Anda di halaman 1dari 7

BAHASA INDONESIA

Disusun oleh :
Nama : Roni Wijaya
NIM : 03041381924101
Kelas : Elektro A

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
KELAS A
KAMPUS INDRALAYA
TAHUN 2019
ABSTRAK

Adanya krisis energi listrik di berbagai wilayah semakin menggangu aktivitas di berbagai sektor.
Seharusnya setiap wiayah memiliki energi listrik yang stabil sehingga dapat memperlancar roda kegiatan
pemerintahan dan ekonomi. Saat ini sumber energi listrik yang digunakan oleh PLN masih menggunakan
energi konvensional atau energi bersumber bahan bakar fosil. Sementara jumlah energi ini semakin
langka dan harganya pun semakin mahal. Akibatnya aktivitas masyarakat dan industri, termasuk dunia
pendidikan, pemerintahan dan bidang usaha lainnya yang bergantung pada penggunaan energi listrik
dapat menjadi terganggu. Pemerintah dapat melakukan perencanaan pembangunan instalasi listrik yang
menggunakan energi angin di titik-titik yang berpotensi untuk penggunaan energi angin untuk
pembangkit listrik. Oleh karena itu dalam penelitian ini telah dilakukan analisis potensi energi angin
sebagai energi alternatif untuk membangkitkan suatu energi listrik. Penelitian ini diharapkan menjadi
informasi awal tentang potensis energi angin yang memungkingkan untuk dimanfaatkan dalam
mengurangi krisis energi listrik. Metode yang telah digunakan adalah metode survey dengan melakukan
pengukuran langsung kecepatan angin dan arah angin yang menggunakan aws. Pengukuran dilakukan
selama 3 bulan yaitu bulan Juni, Juli, dan Agustus sepanjang 24 jam sehingga didapat variabilitas
kecepatan angin. Data yang diperoleh di lapangan dianalisis dengan menggunakan metode analitik untuk
menghitung besar energi kinetik, potensi energi angin dan konversinya ke energi listrik. Dari hasil
pengukuran dan analisis analitik dapat diperoleh bahwa beberapa wilayah memiliki kecepatan angin
berkisar 2 m/det, dan kecepatan angin terbesar pada Bulan Agustus yaitu 5 m/det. Pada siang hari
kecepatan angin lebih besar dibandingkan pada malam hari. Jadi terdapat berkisat 8 jam potensi
kecepatan angin yang cukup tinggi. Dari hasil analitik menunjukkan bahwa potensi energi angin di
beberapa wilayah tersebut adalah 512,27-2954,59, dan konversi energi listrik berkisar 3,23-18,61
watt/m2. Potensi energy angin di beberapa wilayah tersebut termasuk dalam kelompok potensi sedang
yang berarti tetap dapat dimanfaatkan dengan menggunakan teknologi desain kincir seperti listrik hybrid
atau campuran.
BAB I
PENDAHULUAN

