Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PINDAH PANAS
PENGENALAN ALAT UKUR TERMAL

Oleh:
Farhan Pratama Suhendra
A1C015007

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2016

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perpindahan panas adalah salah satu dari disiplin ilmu teknik termal yang
mempelajari cara menghasilkan panas, menggunakan panas, mengubah panas, dan
menukarkan panas di antarasistem fisik. Perpindahan panas diklasifikasikan menjadi
konduktivitas termal, konveksi termal, radiasi termal, dan perpindahan panas melalui
perubahan fasa.
Bila panas berpindah dari suatu fluida ke dinding , seperti misalnya didalam
ketel, maka kerak terbentuk pada pengoperasian yang terus menerus dan akan
mengurangi laju aliran panas. Untuk menjamin pengoprasian yang memuaskan dalam
jangka waktu yang lama, maka harus ditrapkan faktor keamanan untuk mengatasi
kemungkinan ini. Dalam perpindahan panas ada tiga jenis perpindahan panas yaitu
perpindahan panas dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi.
Konduksi termal adalah pertukaran mikroskopis langsung dari energi kinetic
partikel melalui batas antara dua sistem. Ketika suatu objek memiliki temperatur yang
berbeda dari benda atau lingkungan disekitarnya, panas mengalir sehingga keduanya
memiliki temperatur yang sama pada suatu titik kesetimbangan termal. Perpindahan
panas secara spontan terjadi dari tempat bertemperatur tinggi ke tempat bertemperatur
rendah seperti yang dijelaskan oleh hukum termometer kedua termodinamika.

Radiasi termal terjadi melalui ruang vakum atau medium transparan. Energi
ditransfer melalui foton dalam gelombang elektromagnetik.
Untuk mengetahui besaran pindah panas yang terjadi, diperlakukan alat ukur termal
yang utama yaitu: thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(tempertaur), ataupun perubahan suhu. Istilah thermometer berasl dari bahasa Latin
thermos yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis alat ukur suhu
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja jenis-jenis alat ukur suhu
3. Mahasiswa dapat mengetahui hasil pengukuran menggunakan alat ukur suhu.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pindah panas Perpindahan panas adalah perpindahan energi karena adanya


perbedaan temperatur. Ada tiga bentuk mekanisme perpindahan panas yang diketahui,
yaitu: Konduksi Konduksi merupakan perpindahan panas dari tempat yang
bertemperatur tinggi ke tempat yang bertemperatur rendah di dalam medium yang
bersinggungan langsung. Jika pada suatu benda terdapat gradien suhu, maka akan
terjadi perpindahan panas serta energi dari bagian yang bersuhu tinggi ke bagian yang
bersuhu rendah, sehingga dapat dikatakan bahwa energi akan berpindah secara
konduksi. Konveksi merupakan perpindahan panas antara permukaan solid dan
berdekatan dengan fluida yang bergerak atau mengalir dan itu melibatkan pengaruh
konduksi dan aliran fluida. Radiasi merupakan perpindahan energi karena emisi
gelombang elektromagnet (photons).
Perpindahan panas pada umumnya mengenal tiga cara perpindahan panas
yaitu, konduksi (conduction, juga dikenal dengan istilah hantaran), konveksi
(convection, juga dikenal dengan istilah aliran), radiasi (radiartion). (Holman
JP,1995).
Konduksi ialah pengangkutan kalor melalui satu jenis zat. Sehingga
perpindahan kalor secara hantaran/konduksi merupakan satu proses pendalaman
karena proses perpindahan kalor ini hanya terjadi di dalam bahan. Arah aliran energi
kalor, adalah dari titik bersuhu tinggi ke titik bersuhu rendah. Perpindahan panas
konduksi dan difusi energi akibat aktivitas molekul Sudah diketahui bahwa tidak
semua bahan dapat menghantar kalor sama sempurnanya. Bahan yang dapat
menghantar kalor dengan baik dinamakan konduktor. Penghantar yang buruk disebut

