Anda di halaman 1dari 33

PENGUKURA

N
KELAS VII
Oleh : Rusnajaya , S.Pd
Kompetensi Dasar

3 . 1 . Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran


yang ada pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-
benda di sekitar serta pentingnya penggunaan satuan standar
(baku) dalam pengukuran.

4 . 1 . Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur


yang sesuai pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-
benda di sekitar dengan menggunakan satuan tak baku dan
satuan baku
Tujuan Pembelajaran
● Peserta didik dapat menjelaskan pengertian Pengukuran
● Peserta didik dapat menyebutkan hal yang dapat diukur
(besaran) dan tidak dapat diukur (bukan besaran)
● Peserta didik dapat membandingkan satuan baku dan tidak
baku
● Peserta didik dapat memahami kegunaan satuan baku
dalam pengukuran
● Peserta didik dapat menjelaskan pengertian besaran
turunan
● Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam besaran
turunan beserta satuannya
Besaran
Besaran fisika adalah segala sesuatu
yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka. Dalam besaran fisika
ada dua besaran yaitu besaran
pokok dan besaran turunan.
Besaran Pokok Besaran Turunan
Besaran pokok adalah suatu Besaran turunan merupakan suatu
besaran yang satuannya besaran yang didapatkan dari penurunan
didefinisikan tersendiri atau atau penjabaran besaran pokok. Dalam
besaran yang satuannya tidak penjabarannya, besaran turunan dapat
dijabarkan dari satuan besaran diturunkan dari satu atau lebih besaran
lain. pokok.
Satuan
Satuan terdiri dari 2 jenis, yaitu satuan baku dan
satuan tidak baku. Satuan tidak baku adalah
satuan yang tidak ditentukan secara resmi dan
Book untuk orang yang berbeda menghasilkan
pengukuran berbeda. Sedangkan satuan baku
Title adalah satuan yang ditentukan secara resmi oleh
para ilmuwan dan dijadikan standar acuan, satuan
ini jika diukur oleh orang yang berbeda akan tetap
menghasilkan pengukuran yang sama.
Tabel Besaran pokok Tabel Besaran
dan Satuan turunan dan Satuan

N Besaran Satuan N Besaran Satuan


o. Pokok o. Turunan
1. Panjang Meter 1. Luas Meter
2. Massa Kilogram persegi
3. Waktu Sekon 2. Volume Meter per
kubik
4. Suhu Kelvin
3. Kecepatan Meter Per
5. Kuat arus Ampere sekon
6. Intensitas Candela 4. Gaya Newton
cahaya
5. Massa Jenis Kilogram per
7. Jumlah zat Mol meter kubik
6. Daya Watt
Pengukuran
Mengukur adalah membandingkan suatu
besaran dengan besaran lain sejenis yang
dipakai sebagai satuan standar. Kegiatan
pengukuran menggunakan alat-alat ukur
akan menghasilkan data yang bersifat
kuantitatif
Alat ukur besaran
panjang
Mistar
Ketelitian pengukuran
menggunakan mistar
sebesar 0,5 mm karena
skala terkecilnya
adalah milimeter
Jangka Sorong
Untuk mengukur ketebalan benda-
benda yang tipis, mengukur
diameter suatu benda. Jangka
sorong terdiri atas rahang tetap A
dan rahang sorong B, rahang tetap
dilengkapi dengan skala nonius.
Jangka sorong memiliki ketelitian
pengukuran sampai dengan 0,1
mm.
Cara Menggunakan
Jangka Sorong
Misalnya kita mengukur diameter luar
sebuah kelereng. Setelah kelereng kita
jepit maka kita kunci dengan memutar
sekrup pengunci. Kemudian kita baca
skala pada rahang tetap yaitu garis skala
di depan garis skala nonius yang tepat
berimpit dengan garis skala rahang
tetap. Hasil pembacannya = skala tetap
+ skala nonius.
skala tetap = 32 mm
skala nonius = 0,40 mm
+
hasil bacaan = 32,40 mm
Mikrometer Sekrup
Untuk mengukur ketebalan suatu
plat tipis. Ketelitiannya mencapai
0,01 mm. Terdapat dua macam
skala, yaitu:
a) Skala tetap
Terbagi dalam satuan milimeter
(mm). Terdapat pada laras dan
terbagi dua skala, yaitu skala atas
dan skala bawah.
b) Skala putar
Terdapat pada besi penutup laras
yang dapat berputar 360 derajat,
dapat bergeser ke depan atau ke
Cara Penggunaa
Mikrometer Sekrup
1. Benda atau plat tipis yang akan diukur
ketebalannya diletakan di antara
landasan dan sumbu. Kemudian gagang
pemutar kita atur sehingga plat tersebut
terjepit dengan kuat, baru kita tarik
kunci ke arah kiri agar tidak terjadi
pergeseran lagi.
2. Untuk menentukan besarnya
skala tetap : 13,5 mm pengukuran maka pembacaan skala kita
skala putar :: 0,17 mm lakukan dengan membaca skala tetap
+ terlebih dahulu, dengan satuan
hasil bacaan : 13,67 mm milimeter, yaitu garis skala tetap yang
tepat berada di depan gagang pemutar.
Alat Ukur Massa
Neraca Sama Lengan
Neraca ini dilengkapi dengan
beberapa anak timbang. Sebelum
digunakan neraca harus dalam
keadaan setimbang, yaitu dengan
memutar sekrup pengatur.
Ketelitiannya 0,1 gram. Benda
yang akan diukur massanya
diletakan pada salah satu
piringan, sedangkan piringan lain
kita letakan beberapa anak
timbangan.
Neraca Ohauss

