Anda di halaman 1dari 11

PRAKTI

KUM
FISIKA
DASAR

MODU
L
PRAK
TIKU
: Asep Fariz Nugraha
Nama NPM
: 2126201068
Grup Rekan

M
Tgl. Percobaan
Asisten
: C
: ...........................................

FISIKA : 22/05/2022
: Juanda & Rafi
INDUS
TRI
∑| L A B O R A T O R I U M FISIKA DASAR

Tim
Laboratorium
Fisika Dasar
∑| L A B O R A T O R I U M FISIKA DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Tujuan Percobaan
Tujuan pada percobaan ini adalah mengenai pengukuran yang diharapkan
mahasiswa mampu untuk:
1. Untuk mengukur besaran Panjang dengan berbagai alat ukur panjang.
2. Untuk mengukur besaran massa dengan alat ukur massa (neraca/timbangan)

B. Teori Dasar
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu benda dengan
sesuatu yang ditetapkan sebagai satuan. Kita akan mempelajari tentang:
a. Mistar, jarak antara dua garis tebal yang berdekatan pada mistar sama
dengan satu centimeter (1cm), sedangkan jarak antara dua garis tipis
yang berdekatan sama dengan satu milimeter (1mm). Setiap 1cm
terdapat sepuluh garis tipis / 10mm, sehingga ketelitian mistar adalah
1mm. Namun, kelemahan mistar yaitu tidak dapat mengukur dengan
ketelitan yang tinggi.
b. Jangka sorong, digunakan untuk mengukur panjang dengan ketelitian
0,1mm. Jangka sorong memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala
nonius. Jangka sorong juga memiliki dua kaki pengukur, yatu bagian
atas utuk mengukur diameter dalam dan bagian bawah untuk mengukur
diameter luar atau panjang suatu benda. Kelebihan jangka sorong
adalah dapat mengukur panjang dan diameter dalam maupun luar suatu
benda.
c. Mikrometer sekrup, digunakan untuk mengukur ketebalan benda-benda
yang sangat kecil atau tipis sampai ketelitian 0,01mm. Jadi alat ini
mempuyai ketelitian yang lebih tinggi dibanding mistar dan jangka
sorong
d. Neraca ohaus, digunakan untuk menghitung berat (massa) suatu benda
berdasarkan lengan dan penunjuk skala yang ada. Neraca ohaus
digunakan untuk mengukur berat beban (massa) sebuah benda dengan
kapasitan beban maksimal 311 gram dan memiliki tingkat ketelitian
hingga 0.01 gram
e. Neraca pegas, digunakan untuk mengukur masa benda yang
memanfaatkan hubugan antara beban yang diterapkan dengan
deformasi pegas. Hubungan beban dan pegas ini umumnya bersifat
linier, jika beban yang ditimbang dilipatgandakan maka deformasi
pegas menjadi dua kali lipat. Neraca jenis ini merupakan neraca dengan
dua jenis skala, sehingga pengguna neraca ini bisa mendapatkan hasil
yang lebih akurat, Dua skala tersebut adalah skala newton dan skala
gram, dua-duanya memiliki fungsi sebagai media pengukur massa
benda.
f. Bandul fisis atau bisa disebut juga ayunan fisis adalah ayunan yang
paling tinggi sering dijumpai, karena pada ayunan ini massa batang
penggantung tidak diabaikan seperti halnya pada ayunan matematis.
Bandul fisis terdiri dari 1 batang logam sebagai sebagai penggantung
∑| L A B O R A T O R I U M FISIKA DASAR

dan beban logam yang berbentuk silinder.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
- Mistar
- Jangka Sorong
- Stopwatch
- Neraca Ohaus
- Mikrometer Sekrup
- Neraca Pegas
- Bandul fisis

2. Bahan
- Kubus Besi/Kayu
- Kayu Persegi Panjang
- Logam silinder

D. Prosedur Percobaan

Kegiatan 1

1. Menyiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan dalam
bereksperimen.
2. Mengambil alat ukur yang akan digunakan yaitu mistar, jangka sorong dan
mikrometer sekrup
3. Menentukan masing-masing Nilai Skala Terkecil (NST) alat ukur yang
akan digunakan
4. Mengukur bahan yang telah disediakan yaitu kayu persegi panjang, masing-
masing diukur panjang sebanyak 3 kali menggunakan mistar, jangka sorong,
dan mikrometer sekrup. Kemudian mencatat hasil pengukuran pada tabel
hasil pengamatan disertai ketidakpastian.

Kegiatan 2

1. Menyediakan alat ukur massa dan bahan yang akan diukur massanya,
bahan tersebut yaitu balok yang berbentuk kubus
2. Alat ukur massa yang digunakan adalah neraca ohauss 311 gram, dan
neraca pegas
3. Sebelum mengukur, ditentukan dahulu nilai skala terkecilnya (NST)
4. Mengukur massa balok berbentuk kubus dengan menggunakan alat ukur
massa yaitu neraca ohauss 311 gram pengukuran dilakukan sebanyak 3
kali. Dan mengukur logam silinder menggunakan alat ukuran massa yaitu
neraca pegas pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali
5. Kemudian mencatat hasil pengukuran dalam tabel yang disertai dengan
ketidakpastian pengukuran
∑| L A B O R A T O R I U M FISIKA DASAR

Kegiatan 3

1. Menyediakan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan dalam
bereksperimen
2. Mengambill alat ukur dan pencatat waktu yang akan digunakan yaitu mistar,
dan stopwatch
3. Mengukur panjang batang besi pada lubang ke 1 dari titik tumpu
4. Memasang beban pada lubang ke 1 dan ayunkan bandul fisis dengan sudut
5° lalu dihitung waktunya menggunakan stopwatch sebanyak 15 kali ayunan
5. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 kali pada lubang ke 2,3,4,dan 5

I. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang anda ketahui tentang pengukuran ?
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu benda
dengan sesuatu yang ditetapkan sebagai satuan.
2. Sebutkan jenis-jenis alat ukur dan satuannya dalam SI yang anda
ketahui ?
1. Mistar, JangkaSorong, Mikrometerskrup (meter)
2. Massa, Neraca (kilogram)
3. Waktu, Stopwatch (sekon)
4. Kuat arus, Ampermeter (ampere)
5. Intensitas cahaya, Lightmeter (candela)
3. Gambarkan dan jelaskan cara penggunaan alat
ukur yang anda ketahui (4 jenis alat ukur yang
bebeda)!

1. Mistar
kebanyakan mistar memiliki skala terkecil 0,1 cm. Dengan
menggunakan mistar, pengukuran panjang dapat dilakukan
dengan ketelitian sampai dengan skala terkecil yang terdapat
pada mistar itu. Cara membaca skala mistar, kedudukan atau
posisi mata pengamat harus tegak lurus
∑| L A B O R A T O R I U M FISIKA DASAR

Hasil pembacaan ialah :


1. hasil pembacaan (a) adalah 21,6 cm (salah)
2. hasil pembacaan (b) adalah 21,7 cm (benar)
3. hasil pembacaan (a) adalah 21,8 cm (salah)

2. Mikrometer sekrup
Jika skala nonius di putar lengkap 1 kali maka rahang geser dan
skala nonius maju mundur 0.5 mm. Karena skala nonius
memiliki skala 50 skala, maka ketelitian mikrometer sekrup
0.5 mm / 50 = 0.01 mm (Kanginan,2002).Dengan demikian
ketidak pastianya ∆x.
∆x = 1/2 x nilai satuan terkecil (nst) = 1/2 x 0.001 mm =
0.005 mm Maka cara menentukan nilai x (panjang
benda) yaitu:
1. Perhatikan garis skala utama dengan skala nonius. Pada gambar 1.
garis skala utama adalah 7 mm lebih.
2. Perhatikan garis mendatar pada skala nonius yang berhimpit dengan
garis mendatar pada skala utama. Pada gambar 1. garis mendatar
tersebut 24. maka nilai x = 7,0+( 24 x 0,01 mm ) = 7,24 mm.
Sehingga jika dituliskan. Panjang = (7,240 ± 0,005) mm
∑| L A B O R A T O R I U M FISIKA DASAR
∑| L A B O R A T O R I U M FISIKA DASAR

garis ke 4. ini berarti


nilai x = 5 cm + ( 5 x 0,01 cm ) = 5,05 cm.
Sehingga jika dituliskan, Panjang = (5,050 ± 0,005) cm

4. Mengukur Massa
 Mengukur massa benda dengan neraca pegas
Neraca pegas (dinamometer) adalah
timbangan sederhana yang menggunakan pegas
sebgai alat untuk menentukan massa benda yang
diukurna neraca pegas mengukur ketegangan
pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya. Neraca
pegas mempunyai dua baris skala, yaitu skala N
(nwton), dan g (gram). Untuk menimbang bean
(benda), atur terlebih dahulu skala 0 (nol) dengan
cara memutar skrup pengatur skala. Setelah itu
gantungkan benda pada pengait neraca selanjutnya,
baca hasil pengukuran kelebihan menimbang beban
dengan neraca pegas yaitu dalam sekali
menimbang benda dapat diketahui massa dan berat
benda sekaligus.

Gambar 1.4. Mengukur massa dengan Neraca Pegas


∑| L A B O R A T O R I U M FISIKA DASAR

a. Timbanglah massa benda dengan cara


mengaitkan pada neraca pegas
b. Lihat nilai yang tertera pada neraca pegas,
lalu tulis pada tebel data pengamatan.
c. Ulangi sampai 5 kali pengulangan dengan orang yang
berbeda.
d. Ulangi langkah a sampai c dengan kawat tembaga dan
kertas.

5. a. Mengapa pengukuran penting dilakukan ?


Dalam fisika kegiatan mengukur memiliki peranan yang
sangat penting. Semua besaran yang dikaji dalam fisika dapat
diukur baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengukuran
dalam fisika bertujuan untuk memperoleh data empiris untuk
mendukung suatu teori yang logis. Teori logis yang sesuai
dengan data empiris inilah yang dimaksud dengan pengetahuan
ilmiah.
b. Ketidakpastian yang ada pada pengukuran
tunggal sama dengan setengah skala terkecil dari
alat ukur yang digunakan. Jika kita menggunakan
mistar, maka ketidakpastianya adalah 0,05 cm
6. Ub
ahl
ah
sat
ua
n
ber
iku
t:
a.
10
0
cm
∑| L A B O R A T O R I U M FISIKA DASAR

=
10
00
m
m
b. 600 cm = 60 dm
c. 300 mm = 0,3 m
d. 7 gram = 0,007 kg
∑| L A B O R A T O R I U M FISIKA DASAR

II. DATA HASIL PENGAMATAN


1. Hasil pengukuran panjang besi
Jangka Sorong Tebal
Pengukuran ke Panjang (cm) (mikrometer
(mm)
sekrup) , (mm)
1 35,2 8,8 8,9
2 35,2 9,1 7,3
3 35,2 9,1 8,6

35,2 9 8,2
x
x
Kesalahan Relatif

Anda mungkin juga menyukai