Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 1

BAB 3 Gaya Archimedes


Kelompok 51

BAB 3
GAYA ARCHIMEDES

3.1 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Gaya Archimedes, sebagai berikut :
1. perbandingan volume secara analitis dan praktis,
2. perbandingan massa jenis semua obyek yang diukur,
3. perbandingan berat jenis semua obyek yang diukur,
4. mengetahui perbandingan nilai massa jenis benda dan berat jenis benda,
5. gaya tekan atas masing-masing benda yang diukur.

3.2 Dasar Teori


Sebuah benda yang diletakkan di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan
dengan beratnya ketika di udara. Tekanan ke atas yang diberikan oleh fluida akan
semakin bertambah dengan bertambahnya kedalaman benda pada fluida tersebut.
Gaya ke atas yang ditimbulkan oleh fluida inilah yang disebut gaya apung. Besar
gaya ke bawah dinyatakan dalam Persamaan 3.1
F1 = P1.A .......................................................................................................... (3.1)
dimana P1 dinyatakan dalam Persamaan 3.2
P1 = Patm + ............................................................................................ (3.2)
sedangkan besar gaya ke atas yang bekerja pada benda dinyatakaan dalam
Persamaan 3.3
........................................................................................................ (3.3)
dimana dinyatakan dalam Persamaan 3.4
P2 = Patm + ............................................................................................ (3.4)
Dengan demikian, selisih gaya bekerja pada benda adalah yang bertindak sebagai
gaya apungnya, dinyatakan dalam Persamaan 3.5
.................................................................................................... (3.5)

( ) ( )
( )
Karena ( )sama dengan volume benda, sehingga
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 2
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

.................................................................................................... (3.6)
Dimana :
= gaya angkat ke atas (Newton)
= massa jenis fluida ( )
= percepatan gravitasi ( )
= volume benda yang tercelup dalam fluida ( )

Ketika membenamkan sebuah benda yang memiliki volume V ke dalam fluida,


maka akan ada fluida yang dipindahkan tempatnya, sebanyak volume benda yang
dibenamkan. Dengan demikian volume fluida yang dipindahkan adalah V, massa
benda yang dipindahkan adalah , sehingga persamaan
. Dimana m.g adalah berat fluida yang dipindahkan. Kesimpulan
yang dapat diambil dari persamaan tersebut dikenal sebagai Hukum Archimedes,
yang menyatakan bahwa gaya apung yang bekerja pada sebuah benda yang
dibenamkan sama dengan volume yang tercelup atau berat fluida yang
dipindahkan (287-212 SM).
Massa jenis adalah massa per satuan volume dari suatu zat atau kerapatan suatu
zat. Dengan mengetahui massa dan volume benda, massa jenis dapat dihitung
menggunakan Persamaan 3.7
................................................................................................................. (3.7)

Dimana :
= massa jenis ( )
= massa benda ( )
v = volume benda ( )
Setelah mengetahui massa jenis benda uji, maka kita dapat menghitung berat jenis
benda yang kita uji, menggunakan persamaan 3.8
............................................................................................................. (3.8)
Dimana :
= berat jenis benda ( )
= massa jenis benda ( )
= volume benda ( )
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 3
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

Dengan demikian, kita dapat menghitung berat jenis benda yang kita uji
menggunakan rumus yang tertera di atas.

3.3 Alat dan Bahan


3.3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum gaya Archimedes ini adalah :
1. mikrometer sekrup; digunakan untuk mengukur diameter silinder, (lihat pada
Gambar 3.2)
2. gelas ukur; digunakan untuk mengukur volume air, (lihat pada Gambar 3.1)
3. neraca; digunakan untuk menimbang masa silinder, (lihat pada Gambar 3.4)
4. jangka sorong; digunakan untuk mengukur tinggi silinder, (lihat pada Gambar
3.5)
5. neraca pegas; digunakan untuk mengukur hasil gaya angkat. (lihat pada
gambar 3.6)
3.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah :
1. silinder besi, (lihat Gambar 3.3)
2. batu kerikil, (lihat Gambar 3.3)
3. silinder alumunium. (lihat Gambar 3.3)
4. silinder kuningan. (lihat Gambar 3.3)
5. air. (lihat Gambar 3.1)

3.3.3 Gambar Alat Dan Bahan

air

Gambar 3.1 Gelas ukur Gambar 3.2 Mikrometer sekrup


Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 4
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

besi
kuningan
alumunium

kerikil

Gambar 3.3 Beban Gambar 3.4 Neraca

Gambar 3.5 Jangka sorong Gambar 3.6 Neraca pegas

3.4 Prosedur Percobaan


Adapun prosedur percobaan gaya archimedes adalah sebagai berikut :
1. siapkan alat-alat dan bahan yang telah disediakan di atas meja,