isolator. Sifat bahan yang digunakan untuk menyatakan bahwa bahan tersebut
merupakan suatu isolator atau konduktor ialah koefisien konduksi termal. Apabila
nilai koefisien ini tinggi, maka bahan mempunyai kemampuan mengalirkan kalor
dengan cepat. Untuk bahan isolator, koefisien ini bernilai kecil.
Konveksi ialah pengangkutan ka1or oleh gerak dari zat yang dipanaskan.
Proses perpindahan ka1or secara aliran/konveksi merupakan satu fenomena
permukaan. Proses konveksi hanya terjadi di permukaan bahan. Jadi dalam proses ini
struktur bagian dalam bahan kurang penting. Keadaan permukaan dan keadaan
sekelilingnya serta kedudukan permukaan itu adalah yang utama. Lazimnya, keadaan
keseirnbangan termodinamik di dalam bahan akibat proses konduksi, suhu
permukaan bahan akan berbeda dari suhu sekelilingnya.
Pancaran (radiasi) ialah perpindahan kalor melalui gelombang dari suatu zat
ke zat yang lain. Semua benda memancarkan kalor. Keadaan ini baru terbukti setelah
suhu meningkat. Pada hakekatnya proses perpindahan kalor radiasi terjadi dengan
perantaraan foton dan juga gelombang elektromagnet. Terdapat dua teori yang
berbeda untuk menerangkan bagaimana proses radiasi itu terjadi. Semua bahan pada
suhu mutlak tertentu akan menyinari sejumlah energi kalor tertentu. Semakin tinggi
suhu bahan tadi maka semakin tinggi pula energi kalor yang disinarkan. Proses
radiasi adalah fenomena permukaan. Proses radiasi tidak terjadi pada bagian dalam
suatu bahan. Tetapi suatu bahan apabila menerima sinar, maka banyak hal yang boleh
terjadi. Apabila sejumlah energi kalor menimpa suatu permukaan, sebagian akan
dipantulkan, sebagian akan diserap ke dalam bahan, dan sebagian akan menembusi

bahan dan terus ke luar. Jadi dalam mempelajari perpindahan kalor radiasi akan
dilibatkan suatu fisik permukaan.
Termometer adalah alat untuk mengukur panas atau suhu. Pada umumnya,
termometer terbuat dari tabung kaca yang diisi zat cair termometrik. Termometer
berasal dari bahasa Latinthermo, yang artinya panas, dan meter, yang artinya untuk
mengukur. Zat cair termometrik adalah zat cair yang mudah mengalami perubahan
fisis jika dipanaskan atau didinginkan, misalnya air raksa dan alkohol. Termometer
mempunyai banyak jenis, antara lain termometer klinis, termometer dinding,
termometer bimetal, dan termometer maksimum-minimum. Termometer yang paling
sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah termometer air raksa.
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu
suatu

benda,

semakin

panas

benda

tersebut.

Secara

mikroskopis,

suhu

menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda
masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di
tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin
tinggi suhu benda tersebut.

III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Termometer Alkohol
Termometer Raksa
Termocouple
Hybrid Recorder
Phyranometer
Stopwach
Kompor

B. Prosedur Kerja
a.
1.
2.
3.

Mengukur suhu lingkungan


Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Stabilkan alat terlebih dahulu selama 5 menit
Keluar ruangan, tempatkan termometer diluar ruangan yang terpampang

cahaya matahari. Dan amatilah.


4. Hitung waktu menggunakan stopwatch sampai 3 menit sekali selama 15
5.
b.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

menit.
Dan catat hasilnya serta buatlah grafik dari hasil pengamatan
Mengukur suhu air
Didihkan air diatas kompor
Masukkan thermometer alkohol kedalam air.
Ukur suhu setiap 3 menit dalam rentang waktu 15 menit.
Amati waktu menggunakan stopwatch.
Catat hasil pengamatan perubahan suhu.
Buat grafik perubahan suhu.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

No
1
2
3
4
5
6

Waktu
(menit)
0
3
6
9
12
15

Suhu
Temperatur Air
30
84
98
97
96
96

Suhu Temperatur
Lingkungan
26
26
26
26
26
26

Tabel 1. Hasil Pengamatan


120
100
80
Suhu Temperatur Air

60

Suhu Temperatur
Lingkungan

40
20
0
0

10 12 14 16

Gambar 1. Grafik Hasil Pengamatan.

