Anda di halaman 1dari 28

Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020

BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

BAB 2
PENGUKURAN
2.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum pengukuran adalah :
1. melakukan pengukuran menggunakan jangka sorong, mikrometer sekrup,
gelas ukur dan neraca,
2. mengukur besaran turunan massa jenis logam.

2.2 Dasar Teori


Sebuah benda dengan bentuk sembarang, apabila volume (V) dan massa (m)
benda tersebut diketahui maka massa jenis benda dinyatakan dengan :
 = ………………………………………………….………………..(2.1)

 = massa jenis
m = massa
V = volume
dengan demikian, berdasar perumusan di atas kita dapat menentukan massa jenis
beberapa benda.

2.2.1 Penggunaan Alat


1. Jangka sorong
Mempunyai dua rahang dan satu penduga. Rahang dalam digunakan untuk
mengukur diameter bagian dalam. Rahang luar digunakan untuk mengukur
diameter bagian luar, sedangkan penduga digunakan untuk mengukur
kedalaman. Roda penggerak digunakan untuk menggeser-geser rahang agar
mendapatkan hasil pengukuran yang tepat. Pengunci rahang digunakan untuk
mengunci setelah besaran yang diukur dapat terukur supaya tidak bergeser-
geser.

5
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 6
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

2. Mikrometer Sekrup
Hanya dapat digunakan untuk mengukur bagian luar saja. Cara
menggunakannya adalah putarkan roda bagian pemutar kasar, jika sudah
mendekat, putarkan bagian pemutar halus. Jika sudah pas, ditandai dengan
bunyi “klik”, kunci dengan menggunakan pengait. Skala besarnya adalah
bagian horizontal, sedangkan skala penghalusnya bagian vertikal terdiri dari
50 skala, sedangkan satu putaran bagian vertikal akan mengubah skala
horizontal sebesar 0,5 mm.
3. Neraca
Neraca menggunakan prinsip keseimbangan karena bidang kerjanya harus
mendatar. Ketelitiannya adalah 0,1 gram.
Cara pengukuran massa benda dengan neraca adalah:
a. letakkan benda pada cawan penimbang,
b. geser beban-beban pada lengan-lengannya hingga terjadi keseimbangan
terhadap angka nol di ujung paling kanan,
c. baca berapa gram massa benda tersebut.

2.2.2 Pelaporan Hasil Pengukuran


1. Pengukuran Tunggal
Apabila pengukuran hanya dilakukan satu kali, ketidakpastian pengukuran
diperkirakan berdasarkan skala terkecil alat ukur yang digunakan, yaitu:
∆X = ½ nilai skala terkecil alat ukur
Hasil pengukuran biasanya ditulis:
X = (Xo ± ∆X) [satuan besaran yang diukur] ...................................(2.2)
Keterangan:
X = besaran yang diukur
Xo = nilai besaran yang diperoleh pada pengukuran tunggal
∆X = ketidakpastian pada pengukuran tunggal (ketidakpastian mutlak)
Ketidakpastian ini disebut ketidakpastian mutlak dan berkaitan dengan
ketepatan pengukuran. Makin kecil ∆X, makin tepat pengukuran tersebut.
Selain itu, terdapat juga ketidakpastian relatif (∆X/X) yang dinyatakan dalam
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 7
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

prosentase. Semakin kecil ketidakpastian relatif, maka makin tinggi tingkat


ketelitiannya.
2. Pengukuran Berulang
Apabila pengukuran dilakukan beberapa kali, akan diperoleh informasi yang
lebih baik tentang nilai yang sebenarnya. Untuk pengukuran berulang, Xo di

peroleh melalui harga rata-rata ( X ) dari seluruh hasil pengukuran:

Xo= X =ΣXi/N =
(X1+X2+X3+…+Xn)/n…............................................................................(2.3)
Sedang ketidakpastian menggunakan:

( Xi  X ) 2
X 
(n  1) ……..............................................................................(2.4)

Sumber : ( Paul A. Tipler,FISIKA Untuk Sains dan Teknik,Edisi Ketiga )

2.2.3 Angka Berarti yang Dilaporkan


Jika :
1. ketidakpastian relatif 10%, maka 2 angka berarti,
2. ketidakpastian relatif 1%, maka 3 angka berarti,
3. ketidakpastian relatif 0,1%, maka 4 angka berarti.