Gambar 3.7 Alat-alat dan bahan yang telah disiapkan diatas meja

2. ukur dimensi dan massa masing-masing benda yang telah tersedia


menggunakan mikrometer sekrup dan neraca,
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 5
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

Gambar3.8 mengukur dimensi benda uji

Gambar 3.9 mengukur massa benda uji


3. catat hasil pengukuran dimensi dan massa menggunakan alat-alat tersebut,
4. masukan beberapa ml air kedalam gelas ukur dan catat volume awalnya,
5. ikat masing-masing bahan menggunakan benang,
6. masukkan masing-masing bahan yang telah diikat benang kedalam gelas ukur
yang berisi air. Lalu catat penambahan volume yang terjadi. (lakukan hal yang
sama pada setiap bahan-bahan yang disediakan sebanyak lima kali),

Gambar 3.10 Memasukkan benda uji kedalam gelas ukur


7. analisis data yang telah diperoleh,
8. tarik kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh.
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 6
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

3.5 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja gaya archimedes adalah sebaga berikut :

Mulai

Menyediakan alat dan bahan

Mengukur dimensi dan massa masing-masing benda yang telah


tersedia menggunakan micrometer sekrup, neraca, jangka sorong

Mencatat hasil pengukuran dimensi dan massa menggunakan alat-


alat tersebut

Memasukkan beberapa ml air kedalam gelas ukur dan mencatat


volume awalnya

Mengikat masing-masing bahan menggunakan benang

Memasukkan masing-masing bahan yang telah diikat benang


kedalam gelas ukur yang berisi air. Lalu mencatat penambahan
volume yang terjadi,

Melakukan percobaan dengan langkah yang sama pada setiap


bahan-bahan yang disediakan sebanyak lima kali

Menganalisis data dengan menghitung volume awal, volume


akhir,dan perubahan volumenya

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.11 Alur kerja percobaan gaya archimedes


Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 7
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

3.6 Data Hasil Percobaan


Dari percobaan menghasilkan data sebagai berikut :
1. silinder besi,
Hasil pengukuran dari silinder Besi dapat dilihat pada table 3.1
Tabel 3.1 Hasil pengukuran silinder besi
Vair semula Vair sesudah
Pengukuran ke- (V ± ∆V) (V ± ∆V)
(mL) (mL)
1. 60 68
2. 60 68
3. 60 68
4. 60 68
5. 60 68

2. silinder pejal kuningan,


Hasil pengukuran dari silinder kuningan dapat dilihat pada table 3.2
Tabel 3.2 Hasil pengukuran silinder kuningan
Vair semula Vair sesudah
Pengukuran ke- (V ± ∆V) (V ± ∆V)
(mL) (mL)
1. 60 67
2. 60 68
3. 60 68
4. 60 68
5. 60 68
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 8
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

3. silinder pejal alumunium,


Hasil pengukuran dari silinder alumunium dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Hasil pengukuran silinder alumunium
Vair semula Vair sesudah
Pengukuran ke- (V ± ∆V) (V ± ∆V)
(mL) (mL)
1. 60 68
2. 60 68
3. 60 68
4. 60 68
5. 60 68
4. benda tak beraturan.
Hasil pengukuran dari benda tak beraturan dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.4 Hasil pengukuran benda tak beraturan.
Vair semula Vair sesudah
Pengukuranke- (V ± ∆V) (V ± ∆V)
(mL) (mL)
1. 60 65
2. 60 65
3. 60 65
4. 60 65
5. 60 65

3.7 Analisis Data


Berdasarkan perhitungan didapatkan analisis data sebagai berikut :
1. silinder besi,
Bedasarkan pengukuran didapatkan hasil volume silinder Besi yang dapat dilihat
pada tabel 3.5
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 9
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

Tabel 3.5 Perhitungan pengukuran secara praktis volume silinder besi


Volume ∆V
Vair semula Vair sesudah (Vair sesudah- Vair
Pengukuran ke-
(mL) (mL) semula)
(mL)
1. 60 68 8
2. 60 68 8
3. 60 68 8
4. 60 68 8
5. 60 68 8

a. ketelitian volume ∆V
Bedasarkan pengukuran didapatkan ketelitian praktis hasil volume silinder Besi
yang dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6 Perhitungan ketelitian praktis volume silinder besi
Pengukuran
Volume (Vi) Vi  V | Vi  V | 2
ke
1 8 0 0
2 8 0 0
3 8 0 0
4 8 0 0
5 8 0 0
2
Jumlah ∑ 40 ∑ ̅ ∑ =0
Rata-rata ̅ ∑ /5=8