B. Pembahasan

Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Termometer memanfaatkan


sifat termometrik suatu zat, yaitu perubahan sifat-sifat zat karena perubahan suhu zat
tersebut. Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei (1564-1642).
Termometer ini disebut termometer udara. Termometer udara terdiri dari sebuah bola
kaca yang dilengkapi dengan sebatang pipa kaca panjang. Pipa tersebut dicelupkan ke
dalam cairan berwarna. Ketika bola kaca dipanaskan, udara di dalam pipa akan
mengembang sehingga sebagian udara keluar dari pipa. Namun, ketika bola
didinginkan udara di dalam pipa menyusut sehingga sebagian air naik ke dalam pipa.
Termometer udara peka terhadap perubahan suhu sehingga suhu udara saat itu dapat
segera diketahui. Meskipun peka terhadap perubahan suhu, namun termometer ini
harus dikoreksi setiap terjadi perubahan tekanan udara.
Termometer yang banyak digunakan sekarang adalah termometer raksa.
Disebut termometer raksa karena di dalam termometer ini terdapat air raksa. Fungsi
raksa adalah sebagai penunjuk suhu. Raksa akan mengembang bila termometer
menyentuh benda yang lebih hangat dari raksa.
Macam-macam alat ukur termal yang digunakan dalam praktikum acara 1 :
1. Termometer Ruang
Fungsi : Untuk mengukur suhu pada ruangan atau lingkungan.
Cara kerja : Letakan pada tempat yang akan diukur, cek perubahan suhu
dengan melihat naik turunnya zat merah pada thermometer.
Prinsip kerja : semua obyek memancarkan energi infra merah. Semakin panas
suatu benda, maka molekulnya semakin aktif dan semakin banyak energi
infrared

yang

dipancarkan.

Infrared

Thermometer

mengukur

suhu

menggunakan radiasi kotak hitam (biasanya inframerah) yang dipancarkan


objek.
2. Termometer Raksa
Fungsi : Untuk mengukur suhu tinggi karena raksa memiliki titik didih 3570C.
Cara kerja : Letakan pada objek yang akan diukur, cek perubahan suhu jika
suhu naik maka air raksa pada tabung akan naik begitu juga sebaliknya,
kibaskan dengan kencang agar kembali pada suhu semula.
Prinsip kerja : Pada umumnya menggunakan skala suhu Celsius dan
Fahrenhait. Celsius memakai dua titik penting pada skalanya: suhu saat es
mencair dan suhu penguapan air. Es mencair pada tanda kalibrasi yang sama
pada thermometer yaitu pada uap air yang mendidih.
3. Termometer Alkohol
Fungsi : Untuk mengukur suhu tubuh dan materi lain dengan titik didih
1000C.
Cara kerja : Letakan pada objek yang akan diukur, cek perubahan suhu
dengan meilhat skala thermometer tersebut, jika suhu naik maka panjang
alcohol pada kolom akan naik begitu juga sebaliknya.
Prinsip kerja : Untuk menghindari gaya gravitasi bumi, termometer minimum
diletakkan mendatar. Apabila suhu dingin, cairan alkohol akan bergerak ke
kiri dan membawa indeks penunjuk berwarna. Sebaliknya, apabila suhu naik,
indeks penunjuk berwarna akan tetap berada di posisinya walaupun cairan
alkohol mengembang dan bergerak ke kanan.
Faktor yang mempengaruhi pengukuran suhu air adalah sebagai berikut :

1. Aliran vertikal dari air itu sendiri, lapisan suhu air yaitu lapisan air yang
bersuhu rendah akan turun mendesak lapisan air yang bersuhu tinggi naik ke
permukaan. Selain itu suhu air sangat berpengaruh terhadap jumlah oksigen
terlarut di dalam air. Jika suhu tinggi air akan lebih lekas jenuh dengan
oksigen disbanding dengan suhu yang rendah.
2. Keseimbangan dari praktikan dalam memegang thermometer pada saat
dicelupkan kedalam air yang sedang di panaskan juga berpengaruh. Bila
thermometer goyang/tidak seimbang maka suhu juga tidak konstan.
Faktor yang mempengaruhi suhu lingkungan adalah sebagai berikut :
I.

Lama penyinaran matahari

Semakin lama penyinaran matahari pada tempat tersebut maka semakin panas juga
area di sekitar tempat tersebut, sehingga suhunya juga semakin tinggi.
II.

Sudut datangnya sinar matahari

Mempengaruhi panas tidaknya suatu tempat,khususnya tempat yang dijadikan


sebagai tempat pengamatan.
III.