2.3 Alat dan Bahan


2.3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum pengukuran adalah :
1. jangka sorong; digunakan untuk mengukur tinggi silinder, (lihat Gambar 2.1)
2. mikrometer sekrup; digunkan untuk mengukur diameter silinder, (lihat pada
Gambar 2.2 )
3. gelas ukur; digunakan untuk mengukur volume silinder, (lihat pada Gambar
2.3)
4. neraca; digunakan untuk menimbang masa silinder. (lihat pada Gambar 2.4)
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 8
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

2.3.2 Bahan
Benda dengan bentuk yang berbeda-beda.seperti :
a. silinder pejal, (lihat Gambar 2.5)
b. kerucut, (lihat Gambar 2.5)
c. silinder berongga, (lihat Gambar 2.5)
d. benda tak beraturan. (lihat Gambar 2.5)
2.3.3 Gambar Alat dan Bahan
Adapun gambar alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengukuran ini
adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Jangka sorong Gambar 2.2 Mikrometer sekrup

Gambar 2.3 Neraca O’hauss Gambar 2.4 Gelas ukur


Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 9
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

2
4

Gambar 2.5 Baham praktikum pengukuran


Keterangan :
1. kerucut,
2. silinder berongga,
3. benda tak beraturan (kerikil),
4. silinder pejal.

2.4 Prosedur Kerja


Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut :
1. cara menggunakan dan membaca alat ukur,
a. Jangka sorong
Bagian-bagian jangka sorong :
1) skala,
2) nonius,
3) rahang,
4) pengunci,
5) penggeser jangka sorong bagian bawah,
6) skala metrik,
7) skala imperial.
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 10
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

Cara membaca skala jangka sorong :


1. jangka sorong terdiri dari dua bagian “rahang”, bagian atas dan bagian
bawah yang dapat digeser. Pada masing – masing rahang terdapat garis –
garis tegak skala,
2. amati garis-garis skala rahang bagian atas dan bawah. Skala rahang
bagian bawah menggunakan sistem metrik, sedangkan skala bagian
bawah menggunakan sistem imperial / inci,
3. geserlah jangka sorong bagian bawah sehingga kedua rahang berimpit.
Garis tegak angka nol pada nonius harus tepat segaris dengan garis tegak
angka nol pada skala metrik,
4. perhatikan angka yang tertera pada nonius skala metrik. Hitunglah
banyaknya garis-garis tegak yang terdapat di dalam nonius,
5. dalam posisi seperti di atas carilah skala pada rahang atas yang segaris
dengan skala nonius. Tulislah hasil pengamatan dan simpulan apa yang
anda peroleh,
6. geserlah sedikit micrometer bagian bawah agar garis tegak angka nol
skala nonius tepat segaris dengan skala angka 1 mm pada skala rahang
bawah, kemudian carilah skala pada rahang atas yang segaris dengan
skala nonius,
7. dari pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa skala 1 mm pada
jangka sorong dapat dibagi lagi menjadi 10 skala nonius,
8. bukalah rahang micrometer dengan cara menggeser bagian bawah jangka
sorong. Kemudian membaca skala yang tertera pada jangka sorong,
9. pada gambar terlihat bahwa skala nol pada nonius terletak di antara skala
… dengan … pada rahang bawah. Sedangkan skala nonium yang tepat
segaris dengan skala rahang bawah adalah angka …..Dengan demikian
panjang benda adalah …. + ….. mm.
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 11
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

