LAPORAN PRAKTIKUM
ENERGI DAN KELISTRIKAN
(Konversi Energi Angin)
Oleh :
Nama : Siti Fathonah
NPM : 240110200034
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 26 Desember 2022
Waktu/Shift : 14.00-15.00 WIB/Susulan
Asisten Praktikum : 1. Putri D. Arisna
2. Rainer Adrian
3. Rivankie Putra Budiman
4. Rolieta Swietenia
2.3 Anemometer
Alat pengukur kecepatan angin yang umum digunakan yaitu anemometer.
Anemometer yang biasa digunakan pada stasiun pengamatan cuaca merupakan
anemometer jenis cup counter yang menerapkan metode mekanik dalam
pengukurannya. Prinsip kerja dari anemometer ini yaitu dengan menghubungkan
cup yang berjumlah tiga buah pada tiang dengan counter. Sebagian besar
anemometer ini tidak dapat merekam kecepatan angin dibawah 1 sampai 2 mil/jam.
Hal tersebut terjadi karena adanya faktor gesekan pada awal putaran. (As’ari, 2011
Selain untuk mengukur kecepatan angin, Anemometer juga bisa mengukur
besarnya tekanan angin. Sitem kerja dari anemometer ini sangat erat kaitannya
dengan angina. Maka sistem kerja nya perlu diketahui agar dapat mengetahui arah
serta besar kecepatan angin yang berhembus. Arah angin itu sendiri perlu diketahui,
misalnya untuk para nelayan, nelayan harus mengetahui arah datangnya angin
setiap saat agar perahu yang digunakan untuk menangkap ikan bisa berlayar.
(Azwar, 2013)
2.5 Multimeter
Multimeter atau yang sering disebut juga dengan multitester atau
AVOmeter ini memiliki beberapa bagian penting dengan fungsi dan kegunaan
berbeda-beda. Multimeter merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur
3 besaran listrik, yaitu arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik. Alat ukur
ini sangat umum dan sering di temui di toko-toko elektronik dengan berbagai merk
dan tipe.
Multimeter ini terdiri dari beberapa jenis diantara nya adalah multimeter
analog yang mana multimeter jenis ini menggunakan display ukur dengan
menggunakan tipe jarum penunjuk. Yang kedua adalah multimeter digital atau
biasa disebut multitester, merupakan jenis multimeter yang menggunakan display
digital untuk menampilkan hasil pengukuran, jadi tidak perlu melakukan
perhitungan antara hasilukur dan batas ukur. Komponen-komponen nya terdiri dari
sekrup yang berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk, tombol
pengatur jarum penunjukuntuk mengatur jarum agar diposisi 0, saklar selektor
untuk memilih posisi pengukuran dan batas pengukuran, lubang kutub positif (+)
dan lubang kutub negatif (-), saklar selektor polaritas, jarum penunjuk sebagai
penunjuk besaran yangdiukur, dan skala untuk pembacaan meter. (Martias, 2017
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN
Dokumentasi Praktikum