Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA SISWA

Judul : Pengukuran

Mata Pelajaran : Fisika

Semester : Gasal

Waktu : 30 menit

A. Petunjuk Belajar
1. Bacalah kompetensi dasar, indikator, dan dasar teori terlebih dahulu sebelum
melakukan kegiatan.
2. Kerjakan soal dibawah secara berkelompok.
3. Lakukan seluruh kegiatan dengan cermat dan teliti.
4. Setelah selesai berdiskusi, kemudian presentasikan hasil diskusi tersebut.
B. Kompetensi yang akan dicapai

3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan,


ketelitian, dan
aturan angka penting)

4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah

C. Indikator

Melakukan pengukuran secara langsung terhadap besaran panjang, massa, dan waktu.

D. Tujuan

Menentukan panjang, diameter dan massa jenis suatu benda.

E. Alat dan bahan

1. mistar centimeter
2. mistar milimeter
3. jangka sorong
4. mikrometer sekrup
5. neraca Ohauss
6. jangka sorong
7. kertas duplex
8. kelereng / manik-manik

F. Teori dasar

Pengukuran panjang harus dilakukan dengan alat ukur yang tepat. Perhatikan
dilingkungan sekitar kita, pengukuran panjang dilakukan oleh penjahit pakaian,
pekerja
bangunan, pengukur tanah, atau pembuat kunci. Masing-masing profesi tadi
membutuhkan
alat ukur yang berbeda. Namun pada hakekatnya mereka semua melakukan pengukura
panjang, dan masing-masing pekerjaan membutuhkan ketelitian yang berbeda sehingga
alat ukur yang di gunakan berbeda pula (Nursyamsuddin, 2004).

Berikut ini cara penggunaan mikrometer sekrup dan jangka sorong.

1. Mikrometer sekrup

Rahang Skala Utama


geser Skala nonius /
Benda
sekrup pemutar

Gambar 1. mengukur panjang dengan mikrometer sekrup

Mikrometer sekrup di tunjukan pada gambar 1. Jika skala nonius di


putar
lengkap 1 kali maka rahang geser dan skala nonius maju mundur 0.5 mm. Karena
skala nonius memiliki skala 50 skala, maka ketelitian mikrometer sekrup 0.5
mm / 50
= 0.01 mm (Kanginan,2002).Dengan demikian ketidak pastianya ∆x
∆x = 1/2 x nilai satuan terkecil (nst) = 1/2 x 0.001 mm = 0.005 mm
Maka cara menentukan nilai x (panjang benda) yaitu:
a. Perhatikan garis skala utama dengan skala nonius. Pada gambar 1. garis
skala
utama adalah 7 mm lebih.
b. Perhatikan garis mendatar pada skala nonius yang berhimpit dengan garis
mendatar pada skala utama. Pada gambar 1. garis mendatar tersebut 24. maka
nilai
x = 7,0+( 24 x 0,01 mm ) = 7,24 mm.
Sehingga jika dituliskan. Panjang = (7,240 ± 0,005) mm

2. Jangka Sorong

Rahang
geser Skala
Benda Skala Utama
Nonius

Gambar 2. mengukur panjang dengan Jangka Sorong

Skala nonius memikiki panjang 9 mm dan di bagi 10 skala sehingga


selisihnya 0,1 mm.atau 0,01 cm. Maka ketidak pastiannya adalah
∆x = 1/2 x 0,1 mm = 0,05 mm = 0,005 cm
cara menentukan nilai x (panjang benda) yaitu:
a. perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius.
Pada gambar 2. angka tersebut 5 cm
b. perhatikan garis nonius yag berhimpit dengan skala utama. Pada gambar 2. angka
tersebut adalah garis ke 4. ini berarti
nilai x = 5 cm + ( 5 x 0,01 cm ) = 5,05 cm.
Sehingga jika dituliskan, Panjang = (5,050 ± 0,005) cm

3. Neraca Ohaus
Neraca Ohaus digunakan untuk mengukur massa benda atau logam. Batas
ketelitian neraca Ohaus adalah 0,1 gram.
Keterangan gambar :

1. Tempat beban. Adalah tempat yang digunakan untuk meletakan benda yang
hendak diukur.
2. Tombol kalibrasi. Adalah sebuah tombol atau knop yang digunakan untuk
mengkalibrasi neraca ohaus ketika neraca akan digunakan.
3. Lengan neraca. Adalah lengan yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu.
jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3, atau 4. Masing-masing lengan
menunjukan skala dan satuan yang berbeda-beda.
4. Pemberat (anting). Adalah sebuah logam yang menggantung pada lengan.
Fungsinya sebagai penunjuk hasil pengukuran. Ia dapat digeser-geser dan
setiap lengan neraca memilikinya.
5. Garis kesetimbangan. Disebut juga Titik 0. Ia digunakan untuk menentukan
titik kesetimbangan pada proses penimbangan.

Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan Neraca dapat dilakukan


dengan langkah sebagai berikut :

- Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-masing


lengan neraca.
- Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan:
Hasil Pengukuran (xo) = Penjumlahan dari masing-masing Lengan
G. Cara kerja

1. Mengukur panjang kertas

a. Ukur panjang kertas dengan mistar


b. Lakukan pengukuran dengan posisi mata sebagai berikut, seperti terlihat
pada
gambar berikut. 1 2 3

c. Selanjutnya ukur panjang kertas dengan jangka sorong


d. Masing-masing pengukuran dilakukan 5 kali oleh orang yang berbeda
e. Tuliskan data yang didapat ke dalam tabel pengamatan
2. Mengukur diameter kelereng

a. Ukurlah diameter kelereng dengan mikrometer sekrup (cara penggunaan


dapat
dilihat pada teori dasar)
b. Lakukan pengukuran oleh orang yang berbeda
c. Lakukan 5 kali pengukuran
d. Tuliskan data yang didapat pada tabel data
e. Ulangi langkah a sampai d dengan menggunakan Jangka sorong
3. Mengukur tebal kertas

a. Ukurlah tebal kertas dengan mikrometer sekrup (cara penggunaan dapat


dilihat
pada teori dasar)
b. Lakukan pengukuran oleh orang yang berbeda
c. Lakukan 5 kali pengukuran
d. Tuliskan data yang didapat pada tabel data
e. Ulangi langkah a sampai d dengan menggunakan Jangka sorong
4. Mengukur massa benda
a. Letakkanlah beban atau benda pada tempat beban.
b. Geserlah pemberat pada masing-masing lengan skala, dimulai dari
skala
terbesar sampai menunjukan seimbang.
c. Catatlah hasil pengukuran pada tabel yang disediakan.
d. Gantilah dengan beban yang lain dan lakukan seperti langkah a
dan b.

H. Data Hasil Pengamatan

1. Hasil pengukuran panjang kertas (L)


Pengukuran ke Dengan mistar Jangka sorong
(L ± ∆L) cm (mm)
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian
pengukuran

2. Hasil pengukuran diameter kelereng (D)


Pengukuran ke Dengan Mikrometer sekrup Dengan Jangka Sorong
(mm) (mm)
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian
pengukuran

3. Hasil Pengukuran massa dengan neraca Ohauss


Nama benda Dengan Neraca Ohauss
Kertas
Kelereng kecil
Kelereng besar
Tabung
4. Hasil pengukuran tebal kertas
Pengukuran ke Mikrometer sekrup (mm)
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian
pengukuran

5. Hasil pengukuran massa jenis


Nama benda Hasil perhitungan
Kertas
Kelereng kecil
Kelereng besar
Tabung

VI. Analisis Data, Perhitungan dan kesimpulan


1. Dari hasil pengukuran panjang kertas, alat ukur manakah yang lebih teliti?
Berikan
alasannya.
2. Dari hasil pengukuran diameter kelereng dan tebal kertas alat ukur manakah
yang
lebih teliti? Berikan alasannya.
3. Posisi mata yang mana yang lebih teliti dalam melakukan pengukuran? Berikan
alasannya!
4. Untuk menghitung diameter rambut, alat ukur manakah yang anda akan gunakan?
Mengapa?

5. Hitunglah nilai rata-rata hasil pengukuran x , kesalahan pengukuran (∆x) dan


x
perentase error perhitungan ( x100%) pada tiap-tiap data
pengukuran. Gunakan
x
persamaan berikut:

x
 xi
x 
 xi  x
n n
Dengan x = rata-rata hasil pengukuran
∆x = ketidak pastian pengukuran

 xi = jumlah data hasil pengukuran

n = banyaknya pengulangan

Jawab.

Anda mungkin juga menyukai