b. Mikrometer sekrup
Mikrometer Sekrup yang digunakan dalam praktikum pengukuran dengan
tingkat ketelitian 0,01 mm. Berikut adalah cara menggunakan dan membaca
skala mikrometer sekrup :
1) memposisikan benda yang akan diukur,
2) memutarkan roda bagian pemutar kasar,
3) jika sudah, memutarkan bagian pemutar halus,
4) jika sudah pas, ditandai dengan bunyi “klik”, mengunci dengan
menggunakan pengait,
5) mencatat resolusi alat ukur mikrometer sekrup yang digunakan.

Gambar 2.6 Mencatat resolusi alat ukur

c. Neraca O’hauss
Dalam praktikum ini alat yang digunakan untuk mengukur massa adalah
neraca ohaus dengan tingkat ketelitian 0,01 gr. Berikut adalah cara
menggunakan dan membaca neraca O’hauss :
1) meletakkan benda pada cawan penimbang,
2) menggeser beban-beban yang ada pada lengan-lengannya hingga terjadi
keseimbangan terhadap angka nol pada ujung paling kanan,
3) membaca berapa gram massa benda tersebut,
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 12
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

Gambar 2.7 Memahami cara mengunakan serta membaca skala neraca


4) Catatlah resolusi neraca yang digunakan.

Gambar 2.8 Mencatat resolusi neraca


d. Gelas ukur
Dalam praktikum pengukuran alat yang digunakan untuk mengukur volume
adalah gelas ukur. Berikut adalah cara menggunakan dan membaca gelas
ukur :
1) memasukan air kedalam gelas ukur,
2) mencatat ketinggian air mula-mula,
3) memasukkan benda yang akan diukur kedalam gelas ukur,
4) mencatat ketinggian air setelah dimasukkan benda.
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 13
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

Gambar 2.9 Memahami cara membaca gelas ukur


2. Pengukuran volume dan massa benda yang berbentuk teratur
a. Silinder pejal
1) Ukurlah panjang silinder pada 3 tempat yang berbeda. Isikan hasil
pengukuran ke dalam tabel. Hitunglah panjang silinder rata-rata p dan
simpangan bakunya Sd.

Gambar 2.10 Mengukur panjang silinder menggunakan jangka sorong


2) Ukurlah diameter silinder di 3 tempat yang berbeda. Isikan hasil pengukuran
ke dalam tabel di bawah ini. Hitunglah diameter silinder rata-rata dan
simpangan bakunya, kemudian hitung jari-jari silinder rata-rata dan juga
simpangan bakunya.
3) Hitunglah volume rata-rata silinder dan simpangan bakunya.
4) Timbanglah silinder tersebut.
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 14
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

Gambar 2.11 Mengukur diameter luar silinder pejal menggunakan mikrometer sekrup

Gambar 2.12 Menimbang silinder pejal

b. Silinder berongga
Mengulangi prosedur percobaan nomer 2.a di atas untuk benda silinder
berongga,

Gambar 2.13 Mengukur diameter silinder berongga


Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 15
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

Gambar 2.14 Menimbang silinder berongga


c. Kerucut
1) Ukurlah diameter alas kerucut pada 3 tempat yang berbeda. Isikan hasil
pengukuran ke dalam tabel di bawah ini. Kemudian hitunglah diameter rata-
rata serta jari-jari ratata-rata beserta simpangan bakunya.

Gambar 2.15 Menghitung diameter kerucut


2) Ukurlah tinggi kerucut pada 3 tempat yang berbeda dan hitunglah tinggi
rata-rata beserta simpangan bakunya.
3) Hitunglah volume rata-rata kerucut dan simpangan bakunya.
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 16
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

Gambar 2.16 Menghitung volume rata-rata menggunakan kalkulator


4) Timbanglah kerucut tersebut.