Setiap tempat atau wilayah sangat bergantung pada energi listrik PLN yang bersumber dari PLTD
yang menggunakan BBM. Kondisi pasokan energi listrik saat ini sudah sangat menggangu kelancaran
aktivitas masyarakat. Pemerintah daerah menempuh kebijakan dengan pemadaman listrik yang bergilir,
bahkan terkadang sistem pemadaman makin signifikan frekuensinya yang sangat menghambat berbagai
ativitas masyarakat dan pemerintah di berbagai sektor.
Untuk menambah kapasitas pembangkit listrik maka pemerintah perlu memikirikan energi
alternatif yang renewable dan berpotensi di berbagai tempat atau wilayah yang mempunyai hembusan
angin yang cukup selain BBM karena saat ini kelangkaan BBM dan harga yang semakin tinggi juga
makin menimbulkan krisis energi listrik. Salah satu energi alternatif yang renewable tersebut adalah
energi angin.
Adanya krisis energi listrik di berbagai daerah mendorong penelitian ini penting dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui besarnya potensi energi angin yang dapat dikonversi ke energi listrik.
Hasil penelitian ini menjadi salah satu rujukan bagi pemerintah daerah dalam mengatasi krisis energi
listrik. Pemerintah dapat melakukan perencanaan pembangunan instalasi listrik yang menggunakan energi
angin di titik-titik yang berpotensi penggunaan energi angin untk pembangkit listrik. Disamping itu
dengan mendorong penggunaan energi alternatif yang renewable dan relatif ramah lingkungan seperti
energi angin akan meminimalisir polusi udara. Oleh karena itu melalui penelitian ini telah dilakukan
analisis terhadap potensi energy angin yang dapat digunakan sebagai energy pembangkit listrik di
berbagai daerah atau wilayah.
BAB II
ISI
1. Energi listrik bermanfaat di berbagai bidang.
Saat ini sumber energi listrik yang digunakan oleh PLN masih menggunakan energi konvensional
atau energi bersumber bahan bakar fosil. Sementara jumlah energi ini semakin langka dan harganya pun
semakin mahal. Akibatnya aktivitas masyarakat dan industri, termasuk dunia pendidikan, pemerintahan
dan bidang usaha lainnya yang bergantung pada penggunaan energi listrik menjadi terganggu. Oleh
karena itu dalam penelitian ini telah dilakukan analisis potensis energi angin sebagai energi alternatif
untuk membangkitkan energi listrik. Penelitian ini diharapkan menjadi informasi awal tentang potensis
energi angin yang memungkingkan untuk dimanfaatkan dalam mengurangi krisis energi listrik. Metode
yang telah digunakan adalah metode survei dengan melakukan pengukuran langsung kecepatan angin dan
arah angin yang menggunakan AWS. Pengukuran dilakukan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan Juni, Juli,
dan Agustus sepanjang 24 jam sehingga didapat variabilitas kecepatan angin. Data yang diperoleh di
lapangan dianalisis dengan menggunakan metode analitik untuk menghitung besar energi kinetik, potensi
energi angin dan konversinya ke energi listrik.
2. Energi angin terjadi karena perbedaan suhu.
Angin merupakan udara yang bergerak yang terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara
panas dan udara dingin. Adanya perbedaan suhu udara ini karena adanya perbedaan tekanan udara di
permukaan bumi. Udara bergerak dari daerah yang memiliki tekanan udara yang tinggi ke daerah yang
memiliki tekanan udara yang rendah. Pada dasarnya angin yang bertiup di permukaan bumi terjadi karena
adanya penerimaan radiasi surya yang tidak merata di permukaan bumi, sehingga mengakibatkan
perbedaan suhu udara. Daerah yang menerima lebih banyak penyinaran matahari, akan memiliki suhu
yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. Pada daerah ini, udara bergerak mengembang atau
memuai sehingga tekanan udaranya rendah. Pada daerah yang suhu udaranya lebih rendah, tekanan
udaranya lebih tinggi. Perbedaan tekanan udara ini akan mengakibatkan terjadinya gerakan udara dari
daerah yang tekanan udaranya lebih tinggi ke daerah yang tekanan udaranya lebih rendah yang
menimbulkan gerakan udara. Perubahan panas antara siang dan malam merupakan gerak utama sistem
angin harian, karena beda panas yang kuat antara udara di atas darat dan laut atau antara udara di atas
tanah pegunungan dan tanah di daerah lembah.
3. Massa, kerapatan dan kecepatan mempengaruhi gerak udara.
Udara yang bergerak mempunyai massa, kerapatan dan kecepatan. Sehingga dengan adanya
faktor-faktor tersebut,angin mempunyai energi kinetik dan energi potensial. Akan tetapi faktor kecepatan
lebih mendominasi posisi massa terhadap permukaan bumi. Dengan demikian energi kinetik lebih