Sv =
 (vi  v) 2

(n  1)

0
=
4
=0
Sv
KR = x 100%

= 0%
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 10
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

K(Ketelitian) = 100% - KR
= 100% - 0%
= 100

2. silinder kuningan,
Bedasarkan pengukuran secara praktis didapatkan hasil volume silinder Kuningan
yang dapat dilihat pada tabel 3.7
Tabel 3.7 Perhitungan pengukuran secara praktis volume silinder kuningan.
Volume ∆V
Vair semula Vair sesudah (Vair sesudah- Vair
Pengukuran ke-
(mL) (mL) semula)
(mL)
1. 60 67 8
2. 60 68 8
3. 60 68 8
4. 60 68 8
5. 60 68 8

a. ketelitian volume ∆V
Bedasarkan pengukuran didapatkan ketelitian volume ∆V silinder kuningan yang
dapat dilihat pada tabel 3.8
Tabel 3.8 Perhitungan ketelitian praktis volume silinder kuningan
Pengukuran Volume
Vi  V | Vi  V | 2
ke Vi)
1 7 -0.8 -0.8
2 8 0.2 0.2
3 8 0.2 0.2
4 8 0.2 0.2
5 8 0.2 0.2
2
∑ ̅ ∑ = 8.8818
Jumlah ∑ 39

Rata-rata ̅ ∑ / 5 = 7.8
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 11
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

Sv =
 (vi  v) 2

(n  1)

0
=
4
=0
Sv
KR = x 100%

0%
K(Ketelitian) = 100% - KR
= 100% - 0%
= 100%
3. silinder alumunium,
Bedasarkan pengukuran didapatkan silinder alumunium bersusun yang dapat
dilihat pada tabel 3.9
Tabel 3.9 Perhitungan pengukuran secara praktis volume silinder alumunium.
Volume ∆V
Vair semula Vair sesudah (Vair sesudah- Vair
Pengukuran ke-
(mL) (mL) semula)
(mL)
1. 60 68 8
2. 60 68 8
3. 60 68 8
4. 60 68 8
5. 60 68 8
a. ketelitian volume ∆V
Bedasarkan pengukuran didapatkan ketelitian volume ∆V silinder alumunium
yang dapat dilihat pada tabel 3.10
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 12
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

Tabel 3.10 Perhitungan ketelitian praktis volume silinder alumunium


Pengukuran
Volume (Vi) Vi  V | Vi  V | 2
ke
1 8 0 0
2 8 0 0
3 8 0 0
4 8 0 0
5 8 0 0
2
Jumlah ∑ 40 ∑ ̅ ∑ =0
Rata-rata ̅ ∑ /5=8

Sv =
 (vi  v) 2

(n  1)

0
=
4
=0
Sv
KR = x 100%

0%
K(Ketelitian) = 100% - KR
= 100% - 0%
= 100%
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 13
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

4. benda tak beraturan,


Bedasarkan pengukuran didapatkan volume benda tak beraturan yang dapat dilihat
pada tabel 3.11
Tabel 3.11 Perhitungan pengukuran secara praktis volume benda tak beraturan.
Volume ∆V
Vair semula Vair sesudah (Vair sesudah- Vair
Pengukuran ke-
(mL) (mL) semula)
(mL)
1. 60 65 5
2. 60 65 5
3. 60 65 5
4. 60 65 5
5. 60 65 5

a. ketelitian volume ∆V
Bedasarkan pengukuran didapatkan ketelitian volume ∆V benda tak beraturan
yang dapat dilihat pada tabel 3.12

Tabel 3.12 Perhitungan ketelitian praktis volume benda tak beraturan


Pengukuran
Volume (Vi) Vi  V | Vi  V | 2
ke
1 5 0 0
2 5 0 0
3 5 0 0
4 5 0 0
5 5 0 0
2
Jumlah ∑ 25 ∑ ̅ ∑ = 0
Rata-rata ̅ ∑ /5=5

Sv =  (vi  v) 2

n(n  1)

0
=
4
=0
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 14
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

Sv
KR = x 100%

= 0%
K(Ketelitian) = 100% - KR
= 100% - 0%
= 100%
3.8 Pembahasan
Perbandingan hasil volume analitis dari perhitungan pada bab 3 dengan volume
praktis.
Tabel 3.13 Perbandingan volume praktis dan analitis silinder besi
Pengukuran Volume
Pengukuran Volume Praktis
Pengukuran ke Analitis
(ml)
(m3)
1 7,686 8
2 7,686 8
3 7,686 8
4 7,686 8
5 7,686 8

Tabel 3.14 Perbandingan volume praktis dan analitis silinder kuningan


Pengukuran Volume Pengukuran Volume
Pengukuran ke Analitis Praktis
(m3) (ml)
1 8,5375 7
2 8,5375 8
3 8,5375 8
4 8,5375 8
5 8,5375 7,8
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 15
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

Tabel 3.15 Perbandingan volume praktis dan analitis silinder alumunium.