Gambar 2.17 Menimbang kerucut menggunakan neraca O’hauss


3. Pengukuran volume dan massa benda yang berbentuk tidak teratur :
1) isilah gelas ukur dengan air kira-kira setengah penuh dan catatlah volume
air,

Gambar 2.18 Memasukkan air ke dalam gelas ukur


2) dengan hati-hati, masukkan benda ke dalam gelas ukur. Catatlah posisi
permukaan air,
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 17
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

Gambar 2.19 Memasukkan benda ke dalam gelas ukur


3) hitunglah volume benda tersebut,

Gambar 2.20 Menghitung volume


4) timbanglah benda tersebut.

Gambar 2.21 Menimbang benda menggunakan neraca O’hauss


Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 18
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

2.5 Diagram Alir


Alur kerja dalam praktikum pengukuran adalah :

Mulai

Menyediakan alat dan bahan

Mengukur diameter silinder pejal, silinder berongga, kerucut, dan


benda tidak beraturan dengan micrometer sekrup atau jangka
sorong

Mengukur tinggi silinder pejal, silinder berongga, kerucut, dan


benda tidak beraturan dengan micrometer sekrup atau jangka
sorong

Mengukur massa semua benda

Mengulangi langkah 1-5 sebanyak lima kali

Memasukan data hasil pengamatan ke dalam tabel yang tersedia

Menganalisis data dengan menghitung volume dan massa jenis


benda

Kesimpulan

Selesai

Gambar 2.22 Alur kerja percobaan pengukuran


Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 19
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

2.6 Data Hasil Percobaan


Resolusi Alat Ukur :
1. jangka sorong = 0,05 mm
2. mikrometer sekrup = 0,01 mm
3. neraca = 0,01 g

Pengukuran dimensi dan massa benda :


1. silinder pejal
Untuk lebih jelasnya pengukuran pada silinder pejal bisa dilihat pada [tabel
2.1, tabel 2.2 , tabel 2.3 dan tabel 2.4]

Tabel 2.1 Pengukuran panjang silinder pejal


Pengukuran Panjang (p) p1  p p1  p
2

ke (m) (m) (m)


1. 4,35 × 10
-3
-1,4 × 10
-5
1,96× 10
-8

2. 4,37 × 10
-3
6,0 × 10
-5
3,60 × 10
-9

3. 4,36 × 10-3 -4,0 × 10-5 1,60 × 10-9


4. 4,37 × 10-3 6,0 × 10-5 3,60 × 10-9
5. 4,37 × 10
-3
6 × 10
-5
3,2 × 10
-8

Jumlah ∑p = 0,2182
p = ∑p/5= ∑ ( p1  p) = 2
∑ p1  p = 0,0471 × 10-6
0,04364 0 Sp = 8,94427 × 10-5
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 20
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

Tabel 2.2 Pengukuran diameter silinder pejal


Pengukuran Diameter (d) d1  d d1  d
2

ke (m) (m)
(m)

1. 1,631 × 10-3 4 × 10-6 1,6 × 10-11


2. 1,631 × 10-3 4 × 10-6 1,6 × 10-11
3. 1,630 × 10-3 -6 × 10-6 3,6 × 10-11
4. 1,630 × 10-3 -6× 10-6 3,6 × 10-11
5. 1,631 × 10-3 4 × 10-6 1,6 × 10-11
jumlah ∑d = 8,153× 10-3

d =∑d/5= ∑ (d1  d ) = 2
∑ d1  d = 2 × 10
-5

1,6306× 10-3 0 × 10-3 -6


Sd = 5,4772 × 10

Tabel 2.3 Perhitungan luas dan volume silinder pejal


P d A V
No
(m) (m) (m2) (m3)
1. 4,35 × 10-3 1,631 × 10-3 208,92 ×10-6 908,839×10-9