dominan dari pada energi potensial.
4. Sistem konversi energi angin berguna membangkitkan energi listrik.
Perpindahan molekul udara memiliki energi kinetik, sehingga secara lokal jumlah molekul udara
berpindah melalui luasan selama selang waktu tertentu menentukan besarnya daya. Luasan ini adalah
tidak luas permukaan bumi, tetapi luasan yang tegak. Topografi atau ketinggian berbeda menyebabkan
potensi angin berbeda, dan karena daya angin sebanding dengan kecepatan angin pangkat tiga, perbedaan
kecepatan angin yang kecil pun akan menghasilkan perbedaan daya yang besar. Kondisi dan kecepatan
angin menentukan tipe dan ukuran rotor. Kecepatan angin rata-rata mulai dari tiga meter per sekon
memadai untuk turbin angin propeler ukuran kecil, di atas lima meter pes sekon untuk turbin angin
menengah dan di atas enam meter per sekon untuk turbin angin besar. Dengan demikian sistem tenaga
angin memanfaatkan angin melalui kincir angin untuk menghasilkan listrik.
5. Penelitian menghasilkan informasi potensi energi angin.
Potensi energi angin di yang dihasilkan dari penelitian dapat dimanfaatkan dengan menggunakan
teknologi kincir angin yang membangkitkan listrik hybrid. Teknologi kincir angin yang dapat
membangkitkan listrik hybrid merupakan pengisian bank baterai dengan konfigurasi penggabungan cycle
charging atau batteray storage yaitu PLTD yang mengisi daya baterai dengan kelebihan energi yang
dihasilkan. Dengan penjadwalan operasi PLTD maka dengan adanya PLTA dapat membantu menyuplai
daya, dan mengurangi pemakaian BBM. Oleh karena itu berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu
direkomendasikan untuk melakukan lagi pengukuran potensi energi angin di daerah pantai. Disamping itu
perlu dilakukan lebih mendalam lagi potensi energi angin beserta nilai ekonomis untuk mengatasi krisis
energi. Potensi energy angin terbsesar terjadi pada siang hari sehingga memungkinkan untuk energi
tersebut dapat disimpan dalam penyimpan energi yang didesain dengan turbin angin. Dengan adanya
desain teknologi turbin angin yang dilengkapi dengan penyimpan energi maka memungkinkan untuk
dapat dimanfaatkan dalam skala rumah tangga.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Berikut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Energi angin merupakan energi yang tidak akan pernah habis dan tidak menghasilkan polusi dalam
operasi yang dapat membahayakan lingkungan dan merupakan salah satu metode yang terbersih dan
teraman dari pembangkit listrik terbarukan.
2. Sistem tenaga atau energi angin memanfaatkan angin melalui kincir angin untuk menghasilkan listrik
sehingga dapat digunakan.
3. Wilayah khususnya di daerah daratan memiliki kecepatan angin 2 – 5 m/det dan termasuk kelompok
menengah yang dapat dimanfaatkan dengan menggunakan teknologi desain kincir angin yang menyimpan
energi.
4. Alat yang digunakan dalam pengukuran kecepatan angin disebut anemometer dan juga AWS.
5. Energi angin merupakan udara yang bergerak, sehingga ia mempunyai energy gerak yaitu energi
kinetik.
2. Saran
Berikut ini ialah saran sebagai berikut :
1. Mengembangkan daerah penelitian daerah pantai yang memiliki kecepatan angin yang lebih merata
pada setiap waktu.
2. Melakukan analisis desain turbin yang dapat digunakan di beberapa daerah yang termasuk dalam
kategori potensi sedang sehingga energi angin yang ada tetap dapat dimanfaatkan untuk mengatasi krisis
energi listrik.
3. Mengembangkan penelitian yang lebih jauh tentang energi angin dengan menghitung kapasitas energi
lsitrik dan nilai ekeonomi.
4. Untuk mengembangkan angin di suatu wilayah harus diperhatikan beberapa faktor, antara lain :
- kecepatan angin dan perubahan kecepatan rata – rata
- turbulensi angin
- topografi
- ketinggian hembusan angin di atas wilayah.
DAFTAR PUSTAKA

Famino. 2009. “Konversi Energi Angin”. https://scribd.com/doc/2328350/Konversi-Energi-Angin.


(Diakses pada tanggal 27 November 2019).
Hernowo, Windu. 2015. “Sekilas Tentang Energi Angin”. https://www.kompasiana.com/amp/winduherno
wo/sekilas-tentang-energi-angin_566ff24c559773730838119b. (Diakses pada
tanggal 27 November 2019).
Dieta.2017.”Energi Angin”. https//dalleenergy.com/energy-angin. (Diakses pada tanggal 27 November
2019).
Andri. 2019. “Pengertian Energi Angin Besera Contoh dan Pemanfaatannya”. https//berenergi.com/penge
rtian-Energi-angin-beserta-contoh-pemanfaatannya. (Diakses pada tanggal 27 November).

Anda mungkin juga menyukai