Relief atau ketinggian suatu tempat

Semakin tinggi suatu tempat maka suhu udaranya semakin rendah, begitupun
sebaliknya semakin rendah suatu tempat untuk pengamatan suhu lingkungan maka
suhunya semakin tinggi.
IV.

Banyak sedikitnya awan atau cerah atau tidaknya cuaca

Ada atau tidaknya awan juga berpengaruh, pada saat cuaca berawan maka sinar
matahari terhalang sehingga panas yang diterima juga relative rendah sehingga
suhunya pun akan rendah.
Kebermanfaatan alat ukur termal di bidang keteknikan pertanian yaitu seperti
mengukur suhu motor bakar pada saat dijalankan untuk mengefisiensikan
penggunaan bahan bakar, mengukur suhu lingkungan untuk suatu jenis tanaman
tertentu, dan lain sebagainya.
Hasil dari praktikum kali ini adalah :

No
1
2
3
4
5
6

Waktu
(menit)
0
3
6
9
12
15

Suhu

Suhu Temperatur

Temperatur Air
30
84
98
97
96
96
Tabel 1. Hasil Pengamatan

Lingkungan
26
26
26
26
26
26

120
100
80
Suhu Temperatur Air

60

Suhu Temperatur
Lingkungan

40
20
0
0

10 12 14 16

Gambar 1. Grafik Hasil Pengamatan.

Praktikum kali ini menggunakan 2 termometer untuk mengukur suhu air dan
suhu lingkungan. Suhu air dan suhu lingkungan diukur secara berkala setiap 3 menit.
Dapat dilihat pada tabel dan grafik diatas bahwa suhu lingkungan tidak begitu
berubah drastis, dalam grafik masih menyerupai garis lurus. Tetapi untuk suhu air

perubahannya mencolok karena adanya transfer panas secara konveksi ke air,


sehingga suhunya naik secara berkala.
Kendala praktikum pada acara pengenalan alat ukur termal ini yaitu Jumlah
alat yang terbatas sehingga sulit bagi kita sebagai praktikan untuk lebih
memperhatikan dan memahami materi yang dijelaskan oleh asisten.
Solusinya yaitu sebaiknya asisten praktikum dan pihak pengelola lab atau
jurusan Teknologi Pertanian dapat menyiapkan alat lebih baik dan lengkap
untuk kepentingan praktikum.

V.

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

1. Alat yang digunakan untuk mengukur perpindahan panas adalah thermometer,


piranometer, termokopel dan hybrid recorder.
2. Cara kerja alat praktikum :
A. Cara kerja Termometer Ruang: Letakan pada tempat yang akan diukur,
cek perubahan suhu dengan melihat naik turunnya zat merah pada
thermometer.
B. Cara kerja Termometer Raksa: Letakan pada objek yang akan diukur, cek
perubahan suhu jika suhu naik maka air raksa pada tabung akan naik
begitu juga sebaliknya, kibaskan dengan kencang agar kembali pada suhu
semula.

C. Cara kerja Termometer Alkohol: Letakan pada objek yang akan diukur,
cek perubahan suhu dengan meilhat skala thermometer tersebut, jika suhu
naik maka panjang alcohol pada kolom akan naik begitu juga sebaliknya.
3. Praktikum kali ini menggunakan 2 termometer untuk mengukur suhu air dan
suhu lingkungan. Suhu air dan suhu lingkungan diukur secara berkala setiap 3
menit. Dapat dilihat pada tabel dan grafik diatas bahwa suhu lingkungan tidak
begitu berubah drastis, dalam grafik masih menyerupai garis lurus. Tetapi
untuk suhu air perubahannya mencolok karena adanya transfer panas secara
konveksi ke air, sehingga suhunya naik secara berkala.
B. Saran
Dalam

pelaksanaan

praktikum

hendaknya

semua

praktikan

dapat

melaksanakannya, sehingga praktikan dapat memahaminya dengan jelas, tidak hanya


bertukar data.

DAFTAR PUSTAKA

Glancoli.C, Douglas. 1997. Fisika Jilid1 edisi empat. Erlangga: Jakarta


Holman, JP. 1995. Perpindahan Kalor. Jakarta : Erlangga
M, Amin Genda P. 2001. Sejarah Fisika. Yogyakarta: FMIPA-UNY
Tim Penyusun, 2016.

Modul Praktikum Pindah Panas. Purwokerto: Fakultas

Pertanian. Universitas Jendral Soedirman.

Anda mungkin juga menyukai