2. 4,37 × 10-3 1,631 × 10-3 208,92 ×10-6 913,018 ×10-9

3. 4,36 × 10-3 1,631 × 10-3 208,67 ×10-6 909,812 ×10-9

4. 4,37 × 10
-3
1,631 × 10-3 208,67 ×10-6 911,899 ×10-9

5. -3 208,92 ×10-6 913,018 ×10-9


4,37 × 10-3 1,631 × 10

∑p = ∑d = ∑A = ∑V =
Jumlah 4556,59 ×10-9
2,182× 10-3 8,153 ×10-3 104,413 ×10-6
Rata- ∑p/5= d =∑d/5= A =∑A/5= V=∑V/5=
rata 4,364× 10-3 1,630 × 10 -3
208,82 × 10-6 911,317 ×10-9

d 2
Luas Silinder A = π .( ) =
3,14 x( )
2
=2,182× 10-3
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 21
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

∑( ̅)
Simpangan Baku A SA=√ ( )
( )
=√
0,14028 × 10-6 m2

Volume rata-rata silinder V = A x p


= 208,82 × 10-6× 2,182× 10-3
= 911,317 ×10-9 m3
∑( ̅)
Simpangan Baku Volume = SV = √ ( )
( )
=√
=1,90581 ×10-8 m2

Tabel 2.4 Pengukuran massa silinder pejal


Pengukuran Massa (kg) m1  m m1  m
2

ke
1. 72,2 × 10-3 0,002 × 10-3 4,0 × 10-10
2. 72,1 × 10-3 -0,008× 10-3 6.4 × 10-10
3. 72,2 × 10-3 0,002 × 10-3 4,0 × 10-10
4. 72,2 × 10-3 0,002 × 10-3 4,0 × 10-10
5. 72,2 × 10-3 0,002 × 10-3 4,0 × 10-10
∑m = 36,09 × 10-3
m = ∑m/5 = ∑ (m1  m ) = 2
∑ m1  m = 8× 10-9
72,547 × 10-3 0 Sm = 4,4721 × 10-5
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 22
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

2. silinder berongga
Untuk lebih jelas pengukuran pada silinder berongga dapat dilihat pada tabel 2.5
Tabel 2.5 Pengukuran panjang silinder berongga
Pengu Panjang Diameter Diameter Massa Kedalaman
kuran silinder luar dalam silinder rongga dalam
Ke berongga (a) (b) (kg) (P)
(P) (m) (m) (m)
(m)
1. 4,41 ×10-3 1,631 × 10-2 1 × 10-2 5,725 × 10-3 2,50 × 10-3
2. 4,40 ×10-3 1,632 × 10-2 1,05× 10-2 5,725 × 10-3 2,51 × 10-3
-3 -2
3. 4,41 ×10 1,629 × 10-2 1,05 × 10 5,726 × 10-3 2,50 × 10-3
4. 4,41 ×10-3 1,629 × 10-2 1,05 × 10-2 5,725 × 10-3 2,50 × 10-3
-3
5. 4,44 ×10 1,016× 10-2 1,05 × 10-2 5,725 × 10
-3
2,51 × 10-3

∑P = ∑a = ∑b = ∑m = ∑m =
2,203 × 10-2 8,15 × 10-2 5,2× 10-2 2,862× 10-3 12,52× 10-3

̅ = ∑P/5= a = ∑a/5= b = ∑a/5= m = ∑m/5=


-2 -2 -2 m = ∑P/5=
4,46 × 10 1,630× 10 1,04× 10 57,25× 10-3
2,5 x 10-3

SP = Sa = Sb = Sm = SP=
-5
5,47 × 10-5 1,30 × 10-5 0,023 × 10-2 4,7 × 10-6 5,47X 10

̅ ̅
Volume rata-rata silinder berongga ̅ ̅ ( ) ̅ ( )

=4,46×10-2x3,14 ( )

( )
=7,0600 x

∑( ̅)
Simpangan baku volume Sv =√ ( )