Cara penggunaan neraca Ohauss


adalah sebagai berikut:
Sebelum neraca digunakan, maka
beban geser yang terdapat pada
masing-masing palang horizontal
harus menunjukan angka nol.
Neraca ini dilengkapi dengan 4 palang Dengan memutar sekrup
melintang horizontal yang berskala pengatur, maka neraca kita atur
lengkap :
agar berimpit, yaitu garis pada
0-200 gram = skala pertama
0-100 gram = skala kedua lengan neraca segaris dengan
0-10 gram = skala ketiga garis tetap pada bangku neraca..
0-1 gram = skala keempat
Ketelitian dari neraca Ohauss = 0,01
Neraca Pegas

Cara mengetahui ukuran massa benda


sama halnya ketika menggunakan alat
ukur suhu, yaitu dengan melihat
angka yang ditunjukkan pada skala.

Ada dua skala pada neraca pegas,


yaitu skala N (newton) dan skala g
(gram). Skala N berfungsi untuk
mengetahui berat benda, sedangkan
skala g berfungsi untuk mengetahui
Neraca pegas merupakan salah satu massa benda.
pengukur massa yang digunakan di
laboratorium fisika, karena
kemampuannya untuk mengukur benda
yang ringan.
Neraca Pegas
Neraca digital memiliki tingkat
ketelitian mencapai 0,001 gram,
sehingga banyak digunakan untuk
penelitian di laboratorium.

Cara menggunakan neraca digital :


Pastikan bahwa timbangan sudah
menyala, pastikan timbangan
menunjukkan angka ”nol”( jika tidak
perlu di koreksi)., lalu letakakan
benda yang massanya akan diukur
Neraca digital juga disebut sebagai pada piringan tempat benda.,
neraca elektronik, yang merupakan alat kemudian membaca skala yang tertera
ukur otomatis sehingga diperoleh nilai pada display digital sesuai skala
massa benda lebih akurat. satuan timbangan tersebut.
Alat Ukur
Waktu
Jam
Jam merupakan alat pengukur waktu yang
paling terkenal dan banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.

Lama dari sebuah jam adalah 1/24 hari.


Pada setiap jenis jam, biasanya dilengkapi
dengan jarum sekon, jarum menit, dan
jarum jam.

Satu jam dapat dibagi menjadi unit waktu


lebih kecil lagi, yaitu menit dan detik. Satu
jam terdiri dari 60 menit dan 3600 detik.
Tingkat ketelian dari jam adalah 1 sekon.
Arloji
Arloji atau jam tangan merupakan alat
penunjuk waktu yang dipakai di
pergelangan tangan manusia. Arloji
sebenarnya juga merupakan salah satu
jenis jam.

Jam tangan pertama kali diperkenalkan


pada abad ke-16. Pada saat itu, semua
jam tangan dan alat penunjuk waktu
lainnya menggunakan mesin penggerak
mekanik manual (hand winding). Arloji
mempunyai tingkat ketelitian 1 sekon.
Stopwacth
Stopwatch merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mengukur lamanya waktu
yang diperlukan dalam sebuah kegiatan.

Stopwatch biasanya digunakan untuk kegiatan


yang memerlukan hitungan dari 0 untuk
mempermudah dan mempercepat pendataan,
misalnya mengukur kecepatan pelari dan
perenang dalam sebuah lomba olahraga.

