku panel surya itu sendiri. Bahan baku

13
panel surya terbukti beracun. Pada sistem tenaga surya memang tidak
menghasilkan sisa pembakaran dan gas rumah kaca selama menghasiilkan
energi listrik, akan tetapi pada proses pembuatan/ manufaktur panel surya
menggunakan beberapa bahan beracun seperti polysilicon. Untuk setiap ton
polysilicon yang dibuat, yaitu bahan yang membentuk jantung panel surya,
menciptakan empat ton silikon tetraklorida beracun. Selain itu, pembuatan
panel surya menggunakan sesuatu yang disebut tetrafluoride nitrogen, yang
merupakan gas rumah kaca 17.000 kali lebih kuat daripada karbon dioksida.
Sudah terbayang bagaimana jadinya jika ladang panel surya di Cina
tadi sudah tidak produktif lagi. Seperti yang telah kita ketahui panel surya
hanya bisa bertahan selama kurang lebih 30 tahun. Setelah itu maka panel
surya tersebut harus diuraikan. Pada saat itu tentunya Cina akan mengalami
lonjakan limbah panel surya. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa
panel surya mengandung bahan kimia berbahya /beracun sehingga tidaklah
mudah untuk mengurai limbah panel surya tersebut.
B. Solusi dari Dampak Limbah dan Polusi Pada Penggunaan PLTS
Dari semua dampak limbah dan polusi pengunaan panel surya pada
pembangkit listrik tenaga surya tentunya diperlukan solusi untuk
penanggulanagan dan penangannya. Solusi untuk penanggulangannya yakni
dengan mengurangi penggunaan bahan beracun dalam pembuatan panel
surya, karena untuk membuat panel surya dengan efisiensi tertinggi
sekarang (20%-30%) tetap menggunakan bahan-bahan yang beracun.
Sedangkan untuk penangannya mungkin langkah terbaik yang dapat kita
lakukan tentunya tidak membuang limbah panel surya terebut disembarang
tempat dan juga berusaha mengolah limbah panel surya sebaik-baiknya.
Untuk masalah pantulan cahaya panel surya, dapat dilakukan
pengkonsentrasian cahaya panas tersebut ke suatu titik untuk menghasilkan
energi panas, sehingga energi panas itu akan menggerakan turbin dan
menghasilkan energi listrik. Seperti halnya pembangkit listrik tenaga surya
dan panas di Australia, yang mencetak rekor dunia untuk efisiensi energi
surya dengan memanfaatkan cahaya matahari dan pantulan sinar matahari
yang panas.

14
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penggunaan pembangkit listrik tenaga surya memiliki beberapa
dampak negatif terhadap lingkungan. Dampak yang cukup signifikan dan
dapat dirasakan adalah dampak yang diberikan terhadap lalu lintas udara,
dimana panel surya sendiri tidak menyerap energi matahari secara
menyeluruh, sehingga energi yang gagal diserap akan dipantulkan dan
menghasilkan panas disekitar pembangkit itu sendiri. Hal tersebut
kedepannya akan sangat memengaruhi keadaan lingkungan.
Dalam proses pembuatan panel surya sendiri, bahan bahan yang
digunakan juga terdapat zat kimia yang berbahaya seperti polysilicon.
Sehingga, setelah 30 tahun penggunaan panel surya, panel tersebut harus
diuraikan dengan baik dan tidak dibuang secara sembarangan limbah yang
dihasilkan. Karena polysilicon sendiri merupakan zat beracun dan
berbahaya, sehingga jika limbah panel surya tidak diproses dengan baik
akan sangat berbahaya bagi lingkungan.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut yakni
dengan mengurangi penggunaan bahan beracun pada pembuatan panel
surya. Dan juga melakukan pengkonsentrasian cahaya panas ke suatu titik
untuk menghasilkan energi panas, sehingga energi panas itu akan
menggerakan turbin dan menghasilkan energi listrik. Dengan ini panas yang
tidak terserap tadi tidak akan menggangu lalu lintas udara lagi.
B. SARAN
Dari analisa dan data yang didapat, penggunaan bahan beracun dalam
proses pembuatan panel surya masih sulit untuk diganti dengan bahan lain,
sehingga diperlukan penanganan yang baik dalam pengolahan limbah
kedepannya. Limbah yang dihasilkan dapat diputar kembali setelah
dilakukan penguraian.
Untuk energi panas dapat dilakukan pemanfaatan energi panas yang
dihasilkan dari pantulan cahaya matahari juga dapat mengurangi dampak
yang buruk terhadap lingkungan ditempat panel surya tersebut dipasang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dinda,Mega.2017. Limbah: Pengertian, Jenis, Dampak, dan


Pengelolaan.(online).https://foresteract.com/limbah-pengertian-jenis-
dampak-dan-pengelolaan/.Diakses Pada Tanggal 27 Setember 2020.

Hamid,R. 2014. Energi Surya dan Dampaknya Pada


Lingkungan.(online).http://www.indoenergi.com/2012/07/energi-surya-
dan-dampaknya-pada.html.Diakses Pada Tanggal 30 September 2020.

Hikmat.2016.Bagaimana Dampak Sumber Tenaga Surya Pada Lingkungan.


(online).http://kliksma.com/2015/10/bagaimana-dampak-sumber-tenaga-
surya-pada-lingkungan.html. Diakses Pada Tanggal 30 September 2020.

Husein,M.2013.Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),


Karangasem dan Bangli oleh Menteri ESDM di Provinsi Bali.
(online).http://www.itjen.esdm.go.id/index.php/arsip-berita/18-peresmian-
pembangkit-listrik-tenaga-surya-plts-karangasem-dan-bangli-oleh-menteri-
esdm-di-provinsi-bali.Diakses Pada Tanggal 30 September 2020.

Janaloka.2018.Apa Itu Pembangkit Listrik Tenaga Surya?Definisi Dan


Penjelsannya.(online).https://janaloka.com/apa-itu-pembangkit-listrik-
tenaga-surya-definisi-dan-penjelasan/.Diakses Pada Tanggal 28 September
2020.

Kurniawan.2019. Bangun ladang panel surya raksasa, ini efek mengerikan yang
bakal China alami.(online).https://internasional.kontan.co.id
/news/bangun-ladang-panel-surya-raksasa-ini-efek-mengerikan-yang-
bakal-china-alami?page=all.Diakses Pada Tanggal 29 September 2020.

Noname.2020.12 Macam Pembangkit Listrik Yang Ada Di


Dunia.(online).https://mariaproperti.co.id/12-macam-pembangkit-listrik-
yang-ada-di-dunia/.Diakses Pada Tanggal 28 September 2020.

Putri,Kinanthi.2019. Polusi: Pengertian, Jenis, serta Pencegahan dan


Penanggulangan.(online).https://foresteract.com/polusi/2/.Diakses Pada
Tanggal 28 September 2020.

Salamadian.2018.PENGERTIAN LIMBAH : Jenis Jenis, Dampak dan Contoh


Limbah.(online).https://salamadian.com/pengertian-limbah/.Diakses Pada
Tanggal 27 September 2020.

16

Anda mungkin juga menyukai