=√
1,020 ×10-7 m3
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 23
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

3. kerucut
Untuk lebih jelasnya pengukuran pada kerucut dapat dilihat pada tabel 2.7
Tabel 2.6 Pengukuran diameter, massa dan volume kerucut
Pengukuran Diameter Tinggi Massa Volume
ke- kerucut kerucut Kerucut (m3)
(m) (m) (kg)
1. 1,51x 4,63x 29,53x 276,378x
2. 1,51x 4,63x 29,53x 276,378x
3. 1,51x 4,635x 29,53x 276,378x
4. 1,51x 4,625x 29,53x 272,73x
5. 1,51x 4,63x 29,53x 276,378x
∑D = ∑h= ∑m = ∑V=
7,55 x 23,15 x 146,5 x 2756,48 x


Diameter kerucut rata-rata ̅ =

= 1,51 m


Simpangan baku D. SD =√

= 4,472 x

Tinggi kerucut rata-rata ̅ =

= 4,63 x m
∑( ̅)
Simpangan baku h. Sh =√ ( )

=√

=0

Volume kerucut rata-rata = ̅=

= 2,7500 m3
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 24
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

∑( ̅)
Simpangan baku Sv =√ ( )


1,63x

Massa kerucut rata-rata ̅ =

= kg
∑( ̅)
Simpangan baku Sm =√ ( )

0
4. benda tidak beraturan
Untuk lebih jelasnya pengukuran pada benda tak beraturan dapat dilihat pada
tabel 2.8
Tabel 2.7 Pengukuran massa dan volume kerikil
Pengukuran Volume Massa Kerikil
ke- (m3) (kg)
1. 4× 1,12×
2. 4× 1,12×
3. 4× 1,12×
4. 4× 1,12×
5. 4× 1,12×
∑V = 20× ∑m = 0,056 ×


Volume kerikil rata-rata = ̅=

1,12×

 (Vi  V ) 2

Simpangan baku Sv = (n  1)
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 25
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

7,7  2,8
=
4
= 1,29 ×

Massa kerikil rata-rata ̅ =

=1,12×
∑( ̅)
Simpangan baku Sm =√ ( )

0.0018  0,0001
=
4
=1,38×

2.8 Analisis Data


Berdasarkan data yang telah disusun pada sub-bab 2.6 diperoleh data untuk
mencari massa rata-rata. volume benda. massa jenis benda.berat jenis benda.
kesalahan relative dan presentase ketelitian dalam melakukan percobaan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.9 sampai tabel 2.11
2.7.1 Perhitungan Data Diameter
Perhitungan dan diameter dapat dilihat pada tabel 2.9
Tabel 2.9 Analisis diameter setiap benda
Silinder Berongga Silinder
Kerucut
Diameter Luar Dalam Pejal
(m)
(m) (m) (m)

d =
d 1,04× 10-3 1,63× 10-3
n

d =  (d  d ) 2

1,303× 10-3 0,022× 10-3 547,7 × 10-3 4,472x


(n  1)

KR = d  100 0 0 0,0799% 2,1153% 0,0336% 0,2919%


d

Ket = 100 0 0 - KR 99,9201% 97,8847% 99,9664% 99,7081%


Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 26
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

Silinder
Silinder Berongga Kerucut
Pejal
Diameter Luar Dalam (m)
(m)
(m) (m)

d o = d + d 1,63× 10-3 1,06× 10-3 1,63× 10-3 1,512× 10-3

2.7.2 Perhitungan Data Massa


Untuk perhitungan data massa dapat dilihat pada tabel 2.10
Tabel 2.9 Analisis massa setiap benda
Silinder Benda Tidak
Silinder Pejal Kerucut
Massa Berongga Beraturan
(kg) (kg)
(kg) (kg)

m=
m 5,72 x 7,218 x 2,93x 1,12 x
n
m =
 ( m  m) 2 1,303x 4,47 x 0 1,55x
(n  1)