Stopwatch memiliki tingkat ketelitian 0,1


sekon. Sekarang telah berkembang stopwatch
yang memiliki ketelitian lebih tinggi, yaitu
milisecond bahkan microsecond.
Jam Pasir
Jam pasir merupakan salah satu alat ukur
waktu yang terdiri atas dua tabung gelas
terhubung dengan sebuah tabung sempit.

Salah satu tabung diisi dengan pasir yang


akan mengalir melalui tabung sempit
tersebut menuju ke tabung dibawahnya
dengan kecepatan yang teratur.

Ketika tabung bawah sudah terisi penuh


dengan pasir, maka menandakan waktu
telah berlalu dalam satuan jam pasir
tersebut. Jam pasir digunakan di jaman
dulu pada saat satuan detik belum
ditetapkan sebagai satuan internasional.
Jam Matahri
Jam matahari atau sundial adalah alat yang mengunakan
matahari untuk menentukan waktu. Orang-orang pada
jaman dahulu memanfaatkan jam matahari sebagai
penunjuk waktu.

Jam matahari akan memanfaatkan matahari untuk


menghasilkan bayangan pada sebuah lempengan yang
dipasang sejajar dengan sumbu bumi. Ketika jam matahari
terkena cahaya matahari, maka bayangan lempeng akan
jatuh di bidang dial yang telah ditandai dengan jam-jam
dalam satu hari.

Seiring dengan perubahan posisi matahari, waktu yang


ditunjukkan oleh bayangan juga ikut berubah. Penetapan
waktu didasarkan pada bayangan yang dihasilkan oleh
Alat Ukur Suhu
Termometer Ruang

Termometer ruang umumnya dipasang


pada tembok dirumah atau kantor.
Termometer ruang berfungsi mengukur
suhu udara di suatu saat. Skala termometer
ruang adalah dari -50 °C sampai 50 °C.
Skala ini dipergunakan karena suhu udara
di beberapa tempat bisa mencapai dibawah
0 oC, misalnya pada wilayah Eropa.
Sementara di sisi lainnya, suhu tidak
pernah melebihi 50 °C.
Termometer Raksa
 Termometer adalah alat pengukur suhu.
Termometer yang biasa digunakan dalam
Lab. Fisika
Dasar adalah termometer Raksa dengan
ketelitian 0,5 C atau 1 C.
Alat ini seringkali digunakan untuk
mengukur suhu air yang sedang
dipanaskan atau air dingin. Termometer
laboratorium memakai alkohon atau raksa
sebagai penunjuk suhu. Raksa dimasukkan
pada pipa yang sangat kecil (pipa kapiler),
kemudian pipa dibungkus dengan kaca
yang tipis. Hal ini bertujuan agar panas
dapat diserap dengan cepat oleh
Termometer Digital

Termometer digital, biasanya


menggunakan termokopel sebagai
sensornya untuk membaca perubahan nilai
tahanan. Secara sederhana termokopel
berupa dua buah kabel dari jenis logam
yang berbeda yang ujungnya, hanya
ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik
penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip
kerjanya memanfaatkan karakteristik
hubungan antara tegangan (volt) dengan
temperatur.
Ketidakpastian Pengukuran
dan
Notasi Ilmiah
Ketidakpastian
Pengukuran Misalnya, pengukuran
panjang dengan menggunakan
Ketidakpastian pengukuran
merupakan selisih antara hasil mistar kemudian pengamat
pengukuran dengan nilai memperoleh data 10 cm.
sebenarnya dari objek yang Hasil pengukuran ini bisa jadi
diukur. diperoleh dengan tidak
Ketidakpastian itu dapat memperhitungkan kelebihan
disebabkan karena faktor hasil pengukuran 0,5 cm
ketidakakurasian alat ukur, karena ketidakmampuan
kecerobohan, dan atau mengestimasi berapa nilai
keterbatasan pengamat dalam antara dua skala kecil
melihat hasil pengukuran.
Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah adalah cara
penulisan nomor yang  Salahsatu manfaat
mengakomodasi nilai-nilai penggunaan notasi ilmiah
terlalu besar atau kecil untuk
adalah memungkinkan semua
dengan mudah ditulis dalam
notasi desimal standar. angka signifikan secara jelas.
  Kita bisa menuliskan angka dalam Misalnya angka signifikan
bentuk “pangkat sepuluh” (powers of dari 35.800 adalah empat
ten), atau notasi “ilmiah”. Notasi maka notasi ilmiahnya adalah
ilmiah ini sangat penting untuk 3,580 x .
menuliskan bilangan-bilangan besar.
Sebagai contoh angka 35.800
dituliskan dalam notasi Ilmiah 3,58
x.
Thank You...!

Anda mungkin juga menyukai