Pengukuran Volume Pengukuran Volume
Pengukuran ke Analitis Praktis
(m3) (ml)
1 8,0869 8
2 8,0869 8
3 8,0869 8
4 8,0869 8
5 8,0869 8
Berdasarkan perbandingan volume benda analitis,massa jenis,berat jenis dan gaya
tekan ke atas benda ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.16 Perhitungan gaya archimedes secara analitis.
Massa jenis Berat jenis Fa
No Benda
(kg/ ) (kg/ ) (N)
1 Silinder Besi 7772.6990 76172.4500 0.5800
2 Silinder Kuningan 7812.5810 76563.3000 0.6500
3 Silinder Alumunium 2605.4380 25533.2900 0.2000
4 Benda tak beraturan 0 0 0.1000

Berdasarkan perbandingan volume benda praktis,massa jenis,berat jeis dan gaya


tekan ke atas benda ditunjukkan pada tabel berikut:
`Tabel 3.17 Perhitungan gaya archimedes secara praktis.
Massa jenis Berat jenis Fa
No Benda
(kg/ ) (kg/ ) (N)
1 Sinder Besi 7341.2500 72826.2500 0.5000
2 Silinder Kuningan 8575.7100 84042 0.5000
3 Silinder Alumunium 2633.7500 25810.7500 0.1000
4 Benda tak beraturan 2210 21658 0.1000
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 16
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

3.9 Aplikasi dalam Bidang Teknik Sipil


Peristiwa mengapung suatu benda karena memiliki rongga udara dimanfaatkan
untuk membuat jembatan yang terbuat dari drum-drum berongga yang
dijajarkan melintang aliran sungai. Volume air yang dipindahkan menghasilkan
gaya apung yang mampu menahan berat drum itu sendiri dan benda-benda yang
melintas di atasnya. Setiap drum penyusun jembatan ini harus tertutup agar air
tidak dapat masuk ke dalamnya.

3.10 Kesimpulan
Dalam percobaan gaya Archimedes ini dapat disimpulkan :
1. pada benda umumnya pasti mempunyai massa, panjang, dan juga volume
yang dapat di ukur menggunakan gaya Archimedes,
2. massa jenis adalah masa per satuan volume dari suatu zat atau kerapatan
suatu zat. Sedangkan berat jenis adalah hasil kali antara massa jenis dengan
gaya gravitasi. Sehingga hasil pengukuran massa jenis dan berat jenis
berbeda. Hal itu dikarenakan adanya gaya gravitasi suatu tempat,
3. pengukuran secara analitik dan praktis memiliki hasil yang sama, perbedaan
yang cukup besar terjadi karena kurangnya ketelitian dalam percobaan. Selain
hal diatas di dalam pengambilan pengukuran data analitik ketika praktikum
kurang tepat dan teliti, mata kurang tertuju secara tepat tegak lurus dengan
skala yang ditunjuk sehingga perbandingan data antara pengukuran secara
analitik dan praktis yang seharusnya sama menjadi berbeda,
4. di dalam kesimpulan suatu data pengukuran volume benda terdapat sedikit
perbedaan antara pengukuran secara praktis dan analitis,
5. perbedaan tersebut dikarenakan beberapa faktor, yaitu :
a. di dalam pengukuran praktis lebih mudah untuk mengetahui skala volume
daripada pengukuran secara analitis,
b. kurangnya ketelitian saat membaca skala pengukuran,
c. benda yang diukur tidak tepat pada diameter sesungguhnya saat diukur,
d. adanya perbedaan pembacaan skala antar praktikan.
Laporan Praktikum Fisika Terapan 2020 17
BAB 3 Gaya Archimedes
Kelompok 51

3.11 Saran

Banyaknya kesalahan yang terjadi saat praktikum gaya archimedes, baik


kesalahan yang terjadi akibat faktor teknis maupun non teknis, untuk
meminimalisir kesalahan:
1. praktikan sebaiknya teliti selalu mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan
praktikum,
2. praktikan berhati-hati dalam setiap procedure yang dilakukan dalam
parktikum,
3. dalam pencatatan hasil praktikum, praktikan teliti dalam mencatat hasil.

Anda mungkin juga menyukai