KR =
m 0,2277% 0,6192% 0% 1,3839%
 100 0 0
m

Ket = 100 0 0 -
99,7723% 99,3908% 100% 98,6161%
KR

mo = m +
1,63x 742,55 x 2,93x 11,2x
m
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 27
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

2.7.3 Perhitungan Data Volume


Untuk perhitungan data volume dapat dilihat pada tabel 2.11
Tabel 2.10 Analisis volume setiap benda
Tidak
Silinder Berongga Silinder Pejal
Volume 3 3
Kerucut (m3) beraturan
(m ) (m )
(m3)

v =
v 7,0600 x 9,1130 x 2,7500x 4000 x
n

v =
 (v  v ) 2
1,0200 x 1,9050x 1,6300x 7,700 x
(n  1)

v
KR =  100 0 0 1,4447% 0,2090% 0,5927% 0,1925%
v
Ket = 100 0 0 - KR 98,5553% 99,7910% 99,4073% 99,8075%

v o = v + v 7,1700x 9,1300x 22,7000 x 2,8000 x

2.8 Pembahasan
Berdasarkan data yang kita peroleh sehingga kita dapat menghasilkan perbandingan
antara volume dan massa jenis benda.
2.8.1 Perbandingan Hasil Perhitungan Volume pada Percobaan 1 sampai 5
Berdasarkan pengukuran sehingga kita dapat menghasilkan perbandingan volume pada
percobaan 1 sampai 5 dapat dilihat pada Tabel 2.12
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 28
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

Tabel 2.11 Perbandingan volume pada percobaan 1 sampai 5

Percobaan
1 2 3 4 5
ke-
Volume
Silinder
7,2500×10-6 7,0300×10-6 7,02×10-6 7,0200×10-6 7,0000×10-6
Berongga
(m3)
Volume
Silinder 9,0800×10-6 9,1300×10-6 9,0900×10-6 9,1100×10-6 9,1300×10-6
Pejal (m3)
Volume
Kerucut 2,7000×10-6 2,7600×10-6 2,7600×10-6 2,7200×10-6 2,7300×10-6
(m3)
Volume
Benda
Tidak 4,0000 ×10-6 4,0000 ×10-6 4,0000×10-6 4,0000×10-6 4,0000×10-6
Beraturan
(m3)
̅ = 7,0600× m3
̅ = 9,1130× m3
̅ = 2,7500×10-6 m3
̅ = 4,0000×10-6 m3
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 29
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51
2.8.2 Perbandingan Hasil Perhitungan Massa Jenis Benda pada Percoban 1
sampai 5
Berdasarkan pengukuran sehingga kita dapat menghasilkan perhitungan massa
jenis benda pada percobaan 1 sampai 5 dapat dilihat pada tabel 2.13
Tabel 2.12 Perbandingan massa jenis pada percobaan 1 - 5
1 2 3 4 5
Percobaan ke (×103 kg/m3) (×103 (×103 kg/m3) (×103 (×103 kg/m3)
kg/m3) kg/m3)
Massa jenis Silinder
7896,2700 8142,8300 8149,2500 8147,8200 8169,0300
Berongga kg
m3
Massa jenis Silinder
7944,1900 7896,8800 7935.7000 7917,5400 7907,8400
Pejal kg 3
m

Massa jenis Kerucut

kg 10601,4200 10601,4200 10601,4200 10743,2400 10601,4200


m3

Massa jenis Benda


Tidak Beraturan
28 28 28 28 28
kg
m3

̅ =8101,0400 kg
m3

̅ =7920,4400 kg
m3

̅ =10629,8000 kg
m3

̅ =28 kg
m3
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 30
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

2.8.3 Gambar Grafik


Berdasarkan analisis data yang diperoleh seperti massa, volume, dan massa
jenis, maka dapat dibuat sebuah hubungan yang dapat dilihat pada gambar
grafik 2.1 – 2.5 di bawah ini :

Volume Silinder Pejal


9.14E-06
-6
9.13E-06
9,14x10
-6
9,13x10
9.12E-06
9,12x10-6
9.11E-06
9,11x10-6
-6
0.0000091
9,10x10 V (m^3)
-6
9,09x10
9.09E-06
9,08x10-6
9.08E-06
9,07x10-6
-6
9.07E-06
9,06x10
9.06E-06
1 2 3 4 5

Gambar 2.23 Grafik perbandingan volume silinder pejal

Volume Silinder Berongga


0.0000073
-6
7,30x10
-6
7.25E-06
7,25x10
-6
7,20x10
0.0000072
-6
7,15x10
7.15E-06
-6
7,10x10
0.0000071
-6
7,05x10
7.05E-06 Volume
7,00x10-6
0.000007
-6
6,95x10
6.95E-06
6,90x10 -6
-6
0.0000069
6,85x10
6.85E-06
1 2 3 4 5

Gambar 2.24 Grafik perbandingan volume pada silinder berongga


Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 31
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51

Volume Kerucut
2.77E-06
-6
2,77x10
2.76E-06
2,76x10-6
2.75E-06
-6
2,75x10
-6
2,74x10
2.74E-06
2,73x10-6 Volume (m^3)
2.73E-06
2,72x10 -6
-6
2,71x10
2.72E-06
2,70x10-6
2.71E-06

0.0000027
1 2 3 4 5

Gambar 2.25 Grafik perbandingan volume kerucut

2.9 Aplikasi Dalam Bidang Teknik Sipil


Aplikasi yang dapat dilakukan dalam bidang teknik sipil dari Praktikum
Pengukuran Dasar adalah :
1. untuk mengukur lebar dan tebal kayu yang akan digunakan dalam pembuatan
kuda-kuda,
2. mengukur diameter besi,
3. digunakan untuk mengukur dimensi bahan bangunan,
4. mengukur tebal baja dan sejenisnya,
5. mengukur kedalaman / panjang pipa.

2.10 Kesimpulan
Dari data diatas diketahui bahwa :
1. hasil perhitungan volume rata-rata benda uji :
a. volume rata-rata silinder pejal = 9,1130 × m3
b. volume rata-rata silinder berongga = 7,0600× m3
c. volume rata-rata kerucut = 2,7500×10-6 m3
d. volume rata-rata benda tidak beraturan = 4,0000 x 10-6 m3
2. hasil perhitungan rata-rata benda uji
a. massa rata-rata silinder pejal = 5,7200 × 10-3 m2
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 32
BAB 2 Pengukuran
Kelompok 51
b. massa rata-rata silinder berongga = 7,2100 × 10-3 m2
c. massa rata-rata kerucut = 2,9300x m2
d. massa rata-rata benda tidak beraturan = 1,1200 × m2
3. hasil perhitungan massa jenis rata-rata benda uji

a. massa jenis rata –rata silinder pejal = 7920,4400 ⁄

b. massa jenis rata-rata silinder berongga = 8101,0400 ⁄

kg
c. massa jenis rata-rata kerucut = 10629,8000 m3

d. massa jenis rata-rata benda tidak beraturan = 28 kg


m3

2.11 Saran
Banyaknya kesalahan yang terjadi saat praktikum , baik kesalahan yang terjadi
akibat faktor teknis maupun non teknis, untuk meminimalisir kesalahan :
1. praktikan memahami procedure agar tidak terjadi kesalahan,
2. praktikan sebaiknya berhati-hati karena sering terjadi keteledoran akibat
praktikan,
3. sebaiknya praktikan menggunakan alat ukur dengan ketelitian yang sangat
kecil agar tercapat pengukuran yang akurat,
4. praktikan harus teliti dalam penulisan hasil praktikum.

Anda mungkin juga menyukai